Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Sakura no monogatari

Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre:Angst,sad ending,death character,family,lil romance
Warn:OOC,Typo and mature content

Enjoy

"Hik hik.... nii-chan... hik hik."telinga Riou menangkap suara isakan anak kecil dibawah pohon Sakura,ia pun mendatangi asal suara tersebut,"Hei... shouta,kamu kenapa?"tanyanya lembut sembari menyodorkan saputangan,Saburo mendongak, menatap Riou dengan mata hetero-nya yang dipenuhi dengan bulir air mata,"Nii-chan mana... hik.."tanyanya polos

Mata yang indah...

"Uhm... aku tak tahu siapa 'Nii-chan' mu itu,namaku Riou."jawab Riou lalu memperkenalkan namanya,"Hik... namaku Cabulo... nii-chan..."isakan Saburo malah membuat Riou gemas sendiri melihatnya,ia lalu menggendong sang bocil lalu memberinya lollipop,"Nah,Saburo... kakakmu itu seperti apa?"tanyanya lembut,Saburo yang merasa aman digendongan Riou langsung menjawab,"Lambutnya item,matanya melah hijau!"jawabnya kekanakan,"Hm..."Riou mengingat-ingat,"Ah tadi aku lihat ada di kedai Dango."gumamnya,"Mungkin masih disana?"ia pun membawa Saburo ke kedai Dango,"Ah... tuh kan benar."ia menatap kedua anak lainnya yang mirip seperti anak yang digendongnya

"Sumimasen,"sapanya lembut,Ichiro dan Jiro langsung menoleh,"Ini adik kalian?"tanya Riou sembari menunjukkan Saburo yang sedang tersenyum sembari memakan lollipop pemberiannya,"Wah!! Iya!!"angguk Ichiro semangat,ia langsung merebut adiknya secara lembut dan hati-hati,"Arigatou, ojii-san!"Riou hanya mengangguk lembut sebagai balasan

"Liou-can! Cepuluh taun lagi janji ya, kita ketemuan lagi dibawah poon cakula!"kata Saburo sembari mengacungkan jari kelingkingnya,lagi -lagi Riou tersenyum,ia mengaitkannya dengan jari besarnya,"Iya,aku janji."Ichiro dan Jiro ikut tertawa sebelum pamit untuk pulang ke panti asuhan,"Eh... kalian tinggal di panti?"tanya Riou penasaran,Jiro mengangguk,"Haik!^^ Karena Tou-san dan Kaa-san gak bakal balik lagi ke rumah!"ucapnya dengan kepolosan anak kecil,hati Riou trenyuh mendengarnya,"Aku akan mengantarkan kalian."ucapnya lalu mengantarkan ketiga Yamada bersaudara itu kembali ke panti

"Hoi,Riou!"teriak seorang pria lain saat Riou hendak berbalik,"Nani ka, Kubiki-san?"tanyanya pada pria yang memanggilnya,"Kenapa apanya? Ayo kembali ke markas!"jawab Kubiki sembari merangkul pundak Riou,"Eh ya... tiga anak tadi siapa?"tanya Kubiki di perjalanan,"Oh mereka? Mereka Yamada bersaudara,yang bungsu,yang aku gendong tadi namanya Saburo,yang lainnya aku ga tahu."jawab Riou kalem,"Kok tinggal di panti? Ortunya mana?"tanya Kubiki penasaran,"Sepertinya sih sudah meninggal,soalnya yang tengah berkata kalau kedua orang tua mereka tidak akan kembali untuk selamanya." sahut Riou datar

"...kasihan juga... mungkin korban perang waktu itu ya?"gumam Kubiki,"Hah? Korban perang kapan?"tanya Riou balik,"Itu lho, waktu kita memperebutkan pulau Shiretoko ke-5,kan ada tuh warga sipil yang tertembak pihak musuh. Sepertinya sih urusan bisinis,soalnya pas ditelusurin,mereka bawa dokumen bisnis. Kalau gak salah yang cowok namanya Amayado Rei,yang cewek aku gatau namanya siapa."jelas Kubiki panjang,Riou hanya merespon singkat,"Hm.."

"Lah aku menjelaskan panjang lebar kamu cuma respon 'Hm' saja? Tega kamu Ri."gerutu Kubiki iseng,"Lalu aku harus respon seperti apa?"tanyanya dingin,"Susah memang bicara dengan patung."kata Kubiki saat mereka sampai di pangkalan.












Time skip 10 tahun

Riou melingkarkan tanggal di kalendernya,"Ah... besok ya..."ia akan menepati janjinya sepuluh tahun yang lalu dengan seorang anak bernama Yamada Saburo,entah kenapa,hatinya semakin berbunga-bunga saat hari pertemuannya semakin dekat. Ia tanpa sadar terus mencari info soal anak itu,anak yang membuatnya jatuh hati saat pertemuan pertamanya. Anggaplah dia pedofilia,tapi cinta kan tidak mengenal batas ruang dan waktu,serta umur dan tingkatan sosial.

Pemikiran itulah yang ia bawa setiap hari,begitu pula Saburo yang diam-diam,walau terbaring di rumah sakit, terus mencari info pria yang menolongnya 10 tahun yang lalu. Ia berjanji,walau ia tahu waktunya sudah dekat,kalau ia akan memberitahu kondisinya dan perasaannya






Riou berdiri dibawah pohon sakura tempat pertemuan pertama mereka dulu,ia hanya memasang poker face pada setiap orang yang lewat hingga...

...orang yang ia tunggu muncul diantara orang yang lalu lalang di taman,"Hei!"sapanya lembut,Saburo menoleh,"Konnichiwa,Riou-san."sapa Saburo pelan,dengan nada serak,ia lalu duduk disamping Riou yang sedang bersandar pada batang Sakura,"Apa kabarmu?"tanya Riou lembut"Aku... uhuk... baik saja. Kamu sendiri?"tanya Saburo balik,"Aku juga baik-baik saja,kamu sakit?"tanya Riou khawatir,"Aku hanya terkena flu ringan kok."jawab Saburo lirih,suaranya semakin serak

"Hm... sou... ada yang ingin kubicarakan denganmu."kata Riou berusaha tetap santai,"Aku juga."sahut Saburo pelan,"Kamu duluan."perintah Riou,"Ngga,kamu aja duluan."tolak Saburo,"Kalau begitu bersamaan saja."ujar Riou

"Aku menyukaimu,Saburo."
"Waktuku tak lama lagi,Riou-san."

Keduanya sama-sama terkejut saat mendengar perkataan lawan bicara mereka,"Tunggu... kenapa kamu bilang seperti itu,Saburo?"tanya Riou sembari memegangi kedua bahu pria mungil dihadapannya. Saburo menunduk dalam,"Aku... terkena kanker otak stadium akhir..."gumamnya pelan

Aku... kena kanker otak stadium akhir...

"Chotto... kenapa kau tidak mengobati dirimu sendiri,Saburo?"tanya Riou sendu,Saburo menatap matanya dengan mata hetero yang kosong, sesaat Riou melihat tatapan mata temannya yang meninggal karena menginjak ranjau darat,"...aku sudah tidak dapat diobati lagi... karena keterbatasan obat dan... memang waktuku tak lama lagi... dua atau tiga hari lagi,aku akan pergi selamanya. Maka dari itulah aku memaksakan diri agar dapat bertemu denganmu karena... aku juga menyukaimu,Riou-san."jawab Saburo lirih,Riou langsung memeluk Saburonya erat,terlihat ia sangat terkejut dengan jawaban Saburo. Lidahnya langsung terasa kelu tak dapat mengeluarkan perkataan apapun,ia hanya memeluk Saburo disisa hidup anak itu

Saburo membalas pelukannya,"Maaf." gumamnya lirih,"Tak apa,bukan salahmu juga."sahut Riou,"Hm... begitu... Riou-san.."Saburo melepas pelukan dan menatap Riou sayu,"A... i... shi... te... i... ru..."ia lalu mengecup bibir pasangannya,Riou mengubah kecupan itu menjadi sebuah ciuman yang lembut dan penuh perasaan,"Aishiteiru mou... Saburo."bisiknya lembut,bertepatan Saburo menghembuskan napas terakhirnya dipelukan Riou

"Saburo... Saburo... bangun! Ayo bangunlah..."Riou dengan sia-sia berusaha membangunkan pasangannya,"Saburo!! Tidak secepat ini... aku mohon..."bisiknya sembari berusaha memompa jantung Saburo kembali,"Kenapa secepat ini... baru saja kita bertemu lagi dan kau sudah pergi? Kau kejam Saburo..."matanya terasa memanas,ia memeluk tubuh itu dan menangis dalam diam,"Saburo... hidoii ne..."gumamnya saat kedua kakak Saburo datang dan menatapnya yang terus memeluk Saburo dan menyembunyikan wajahnya dirambut Saburo yang sudah menipis,"Saburo... kenapa?"tanya Ichiro lirih,"Saburo... jangan tinggalkan aku..."isak Riou

Jiro yang langsung peka terdiam,lalu jatuh berlutut,"Saburo!!!"teriaknya tanpa memerdulikan tatapan sekitarnya





Riou hanya diam disepanjang prosesi pemakaman sang bocah,ia terus diam sembari memangku foto Saburo yang tersenyum,kini dihiasi pita yang melingkar disisi kiri dan kanannya, miring. Pertanda pemilik wajah itu sudah kembali ke alam baka. Bahkan ketika Ichiro memberinya sebuah surat,ia tetap diam dan hanya mengangguk kaku.

Ia pergi ke tepi jurang tempat ia biasa bersantai sendirian kala hatinya gundah,ia memutuskan membuka surat itu disana. Ia memengang sebuah choker yang meluncur bebas dari surat itu,choker milik Saburo dulu.

Dear Riou-san.
Yamada Saburo,21-06-17

Konnichiwa,Riou-san. Aku menulis surat ini awalnya untuk iseng saja,siapa tahu aku nggak bakal lama lagi kan?

Ahaha,aku bercanda,tapi aku serius. Aku rasa aku memang tidak lama lagi, sakit kepala yang semakin tidak tertahankan setiap harinya, mimisan tanpa alasan yang jelas,bahkan aku bisa pingsan jika terlalu lelah. Saat aku mendapat diagnosis kalau aku menderita kanker otak stadium akhir, aku hanya bisa pasrah. Aku harap aku bisa bertemu denganmu sebelum aku 'bertemu dengan Shinigami'

Lah aku kenapa curhat ya? Oh ya... terima kasih atas pertemuan pertama kita,saat aku menangis ketakutan,kamu datang dan memenangkanku lalu memberiku sebatang lollipop,hei,rasanya aku masih mengingat manisnya lollipop itu. Lalu kamu dengan baik hatinya mengantarkanku kembali pada kedua kakakku dan mengantar kami hingga pintu panti asuhan.

Hei Riou-san,kebaikanmu saat itu selalu membekas. Karena pada aslinya,aku selalu dibully karena kami tinggal di panti asuhan,yah... aku juga ngga tau penyebabnya apa:'(

Riou-san,aku akan menunggu saat kita akan bertemu lagi dibawah pohon sakura seperti dulu. Walau artinya aku harus bertarung dengan waktuku sendiri.

Maaf dan selamat tinggal. Jaga dirimu ya. Aku akan menunggumu disini,di alam baka.

Regards,
Yamada Saburo

Riou terdiam saat membaca surat itu,"Ah... saat itu ya..."pikirannya kembali melayang ke masa lalu,ia menatap kearah laut,tanpa sadar kakinya berjalan ketepian paling curam dan meloncat ke laut,ombak besar langsung menyambutnya dan menghantamkannya berkali-kali ketebing berbatu tajam itu.

Karena pada kenyataannya aku tak dapat hidup tanpamu,Yamada Saburo.

Tamat

[A\N]
Apaan si ini?:'( gaje banget sumpah hikd

Diri ini takoad:(

//kan elu yang bikin plotnya,tolol

//oiya ya

Ini hasil pemikiran dimana gwa ngehalu sebelum tidor lagi gegara atid:')

//minum obatlah tolol

//ampun dah

Tapi WAI O WAI OTACC GWA KALO RIOSABU PASTI JATOHNYA ANGST BIASANYA!! KAN JANCOK GAN!!

Jangan lupa vote dan comment,komen kalian pasti bakal kubales kalo aku on

Regards
Ark

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro