Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

File 66: Sayonara,Saburo

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Fluff,Hurt and Angst
Warn: OOC,Typo and others

Saburo menguap kecil,ia mengerjapkan manik heteronya sebelum membuka manik indahnya. Ia menatap Riou yang tersenyum sembari menatapnya lembut,"Oha... you Riou-san."Riou tersenyum lembut,pria itu menggerakkan tangannya untuk mengelus surai hitam Saburo,"Ohayou,Saburo."

Saburo tersenyum,kentara kalau ia tengah menikmati elusan dari Riou. Ia mengusal ke tangan itu,"Ayo bangunlah. Kau harus memulai rutinitasmu,kan?" tanya Riou,Saburo menatap pria itu polos,"Baiklah... aku mau! Tapi dengan satu syarat,"kata anak itu,"Apa itu?" tanya Riou sedikit penasaran,"Temani aku seharian penuh ini!"Saburo mengutarakan permintaannya dengan senyuman yang terpatri manis di wajah shota-nya. Riou mengangguk tipis,"Baiklah."

Saburo dengan semangat turun dari ranjangnya,ia segera mencuci mukanya lalu menggosok giginya. Sementara itu Riou sedang duduk, menunggu Saburo di ruang tengah. Setelah Saburo mencuci mukanya,ia pun merapikan ranjangnya kemudian keluar dari kamar,"Riou-san!"ia memanggil nama pria itu,membuat Riou menoleh,"Ya?" Saburo tersenyum lagi,ia senang menatap wajah Riou.

"Kau mau makan apa?"ia akhirnya bertanya setelah beberapa detik berlalu,Riou tersenyum tipis,seolah senyum itu tak pernah luntur dari bibirnya,"Curry."

"Apa? Ku-rii?"tanya Saburo memastikan,Riou bangkit dari posisi duduknya,ia lalu mengusak surai hitam Saburo,"Kare. Seperti biasa saja,apapun yang kaumasak akan kumakan kok. Separah apapun itu," Riou masih sempat meledek Saburo, membuat anak itu memanyunkan bibirnya,"Mou... tidak separah itu,ya!"ucap anak itu,merajuk. Membuat Riou tertawa kecil hanya dengan kelakuan Saburo. Saburo mengambil apron miliknya,lalu memakainya.

Ia pun mulai memasak kare sesuai permintaan Riou,namun ketika ia sedang memasak,Riou tiba-tiba saja memeluk pinggang Saburo erat dan mengendus lehernya,"K-kenapa,Riou-san?"tanya Saburo karena geli,Riou tersenyum kecil,"Hanya mengendus aroma yang kusukai." ia juga iseng memasukkan tangan dinginnya ke balik apron dan kaus Saburo, menyentuh kulit hangat Saburo sementara ia menikmati aroma vanilla musk yang menguar manis dari tubuh Saburo.

"Le-lepaskan,aku sedang memasak, Riou-san!"pinta Saburo,ia berusaha menahan wajahnya yang memerah, juga desahan kecilnya.

"Kalau aku tidak mau?" tanya Riou dengan serigai di wajah tampannya, Saburo mendelik,"Aku takkan memasakkanmu kare. Dan kau akan menyesal karena menolak permintaanku."jawab Saburo dengan nada absolut.

"Haha... baiklah ou-sama." sahut Riou lalu melepaskan pelukannya. Saburo cemberut,namun ia tetap menepati janjinya untuk memasakkan sesuatu untuk Riou.

Tak!

Sepiring kare buatan Saburo tergeletak diatas meja,"Hai... doomo."kata Saburo dengan serigai tipis di wajah shota-nya. Riou tersenyum misterius,"Beracun ga ya?"ia iseng bertanya,membuatnya dihadiahi delikan sebal dari Saburo,"Engga! Ngga mungkin beracun lah..."Riou tertawa ketika melihat wajah Saburo,"Kalau begitu, sini. Ayo makan bersama." ajak pria itu dengan nada hangat. Saburo kembali tersenyum lalu mengambil dua piring berbeda,lalu membagi kare itu ke dua piring yang ia ambil,"Ittada-kimasu!"

"Ittadakimasu."

Keduanya memakan kare buatan Saburo dengan santai dan tidak terburu-buru,juga terkadang diselingi ocehan Saburo dan lelucon garing dari Riou. Membuat Saburo tersenyum,seolah ia menikmati hari.

Seolah tak pernah terjadi apapun.

Setelah mereka berdua selesai makan, Saburo pun mencucikan semua peralatan masak dan makan yang tadi ia gunakan,"Ne Riou-san,"Riou menoleh,menatap Saburo,"Aku ingin menonton dulu... lalu mandi, bolehkah?"Riou langsung menggeleng,"Mandi dulu baru nonton. Kalau kamu gak mandi,aku yang paksa kamu buat mandi." sahut Riou. Saburo menggembungkan kedua pipinya,"Mou... baiklah!"

Saburo pun berjalan ke kamar mandi, tentu saja bersama Riou. Ia menyalakan air hangat lalu berendam,namun Riou dengan usilnya masuk ke bath-up ketika Saburo tengah berendam,menikmati hangatnya air. Ia memangku tubuh mungil Saburo lalu menggosok punggung anak itu perlahan,dengan sangat lembut seolah Saburo akan hilang kalau ia melakukannya terlalu keras.

"Mmh..."erang Saburo ketika Riou dengan isengnya membuat kissmark di leher jenjang Saburo,"Yamette!!"pinta anak itu pelan,wajahnya merah padam,"Ngga mau." sahut Riou,ia kembali menjilat leher Saburo,membuat kissmark ditempat yang berbeda.

"Anh!! Hentikan... Riou-san!"pinta Saburo,ia hampir menangis. Namun Riou seolah menikmati gumaman dan erangan Saburo,ia membalik tubuh Saburo dan mencium bibirnya lembut,seolah mereka akan berpisah. Wajah Saburo yang sudah memerah, bertambah merah,"MMH!!"erangnya ketika Riou menggigit hibir bawahnya,seolah memaksa Saburo membuka mulutnya.

Saburo meronta,ia memukul-mukul dada Riou pelan karena merasa kehabisan napas,hingga akhirnya Riou melepas ciuman dan pelukannya,"Hehe," pria itu tertawa,"Habisnya kau terlalu menggemaskan sih." Saburo mendelik tak suka,"Kawaii janai!"sahut Saburo sebal,Riou tertawa kecil,ia lalu keluar dari bath-up dan membilas tubuhnya bersama Saburo.

Saburo duduk di sofa ruang tengahnya,ia bersandar nyaman pada Riou,"Hn... ga ada acara yang menarik apa?"gerutu Saburo sebal,ia memanyunkan bibirnya sebal,"Huh... aku jadi bosan."Riou tersenyum tipis,"Jadi kau ingin melakukan apa?"

"Hngh... entahlah. Bersandar seperti ini nyaman kok,gak usah kemana-mana juga gak apa."jawab Saburo,ia memejamkan mata,menikmati elusan dari pasangannya,"Suraimu lembut sekali,ya kan Saburo." Saburo hanya menggumam sebagai jawaban. Mengusal manja,ia tertidur di pangkuan Riou.

Riou mengubah senyumnya ketika Saburo sudah tertidur,ia tersenyum sendu,"...aishiteiru." ia berkata,nada suaranya sendu sekali. Ia tetap mengelus surai jelaga anak itu, senyuman di wajahnya luntur,mimik wajahnya semakin menyendu dan manik oceannya berkaca-kaca,

Satu tetes air mata terjun bebas dari pelupuk mata Riou,mendarat mulus di pipi putih manis Saburo,pipi yang ia suka memainkannya,mencubitnya juga mengecupnya. Pipi yang selalu memerah ketika ia menggoda Saburo, pipi putih anak yang memikul cukup banyak beban yang tak pernah dibagikan Saburo ke banyak orang,

Termasuk dirinya.

Riou bergumam lirih,"Aku... akan merindukanmu."tetes air mata semakin banyak,ia menangis dalam diam. Seolah ia takkan pernah lagi bertemu Saburo,seolah ia akan berpisah dengan sang terkasih.

Itu berat,tentu saja.

Ia akhirnya bersandar pada sandaran sofa,memejamkan mata lalu menyeka air matanya,"Aku... takkan melupakanmu,Saburo."ia menatap wajah tertidur Saburo yang terlihat damai,secara perlahan,ia menggeser kepala Saburo ke lengan sofa, menatap anak yang tertidur dalam posisi telentang,mengelus pipi putih Saburo hingga ke bibir manisnya,ia kembali tersenyum sendu.

Ia memejamkan matanya,lalu mencium bibir Saburo dengan lembut,tanpa nafsu juga paksaan,ia terlihat menikmati ciuman itu,seolah ia akan pergi dari sisi Saburo untuk selamanya.









Sore pun tiba,Riou mengajak Saburo untuk pergi ke taman di wilayah Yokohama. Tentu saja Saburo mengiyakannya,dan disinilah mereka berdua,berjalan-jalan di taman. Saburo berjongkok perlahan,ia lalu mengeluarkan sesuatu dari bawah kursi taman,"Riou-san! Lihat ini, anak kucingnya lucu kan?"Riou kembali tersenyum tipis,"Iya,seperti dirimu."ia iseng menggoda Saburo,membuat pipi anak itu memerah. Namun berbeda dengan orang disekitarnya, mereka justru berbisik-bisik,seolah sedang membicarakan sesuatu tentang Saburo dan Riou.

Kucing yang dipegang Saburo justru menggeram marah kearah Riou,lalu mencakar tangan Saburo,"Auch!!"erang Saburo kesakitan,ia menatap goresan panjang di lengan putihnya,terlihat beberapa titik darah keluar dari goresan itu,"Riou-san..."ia menatap Riou,"...sakit..."gumamnya menatap Riou. Tatapan Riou tak berubah,tetap datar,"Cuci dulu lukamu lalu obati."

Saburo segera menuruti perintah Riou-nya,ia segera mencuci lukanya lalu mengobati lukanya. Ia menatap Riou yang juga tersenyum,"Hei,ayo beli es krim!"ajaknya.

Tentu saja Riou mengangguk,ia membiarkan Saburo menarik tangannya untuk pergi ke penjual es krim,"Satu es krim cokelat dan vanilla lalu,"ia menatap Riou,"Matcha." sahut Riou,"Satu es krim matcha."kata Saburo pada penjual es krim itu.

Segera,tanpa banyak bertanya,pak penjual es krim itu membuatkan pesanan mereka berdua lalu memberikannya pada Saburo yang segera membayar. Kini giliran Riou yang menarik tangan Saburo menuju bukit kecil di taman itu,mereka berdua duduk disana,menikmati semilir angin yang menerpa sembari memakan es krim. Saburo menatap Riou yang tengah menatap lurus ke depan,seolah menerawang.

"Riou-san,kau akan pergi sebentar lagi?"Riou mengangguk tanpa menjawab ataupun menoleh pada Saburo,"Begitu..."Saburo tersenyum, ia menatap lurus kearah langit yang terbentang luas dihadapan mereka. Segera menghabiskan es krimnya sebelum meleleh. Riou tiba-tiba saja bangkit,ia memeluk Saburo seerat mungkin lalu melepas pelukannya, ia menggenggam tangan mungil Saburo dengan lembut,

Tersenyum manis,menatap senyum Saburo yang seolah mengatakan kalau anak itu tidak apa-apa.

Saburo menatap senyuman Riou,ia sedikit tertunduk kecil menahan gejolak emosinya.

"Sayonara,Saburo."kata Riou lembut, sebelum ia menghilang bersama angin yang bertiup lembut di sore hari,"Ya,"Saburo tersenyum menatap kepergian Riou,"Selamat jalan,Riou-san."


Sementara itu,sehari sebelum kepergian Riou,

Breaking news,terjadi kecelakaan hebat di jalan raya kota Yokohama menuju Tokyo. Diduga adanya kelalaian pengemudi truk bahan bakar,terjadi tabrakan hebat dengan sebuah mobil mini bus yang tak lama setelahnya meledak bersama truk bahan bakar.

Berikut adalah korban yang sudah di autopsi
















Riou Mason Busujima,28 Tahun.



Samatoki mematikan televisinya sebelum mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

Tamat

[A/N]
Story by me
Plot by me

Jan lupa voment

Regards
Ark Akifuyu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro