Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ikiru... Riou...

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre:Angst,and others
Warn:Ooc,typo and others

'Dingin.... gelap...'

Sudah sebulan lebih berlalu semenjak kejadian itu,Saburo berdiri dipinggir brangkar pasangannya yang tengah koma,"Riou-san... bangunlah... aku mohon..."ucapnya sembari mengelus surai orange pasangannya dengan lembut,ia kembali tertunduk,"Kembalilah... aku menunggumu..."

"Kenapa bukan aku saja?"pertanyaan itu selalu Saburo tanyakan setiap harinya,'Kenapa bukan aku saja?'atau'Kenapa harus Riou-san?'

Kedua pertanyaan itu adalah pertanyaan retoris yang ditanyakan Saburo,ia ingat bagaimana batang besi itu menembus tubuh pasangannya. Sangat ingat,ia bahkan sempat tenggelam dalam depresi mendalam,namun tamparan Samatoki menyadarkannya.

Berpindah pada sisi alam bawah sadar Riou,Riou terus berkata,"Dingin.."ia sedang tenggelam dalam kegelapan yang panjang dan mendalam,seolah tak ada habisnya,"Gelap..."setiap kali ia berusaha naik ke permukaan,ada saja yang menariknya semakin tenggelam dalam kegelapan yang terasa sangat dingin,"Taskete... siapapun..."ia berusaha keras membuka matanya didunia nyata,ia mendengar semua ocehan Saburo setiap hari,tangisan dan lainnya,ia tetap mendengar semua itu sementara dirinya semakin tenggelam jauh. Ia juga mengingat saat dimana ia mengorbankan dirinya untuk melindungi Saburo dari hujaman pipa besi yang akhirnya mengenai tubuhnya hingga ia seperti ini. Tidak,ia sama sekali tak menyesali perbuatannya saat itu,ia malah mensyukuri keadaan,ia tahu Saburo selamat berkatnya,dan ia mensyukuri hal kecil itu. Kecil baginya,sangat besar artinya bagi Saburo yang tak kenal lelah menungguinya sadar.

Lagi dan lagi,ia berusaha berenang kepermukaan,dan tentu saja itu akhirnya membuat ia tenggelam semakin jauh. Sunyi,hanya ada desiran air yang ia dengar setiap hari. Desiran air itu terkadang membisikkan kata-kata Saburo yang terus memanggilnya setiap hari, sembari menangis. Tetesan air mata ia rasakan sebagai arus air yang sangat deras. Ia terus menerus meminta pertolongan,"Saburo... taskete..."namun lagi-lagi yang ia dengar adalah suara arus yang sangatlah deras didekatnya.

Flashback on

Saburo menatap pasangannya dengan tatapan berbinar,"Hountouni? Kita ke onsen di Kyoto?"tanyanya memastikan,Riou mengangguk dengan lembut,"Ya,aku sangat serius. Lagipula,aku sedang dalam masa cuti jadi kita bisa berpergian."jawabnya lalu tersenyum hangat,"Yatta!! Aku sayang padamu!"teriak Saburo semangat. Riou lagi-lagi tersenyum menatap kelakuan pasangannya,ia mengusap kepala anak itu,"Ganti bajumu."perintahnya yang langsung diangguki Saburo.

Setelah mereka selesai berbenah, dengan wajah berbinar Saburo menaiki mobil yang sudah ditumpangi pasangannya. Ia memasang sabuk pengaman lalu tersenyum manis,"Udah!!"Riou kemudian menyalakan mobil dan berangkat ke Kyoto dari Yokohama.

Namun,saat mereka berdua tengah bersenda gurau ditengah perjalanan mereka,hal yang tidak mereka inginkan terjadi. Truk yang memuat pipa besi,tali pengikatnya tiba-tiba putus. Sebelum tubuh mungil Saburo tertusuk besi-besi sialan itu,Riou dengan cepat membuka sabuk yang ia kenakan dan menggunakan tubuh besarnya sebagai tameng Saburo. Ia membiarkan beberapa besi itu menusuk tubuhnya hingga beberapa juga menembus perutnya,darah ia muntahkan dari mulutnya,"Tenang... Sa.. buro... semua akan ba...ik saja..."bujuknya pada Saburo yang menangis menatapnya,pada kenyataannya,tubuh Saburo juga ikut tertusuk besi itu,namun tentu saja tak separah pasangannya. Itulah perkataan terakhir Riou sebelum kegelapan tanpa akhir menyapa dirinya. Ia hanya tahu kalau Saburo juga ikut tertusuk namun tak separah dirinya. Satu jam kemudian ambulans datang dan langsung mengangkut mereka berdua dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

Saburo yang terlebih dahulu sadar, langsung bertanya pada dokter,"Jaku-sensei! Bagaimana keadaan pasanganku?!"ia bertanya pada sang serigala Matenrou,Jakurai langsung menunduk,ia mengusap kepala Saburo lembut,"Riou-kun.. ia selamat, namun organ vitalnya banyak sekali yang mengalami kerusakan parah. Ia nyaris tak selamat saat kami melakukan operasi padanya namun... ia berhasil selamat dan kini dalam masa koma,ia selamat dalam operasi itu namun ia belum selamat dari masa kritisnya."penjelasan Jakurai membuat Saburo terdiam seribu bahasa,"A... apa?"tanyanya lirih,ia langsung melepas masker oksigen yang ia kenakan dan menatap brangkar disisinya,"Riou... san?"tanyanya memastikan,ia memaksa dirinya turun dan beronrak ketika Jakurai berusaha menahan dirinya. Ia memegangi sisi brangkar Riou lalu menatap wajah damai yang tertutupi masker oksigen yang memastikan sang pengguna tetap bernapas. Ia akhirnya terjatuh sembari berlutut dengan tangan yang masih memegang sisi brangkar Riou,"RIOU!!! TIDAK!!!"teriaknya histeris dengan air mata membanjiri wajah shotanya.

Flashback off

Setiap hari,tanpa lelah,Saburo terus berdoa agar pasangannya segera sadar dan bisa hidup bersamanya kembali,ia melakukannya sendirian. Ia bahkan membuat seribu bangau, legenda yang ia baca,dimana dewa akan mengabulkan permintaannya jika ia membuat seribu bangau. Hanya satu permintaannya,Riou kembali sadar dan semuanya akan baik-baik saja. Tanpa Riou,ia tak ingin melakukan apapun. Makan,minum, dan lainnya hanya ia lakukan jika ada yang mengingatkannya. Ia terus berfokus menyelesaikan seribu bangau agar dewa mau mendengar permintaan kecil dari salah seorang hambanya.

Sementara itu,Riou terus berusaha menggapai apapun,ia tetap berusaha namun itu semua seolah tak berarti,ia tetap tenggelam semakin jauh kedalam lautan kegelapan,lagi dan lagi,arus deras menyapanya,ia tahu Saburo menangis lagi,'Riou-san... kembalilah... aku mohon...'bisikan yang ia dengar sayup dari desiran air membuatnya terdiam,'Aku... aku akan kembali Saburo!! Aku janji!!'

'Kembalilah.. ia menunggu dirimu...'bisikan lain ia dengarkan,kali ini,saat ia berusaha berenang kepermukaan,tak ada apapun menghalanginya,cahaya putih menyambut dirinya. Ia berhasil membuka matanya untuk kali ini,"Sa... bu...ro..."ia berbisik memanggil Saburo-nya,Saburo yang mendengar panggilan itu langsung mendatangi pasangannya,ia kembali menangis saat melihat pasangannya. Namun kali ini bukan air mata kesedihan yang ia tumpahkan,tapi air mata kebahagiaan. Ia segera memanggil dokter untuk memeriksa pasangannya

Dua hari berlalu semenjak Riou sadar, saat ini ia sedang disuapi bubur oleh pasangannya,alias Saburo. Ia tersenyum saat melihat binar mata Saburo yang menunjukkan kebahagiaan,ia berkata,"Sudahlah Saburo,aku baik-baik saja. Kau tak makan? Kau pergilah dulu membeli sesuatu untuk kaumakan,aku akan baik-baik saja disini."katanya membujuk Saburo. Saburo akhirnya menuruti perintah pasangannya dan pergi ke konbini dan membeli onigiri untuk ia makan.

Saat ia kembali,bukan Riou yang tersenyum yang menyambutnya,namun pasangannya dibawa keruang operasi menyambut dirinya.

Satu jam ia menunggu... ia hanya diam dan berdoa

Dua jam... ia mulai khawatir

Jam ketiga akhirnya Jakurai keluar,ia menatap Saburo lalu menepuk pundak anak itu prihatin,"Riou... gagal kami selamatkan,ia meninggal didalam sana."Saburo langsung menerobos masuk dan menatap Riou yang sudah ditutupi kain putih,ia mengeluarkan handgun yang selalu ia bawa lalu menembak pelipisnya sendiri,"Aku... menyusulmu."

Tamat

[A/N]

Terinspirasi dari fanart kiriman RizuKyu makasih ea atas fanartnya:v

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro