Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fight song

Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Fluff(?),Family(?),Best friend(?), And others
Warn: Ooc,Typo,Kesalahan lirik
Enjoy

Saburo menatap tumpukan tugas yang membumbung dihadapannya dengan tatapan jengah,ia lelah dengan semua tugas sialan yang dibebankan padanya. Juga omelan dari seniornya ketika ia terlambat mengumpulkan tugasnya. Ia mulai lelah dengan semuanya,ia hanya ingin cepat lulus dari kuliahnya di London dan kembali ke Jepang secepatnya.

Like a small boat,on the ocean, sending big wave into motion...

Ia mulai mengerjakan tugas yang menumpuk dengan cepat,ia hanya menginginkan satu hal yang bernama Tidur. Ia hanya ingin tidur maka ia membakar semangatnya untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan pada dirinya,"Huft..."ia menghela napas kasar sembari menuangkan kopi ke-10nya malam ini ke mug yang ia pakai,"...demi cepat pulang!"ia mengepalkan tangannya dan melanjutkan tugasnya yang tertunda,ia melirik foto disudut meja dan tersenyum,kemudian meraih ponselnya guna menelepon seseorang dibelahan dunia yang lain.

Like how a single word,can make heart open. I have only one match, and i make explosion.

Dering ponsel Riou menyadarkannya dari lamunannya,'My Saburo♡' tertulis dilayar ponselnya,ia segera menggeser layar guna menerima panggilan itu,"Moshi-moshi,nani ka Saburo?"tanyanya lembut,"Bukankah saat ini disana sudah sangat malam?"ia sangat mengkhawatirkan Saburonya,"Riou-san! Aku sangat merindukanmu..."sahut Saburo diseberang sana dengan nada gembira,ia tersenyum saat mendengar nada tersebut,"Huft..."ia mendengar Saburo menghela napas kasar,"Ada apa Saburo? Apa kau ada masalah disana?"tanyanya lagi,Saburo hanya menjawabnya dengan gumaman singkat,"Aku merindukan suaramu dan omelan khasmu... tugas sialan ini seolah tak ada habisnya buatku..."keluh Saburo, Riou tersenyum menanggapi keluhan Saburo yang menurutnya agak sedikit berlebihan,"Kalau begitu kamu istirahatlah dulu,lanjutkan besok. Ini jam berapa waktu sana?"

"Jam 03:05 AM."jawaban Saburo membuat Riou mengerinyitkan dahinya,"Jam tiga pagi dan kamu belum tidur? Kamu mau merasakan omelanku ya?"omelan khas Riou keluar,Saburo terkekeh geli menanggapinya,"Tentu,aku suka omelanmu. Itu berarti kamu sangat mengkhawatirkanku kan?"tanya Saburo terlalu percaya diri,Riou ikut terkekeh,"Tapi kamu serius belum tidur jam segini?"nada khawatir yang sangat kentara dikeluarkan oleh Riou.

"Riou-san,"panggil Saburo dengan nada lirih,"Bukan aku tak mau tidur, tapi ini adalah satu-satunya kesempatanku... jadi aku akan memperjuangkannya sebaik mungkin. Jangan khawatir,aku disini baik saja kok."jelas Saburo,Riou menghela napas panjang,"...wakatta."

And i was thoose i didn't say,wreacking ball inside my brain,i will scream them loud tonight,can you hear my voice this time?

Saburo memutus panggilannya lalu menatap kamar yang kembali sunyi,"Huft,"ia menghela napas berat,"Yang dikatakan Riou-san ada benarnya juga tapi..."ia menggeram lalu memutuskan,"Cukup. Pikirkan itu nanti saja,selesaikan tugas yang menumpuk dan pergi tidur. Itu saja dulu untuk malam ini."ia kembali menggenggam pena yang ia pakai, namun entah kenapa tak ada satupun ide yang ia dapat,tak ada jawaban juga. Ia stuck malam itu,geraman yang ia keluarkan semakin mengeras hingga berakhir teriakan malam itu. Untunglah kamar apartemennya cukup kedap suara.

This is my fight song,take back my life song,prove alright song. My power turn on starting right now i'll be strong i'll play with my fight song. And i'll don't really care nobody else believe, cause i still got a lot fight left in me.

Ide yang ia butuhkan kembali saat ia selesai melampiaskan emosinya, dengan cepat ia menyelesaikan tugas kuliahnya dan berjuang menyelesaikan pelajaran yang ia dapat hanya demi segera meraih gelar sarjana,'Aku akan berjuang!! Kalian semua lihatlah perjuanganku disini!!' Ia sangat berapi-api saat seluruh semangatnya terbakar. Ajaibnya tugas yang harusnya selesai dua hari, berhasil ia selesaikan dalam waktu semalaman saja. Tentu saja efek samping ke tubuhnya adalah kelelahan dan emosi yang sedikit kacau. Ia bahkan nyaris membentak dosennya sendiri tadi,maka dari itulah ia memutuskan untuk menyendiri sejenak. Hingga seniornya datang dan melemparkan makalah buatannya ke kepalanya,"Heh! Bisa kerja nggak sih?!"cerca senior sialan itu,Saburo menoleh ke belakang dan mendapati seniornya yang paling menyebalkan tengah mengomelinya lagi,"Banyak banget sih typonya. Niat kerja nggak sih?!"omel senior itu lagi, Saburo segera merebut makalah itu dan berkata,"Aku akan merevisinya ulang,senpai. Tenang saja."

Losing friend and i'm chasing sleep, everybody worry about me,in too deep, say i'm too deep.

Saburo rela kehilangan waktu bersantai bersama empat sekawan dan kehilangan waktu tidurnya,demi makalah yang harus ia revisi ulang lagi dan lagi,bahkan Sakata pernah bertanya padanya,"Lo gak capek? Itu makalah lo bejibun banget lho..."Saburo hanya menjawabnya pelan,"Gak apa capek,asal aku bisa segera kembali ke rumahku di Jepang. Ada yang sudah menungguku disana."

Senra,Urata dan Shima hanya bisa geleng-geleng saat melihat senior sialan mereka,membebankan makalah miliknya ke Saburo. Mereka jauh lebih mengkhawatirkan Saburo hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memberitahu Riou. Riou menghela napas saat selesai mendengar penjelasan Sakata,"Mana, nomor telepon senior itu? Biar aku yang bicara dengannya."perintahnya pada Sakata,"Bentar ya bentar."sahut Sakata,tak lama chat dari Shima masuk ke ponselnya,

Shima temannya Saburo
+814509456781

Riou
Nomor Jepang?

Shima temannya Saburo
Iya

Riou kemudian menelepon ke nomor itu dan memarahi senior yang selalu memerintahkan Saburo-nya ini dan itu. Ia bahkan mengancam akan mengacaukan hidup senior itu jika ia berani memerintah Saburo lagi.

And it's been two years i miss my home,but fire burning in my bone. Still believe,yeah still believe.

Dua tahun sudah berlalu semenjak keberangkatan Saburo ke London untuk melanjutkan pendidikannya,ia mulai merindukan rumahnya namun ia tak bisa pulang karena ia terikat dengan tugas,penelitian,makalah, revisi dan lainnya. Maklumi sajalah,ia anak jurusan teknik kimia yang sudah berada ditengah semester. Ia bahkan pernah merasakan kelelahan yang sangat ekstrim dimana ia merasa kalau tulang belulangnya serasa terbakar habis. Namun ia mencoba menikmati waktunya,memang,kini senior sialan yang selalu mengomelinya tak pernah lagi bicara padanya. Ia mulai mencurigai sesuatu saat Sakata mengarahkan kamera ponselnya pada dirinya lalu mengutak-atik ponselnya. Di Jepang, saat ini sudah berada di jam 09:30 PM, artinya disana sudah malam. Riou tengah memegang ponselnya ketika chat dari Sakata masuk ke ponselnya

Sakatan temannya Saburo
Send a pict

Riou
Itu Saburo?

Sakatan temannya Saburo
Iya,lagi mengerjakan tugas yang banyak banget.

Riou
Aku akan meneleponnya sekarang juga. Makasih.

Sakata temannya Saburo
Masama

Tak lama kemudian,ponsel Saburo berdering tanda adanya panggilan masuk,'Riou-san.' Tertera di layar ponsel Saburo,ia segera mengangkat panggilan itu dan mengapit ponselnya dengan bahu,"Halo?"terdengar nada lelah saat ia menyapa,"Saburo,kamu udah istirahat yang cukup?"Riou langsung bertanya khawatir,Saburo melirik teman-temannya yang hanya memasang wajah tanpa dosa,"Sudah. Ini aku lagi bersantai."jawabnya santai,"Uso tuh uso!"sahut Urata dari belakang,"Lagi ngerjain makalah kami woi!"sambung Shima. Saburo berdecak jengkel,ia menghela napas,"Ya... aku sedang mengerjakan makalah. Ada apa meneleponku jam segini? Kamu belum tidur?"

"Kamu sendiri juga belum tidur beberapa hari kan?"Riou membalik pertanyaan Saburo,Saburo mendecih,"Istirahatku cukup kok."namun tiba-tiba,Riou langsung mengubah mode panggilan mereka menjadi video call,ia menatap wajah lelah Saburo,"Kantung matamu tebal sekali..."gumamnya khawatir,"Dan tubuhmu terlihat lebih kurus."ia melirik sekitarnya lewat kamera,"Itu semua tugasmu?"tanyanya sembari menatap kedua mata Saburo,yang ditatap hanya bisa menggeram,"Iya. Ini semua tugasku,revisi ini dan itu. Kejar tanda tangan dosen,makalah yang tak ada habisnya... entahlah, aku mulai lelah dengan ini semua. Tapi hanya ini kesempatanku menjadi ilmuwan,tak apalah. Setelah lulus aku akan langsung kembali ke Jepang kok."kata Saburo panjang,"Aku ingin mengusak kepalamu... Sakata, kemarilah."Riou memanggil Sakata, yang dipanggil langsung mendelat kearah kamera,"Tolong gantikan aku mengusak kepala Saburo."pintanya, Sakata langsung melakukan permintaan Riou sementara Riou berkata,"Berjuanglah. Aku menunggumu disini,cepatlah kembali ya."tanpa sadar,air mata Saburo yang sudah lelah mental dan fisik menetes, ia menangis. Keempat temannya hanya bisa diam ketika ia menangis,"Hiks... hiks... Arigatou..."isakannya pecah siang itu, hingga akhirnya keempat temannya keluar dari apartemen Saburo untuk membiarkan Saburo dan pasangannya berbicara berdua.

And i'll thoose i didn't say,wreacking ball inside my brain,i will scream them loud tonight,can you hear my voice this time?

Ia akhirnya mengarakan semua beban hatinya pada pasangannya, perjuangannya,semuanya ia beberkan pada pasangannya,ia mengatakan semuanya sembari menangis terisak hingga makalah yang ia kerjakan menjadi korban tangisannya. Riou menanggapi semuanya sengan sabar,ia terus menguatkan Saburo lewat perkataannya yang lembut. Tak jarang ia harus membisikkan kata penenang pada Saburo yang sudah sangat lelah namun masih berjuang. Ia memahami semua penderitaan Saburo dan menguatkan anak itu agar tetap berjuang dan jangan menyerah.

"Ja,kamu selesaikan dulu tugasmu itu,aku akan meneleponmu nanti."kata Riou lembut sebelum memutus panggilan,Saburo terus menangis hingga ia akhirnya pingsan karena kelelahan. Keempat temannya yang baru kembali dari cafe dibawah apartemen Saburo,terkejut melihat keadaan Saburo yang cukup mengenaskan,mereka segera membawanya kerumah sakit terdekat.

Penjelasan dokter UGD membuat keempatnya terkejut,Saburo menderita tumor otak yang cukup berbahaya. Shima yang langsung paham,langsung menelepon Riou sesegera mungkin,

"Halo halo!!"-Shima

"Nanda,Shima-san?"

"Etto... Saburo..."

"Saburo kenapa?"

"Etto... kena tumor otak."

"A... ahaha... anata no uso."

"Uso janai yo,Riou-san!"

"Iie... gak mungkin!!"

"Tapi itulah penjelasan dari dokter. Aku tidak bohong."

"Mana Saburo?!"

Shima segera memberi ponselnya pada Saburo yang sudah sadar,"Halo..."suara lemah Saburo keluar,"Saburo!! Kau kenapa?!"Riou langsung menghujaninya dengan pertanyaan bernada khawatir.

"Bisakah kau mendengarkanku saat ini?"Riou bertanya sembari sedikit terisak,"Nanda... kore wa?"Saburo membalas pertanyaannya dengan pertanyaan,"Kau... pulanglah sekarang."pinta Riou lirih,"Are... aku gak bisa,kuliahku belum selesai."

This is my fight song,take back my life song,prove alright song. My power turn on starting right now i'll be strong,i play my fight song. And i don't really care nobody else believe... cause i still got a lot fight left in me, a lot fight left in me...

Riou akhirnya memberikan izin Saburo agar dapat menyelesaikan kuliahnya dengan segera,dengan berbagai syarat yang dipenuhi Saburo dengan berat hati. Ia bahkan meminta keempat teman Saburo untuk menemani Saburo-nya 24/7. Bukan apa,ia sangat mengkhawatirkan Saburonya itu. Itu saja.

Keempat temannya,langsung menyetujui permintaan Riou yang satu itu. Setiap hari,mereka bergiliran menjaga Saburo tiap malamnya,juga kalau akhir minggu,keempatnya menginap di apartemen Saburo. Mereka benar-benar menjaga Saburo dan memperhatikan apapun yang ia lakukan,sesuai dengan perintah Riou pada mereka berempat. Mereka berempat juga setiap hari melaporkan kondisi Saburo secara berkala,kira-kira 8 jam sekali. Saburo yang mulai jenfah diperlakukan seperti itupun mulai berontak,ia mengerjakan tugasnya hingga tengah malam,dan lainnya walau sudah dilarang keempat temannya. Intinya ia tetap melawan kondisi dan melakukan kegiatannya seperti biasa.

Like a small boat,on the ocean, sending big wave,into motion. Like how a single word,can make heart open. I might only have match,but i can make explosion...

Saburo sadar,mungkin inilah kesempatan terakhirnya. Ia terus berjuang tak kenal lelah,hari demi hari ia lewati hingga akhirnya ia lulus dengan predikat cum-laude di Universitas Oxford. Ia segera menepati janjinya untuk kembali ke Jepang, namun ia tak sendiri. Keempat temannya memaksa ikut sampai ia sampai di rumah pasangannya yang ternyata sudah menyiapkan dokter dan lainnya untuk segera mengoperasi otak Saburo guna membuang tumor di otaknya. Saburo yang tak dapat melawan pun hanya bisa pasrah,ia memeluk pasangannya beberapa hari sebelum operasi dan ia berjanji untuk kembali pada pelukan pasangannya.

Hari operasi pun tiba,team dokter di rumah sakit milik Jakurai pun mulai membedah otak Saburo,ia dibius terlebih dahulu guna membuka tengkoraknya dan ia disadarkan kembali ketika bedah dimulai,ia diminta untuk menggumamkan lirik rap yang ia nyanyikan sepanjang operasi.

This is my figt song,take back my life song, prove alright song. My power turn on starting right now i'll be strong,i play my fight song. And i don't really care nobody else believe... cause i still got a lot fight left in me... and now i still got a lot fight left in me...

Operasi otak yang dijalani Saburo berhasil,ia keluar dari rasa sakit yang ia alami selama ini,dan pulih beberapa bulan kemudian,ia benar-benar menepati janjinya pada Riou untuk selamat dari operasi yang berlangsung sangat lama itu, perjuangannya berhasil. Ia mencapai cita-citanya sebagai ilmuwan dengan lulus teknik kimia dengan peringkat yang sangat memuaskan,kembali ke Jepang dan selamat dari operasi yang ia jalani.

Dua tahun berlalu,kini mereka sudah menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan dan mereka hidup bahagia selamanya

Tamat

[A/N]
Maaf kalo ada kesalahan lirik,lalu jangan lupa vote dan koment

Regards
Ark

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro