Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Terlambat Puber || TakeMi

⚠️Ada tanda2 NSFW tapi aman kok sanss⚠️

Hanagaki Takemichi, pahlawan cengeng, anggota divisi dua yang memiliki tempat khusus dihati para atasan. Bahkan komandan mereka menempel terus padanya.

Pria bermata biru dengan tinggi 165, rambut pirang terang, tubuh ramping serta suara yang 'halus'. Seseorang yang lemah dengan keberanian yang besar.

Keberadaan Takemichi bukan saja disukai para petinggi namun juga anggota lain dan itulah mengapa mereka sangat senang saat Hanagaki Takemichi, yang sudah menghilang selama liburan musim panas karena harus menghabiskan waktu di Osaka, kembali ke Tokyo.

Dan ini adalah pertemuan pertama Touman dengan Takemichi setelah liburan.

"10 menit lagi kita mulai," gumam Draken sambil mengotak atik ponselnya. Masih mencari satu persatu wakil kapten yang belum datang.

"Mana Takemichi?"

"Chifuyu dan Hakkai bilang mereka sedang diperjalana bersama Takemichy. Ponsel Takemichy rusak itulah mengapa dia tidak membalas pesan beberapa hari ini."

Tak lama kemudian langkah kaki yang bersautan terdengar dari arah tangga dan mereka semua pun menengok.

Yang pertama muncul adalah Hakkai lalu Chifuyu dan terakhir pria berambut hitam yang tampak tidak begitu asing.

"Maaf kami telat," seru Chifuyu sambil menarik napas dengan rakus untuk kembali memenuhi suplay oksigen yang hilang.

"Kami harus pusing dengan..hah... baju Takemichi," tambah Hakkai kemudian dan dengan keadaan yang sama buruknya dengan Chifuyu.

Para petinggi Touman mengalihkan pandangannya pada pelaku yang menjadi alasan Chifuyu dan Hakkai terlambat. Dia, Hanagaki Takemichi, berdiri disana sedikit menunduk dengan baju Toman yang tidak dikancing, kaos putih yang sedikit basah karena keringat, rantai kalung yang mengintip dibalik kerah kaosnya, celana berwarna hitam yang sedikit menggantung, dan sepatu boots militer berwarna dasar putih dengan tali dan sol berwarna hitam.

"Takemichy?"

Takemichi mengangkat wajahnya lalu mereka pun fokus padanya. Rahang yang tampak kokoh, kulit putih, mata yang masih sebiru laut namun kini terlihat lebih tegas.

"Berdiri dengan benar," pinta Mikey yang langsung dituruti oleh Takemichi. Mikey pun akhirnya sadar akan hal lain. Dada Takemichi menjadi lebih bidang, tingginya bertambah (175? Dia setinggi Baji sekarang), bahkan tangannya yang lemah itu tampak berbeda.

"Takemichi?"

"Ya?"

Ah... bahkan suaranya pun lebih berat.

"Kau terlambat puber ya?"

...

Mereka seharusnya dapat menyelesaikan pertemuan ini dengan mudah. Berbaris, melaporkan perkembangan wilayah, mungkin sedikit mengatur rencana untuk menaklukan geng kecil lalu pulang. Mudah bukan? Toh, mereka sudah melakukan ini berkali-kali.

Seharusnya semua terjadi seperti biasa.

Tapi sepertinya akan sulit jika seorang Hanagaki Takemichi (yang Mikey perkirakan terlambat puber) berdiri diantara mereka dengan wajah serius namun mengeluarkan aura yang seolah berkata jika mereka baru saja diberkati Tuhan karena bisa berada ditempat yang sama dengan makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna.

Setidaknya sekarang setengah dari anggota Touman sadar jika mereka gay... or bottom atau keduanya.

Touman mengakhiri rapat mereka dengan cepat, toh, tak ada satupun dari mereka yang fokus pada apa yang disampaikan Draken, sedangkan Draken (yang sedari awal sudah memutuskan untuk berstatus emma-sexual) tidak dapat memahami apa yang lewat didalam pikiran teman-temannya dan hanya bisa kesal karena tak ada satupun dari mereka yang dapat fokus dengan apa yang dia bicarakan.

"Buset dah. Kalau suka, gebet njing. Lakik bukan lo pada?," sindir Draken pada teman masa kecilnya yang masih saja tak bisa melepaskan pandangan mereka dari Takemichi, sedangkan sang tuan sedang dikelilingi sekumpulan uke manis (tapi galak) kebanggan Touman yang sibuk berusaha menggodanya.

"Bukan gitu, bro. Gw ga ada niat buat gebet. Pacar gw dua ya, uke topnotch pula dua-duanya, lemes badan gw kalo nambah lagi."

"Terus?"

"Cuma lagi bingung aja. Selama gw pacaran sama Kazu dan Fuyu, gw ngerasa kalau gw itu top. Tapi setelah liat Takemichy hari ini, entah kenapa gw ngerasa rela aja gitu jadi yang dibawah."

"Buset dah, Ji. Inget, lo dah punya dua bini."

"Alah, sok suci lo, Tsuya. Lo kira gw ga liat cara lo natap Takemichy tadi?"

"Well.. bukan salah gw sih. Sapa coba yang bisa berhenti liat kalo ditawarin pemandangan kek gitu? Liat aja mukanya, badannya, lengannya, dadanya, tangannya. Tuh, anak puber ga nanggung-nanggung bat berubahnya. Padahal gw dah punya Hakkai... ngerasa bersalah gw jadinya."

"Sanss bang. Gw pas liat Michy tadi pagi juga ngerasa mau tuker-tambah pacar."

"Tuker tambah si Kei sama Takemichy yuk, Chi. Gw rela dah habisin uang tabungan gw buat nutupin harga Kei yang ga seberapa itu."

"Heh... sembarangan."

"Lagian ngelunjak. Nyadar diri bego, muka standar mau pake nambah pacar."

"Tora, sumpah omongan lo nyelekit bat."

Mereka kemudian meributkan tentang Takemichi dan penampilannya yang berubah secara mendadak hingga para pendiri Touman pun ingat jika ada salah satu dari mereka yang benar-benar jatuh hati pada Takemichi sejak lama.

"Gimana menurut lo, Ky? Tuh, anak ngundang saingan buat lo secara ga sadar. Ga mau langsung gas aja?," tanya Baji pada komandannya itu. Mikey hanya diam namun tak lama setelahnya mereka merasakan aura mematikan darinya.

Anak itu berdiri dan berjalan pelan kearah Takemichi yang masih sibuk dengan para uke. Ditatapnya tajam para saingannya itu dan kemudian memeluk legan Takemichi erat.

"M...Mikey-kun?"

"Jauh-jauh," desis Mikey kesal. Mereka mundur perlahan sambil menatap Mikey takut, Mikey yang merasa puas langsung menarik Takemichi kearah tangga kuil.

"Duduk!"

Takemichi hanya pasrah menuruti permintaan atasannya itu lalu duduk ditangga, tempat biasa Mikey berada, setelah Takemichi menyamankan posisinya Mikey segera duduk dipangkuan Takemichi.

Takemichi terkejut namun tangannya dengan otomatis memegangi pinggang Mikey sedangkan sang komandan sibuk menyembunyikan wajahnya kedada bidang Takemichi.

"....nya.. iro.."

"Mikey-kun... kau mengatakan sesuatu?"

"Mitchy punya Jiro," gumam Mikey lagi namun kali ini ia menatap Takemichi serius sambil mengembungkan pipinya. "Iya-iya punya Jiro."

'Imut bat ya Tuhan. Jadi mau meminang.'

"Tapi tadi pada centil ke Mitchy malah Mitchy biarin.."

"Kan Jiro sendiri yang mau nyembunyiin hubungan kita."

"Tapi... Jiro ga suka"

"Sttt.... jangan nangis. Malu diliatin anak-anak."

Mikey menatap mata Takemichi sebelum akhirnya mengalihkan pandangan pada anak buahnya yang sedang terkejut.

"Ngapain lo liat-liat? Mau by one sama gw? Maju sini! Gw ladenin lo semua. Enak lo ya pegang-pegang pacar orang!"

'Ebuset... anaknya ngamuk,' pikir Takemichi merasa lucu melihat kejadian ini tapi dia tak bisa diam saja bukan? Bisa-bisa seluruh anak Touman pingsan ditempat karena Mikey.

Takemichi menyenderkan kepalanya pada bahu Mikey, tangannya diam-diam sudah menjelajahi punggung pacarnya itu. Beruntung Mikey menggunakan mantel hitam Toumannya malam ini, jika tidak mereka akan tau kemana larinya tangan Takemichi.

Takemichi dapat merasakan dengan jelas tubuh Mikey yang sedikit menegang (tiap kali ia menjelajahi tubuh itu lebih jauh) walau ekspresi dan auranya masih sangat mengintimidasi. Takemichi tersenyum kecil lalu dngan sensual ia berbisik didekat telinga Mikey,

"Manjiro... behave."

Mikey terkejut dan terdiam sambil menatap Takemichi tak percaya namun tak lama setelahnya senyum usil muncul diwajah cantik itu, kakinya yang menggantung mulai bergoyang dan tangannya sendiri membelai dada Takemichi lalu menjalar keleher dan kemudian bibirnya.

"If im not? What you gonna do? Punish me?"

Kaki ini mata biru Takemichi yang tampak melebar sebelum akhirnya menyipit tajam. Jelas merasa kecewa pada pria digendongannya kini. "Oh, you gonna regret it, Manjiro."

"Try me."

Takemichi melihat kesekitar lalu matanya bertemu dengan mata Draken yang masih terkejut dengan sisi lain sahabatnya. "Draken-kun.. aku pinjem Mikey-kun sebentar ya. Tolong kasih tau Emma-chan juga kalo Mikey-kun nginep dirumahku..." Takemichi melirik pria digendongannya namun sayang senyum mengesalkan itu masih ada disana "1 hari 2 malam. Aku balikin lusa."

"Yes... gonna get laid."

=END=

NSFWNYA BUAT KONSUMSI PRIBADI MAAP 🤧🤧

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro