Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

File 81: Yokohama has fallen

Hypnosismic AU!
Yakuza AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Thriller(?)
Warn: OOC,Alur kecepatan dan Mature containt

12:00 PM,01-02 '2020,Kota(?) Chūoku,Yakuza klan Chuuoku

"Jadi,kita akan menyerang Ikebukuro terlebih dahulu,"kata Ichijiku sembari menghisap sebatang rokok,Nemu terdiam mendengarnya,"Lalu kita akan menculik Yamada Saburo yang notabenenya adalah kekasih dari Yakuza pentolan Yokohama,Riou. Kita pakai Saburo sebagai umpan."

"Nemu,kau ditugaskan untuk langsung menculik Saburo sementara kami berdua akan menyerang Ikebukuro sebagai pengalih perhatian,"kata Otome sembari bersedekap,"Setelah kita berhasil menculik Saburo,dan Riou datang untuk menyelamatkan kekasihnya, disitu kita akan langsung menyerangnya habis-habisan."sambung Ichijiku,"Nemu! Kenapa kau melamun?"tegur wanita itu,"A-ah tidak,"Nemu sedikit tergagap,"Apa tidak berlebihan? Lagipula... apa tujuan semua ini?"tanya gadis bersurai putih itu, Otome tertawa,"Tentu saja kita akan mengambil alih Yokohama! Dan lagi..."wanita bersurai biru itu menarik dagu Nemu,"...bukankah kau sendiri yang memutuskan mengkhianati kakakmu demi mengikuti kami?"Nemu terdiam,sebagian yang dikatakan Otome adalah kebenaran,"Jadi ikuti sajalah."perintahnya lagi,membuat Nemu hanya bisa mengangguk tanpa banyak melawan. Semua rencana sudah diperhitungkan dengan cukup matang,menculik Saburo sebagai umpan memancing Riou keluar,juga Samatoki. Karena saat Saburo diculik, orang pertama yang akan mengkhawatirkannya sudah pasti Ichiro. Begitu Saburo dikatakan berada bersama klan Chuuoku,Ichiro pasti akan meminta Samatoki untuk turun tangan.

Ichijiku dan Otome tertawa,mereka sedang membayangkan dua pentolan Yokohama berlutut dibawah mereka, tak berdaya demi sang terkasih.

11:30 AM,01-02 '2020,kota Yokohama, Yakuza klan Busujima

Riou tersenyum berbunga-bunga,ia senang karena ia baru saja mengajak Saburo untuk makan malam mewah disebuah restoran di daerah pecinan Yokohama. Senyumnya membuat mansion kediamannya terasa lebih cerah,membuat tangan kanannya, Kubiki menjadi sedikit bingun,"Riou-sama,"panggilnya,Riou menatapnya dengan binar mata cerah,"Ada apa?"

'Oke,ini Riou kenapa?'batin Kubiki benar-benar bingung,"Anda baik-baik saja?"tanyanya hati-hati,Riou tertawa mendengarnya,"Tentu saja! Ada yang salah?"tanyanya balik,Kubiki sedikit bingung bagaimana caranya merespon,"Ah tidak,aku hanya sedikit merasa aneh karena anda tersenyum sepanjang siang ini."

"Tak ada yang aneh,"kata Riou,"Aku hanya sedang senang karena aku berhasil mengajak Saburo untuk makan malam mewah!"sambungnya sembari menatap foto mereka berdua yang terpajang di meja kerjanya,'Ah... pantas saja,'batin Kubiki lalu mengangguk-angguk paham,"Apa anda tak memikirkan apa yang akan anda bawa sebagai hadiah kecil?"tanya Kubiki semangat,namun nadanya tetap tenang,"Ah soal itu,"Riou menopang dagunya,"Aku serahkan padamu. Siapkan semua yang terbaik,juga sempurna."

"Ba-baiklah,"sahut Kubiki pasrah,ia selalu dapat bagian mencari hadiah. Riou kembali tersenyum,"Aku tidak sabar."

"Bersabarlah sedikit,Riou-sama."kata Kubiki sebelum beranjak keluar dari ruang kerja Riou,"Saya akan memastikan semuanya sempurna."

"Hmm~~ baiklah."

Prang!!

Tanpa ada yang menyentuh,fotonya bersama Saburo terjatuh ke lantai. Membuat dirinya dan Kubiki saling bertatapan,"Tak ada gempa,'kan?"ia bertanya untuk memastikan,Kubiki menggeleng,"Tak ada,"jawabnya singkat,"Saya akan meminta pelayan untuk membersihkan pecahannya."lanjut pria itu lagi,Riou menggeleng,"Biar aku saja yang mengerjakannya."

"Baiklah,saya undur diri."pintu ruangannya tertutup rapat,mendadak firasat Riou berkata akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Dengan hati-hati,Riou mengutip pecahan kaca itu,manik heteronya mengerinyit ketika ia melihat sebuah kaca tanpa sengaja merobek foto itu menjadi dua bagian,seolah memisahkannya dengan Saburo,'Semoga firasatku salah,semoga tak akan terjadi apapun.'batin pria itu sembari mengutip pecahan kaca yang ada.

11:45 AM,01-02 '2020,Distrik Ikebukuro

"Ya,begitulah Ichi-nii! Aku diajak Riou-san untuk makan malam di Yokohama. Ichi-nii dan Jiro juga ada rencana?"tanya Saburo semangat, Jiro mendengus malas,"Seperti biasa,"ia berkata,"Belajar supaya bisa masuk akademi polisi."Ichiro tertawa,"Semangatlah,Jiro. Kau pasti bisa."

"Kalau kau sampai gagal,berarti kau benar-benar bodoh,Jiro."sahut Saburo enteng,"Hei!"protes Jiro,ia langsung mencengkram kerah sang adik,"Apa maksudmu,bocah sialan?"

Saburo tertawa setengah meremehkan,"Masuk akademi polisi itu tak terlalu sulit,BakaJiro. Jyuto yang otaknya sebenarnya pas-pasan saja jaman itu berhasil masuk. Lucu kalau kau sampai gagal."

"Maa maa,"lerai Ichiro,"Sudahlah. Apa yang dikatakan Saburo itu benar,Jiro. Tapi Saburo,tak seharusnya kau sekejam itu ketika bicara dengan kakakmu sendiri."tegur Ichiro sembari tersenyum lembut,"Gomen,Ichi-nii."

"Maaf,nii-chan."gumam Jiro merasa bersalah,ia lalu melepaskan kerah Saburo,"Baiklah!"ia mengepalkan tangannya semangat,"Aku akan berusaha!"

"Itu baru kakakku."
"Itu baru adikku."

Ujar keduanya bersamaan,membuat senyum manis terkembang di wajah bodoh Jiro,"Uhhh aku sayang kalian!"ia segera merengkuh sang adik berikut sang kakak kedalam pelukannya,"Hahaha,semangat Jiro."

"Ugh... lepaskan aku,BakaJiro. Kau bau!"seru Saburo sembari meronta tak ingin dipeluk,"Heh,"Jiro menyerigai,"Ya sudah kalau kau tak ingin dipeluk,tak apa kok."ia melepas pelukannya pada Saburo namun masih tetap memeluk Ichiro.

"Saburo,"panggil Ichiro,Saburo menatap sang kakak dengan tatapan bertanya,"Tolong kau belikan dahulu garam dan kecap,pakai uangmu dahulu nanti aku ganti."Saburo mengangguk,"Haik,Ichi-nii. Ittekimasu!"Saburo segera memakai sepatunya lalu berjalan keluar rumah,

Tanpa mengetahui akan ada bahaya menghadangnya.

12:10 PM,01-02 '2020,Kota Chūoku, Yakuza klan Chuuoku

"Ya,ya. Kita akan menyerbu sekarang juga,"kata Otome yang sedang menelepon,"Incaran kita hanya satu orang,iya. Iya. Kami akan berangkat sekarang."

Ketiga wanita itu segera memasuki mobil SUV berwarna hitam pekat, beriringan menuju Ikebukuro, bermaksud mengacaukan distrik itu.

Perjalanan dari Chūoku ke Ikebukuro tak memakan waktu yang lama, mereka sampai di distrik itu bertepatan Saburo sampai di konbini tempat ia biasa membeli berbagai kebutuhan sekaligus sesekali membeli jajanan disana. Anak buah mereka segera turun dari kendaraan masing-masing sembari membawa pedang dan berbagai senjata lainnya,

Menyerang Ikebukuro dari berbagai sisi.

Penjarahan, pengeroyokan, penculikan dan berbagai jenis kejahatan lainnya segera mereka lakukan. Nemu sudah menyusup, hendak mencari Saburo untuk ia culik,setelah ini ia akan bersumpah untuk kembali pada sang kakak.

Incarannya hanyalah sang kakak,ia mau kakak tercintanya itu keluar dari dunia gelap ini sekalipun ia harus menghancurkan sang kakak.

Saburo yang baru saja keluar dari konbini terdiam ketika melihat kekacauan disekelilingnya,ia terpaku melihat semuanya,"MMPH!!!"membuat dirinya lengah dan berhasil diculik oleh Nemu,"Aku membawanya,"kata gadis itu sembari menggendong Saburo yang dalam kondisi pingsan.

"Bagus,"kata Ichijiku,"Tinggal mengabari dua orang."

Mereka segera mundur dari Ikebukuro, membiarkan anak buah mereka mengacau diberbagai sudut distrik Ikebukuro.

02:15 PM,01-02 '2020,Kediaman Yamada bersaudara,distrik Ikebukuro

"Nii-chan,Ikebukuro diserang!"kata Jiro sembari menonton televisi,"Tunggu,"Ichiro tercekat,"Bukannya Saburo sedang keluar?"tanya Ichiro sembari menatap Jiro,Jiro balik menatap sang kakak.

Pandangan keduanya berubah,"Jangan bilang,"

Ting!

Jiro membuka ponselnya,ia lalu menonton video yang dikirimkan orang tak dikenal ke ponselnya. Ia terdiam lalu menyerahkan ponselnya pada Ichiro.

Mereka berdua menonton dalam diam,dimana Saburo diikat disebuah ruangan gelap,saat lampu dinyalakan oleh para wanita gila itu,Ichiro dan Jiro tercekat.

Saburo diikat dalam posisi duduk,ia pingsan akibat dihajar tanpa ampun. Ekspresi Ichiro mengeras,"Sialan!!"teriaknya marah, Jiro berusaha menenangkan sang kakak,"Tenanglah nii-chan,biar aku menelepon Jyuto-san terlebih dahulu."katanya sembari menutup video itu dan menelepon Jyuto.

"Ya,ya Saburo diculik."

"..."

"Di kota Chūoku,ya,aku rasa begitu."

"..."

"Tolong ya,Jyuto-san."

"Nii-chan,Jyuto-san bilang dia akan menggerakkan seluruh kepolisian Yokohama dan menghubungi wilayah Chūoku."

"Mereka...,"tatapan Ichiro berubah menjadi penuh kemarahan,"CK SIALAN!! JIRO,KAU JAGA RUMAH! AKU MAU PERGI KE YOKOHAMA."Ichiro menyambar jaketnya,lalu segera pergi dari kediamannya tanpa berpamitan.

"Samatoki-san...,tolong aku."gumam Ichiro di perjalanan.

02:15 PM,01-02 '2020,Kota Yokohama, Yakuza klan Busujima.

"Riou-sama!"dengan tergesa,Kubiki membuka pintu ruangan Riou,ia menatap Riou yang tengah menatap laptopnya dengan tatapan penuh kebencian,"Saburo-sama diculik!"

"Ya,aku sudah tahu."sahut Riou, membuat Kubiki terdiam mendengar suara super gelap itu,ia menunjukkan laptopnya pada Kubiki,yang sedang memutar video yang sama dengan yang dikirimkan pada Yamada bersaudara. Kubiki menatap video itu dalam diam,ia lalu melirik Riou yang tengah bersedekap penuh kemarahan,"Berani sekali mereka menyiksa Saburoku..."gumaman bernada kesinisan itu membuat Kubiki tercekat,"Mereka ingin aku datang sendirian,menyerahkan diri. Menurutmu,apa yang harus kulakukan?"

Kubiki menatap Riou dengan tatapan serius,"Menyerahkan diri hanyalah jebakan. Tak mungkin mereka menyerahkan Saburo-sama begitu saja,aku tahu mereka ingin merebut Yokohama darimu dan Samatoki-sama."Riou mengangguk mendengarnya,"Aku tahu,tak mungkin mereka menyerahkan Saburo semudah itu."

"Anda tak boleh datang sendirian,"kata Kubiki,"Kita akan menyerang. Kami takkan membiarkan anda datang sendirian. Begini saja,"Kubiki mengeluarkan sebuah kertas besar yang masih kosong,"Saya tahu bagaimana kontur dan peta markas Yakuza Chūoku."ia memulai, ia kemudian mengeluarkan sebuah peta dan meletakkan peta itu diatas kertas kosong tadi,"Ini adalah peta markas Chūoku."

Kubiki melingkari sebuah ruangan,"Ini adalah ruangan tempat biasanya mereka menyandera orang. Tak ada tempat lain,karena ini adalah ruangan kedap dan lapis baja,hingga para sandera jarang sekali ada yang berhasil keluar. Hanya sidik jari yang bisa membuka pintunya."Riou mengangguk mendengarkan,Kubiki kemudian melingkari sebuah garis,"Ini adalah pintu utama,mereka biasanya mengundang incaran mereka masuk lewat sini,"ia menggaris sebuah jalur,"Menuju ke sini. Ini adalah ruangan pertemuan yang lima puluh persennya terjadi pembunuhan."

"Lalu? Seberapa ketat penjagaannya?"Kubiki tertawa kecil,"Sangat ketat. CCTV ada diberbagai sudut ruangan,lorong bahkan kamar mandi. Penjagaan dilakukan oleh dua ratus orang bawahan,yang tentu saja bersenjata lengkap. Para hacking disini akan merusak jaringan CCTV dan kalau memungkinkan,sistem penjagaan ruang sandera."

"Anda akan datang sendirian,kami akan mengepung berbagai sisi. Saya yakin anda dapat menang melawan mereka dari dalam sementara kami melumpuhkan setiap penjagaan."

"Aku akan masuk lewat pintu utama, lalu mengikuti mereka hingga ruang pertemuan. Sementara kalian akan mengepung dan menyerang dari berbagai sisi,begitu,'kan?"Kubiki mengangguk,"Benar."

"Siapkan semuanya."perintah Riou, yang segera diangguki Kubiki,"Baik tuan."

"Aku ingin bertanya,"kata Riou,"Tanya saja,"sahut Kubiki,"Kenapa kau bisa tahu setiap bagian markas Chūoku?"

Kubiki tertawa mendengarnya,"Karena saya dahulu adalah bagian dari mereka. Saya keluar karena apa yang mereka lakukan semakin tak masuk akal. Jangan lupa kabari Samatoki-sama untuk tidak turun tangan secara langsung."

02:45 PM,01-02 '2020,Kota Chūoku, Yakuza klan Chuuoku

Saburo mengerjap,ia merasa kepalanya terasa sangat pusing,"Uh... dimana aku?"tanyanya pelan,saat ia ingin bergerak,ia baru sadar kalau ia diikat disebuah kursi. Ia meringis sakit ketika ia merasakan perih di sudut bibirnya,saat ia melirik sebuah cermin, ia tercekat melihat keadaan dirinya sendiri. Babak belur,dengan wajah yang sudah hampir tak berbentuk dan darah kering di pelipisnya.

Ia memutuskan untuk pura-pura tertidur ketika ia mendengar suara pintu dibuka. Ia melirik melewati sudut matanya,Otome berjalan kearahnya. Saburo yang masih pura-pura tidur,hanya bisa diam tanpa banyak bergerak.

Otome menampar pipinya yang sudah lebam,membuatnya seketika membuka mata,"LEPAS!! LEPASKAN AKU!!"Otome tertawa mendengar teriakan Saburo,ia mencengkram pipi Saburo hingga terluka,"Tidak akan, sayangku. Tunggulah,Riou-mu akan berlutut dibawah kaki kami,memohon agar kau dilepaskan."

Saburo meronta,membuat emosi Otome memuncak. Wanita itu langsung saja meninju pipi Saburo, menjambak surai hitamnya lalu menghantamkam kepalanya ke dinding hingga berdarah,menyiksanya habis-habisan.

Tanpa ampun,tentu saja. Toh ia puas hanya dengan menyiksa Saburo tanpa ampun.

02:20 PM,01-02 '2020,Kota Yokohama, Yakuza klan Aohitsugi

"Ya,ya nanti kita bertemu."Samatoki sedang menelepon ketika Ichiro seenaknya mendobrak pintu ruangannya,"Saburo diculik! Tolong aku,Samatoki-san."pinta Ichiro terengah,Samatoki segera mematikan panggilannya lalu bangkit dari kursi kedudukannya,"Minumlah dahulu,"ia menyodorkan sebuah botol,"Aku sudah tahu Saburo diculik. Dari Riou, tentu saja."

"Lalu? Apa yang kau tunggu?! Ayo kita pergi ke Chūoku sekarang juga!"

"Tidak,Ichiro. Kita akan ke rumah Riou dahulu,Riou memintaku untuk tidak turun tangan secara langsung."

"KENAPA BEGITU?!"

"DIAM BOCAH! DENGARKAN AKU DAHULU!"teriak Samatoki untuk mendiamkan Ichiro. Ichiro terdiam sejenak,"Y-ya,maafkan aku,Samatoki-san."

"Kita akan ke rumah Riou,bersama anak buahku. Setelah itu,biarkan aku dan Riou serta anak buah kami berdua yang bekerja. Kau tunggu saja disini."

"Ba-baiklah. Terima kasih,Samatoki-san."Ichiro mencium bibir Samatoki sebagai ucapan terima kasih.

03:00 PM,01-02 '2020,Kota Yokohama, Yakuza klan Busujima

"Semuanya sudah siap,'kan?"tanya Riou pada Kubiki yang sedang duduk di ruangannya,Kubiki mengangguk,"Kita tinggal menunggu Samatoki-sama dan anak buahnya, setelah itu kita berangkat."Riou diam-diam menyerigai,"Apa aku boleh menyiksa wanita jalang itu?"Kubiki kembali mengangguk,"Itu adalah hak anda. Tapi saya sarankan,jangan sentuh Aohitsugi-san,maksud saya Nemu. Nanti kerja sama antara anda dan Aohitsugi-san akan hancur begitu saja."Riou mengangguk,"Aku tidak sebodoh itu."

"Siapa tahu saja'kan? Anda termakan emosi."goda Kubiki.

Anak buah Samatoki bersama sang ketua datang lima belas menit kemudian,mereka benar-benar berangkat menuju Chūoku dengan emosi tak terbendung.

03:50 PM,01-02 '2020,Kota Chūoku, Yakuza klan Chuuoku

"Mangsa kita dalam perjalanan,"kata Ichijiku sembari bersandar di pintu ruangan tempat Saburo disekap,"Aku tahu,"kata Otome sembari menginjak kepala Saburo yang sudah pingsan dengan sangat keras,"Tidak mungkin mereka membiarkan dia dalam waktu yang lama."

"Tinggalkan dia. Kita dapat mangsa yang lebih besar lagi."sahut Ichijiku setengah memerintah,"Ya,"Otome menyerigai,"Kita akan dapat Yokohama setelah ini. Omong-omong, kenapa kau memilih menyerang Ikebukuro?"tanya Otome sedikit penasaran,"Kalau kita langsung menyerang dua pentolan itu,sama saja kita bunuh diri,bodoh."

"Ya ya ya,terserah kau sajalah."Otome mengunci kembali ruangan tempat Saburo disekap,ia lalu berjalan ke pintu utama ketika mereka mendengar suara ketukan pintu.

"Ah,kalian datang juga,rupanya."sapa Ichijiku sembari tersenyum bak ular, mereka berdua bergeser membiarkan dua pentolan Yokohama masuk ke markas mereka,tanpa tahu anak buah mereka sudah dihabisi tanpa suara oleh anak buah dua pentolan yang mereka jebak,"Mana Saburo?"tanya Riou tanpa memerdulikan sapaan kedua ular gila itu,"Eh? Jangan begitu, nikmati dahulu perjamuan kami."

"Tidak perlu,"kata Riou menolak, membuat Samatoki menginjak kakinya dan memintanya untuk tak mengacaukan rencana. Semua CCTV berhasil diretas oleh anak buah Riou, mereka aman sekarang. Samatoki menatap Ichijiku,"Aku akan ke toilet sebentar."

"Baiklah,kau tahu dimana toiletnya?"

Samatoki menggeleng,ia tengah menjebak salah satu dari mereka. Ichijiku tersenyum,merasa ada kesempatan untuk menjatuhkan Samatoki yang akan pergi ke toilet bersamanya,"Ayo ikuti aku."ajaknya lalu berjalan di depan Samatoki.

"Jadi,kau mau menyerahkan Yokohama pada kami?"tanya Otome sembari tersenyum,"Kalau kau menyerahkannya sekarang,Saburo akan kami kembalikan."penawaran penuh bahaya,tak ada jaminan Saburo akan dikembalikan dan Riou tahu itu,"Tenang saja,kami akan benar-benar menyerahkan Saburo sebagai bayarannya."

Sementara itu,Samatoki dan Ichijiku sedang bertarung didepan toilet, sementara Samatoki menembak, Ichijiku menebas kearah Samatoki. Samatoki semakin menggila,begitu pula Ichijiku. Samatoki akhirnya berhasil merebut pedang Ichijiku,lalu menebas kepala Ichijiku,"Lihat siapa yang kalah sekarang."gumam Samatoki sembari mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya,ia lalu memotong jari Ichijiku untuk membuka akses ke ruangan Saburo.

Sementara itu,Otome yang tahu Riou tak bisa dibujuk dengan lembut, mengeluarkan sebuah senapan,Riou menyerigai,ia menatap Kubiki yang diam-diam sudah menyusup bersama beberapa anak buah yang lain, memberi Samatoki ruang untuk membunuh Ichijiku dengan cara menghabisi anak buah yang berada didalam ruangan.

Riou mengangguk sembari tersenyum,sebelum Otome berhasil menghindar,tubuhnya sudah terbelah dua akibat tebasan katana milik Kubiki,"Tahu saja kau aku tak sudi mengotori tanganku. Kerja bagus, Kubiki."

Kubiki tersenyum nyaris menyerigai,"Karena saya sudah lama bersama anda,dan lagi..."pria itu justru menyabetkan katananya kearah Riou,"Aku tak suka mangsaku diganggu."

"Oh..."Riou menghindar,ia lalu meraih katana di sudut ruangan,"Aku sudah tahu kau akan berkhianat, "kata Riou dengan tenang,"Karena itu,semua anak buahku menghabisi anak buahmu terlebih dahulu,Ku-bi-ki."

Kubiki terperanjat,tak menyangka anak buahnya sudah terlebih dahulu ditumpas habis oleh anak buah Riou yang asli,keberaniannya mendadak menguap entah kemana,hilang begitu saja. Katana yang ia pegang dijatuhkannya,"Maafkan saya,"kata Kubiki ketakutan,"Saya mohon,saya takkan berkhianat lagi pada anda."

Riou tertawa mendengarnya,"Sayangnya aku tak ingin memaafkan pengkhianat."ia menebas katana yang ia pegang kearah leher Kubiki,seketika kepala pria itu lepas dari tempatnya dan menggelinding di lantai,berhenti dibawah kaki Riou.

"Woi,ini Saburo!!"teriak Samatoki sembari menggendong Saburo ala bridal,"A-ah,terima kasih. Ayo kita pulang dan antar Saburo ke rumah sakit."ajak Riou,Samatoki mengangguk,"Ya,ayo kita pulang."

Saat mereka akan keluar,tangan Samatoki ditahan oleh seseorang,ia menoleh,adiknya menatapnya dengan tatapan memohon,"Maafkan aku,nii-sama... bolehkah aku pulang bersamamu?"Samatoki dan Riou saling bertatapan,"Baiklah adikku. Kita pulang."

Samatoki dan Riou berhasil membawa dua orang yang berharga dalam hidup mereka pulang,dan semenjak itu Saburo tak diijinkan pergi kemanapun tanpa pengawalan.

Tamat

[A/n]
Plot by me
Story be me
Ending by me

Janlup voment

Regards
Ark Akifuyu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro