Dibawah pohon itu...
Hypnosis mic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Angst,hurt,bestfriend,lil desperate,death character,maybe suicide content,happy ending
Warn: OOC,typo,mature content and suicide content
Enjoyy
------------
"
Hei kau!"sapa Saburo pada pria yang duduk dibawah pohon,sendirian. Pria itu mendongak,"Apa?"tanyanya ketus,"Hidoii... kau kenapa sendirian disini? Kenapa gak gabung sama mereka?"tanya Saburo sembari menatap sekitarnya,ia lalu menatap pria dibawahnya dan mengulurkan tangan,"Namaku Yamada Saburo,kau siapa?"tanyanya lembut.
"Bukan urusanmu."jawab Riou dingin, Saburo memanyunkan bibirnya,"Mou. Hidoii... aku bertanya baik-baik ya."katanya sebal,"Baiklah baiklah,namaku Riou! Puas kau bocah?!"bentak Riou agak kasar,Saburo hanya tersenyum memaklumi lalu duduk disebelah Riou,"Dunia itu indah ya."katanya memulai pembicaraan,"Tidak,"sahut Riou tidak setuju,"Dunia itu kejam. Aku kehilangan kedua temanku dan seluruh keluargaku."sambung Riou dingin,"Hum... mungkin itu hanya cara pandangmu saja yang salah, bukan bermaksud menghakimi atau apapun,sejujurnya aku sempat memiliki pola pikir seperti itu tapi... aku lalu mengingat,ada kedua kakakku yang selalu mendukungku dan berada disisiku selalu."jelas Saburo bijak,"Kamu juga harus ingat, sekalipun kamu kehilangan semuanya didunia ini,ingatlah,masih ada yang akan mendukung dan menemanimu."sambungnya bijak, Riou mendengus,"Hei bocah,siapa lagi yang akan mendukung dan mau berteman dengan pria depresi sepertiku? Aku selalu saja dikatakan kurang iman,jauh dari Tuhan dan lainnya! Padahal aku setiap hari berdoa dan setiap akhir minggu aku selalu menyempatkan diri sesibuk apapun aku untuk pergi ke gereja!"kata Riou ketus,"Ada!"sahut Saburo lantang.
"Siapa?!"
"Aku! Aku akan menemanimu dan mendukungmu,seperti kedua kakakku yang selalu mendukungku dan menerimaku apa adanya."jawab Saburo sembari tersenyum,"Kenapa? Kenapa kau begitu baik padaku? Padahal kita baru saja kenal."tanya Riou penasaran,Saburo meletakkan tasnya yang berisi biola,"Karena aku pernah berada diposisi yang sama denganmu. Dan ada kedua kakakku, sementara kamu? Aku tidak tahu apa ada yang akan berteman denganmu dan mendukungmu,makanya aku mau jadi temanmu tanpa syarat apapun."jawabnya santai sembari memejamkan mata dan menikmati hembusan angin,Riou hanya menatapnya,dan terdiam,'Benar juga ya.'batinnya.
Beberapa bulan berlalu,ia dan Saburo semakin dekat,yang awalnya hanya bertemu dibawah pohon ditaman,kini semakin jauh,jalan bersama,makan dan lainnya sering mereka lakukan bersama,atas dasar persahabatan tentunya. Entah apa yang ia pikirkan,namun bibit bibit rasa cinta mulai tumbuh dihati Riou,ia hanya memendam karena ia khawatir Saburo tidak memiliki hal yang sama sampai ketika mereka makan bersama disebuah cafe,"Riou-san,"kata Saburo memulai pembicaraan,"Ya?"tanya Riou balik,"Aku... akan pergi selama beberapa hari."kata Saburo pelan,"Kemana?"tanya Riou penasaran,"Aku mengikuti kontes biola tingkat nasional,jadi aku dikirim ke Osaka selama beberapa hari. Jadi... aku ingin berpamitan dulu denganmu,doakan aku menang ya."jelas Saburo berusaha santai,ia memainkan kedua jari telunjuknya diatas meja,Riou hanya diam,"Lalu aku akan sendiri lagi?"tanyanya lirih.
"Riou-san,aku pergi paling lama hanya seminggu kok,setelah itu kita akan bersama lagi."bujuk Saburo lembut,"Baiklah,"Riou tersenyum lalu mengusak surai pria mungil dihadapannya,"Aku akan menunggumu disini."sambungnya santai,Saburo tersenyum kecil,"Aku benar-benar harus pergi karena ini menyangkut masa depanku dan hidupku."katanya sendu,"Tak apa,aku tahu impianmu sebagai pemain biola sudah kau impikan dari kecil. Aku nggak mau jadi penghalangmu jadi kau pergilah,tapi jaga kesehatan dan dirimu sendiri selama berada di Osaka ya."sahut Riou sembari menghabiskan kopi yang ia pesan.
[Skip beberapa hari setelah kontes di Osaka]
Saburo menatap pengumuman yang dikirimkan lewat chat di ponselnya,ia tersenyum getir,"Aku gagal..."gumam-nya sendu,"Ah... aku mengecewakan semuanya."satu pop-up tiba-tiba masuk ke ponselnya,"Apa ini?"gumamnya lagi lalu membaca isi pop-up yang dikirimkan ke pesan chatnya.
Ia menatap video yang dikirimkan lewat chat dari Riou,"Are?"
Riou-san
Saburo.
Ada berita buruk untukmu
Send video
Saburosa
Apa itu Riou-san?
Saburo menonton video yang dikirimkan temannya itu,ia terdiam,
"Telah terjadi kecelakaan kereta api, diduga hendak menyelamatkan seorang nenek yang terpeleset di peron stasiun Ikebukuro,dua orang pemuda menjadi korban kecelakaan kereta kali ini. Korban pertama bernama Yamada Ichiro,leader dari Buster Bross!! Dan korban kedua bernama Yamada Jiro. Saat ini kami sedang mencari sisa keluarga yang tersisa yaitu Yamada Saburo untuk identifikasi dan lainnya. Sekian breaking news malam ini sampai jumpa."
Ia kontan terdiam saat mendengar kedua kakak yang ia sayangi menjadi korban kecelakaan kereta api.
Saburosa
Riou-san,aku akan pulang sekarang juga
Riou-san
Aku akan menjemputmu di stasiun
Saburo segera memesan tiket dan pulang ke Ikebukuro,sesampainya ia disana,Riou yang sudah menunggunya langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah urusan dengan pihak rumah sakit selesai,prosesi pemakaman pun dimulai. Saburo terus terdiam tidak percaya sepanjang prosesi dilakukan bahkan ketika Riou memeluknya sekalipun,ia tetap terdiam dengan tatapan kosong,hidupnya hancur. Ia gagal di kontes dan kedua kakaknya pergi untuk selamanya dari hidupnya.
"Riou-san,untuk seminggu kedepan,bisakah kita tak usah bertenu dulu? Aku ingin menenangkan diri dulu."kata Saburo pelan saat prosesi pemakaman selesai dan ia diantar pulang oleh Riou,Riou mengangguk,"Tentu,tak apa. Aku mengerti kok."Saburo hanya tersenyum tipis lalu menutup pintu rumahnya. Ia benar-benar menghilang selama seminggu.
Seminggu pertama Riou masih memaklumi,mungkin Saburo masih sedih,itu pikirnya.
Seminggu kedua ia mulai khawatir dan ia berusaha menepis kekhawatirannya itu.
Seminggu ketiga pikiran buruk mulai hadir dikepalanya,ia berusaha mengenyahkan pikiran buruk itu.
Seminggu keempat ia benar-benar mengkhawatirkan keadaan anak itu, saat ia akan pergi ke rumah keluarga Yamada,ia mendapati Saburo yang sedang berjalan kesuatu tempat. Ia akhirnya terus mengikuti anak itu hingga mereka tiba ditepi jurang yang dibawahnya adalah bebatuan tajam, namun indah. Riou terdiam saat melihat tujuan Saburo,ia tahu kalau tempat yang didatangi Saburo adalah tempat yang cukup populer sebagai tempat bunuh diri selain hutan Aokigahara. Ia memutuskan untuk bersembunyi dibalik pohon dan menatap apa yang akan dilakukan Saburo.
Ternyata Saburo sedang menangis,ia menatap pagar pembatas lalu berjalan ke arahnya,"Hidupku hancur. Kakakku tewas... dan mimpiku gagal total..."kaki mungilnya memanjat ke pagar pembatas yang cukup tebal itu,ia duduk diatas pagar itu lalu menatap kebawahnya,"Maka dari itu.. aku akan mengakhiri semuanya disini."bertepatan Saburo ingin meloncat,Riou keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung memeluk pinggang Saburo erat,"JANGAN!!"teriaknya lantang saat memeluk Saburo,Saburo meronta,"Lepas... Riou-san!! Aku ingin mengakhiri semuanya!!"teriak Saburo
Riou langsung menarik Saburo menjauh dari pagar pembatas,"Kenapa?"tanyanya lirih
"Hidupku hancur!! Kakakku mati!! Mimpiku gagal!! Semua orang kini menolakku!!"jawab Saburo menangis,"Ssh..."Riou menyeka air mata Saburo lalu berkata,"Jangan lakukan itu,ada aku yang selalu mendukungmu dan menemanimu."perkataan itu membuat Saburo tertawa pahit,"Kenapa?! Kenapa kau begitu peduli denganku?"tanyanya ketus, Riou tersenyum,"Dulu saat aku merasa aku hanya sendirian,ada seorang bocah yang dengan polosnya mendatangiku dan mengajakku berbicara,lalu anak itu berkata kalau ia akan menjadi temanku dan akan selalu mendukungku. Anak itu adalah kau Saburo,dulu kau berhasil menyelamatkanku dari kematian dan kini aku akan membalasnya."kata Riou panjang,Saburo kembali menunduk,"Kenapa kau mau melakukan itu?"tanyanya,tangannya bergerak mengambil sesuatu dari sakunya,pisau lipat yang cukup tajam.
Ia membuka lipatan pisau itu dan mengarahkannya ke dadanya sendiri,"Kenapa?"tanyanya lirih,mata pisau yang tajam sudah menempel di dadanya,mulai menusuk perlahan. Riou langsung menggenggam mata pisau itu dengan sebelah tangannya,tanpa memerdulikan kalau mata pisau itu merobek telapak tangannya,"KARENA AKU MENCINTAIMU! JANGAN LAKUKAN ITU,YAMADA SABURO!"teriaknya didepan wajah Saburo. Saburo terdiam,ia kembali menangis lalu menjauhkan pisaunya,"Hiks... aku juga... maafkan perilakuku yang tadi... hiks..."isaknya lirih,Riou meringis nyeri saat darahnya mengalir dari lukanya,"Ayo pulang,dan lanjutkan hidupmu bersamaku."katanya lembut,ia lalu memerban tangannya menggunakan perban yang ia bawa untuk berjaga-jaga,"Un!"Saburo mengangguk,ia mulai tersenyum dan membalas genggaman Riou,"Aku percaya kalau kau akan selalu ada untukku dan mendukung apapun keputusanku."
Tamat
[A/N]
Apaan ini?! Gue ngetik ginian tengah malem masaa//ga ada yang nanya
Ini murni hasil pemikiran gue disaat gue ngelamunin masa depan//apsi?
Angst kali ini happy ending yiha,jarang neh gue bikin happy ending cem gini.
Jan lupa vote sama comment,tinggalin jejak kan ga suseh gan
Regards
Ark
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro