Kata orang
Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Hurt,Comfort and others
Warn: Typo,OOC,and others
Kata orang,cinta itu tak memandang usia,ras dan lainnya. Riou dan Saburo telah membuktikan hal itu, mereka tetap bersama selama beberapa tahun,walau semua orang tahu kalau usia mereka terpaut cukup jauh,14 tahun bukanlah jarak yang dekat bagi mereka,namun Saburo tak pernah mempermasalahkan hal itu dan tetap menjalani hidupnya bersama Riou.
Kata orang,cinta itu bukan berarti saling menuntut,tapi terkadang tanpa mereka berdua sadari,mereka pernah menuntut pasangannya untuk melakukan ini dan menjadi itu. Seperti contohnya saat Riou lupa mengucapkan ulang tahun ketika ulang tahun pasangannya,hal itu membuatnya mendapat kemarahan Saburo. Memang, Saburo bukanlah tipikal orang yang marah dan berubah jadi 180 derajat menjadi orang lain, ia hanya jadi jauh lebih pendiam dari biasanya dan cenderung sinis serta ketus pada siapapun yang membuat kesalahan padanya. Contoh lainnya jauh lebih sederhana lagi,Riou pernah menatap Saburo dengan tatapan yang sinis dan dingin selama beberapa hari hanya karena Saburo tanpa sengaja merusak peralatan memasak kesayangan Riou.
Kata orang,cinta itu terkadang bertolak belakang namun tetap saling melengkapi,Riou tinggi,Saburo pendek. Saburo cenderung suka melakukan aktifitas indoor,Riou cenderung suka melakukan aktifitas outdoor,Saburo lebih sering menatap layar laptopnya,berbeda dengan Riou yang lebih sering berada di hutan atau di dapur. Riou jago memasak,Saburo jago mencari info. Jika Riou sakit, Saburo sebisa mungkin menggantikan tugas Riou.
Kata orang,cinta itu dapat membuat mereka yang sedang dalam masa mencintai-dan-dicintai,melupakan semua rasa sakit dan bebannya. Saburo selalu melupakan rasa sakit akibat bullying yang ia terima saat bersama Riou. Selalu ia berhasil melupakan semua hal,namun hanya berlaku bagi Riou. Riou selalu berhasil melupakan beban pikirannya selama ia bersama Saburo,dan tetap saja hanya berlaku bagi Saburo.
Kata orang,orang yang sering bertengkar namun tak pernah berpisah adalah contoh cinta sejati. Tidak juga,Riou dan Saburo pernah bertengkar hebat karena Riou tak sengaja menumpahkan sesuatu ke tumpukan makalah Saburo yang tengah frustasi dengan tugas ini-dan-itu yang harus diselesaikan segera. Rasa frustasi itu membuat Saburo tanpa sengaja memecahkan salah satu koleksi piring kesayangan milik Riou,hingga membuat pria itu marah besar. Bukannya mengalah, Saburo yang tengah stress berat malah balas mengamuk pada Riou,hingga akhirnya tamparan keras dari Riou menghentikan kemarahannya dan membuatnya menangis. Ia memberesakan pakaiannya dan pergi dari rumah mereka berdua menuju kediaman Soraru yang berada di Hokkaido. Mereka memang cukup sering mendebatkan hal kecil, namun itu adalah pertengkaran paling ganas yang pernah mereka lakukan,dan kini keduanya menyesalinya dan akhirnya mereka kembali bersatu.
Kata orang,cinta dapat mengubah orang menjadi orang lain. Riou jadi jauh lebih ramah,terkendali dan lembut,dengan catatan hanya bagi Saburo. Saburo menjadi jauh lebih lembut tutur kata maupun perbuatannya,lalu ia jadi lebih santai dan tak terlalu kaku,hanya jika ia sedang bersama Riou.
Masalah mereka dengan kelompok Chuuoku memang sudah berakhir, namun masalah baru tiba-tiba menghadang mereka. Nemu,dengan hypnosis mic yang asli, tanpa sengaja menyerang Saburo yang sedang melawan bawahan chuuoku saat ia menerima serangan hebat dari hypnosis mic yang asli. Riou tak sedang berada didekat Saburo,salah satu alasan kenapa Saburo terkena efek hypnosis mic yang asli. Efeknya buruk,
Sangat buruk,tepatnya.
Saburo jatuh ke tanah Chuuoku sesaat setelah dirinya dihantam kekuatan hypnosis mic yang asli. Hidungnya mengalami mimisan dan kepalanya terbentur sangat keras, karena saat ia terhantam, ia tengah berdiri diatas hypnosis speaker miliknya yang tengah melantunkan Requiem bagi musuh mereka berdelapan belas.
BRAKKK!!
Suara hantaman itu tak pernah dilupakan Riou,saat ia menoleh dan mendapati Saburo terbaring dalam posisi telungkup dan menggenggam erat hypnosis mic. Kepalanya terlihat mengucurkan darah,diikuti kucuran darah yang cukup deras dari hidungnya.
Kejadian itu membuat Saburo memasuki masa koma yang sangat lama,dan saat ia sadar,ia mengalami kelumpuhan diseluruh sistem syaraf miliknya,membuat dirinya hanya dapat mengedipkan matanya dan membuka mulutnya sesekali. Riou yang sangat terpukul dengan kejadian itu,hanya bisa diam dan membuang muka lalu keluar dari ruangan Saburo. Seolah ia tak memperdulikan hal itu, namun pada kenyataannya,hatinya hancur,perasaannya terkoyak dan ia merasa sangat gagal melindungi Saburo-nya.
"Oha..."adalah kata yang diucapkan Saburo setelah enam bulan berlalu, ia hanya hidup diatas kursi roda yang senantiasa didorong oleh Riou yang dengan sabar dan teliti merawat dirinya,kata pertama yang diucapkan Saburo pun hanya berbentuk gumaman lirih tanpa tujuan,hanya 'Oha' yang mampu ia katakan untuk pertama kalinya,setelah sekian lama hanya diam membisu. Riou yang sedang sangat senang dengan perkembangan terbaru Saburo, langsung memeluk Saburo dengan sangat lembut dan hati-hati, khawatir ia akan merusak Saburo jika ia memeluknya terlalu keras,"...you."kata kedua berhasil diucapkan Saburo setelah beberapa bulan berlalu.
Secara perlahan,berbulan dan bertahun, kesembuhan mulai didapat Saburo. Setelah hampir tiga tahun hidup diatas kursi roda,pada tahun keempat,Saburo secara perlahan mulai kembali belajar berjalan dan melakukan aktifitas sederhana. Riou yang mengetahui perkembangan Saburo dari hari ke hari,merasa kebahagiaannya kembali sebelum...
....kebahagiaannya kembali hancur karena lagi,ia gagal melindungi Saburo dari kekuatan hypnosis mic yang asli. Saburo kembali jatuh dalam masa koma,Riou kini hanya bisa diam dan kembali menguatkan dirinya dan Saburo,secara perlahan. Walau ia sudah meminta Jakurai menggunakan rapnya untuk menyembuhkan Saburo,kenyataan kembali membanting dirinya, ratusan kali lebih kejam,saat Jakurai memberi tahu kalau rap nya hanya bisa mencegah efeknya berubah menjadi kematian. Kesadaran Saburo kembali setelah beberapa bulan berlalu, namun kenyataan memang selalu menyakitkan. Ia tak bisa jauh dari yang namanya peralatan medis apapun. Namun ia tetap bersemangat karena ia sadar kalau Riou ada disisinya dan mau merawatnya sepenuh hati,dan yang terpenting diantara itu semua adalah Riou masih mencintainya sepenuh hati,tanpa syarat.
Namun namanya manusia,suatu saat takkan tahan dengan kondisi yang mereka alami,begitu pula Saburo. Diam-diam ia merasa tak lagi berguna bagi pasangannya dan hanya merepotkan Riou. Ia hanya bisa makan jika ada yang menyuapinya dan lainnya,ia bergantung pada Riou untuk semua hal. Rasa bersalah membuatnya tenggelam dalam pusaran depresi,ia tak lagi banyak bicara pada Riou,ekspresinya pun hanya datar sepanjang waktu. Saat Riou pergi keluar guna membeli keperluannya,ia menulis surat.
Selesai menulis surat itu,ia meraih sebuah silet yang masih terbungkus, dengan wajah datar tanpa ekspresi, ia membuat goresan yang sangat dalam di pergelangan tangannya,tanpa seorangpun bisa mencegah hal itu. Ia bersandar pada kursi roda yang ia pakai dan memejamkan mata, menikmati detik terakhirnya di dunia yang fana ini.
"Tadai-ma? Saburo?"Riou melepas sepatunya saat ia melihat tetesan darah pada kursi roda Saburo. Dengan terburu-buru,ia mencampakkan belanjaannya asal dan mengecek keadaan Saburo. Betapa ia sangat terkejut saat ia mendapati Saburo yang sudah memejamkan mata dan tersenyum tipis,dengan satu tangan memegang silet dan tangan lainnya tergores sangat parah hingga membuat Saburo mati kehabisan banyak darah.
Omake
Surat yang ditulis Saburo,akhirnya dibaca Riou setelah upacara pemakaman berakhir. Dengan wajah nelangsa dan tak berniat hidup lagi, ia membuka lipatan surat itu dan membaca isinya,
Dear Riou-san yang sangat aku cintai dan sayangi....
Sudah berapa tahun aku lewati dengan keadaan seperti ini? Bukan aku tak bersyukur,aku sangat bersyukur ada kamu yang selalu merawatku dan menerimaku apa adanya.
Tapi tetap saja,aku merasa sangat bersalah karena sudah membuatmu terikat padaku yang justru tak dapat berbuat banyak selain duduk diatas kursi roda,makan dari suapanmu dan bergantung sepenuhnya padamu.
Aku tak mau lagi membebanimu, tapi tak ada yang bisa aku lakukan untuk mengurangi beban pikiranmu tentangku. Lalu... aku mendapat ide yang sangat cemerlang.
Bagaimana jika aku mengakhiri hidupku sendiri saja?
Aku takkan merepotkanmu lagi dan kamu bebas dengan siapapun sekarang. Terima kasih ya,untuk perhatian,kasih sayang dan cinta yang selalu kamu curahkan sepenuhnya untukku.
Dariku,Yamada Saburo sang beban.
"..."Riou hanya diam saat ia selesai membaca surat itu,"Aku harus apa? Saburo adalah segalanya bagiku... apa dia kususul saja?"
Tamat
[A/N]
Coretdipinjemincoret minjem ide sama kak ReinaKina2einakina2 yang nulis hypnosismic for life. Gue minjem ide chap JakuRamu yang doi up di storynya sendiri.
Bagus banget sumpah:")
Maaf kalo ga sesuai ekspetasi kak Reina yiha!!
Jangan lupa vote dan comment
Regards
Ark
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro