Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Riou-san!

Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Fluff(?), Angst(?),and others.
Warn:OOC,typo and mature content
Enjoy

"Saburo,kemarilah."panggil Riou sembari menepuk sofa yang ia duduki, Saburo menoleh lalu mengikuti perintah pasangannya,"Nani ka?"tanyanya penasaran,tak biasanya Riou memanggilnya seperti ini,"Saburo,aku akan pergi ke Los Angles."jawab Riou pelan,"Nani? Itu sangat jauh..."gumam Saburo membayangkan,"Ya,aku tahu. Aku harus pergi karena ada urusan bisnis disana. Maaf,tapi aku rasa aku akan sangat lama disana nanti,juga aku tidak bisa selalu menjawab chatmu ataupun panggilanmu."sahut Riou lembut,"Daijoubu!"ujar Saburo semangat,"Tak apa,aku tahu kamu melakukan ini semua demi aku juga kan?"tanyanya kekanakan;Riou mengangguk,"Kalau begitu tak apa! Aku bisa menjaga diriku sendiri disini kok,kamu kapan berangkat?"tanya Saburo khawatir,"Besok pagi... maaf aku tidak bisa menemanimu melewati natal dan tahun baru."jawab Riou pelan sembari mengelus surai hitam Saburo-nya.

Keesokan paginya,ia berangkat dengan hati tenang setelah ia mendapat ciuman perpisahan sementara dari Saburo. Ia melakukan penerbangannya ke Los Angles dengan hati tenang dan senang karena efek dari kecupan Saburo yang dengan sabar akan selalu menunggunya.

Setahun berlalu,mereka berdua masih berhubungan lewat skype dan saling menelepon setiap harinya,di ruangan Riou di Los Angles,ia memasang foto ia bersama Saburo saat ulang tahun anak itu yang ke 15 tahun,yaitu setahun yang lalu. Ia selalu tersenyum saat menatap foto itu, senyumnya akan menjadi lebih lebar saat ia mendapat telepon atau chat dari Saburo. Ia masih berhubungan sangat baik dengan bocah bungsu keluarga Yamada.

Dua tahun berlalu,ia mulai tersibukkan oleh pekerjaannya yang seolah tak ada habisnya,ia mulai tak menjawab panggilan dan chat Saburo, namun ia menelepon anak itu saat kesibukannya sedikit berkurang dan ia bisa duduk santai barang sejenak,ia tak marah saat Saburo mengirim spam chat kepadanya, karena ia tahu Saburo bergadang untuk mengiriminya chat,maka ia tidak marah sama sekali.

Tiga tahun berlalu,kini umur Saburo menginjak 18 tahun. Saburo melewati hari ulang tahunnya hanya bersama Sakata yang menjadi satu-satunya teman yang ia miliki selain seekor kucing bernama Rizu yang ia pungut ditepi jalanan. Diumur ke-18 nya ini, ia hanya ditelepon sekali oleh Riou yang sedang sibuk,Riou bahkan hanya sempat berkata,"Otaome Saburo, panjang umur sehat selalu,dan tunggulah aku ya."hanya 10 kata yang dapat diucapkan Riou,itupun terburu-buru. Ia hanya tersenyum lalu berterima kasih,ia tak mengharap lebih dari itu karena ia sangat paham kalau pasangannya sedang sangat sibuk dan tak punya waktu untuk mengucapkan ulang tahun dengan baik dan benar,ia tetap bersyukur karena Riou masih mengingat ulang tahunnya disela kesibukannya yang sangatlah padat.

Tahun keempat,mereka berdua bahkan hanya bisa berhubungan lewat skype,yang dilakukan hanya sekali dalam seminggu,dan durasinya tidak sampai sejam. Tentu saja karena jadwal Riou yang sangat padat dan Saburo juga mulai kuliah sembari sesekali bekerja part time. Namun,kini Sakata datang sesekali untuk menginap dan menemani Saburo curhat. Sakata selalu tahu,kini Saburo sangat kesepian tanpa Riou didekatnya. Maka ia bersedia menggantikan posisi Riou untuk sementara hanya demi sahabatnya.

Tahun kelima,hubungan Riou dan Saburo mulai merenggang lebih lebar. Tak ada skype tiap akhir minggu,chat Saburo hanya dibaca saat tengah malam waktu Los Angles dan hanya dibalas beberapa kata,serta telepon Saburo yang lebih sering dijawab oleh mesin penjawab. Namun foto mereka berdua tetap terpajang dengan rapi diatas meja Riou yang sudah mulai tertumpuk dokumen ini dan dokumen itu. Ulang tahun,hari raya,festival dan tahun baru,dilewati Saburo hanya sendirian karena Sakata pun sudah mulai harus mengurus skripsi dan lainnya agar bisa segera lulus dari kampus mereka berdua.

Tahun keenam,telepon Saburo selalu dijawab oleh mesin penjawab, chatnya jarang sekali dibaca,dan mereka sudah hampir tak pernah melakukan video call lewat skype lagi karena jadwal yang semakin bertambah. Ia tak marah,ia juga sudah mulai harus serius menghadapi kuliahnya sendiri,ia mulai mengurus skripsi bersama Sakata,ia mulai melakukan aktifitas sosial lainnya, apapun itu. Riou hanya bisa meneleponnya sekali dalam sebulan, itupun hanya paling lama setengah jam. Tentu saja Saburo selalu sabar menunggu kedatangan Riou setiap harinya disela kesibukannya sendiri sebagai duta kebahasaan dan mahasiswa semester akhir,ia pun tidak berpikir yang aneh-aneh karena ia tahu kalau Riou melakukannya demi dirinya juga. Namun jenuh mulai datang diakhir tahun keenam,ia akhirnya mulai berpikir yang tidak-tidak tentang Riou.

Tahun ketujuh adalah puncak titik jenuh Saburo,ia mulai menarik diri dari aktifitas sosial yang ia lakukan selama setahun tahun terakhir. Ia pun hanya agak ogah-ogahan mengerjakan skripsinya,Sakata yang sudah bekerja juga hanya bisa datang diakhir minggu saja. Ia mulai tak tidur,pola makannya tak teratur dan ia semakin berpikir kalau Riou sudah memiliki 'Saburo' yang lain di Los Angles sana,tentu saja itu karena ia sudah tidak berhubungan dengan Riou lagi. Chatnya pun hanya dibalas dua hari sekali,itupun balasannya hanya

Riou-san
Maaf Saburo,aku sedang sangat sibuk. Aku akan meneleponmu nanti kalau aku tak begitu sibuk lagi. Aku menyayangimu.

Sabrosa
...haik

Ulang tahun Saburo tahun ini,ia hanya melewatinya sendirian. Selain karena hanya Sakata yang sempat mengucapkannya,kedua kakaknya yang juga sedang kuliah di Inggris tak dapat mengucapkan ulang tahunnya. Riou tahun ini sama sekali tak mengucapkan untuknya walau hanya seperti,

Sakata-bego
Oi Saburo!
Ontajoubi omedetou y,Bur. Jan lupa traktiran.

Ia hanya berharap Riou mengucapkan walau hanya dengan dua kata dan lewat chat,ia sangat mengharapkan itu dari Riou yang selalu ia tunggu.

Tahun kedelapan semenjak kepergian Riou,Saburo hanya ingat untuk memberi makan kucing mereka. Ia sangat-sangat merindukan Riou-nya. Ia hanya pernah mencoba mengirim chat kepada Riou yang hanya dibalaskan oleh seketaris pasangannya seperti,

Riou-san
Maaf Saburo-sama,saya seketaris Riou-sama. Riou-sama sedang sangat sibuk sekarang,ada pesan untuk disampaikan?

Sabrosa
Tolong telepon aku saat waktunya sudah senggang,terima kasih.

Riou-san
Baik,akan saya sampaikan nanti.

Ulang tahunnya pun hanya ia lewati dengan duduk ditepi balkonnya yang saat itu sedang hujan salju, apartemennya pun gelap dan dingin karena ia tak menyalakan lampu ataupun pemanas. Ia akhirnya lulus diakhir tahun kedelapan semenjak Riou pergi,memang dengan peringkat summa-cum laude. Namun ia tak sama sekali bahagia dengan kelulusan dan predikat yang ia dapat karena saat ia menatap deretan keluarga mahasiswa yang datang,hanya ada Jyuto dan Samatoki yang ia lihat,itupun datang karena permintaan kedua kakaknya. Ia hanya berharap ada Riou atau kedua kakaknya disana,namun itu hanya angan karena kenyataannya hanya kedua teman pasangannya yang datang.

Tahun kesembilan adalah titik terendah dalam hidup Saburo,bukan karena masalah keuangan namun lebih kearah tak memiliki siapapun untuk mendengarkannya karena Sakata pun sedang dalam masa training di perusahaan keluarganya sendiri,ia hanya makan kalau ada yang mengingatkan,menatap layar laptop semalaman hanya untuk menunggu chat ataupun video call dari Riou,yang hanya merupakan perbuatan sia-sia. Chat terakhir yang ia kirimkan adalah tiga hari yang lalu, itupun belum dibaca hingga sekarang. Pikiran buruk semakin menguasai pikirannya dan membuatnya stress berat.

Tahun kesepuluh
"Bur,yuk naik ke roof top apart lo,katanya malam ini cerah bat lho. Itung-itung perayaan ultah elo."ajak Sakata pada Saburo yang lagi-lagi sedang duduk dijendela balkon dengan wajah murung dan kantung mata yang sangat tebal,"Hm. Yaudah."angguk Saburo ala kadarnya, ia hanya memakai jaket tipisnya dan berjalan keluar apartemennya diikuti Sakata yang mengekor dari belakangnya. Saat mereka sampai di rooftop,Saburo duduk dilantai rofftop yang dingin dan hanya tertutup salju yang tak begitu tebal. Tubuhnya mulai mengurus dan ia terlihat sangat acak-acakan karena stress yang ia alami semakin mengikat dirinya,"Otaonome Saburo,nih kue ulang tahun dari gue,selamat ulang tahun yang kedua puluh lima ya anjai, dah tua aja lo ya."kata Sakara sembari menyalakan lilin dikue tart,"Noh tiup. Terus bikin permohonan."perintah Sakata,Saburo hanya melakukannya agak malas. Ia merebahkan diri diatas salju tipis bulan desember. Lagi,ia berharap Riou segera kembali untuk dirinya,"Bur,"Saburo menoleh lalu menatap Sakata,"Lo pengen apa buat ultah lo kali ini?"tanya pria bersurai merah semerah apel itu,Saburo menutup kedua matanya dengan sebelah tangan lalu menjawab,"Aku..."ia mengeluarkan air matanya,"...hanya ingin bertemu Riou-san saja."jawabnya,"Bertemu denganku? Ada apa?"tanya suara lain disana,Saburo segera bangkit dan menoleh kebelakangnya,"A... a... Riou-san!!"ia langsung berlari dan memeluk pasangannya dengan sangat erat sembari menangis,"Hei... hei..."Riou menggendong Saburo yang sudah jauh lebih tinggi dari terakhir ia melihat bocah itu,"Kau kenapa jadi sekurus ini? Oh iya,selamat ulang tahun Saburo. Dan kau berhutang penjelasan dengan tubuh kurusmu ini."tanya Riou khawatir,"Hiks... hiks... i miss you so much..."isak Saburo dipelukan Riou, tanpa memerdulikan kalau jas yang dipakai Riou menjadi basah akibat air matanya,"Dan disini dingin,kenapa kau hanya memakai jaket tipismu?"tanya Riou khawatir,ia segera memakaikan jasnya ke bahu Saburo dan kembali memeluk anak itu,"Maaf aku baru kembali sekarang, aku benar-benar sibuk disana."

"Hiks... kukira... kukira kau sudah memiliki 'Saburo' lain disana... hiks hiks."kata Saburo disela isakannya, Riou langsung menyentil dahi Saburo dan berkata,"Tak mungkin aku meninggalkanmu,bocah. Mana ada 'Saburo' selain kau dihatiku."ucapan Riou membuat pipi Saburo menjadi merah pekat,ia menenggelamkan wajah tirusnya dipelukan Riou tanpa memerdulikan tatapan Sakata,"Saburo,"bisik Riou ditelinganya,"Would you be my empress?"

Tamat

[A/N]
Jan lupa voment,ini masuk angst ga si?

Regards
Ark

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro