Chiks... or bitch?
Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Riou x Sugarbaby!Saburo
Genre: Hurt and others
Warn! OOC,Typo and others
Saburo menatap sebuah surat yang diantarkan pihak rumah sakit ke kamar sang kakak,ia membukanya dan mendapati kenyataan kalau mereka terlilit hutang yang sangat besar dan kini sang kakak kedua ditahan oleh para rentenir sialan itu. Ia menatap nominal fantastis yang tertera diatas surat itu,
10.000.000¥
"Yang benar saja..."ia menggumam saat membaca nominal gila itu, sepuluh juta Yen bukanlah uang yang sedikit buatnya. Sementara bisnisnya saat ini sedang dalam kondisi tidak baik,yang membuatnya tak bisa mendapat uang dari laptopnya. Namun tiba-tiba saja ide gila terlintas dipikirannya,
"Gimana... kalau aku jadi sugar baby aja?"
Ia tidak mau menyusahkan pasangannya dengan masalahnya, maka ia nekad mengambil jalan itu. Ia menekan beberapa digit angka di ponselnya,lalu keluar dari ruangan rawat inap sang kakak,berbicara dengan salah satu 'Sugar Daddy' yang ia kenal guna meminta bantuan. Sugar daddy yang dimaksud adalah Hifumi,yang langsung menyetujui ide gila dari seorang Yamada Saburo. Kesepakatan dicapai,seperdelapan dari hasil kerja Saburo adalah milik Hifumi. Dan Saburo pun mulai melakukan pekerjaan gilanya itu,Ia mulai menjajakan diri kepada para sugar daddy di bar kabaret distrik Shinjuku yang sangat terkenal akan sugar babby-nya,tidak sulit memang. Ia hanya perlu membuang rasa malunya,mengganti namanya dan yang terpenting adalah menutupi pekerjaannya dari Riou,sang kekasih.
Uang mulai mengalir,ia mulai membayar utang keluarga mereka sedikit demi sedikit,dan ia sendiri memang terkadang menangisi nasibnya yang ia rasa sangat tidak adil pada dirinya dan juga keluarganya. Sampai saat ini,tak ada yang tahu kecuali Hifumi,kalau sugar babby yang menjadi primadona di bar kabaret tempat Saburo bekerja adalah Saburo sendiri. Saburo menatap pakaian maid yang diberikan Hifumi, pakaian itu selain sangat mahal,juga sangat menggoda kaum adam. Ia membuka seragam sekolahnya, menyimpannya di loker kerjanya lalu mengganti pakaiannya. Neko mimi ia sematkan diantara surai hitamnya, begitu pula ekor kucing yang menjadi aksesoris utama dalam pakaiannya, ia pakai diantara belah bokongnya. Pakaian maid yang ia kenakan hanya menutupi selangkangannya,juga dadanya,itupun hanya sedikit. Pipinya yang sudah merah merona sedari ia mengganti pakaiannya,ia tepuk-tepuk agar rona itu menghilang.
Malam pun tiba,dentum suara dari DJ, aroma rokok,parfum mahal dan minuman keras menguar jelas di bar kabaret itu. Hifumi sudah sedari tadi menghilang diantara para koneko nya, meninggalkan Saburo seorang diri diantara para sugar daddy yang sedang bersantai,dengan beberapa yang sedang menikmati perilaku para sugar baby yang kebanyakan adalah shota seperti dirinya.
Saburo hanya tersenyum paksa menatap gemerlap dan kelamnya dunia malam seperti itu,ia kemudian mendekati seorang sugar daddy dan mulai melakukan tugasnya. Menjadi sugar baby para sugar daddy kesepian itu. Malam demi malam ia lalui di dalam gemerlapnya dunia malam, yang tak hanya gelap tapi juga kelam. Ia harus mau menerima saat para sugar daddy itu memintanya melakukan blow job atau bahkan mem-BDSM dirinya,hanya demi melunasi hutang dan membebaskan Jiro,juga membantu biaya pengobatan Ichiro. Demi kedua kakak tersayangnya,ia merelakan dirinya menjadi sugar baby.
Suatu ketika,saat Saburo tengah melakukan tugasnya,yaitu menggoda para sugar daddy kesepian itu dan menjatuhkannya pada perangkap manisnya,ia tanpa sengaja bertemu Riou yang tengah menemani Jyuuto dan Samatoki ke bar kabaret itu. Riou yang menatapnya dengan tatapan tajam,membuat dirinya terdiam. Apalagi saat ini ia tengah memakai pakaian bunny girl,yang sangat-sangat menggoda iman. Riou yang tenggelam dalam emosinya,langsung berjalan pergi,meninggalkan kedua temannya juga Saburo,yang berusaha mengejar dirinya. Saburo menatap kepergian Riou,matanya memanas,"Bagaimana... ini?"ia menghela napasnya kasar,saat Riou semakin jauh dari genggamannya.
Malam itu,Saburo mengerjakan pekerjaannya secara ogah-ogahan dan asal-asalan,ia hanya ingin segera pulang hari itu. Tepat di jam 3 pagi ia baru pulang,ia membanting tubuh shotanya yang hanya berbalut jaket panjang miliknya lalu meraih ponselnya,mengetikkan beberapa digit nomor diatas keyboard ponselnya.
Tuuut...
Tuuut...
Tit!
Saburo hanya menghela napasnya kasar,saat Riou menolak panggilan darinya,ia lalu mencoba mengechat pasangannya itu,
Saburosa
Riou-san,aku bisa menjelaskan semuanya... aku mohon angkat telepon dariku
Sementara itu,Riou yang baru saja sampai di kediamannya disebuah apartemen di Yokohama merasakan getaran pada ponselnya,ia meraih ponselnya lalu menatap siapa manusia yang meneleponnya jam tiga pagi. Ketika nama Saburo yang tertera diatasnya,ia segera menekan tombol merah,menolak panggilan dari Saburo. Hatinya terasa sakit,sangat tidak menyangka kalau pasangannya adalah seorang sugar baby bagi banyak orang. Berapa kali anak itu disentuh? Kenapa ia tak pernah memberi tahu Riou? Kenapa Saburo-nya mau melakukan itu dengan orang lain demi uang? Tiga pertanyaan itu terus terulang didalam pikiran Riou, hingga ia abai pada panggilan telepon dari Samatoki dan Jyuuto yang kebingungan akan tingkahnya.
Chat dari Saburo pun hanya ia baca, tanpa membalas,ataupun memblokir. Ia menghela napasnya kasar, mengusak surai honey blonde-nya kasar,tanpa peduli kalau surai indahnya akan rontok akibat ganasnya usakannya. Tak hanya sakit hati,ia juga sangat kecewa pada Saburo yang seolah sedang berselingkuh dengan banyak pria lain dibelakangnya. Ia memang sudah tahu saat ini ada sugar baby yang sangat terkenal di bar tempat kerja Saburo,namun ia tidak menyangka kalau sugar baby yang dimaksud adalah Saburo.
Setiap hari,Riou mengabaikan panggilan dari Saburo,dan juga hanya membaca chat dari Saburo yang kebanyakan berisi permintaan maaf seperti sekarang,
Ting!
Sebuah notifikasi berbunyi dari ponsel Riou,sedikit penasaran,ia membukanya,dan nama Saburo tertera dilayar ponselnya,
Saburo♡
Maaf Riou-san...
Aku belum jelasin semuanya sama sekali. Belum ada yang aku jelasin sama kamu. Aku paham kamu gak bakal mau angkat telepon dariku atau membalas chatku.
Alis Riou naik sebelah ketika membaca isi chat itu,sedikit membatu sebelum ia memutuskan untuk membalas chat itu,
Riou
Hm? Apa yang perlu dijelaskan? Sudah cukup aku tahu kalau kamu adalah sugar baby yang sudah bermain dengan banyak pria lain demi uang
Sementara itu,Saburo yang sedikit senang akhirnya Riou mau membalas chat-nya malah menjadi sedih,saat ia tahu isi balasan dari Riou,"..."dengan tangan yang bergetar menahan tangis,Saburo mengetikkan balasannya lagi,
Saburo♡
Justru itu yang mau aku jelaskan. Alasanku menjadi sugar baby... angkat dulu teleponku sekali ini saja, dan aku akan menjelaskan semuanya padamu,Riou-san.
Tak lama setelahnya,ponsel Riou benar-benar bergetar,tentu saja Saburo yang menelepon dirinya. Ia yang tengah merenung di balkon apartemennya memutuskan mencoba mengangkat panggilan itu,"..."
"Moshi-moshi... Riou-san..." ia mendengar suara yang sebenarnya sudah sangat ia rindukan,namun terhalang gengsi dan termakan emosi hingga akhirnya memutuskan abai pada semua panggilan dan chat dari suara itu,"...apa? Langsung saja ke intinya,Yamada Saburo."
Tubuh Saburo menegang ketika Riou memanggilnya menggunakan nama aslinya,ia tertegun sesaat lalu menjawab perlahan,"Bi... bisakah kita bertemu di cafè [XX] nanti sore?"tanya Saburo ragu,Riou menjawab dari balik teleponnya,"Hm? Baiklah,terserah."lalu mematikan panggilan secepat itu,tanpa memberi ijin untuk Saburo mengatakan hal yang berikutnya. Secepat itu hari berlalu,kini sudah sore dan Riou sudah menunggu ditempat yang dijanjikan Saburo,ia menyesap teh yang ia pesan dengan wajah dingin, baginya teh itu sama sekali tak ada rasanya,jauh berbeda dengan teh buatan Saburo yang rasanya sangat pas buatnya.
Kira-kira setengah jam berlalu,Saburo baru saja tiba di cafè yang ia janjikan. Riou menatap dirinya yang terlihat kelelahan dengan tatapan tajam nan membunuh,wajahnya datar dan dingin,seperti biasa. Saburo memutuskan duduk didepan pasangannya,wajahnya terlihat bingung,panik dan sendu,terlihat sekali ia ketakutan dengan tatapan dari Riou-nya. Riou hanya diam,tak mengeluarkan sepatah katapun,ia hanya menatap Saburo yang sedang memainkan jarinya dengan tatapan tajam nan dinginnya,Saburo menghela napasnya kasar,memulai perkataannya,"Ano... aku... ingin menjelaskan semua kesalah pahaman yang ada."Riou tetap diam,menunggu pasangannya melanjutkan.
"Bukan keinginanku juga menjadi sugar baby seperti bayanganmu hanya saja..."
"Hanya saja apa?"
"Aku butuh banyak sekali uang, membayar hutang keluarga kami, melunasi biaya rumah sakit Ichi-nii, lalu membebaskan Jiro dari tempatnya ditahan karena kami tak mampu melunasi hutang kami."
Riou terdiam,saat ia mendengar alasan dari Saburo,sedikit tak percaya,dengan alasan Saburo yang terdengar sedikit tak masuk diakalnya. Ia menatap Saburo,"Kenapa kau tidak pernah menceritakannya padaku?"ia bertanya,nadanya terdengar dalam. Saburo menghela napasnya kasar,"Karena... ini masalahku,kamu tak perlu ikut kesulitan karena ini."
Tangan Riou bergerak tanpa ia kehendaki,mengelus surai hitam Saburo yang tertunduk dengan bahu yang sedikit bergetar menahan tangisannya sendiri yang akan meledak. Riou terdiam,ikut merasa bersalah karena malah menambah beban Saburo dengan masalah diantara mereka berdua,ia bangkit, lalu duduk disisi Saburo,kemudian hal yang tak pernah dibayangkan Saburo terjadi.
Riou,dengan segala kharismanya yang tak bisa dibantah,memeluk bahunya erat,menyandarkan kepala mungil Saburo ke bahu lebarnya,dan berbisik,"Maafkan aku... aku malah menambah bebanmu dengan ini."pria itu tersenyum tipis saat mengatakannya,tangisan Saburo pun akhirnya meledak,bahunya bergetar naik-turun,menahan isakan.
Riou memeluk Saburo-nya dengan sangat erat,ia bersumpah akan membantu pasangannya dengan berbagai cara asal pasangannya tidak menjadi sugar baby bagi orang lain dan hanya menjadi miliknya satu-satunya. Ia juga sudah memaafkan Saburo karena Saburo sendiri menjadi sugar baby bukan karena kemauannya sendiri melainkan karena terdesak oleh keadaan.
Beberapa hari berlalu semenjak pertemuannya dengan Saburo,kini ia sedang berada di Amerika,mengurus jual beli rumah dan mobilnya,untuk membantu shota kesayangannya. Setelah ia selesai mengurus penjualan itu,ia segera kembali ke Jepang untuk menemui pasangannya,juga memberikan semua uang itu pada Saburo.
Dua puluh juta dolar sudah berada di tangannya,kelihatannya jauh lebih banyak dari pada jumlah utang Saburo yang ia ketahui kira-kira berjumlah sepuluh juta yen. Ia segera menemui Saburo disebuah cafè dan memberikan tas berisi uang tunai itu, juga ia tidak menerima penolakan dari Saburo yang sebenarnya merasa bersalah membuat Riou jadi ikut merasakan kesulitannya. Dengan terpaksa,Saburo membayar semua utangnya pada rentenir menggunakan uang Riou. Ia berhasil membebaskan Jiro dan juga melunasi biaya rumah sakit Ichiro.
Namun,suatu ketika,saat Saburo tengah bersantai di taman hanya berdua bersama Riou,Riou tiba-tiba berkata,"Kau harus mengembalikan uang yang kuberikan padamu."lidah Saburo terasa kelu,"Dengan cara apa aku melunasinya?"tanyanya pelan, binar matanya berubah menyendu.
"Mudah saja,"Riou menyerigai tipis,"Cukup kau menjadi teman hidupku selamanya,dan aku tidak akan menerima penolakan ataupun protes darimu,Yamada Saburo-kun."
Tamat
[A/N]
Huweeee maap!! Ga sesuai ekspetasi kak Rizu (T ^ T)9
Pendecc lagi cem Urata t(- _ - t
Owalah jancoq:(
Jan lupa voment
Ketjup cintah dari Ark
Regards
Ark
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro