Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cara nembak? Ver.Riou

Hypnosismic AU!
Pairing: Riou Mason Busujima x Yamada Saburo
Genre: Fluff
Warn: OOC,TYPO AND OTHERS

Saburo terdiam saat membuka loker di tempat kerjanya sebagai barista,ia menatap bangkai tikus diatas sepatunya dengan tatapan tajam, dibawah bangkai itu terdapat sebuah daun,ia mengambil daun itu dan membuang bangkainya keluar,ia membaca isi daun itu,

Rembulan itu indah ya?

"Bangsat,"makinya kesal,hanya itu? Hanya beberapa kata yang aneh menurutnya? Ia memutuskan untuk menyimpan daun itu di saku jaketnya. Sementara itu,Riou yang berdiri didekat jendela bagian luar ruangan staff cafe hanya tersenyum tipis,ia tak mendengar makian kasar Saburo. Ia lalu beranjak dari sana sembari terus tersenyum.

Saburo kemudian memakai jaketnya lalu pergi dari cafè tempat kerjanya,ia berjalan santai ke apartemennya yang tak jauh dari cafè dan sekolahnya. Ia sengaja mengambil part time di cafè karena ia juga membutuhkan uang tambahan. Itu bukan alasan sebenarnya, alasan sebenarnya adalah agar tak seorang pun tahu indentitasnya sebagai gamer dan hacker. Lagipula,mana ada anak SMA yang bisa menghasilkan beberapa juta Yen dalam beberapa menit?

Ia akan menaiki liftnya ketika seorang staff apartemen memanggilnya,saat ia mendatangi staff itu,staff itu memberikannya sebuah kotak lalu berlalu,saat ia tengah bersantai di ruang tengah,eksistensi kotak itu merebut atensinya,ia segera mengambil kotak itu dan membukanya,memastikan apa isinya.

Lagi-lagi sebuah surat dan hewan entah apa itu Saburo sungguh tak ingin tahu,ia membuka surat itu dan membaca isinya,

Ikan koi terlihat indah dibawah pantulan sinar rembulan.

"..."Saburo mendecih pelan,"Hadeh..."ia menggeram lalu membuang isi kotak itu,namun tetap menyimpan suratnya guna mencari info siapa yang mengirim surat ini kepadanya,ia lalu beranjak,menuju kamarnya dan memutuskan untuk segera tidur. Keesokan harinya, Saburo nyaris terlambat masuk ke sekolah karena ia bangun kesiangan, ia segera mengoleskan rotinya sembari membereskan bukunya lalu memakan rotinya sembari berjalan, saat ia sampai disekolah,ia membuka loker sepatunya dan mendapati bunga krisant putih dan kuning kesukaannya,lagi,ada surat menyelip di sana.

Orang sepertimu itu sangatlah cantik seperti bunga ini.

Saburo hanya diam saat membaca isi surat itu,ia mendecih,"Aneh."gumamnya pelan,ia tak terlalu memperdulikan isi surat dan bunga itu,ia kemudian mengambil secarik kertas lalu iseng menuliskan,

Maaf,kamu siapa ya? Tolong tunjukkan dirimu.

Ia menyerigai lalu meletakkan surat itu di lokernya lalu berjalan kembali ke kelasnya. Ia melewati hari itu dengan wajah datar,seperti biasa. Saat ia membuka loker itu lagi,bunga yang sama menyambutnya dan sebuah surat balasan lagi,

Untuk saat ini,kamu tak perlu tahu aku siapa. Bunga ini untukmu.

Saburo menaikkan kedua alisnya lalu mengambil bunga itu,ia tersenyum tipis,"Secret admirer hm? Menarik..."ia semakin menyerigai soal bunga itu, sedikit aneh,dua hari yang lalu ia mendapat bangkai hewan dan kini berganti menjadi bunga? Wow, mungkin besok berganti cokelat,pikir Saburo sembari tertawa kecil menanggapi surat itu.

Ia memutuskan membawa dua buket bunga ke apartemennya,namun sebelum itu ia memutuskan singgah ke sebuah pemakaman dan menatap dua nisan disana,nisan itu bertuliskan kedua nama kakak tersayangnya,ia tersenyum sendu,"Apa kabar? Aku rindu kalian..."ia memejamkan matanya,berdoa untuk kedua kakaknya tersayang,yang tewas dalam ledakan bom. Saat ia membuka matanya,sebuah surat dan cokelat menyambut penglihatannya. Surat dan cokelat itu tergeletak tumpang tindih diatas makam Jiro. Ia mengambil surat itu lalu membukanya dengan tatapan sendu,

Meskipun dunia meninggalkanmu, sadarlah masih ada yang mendukungmu. Jangan menyerah.

Sedikit,kedua sudut bibir Saburo naik, ia tersenyum tipis,lalu melirik sekitarnya memastikan ia hanya sendirian. Riou yang sedang bersembunyi dibalik pohon hanya tersenyum,"Aku tahu kau sedih."gumamnya lalu berlalu dari pemakaman itu tanpa terlihat sama sekali oleh Saburo.

Saburo kemudian meninggalkan area pemakaman itu dengan senyum terkembang,dan sebatang cokelat di tangannya. Ia segera pulang ke apartemennya saat hujan mulai turun, saat ia sampai,lagi,sebuah kotak bekal ia temukan didepan pintunya dengan sebuah surat lagi,

Andai kita dapat bertemu sekarang, kamu pasti akan terkejut siapa aku.

Dahi Saburo langsung berkerinyit,"Okashii ne..."gumamnya, namun saat ia membuka bekal itu,ia menatap bekal yang tertata apik nan indah didalamnya lalu tersenyum kecil,"Siapapun kau,"ia bergumam,"Arigatou."Riou yang berada diluar apartemen Saburo hanya tersenyum lalu pergi,seolah ia tak melakukan apapun disana.

Saburo kembali menyimpan surat itu dan meneliti kotak bekalnya,namun ia segera mendelik tak peduli. Setelah menghabiskan isinya dan mencuci kotak bekal itu,ia meletakkan kotak bekal itu diluar apartemennya tempat ia menemukan kotak itu,ia membalas surat aneh itu,

Terima kasih untuk makan siangnya, ini enak sekali! Siapapun kau,makasih^^

Ia meletakkan surat itu didalam kotak bekal itu lalu tersenyum tipis,kemudian menutup pintu apartemennya. Ia lalu membaringkan tubuh mungilnya di kasur single bed miliknya lalu tersenyum tipis saat ia menatap foto kedua kakaknya dan fotonya bersama pemuda lain yang terlihat sedikit blur. Orang di foto kedua adalah Riou,Saburo menatap foto itu dan ekspresinya berubah sendu. Riou menghilang,ia tak tahu pria itu dimana dan sedang apa saat ini,ia kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan beberapa digit angka,lalu menunggu panggilan tersambung,

[Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Coba-]

Tit!

Saburo langsung memutus panggilan saat ia tahu kalau nomor Riou tak lagi aktif,ia menghela napas kasar,ia sangat merindukan pasangannya itu. Ia memejamkan mata saat ia merasakan matanya mulai memanas, ia berjuang menahan tangisannya dan memasang senyum sebelum ia terlelap dalam dunia mimpi. Pagi hari pun tiba,saat Saburo membuka matanya,ia berjalan gontai ke arah dapurnya dan mendapati bayangan Riou tengah memasak didapurnya. Ia segera berlari kearah bayangan itu dan memeluknya erat,lalu terjatuh,"Tidak... tidak... tidak!!"ia bersimpuh dan menunduk,"Tidak... lagi..."ia menangis saat ia mendengar suara bel dan suara benda diletakkan dilantai. Ia segera menyeka air matanya dan membuka pintu,lagi, kotak bekal yang sama dengan surat menyambut penglihatannya. Ia membawa masuk bekal itu dengan tatapan sendu,Riou yang sebenarnya berdiri tak jauh dari pintu apartemen Saburo hanya bisa menatap anak itu dengan tatapan sendu,"Maaf."hanya itu yang ia katakan sebelum menjauh dari apartemen Saburo.

Saburo terlebih dahulu membaca surat itu,

Selamat pagi,aku sudah membaca surat itu. Sama-sama,hanya itu balasanku. Semangat ya~!

Lagi,Saburo tersenyum tipis saat ia membuka kotak bekal yang sama, dan mulai memakan isinya. Isi bekal itu mengingatkannya pada Riou,rasa masakannya tak jauh berbeda dari yang ia makan saat ini. Ia tertunduk lalu lagi-lagi menangis,"Aku merindukanmu..."gumamnya sebelum menutup kotak bekal itu. Ia merasa nafsu makannya tiba-tiba saja menghilang entah kemana. Ia lalu memutuskan untuk duduk dibalkon apartemennya dan bersantai disana sembari memainkan ponselnya hingga jam makan siang.

Ting tong!
Tak!

Saburo segera berjalan kearah pintu depan lalu membukanya,kotak bekal yang sama dengan yang belum ia kembalikan menyambut penglihatannya,lagi,ia tersenyum dan membawanya masuk. Ia kemudian membaca surat itu lagi,yang berbeda adalah ada sepucuk bunga higanbana disana,

Orang sepertimu adalah orang yang spesial bagiku,tapi kini aku sudah 'mati' dan kaupun mungkin sudah melupakanku...

Saburo kembali menyimpan surat itu, namun ia membuang bunganya karena bunga itu membuatnya sedikit takut karena ia ingat arti bunga higanbana. Ia kemudian membuka kotak bekal itu dan memakan isinya hingga habis,lalu menghabiskan sisa bekal tadi pagi. Ia kemudian mencuci kedua kotak itu dan meletakkan sebuah surat diantara kotak bekal itu,

Mati dan dilupakan adalah hal manusiawi,aku sepertinya mengenalmu tapi kenapa kau tak berani menunjukkan dirimu yang sebenarnya didepanku? Haruskah dengan ini?

Ia tersenyum sendu,rasa rindu semakin menyesakkan dirinya. Ia hanya berharap Riou segera kembali dan memeluknya seperti dulu.

Malampun tiba,Saburo sedang berkutat dengan laptopnya saat ia mendengar suara bel berdenting,ia dengan langkah semangat membuka pintu dan menatap kotak yang sama,"Woah... lagi..."gumamnya lalu mengambil kotak itu dan membawanya masuk,ia tersenyum mendapat surat dengan tulisan tangan yang cukup ia kenali,

Netra heterochomic-mu sangat indah.. aku ingin melihat netra itu setiap hari,satu hal,aku merindukanmu.

Kening Saburo mengerinyit,merindukannya? Hanya Riou yang sudah lama tak bertemu dengannya. Dan tak mungkin pria itu membuat ini semua,ia hanya tertawa kecil dan memakan bekal itu lagi. Sebelum ia kembali berkutat dengan laptopnya.

Pagi pun tiba,Saburo sedang tertidur diatas keyboard laptopnya saat jam wekernya berbunyi,ia segera bangun dan melakukan aktifitasnya sebelum berangkat ke tempat kerjanya. Ia mendapat bekal lagi,dengan surat lagi diatasnya,juga sebuket bunga krisan kuning,

Bunga kesukaanmu ini sangat indah bukan? Pantas saja kau menyukainya.

Ia tersenyum,memakai sepatunya dan segera berjalan meninggalkan apartemennya sembari memakan roti dari kotak bekal itu,saat ia sampai di cafè tempat kerjanya,rekannya Mafu memberikan sebatang cokelat,Mafu berkata kalau ada seseorang menitipkan ini sebelum cafè buka.

Saburo menatap cokelat yang berbungkuskan kertas surat dan membaca surat itu sembari memakan cokelatnya,

Untukmu yang kusayang,ini cokelat kesukaanmu kan?

Saburo tersenyum lalu memakan cokelat itu tanpa memerdulikan ledekan Mafu yang daritadi menertawakannya,ia lalu melanjutkan pekerjaannya ketika cokelat yang dimakannya sudah habis,lagi,ia mendapat bekal ketika jam makan siang,surat selalu ada diatas bekal itu,kali ini bertuliskan,

Siang yang melelahkan ya? Kau sudah bekerja keras,makanlah dulu.

Saburo lagi-lagi tersenyum saat menghabiskan bekal itu,setelah itu ia kembali bekerja merangkap pelayan dan barista di cafè milik Soraru. Kentara saat ini ia sedang sangat bahagia,terlihat dari mimik wajahnya yang selalu tersenyum sepanjang hari. Malam pun tiba,saat ia membuka lokernya,sekaleng susu dingin menyambutnya,dibawah susu itu tergeletak sebuah surat yang terlapis kertas,

Untuk malam yang indah,sekaleng susu itu nikmat kan?

Ia tersenyum lagi,surat yang sama lagi, pengirimnya masih ia tak tahu siapa. Dan sepertinya tak begitu memperdulikan siapa pengirimnya, ia segera pulang dan lagi,sebuket bunga krisan tergeletak didepan pintunya dengan surat yang terselip diantara bunga-bunga itu. Ia membaca surat itu dan menutup mulutnya,menahan rona merah di pipi putihnya,

Jika kamu menerima bunga ini,itu adalah pertanda kalau kamu selalu menyukai kiriman dariku.

Saburo terkekeh geli, sebelum ia masuk ke apartemennya dan memutuskan untuk tidur tanpa mengganti pakaiannya sama sekali. Pagi pun tiba,saat ini ia sedang menunggu suara bel yang kini setiap hari ia tunggu,bel berdenting tepat di jam enam pagi,ia segera membukanya dan mengambil bekal yang lagi-lagi tergeletak disana,ia tersenyum saat membaca surat itu,

Ini adalah pagi yang indah, nikmati sarapanmu lalu berangkatlah dengan hati gembira.

Saburo segera memakan bekal itu, melakukan rutinitas pagi harinya dan berangkat kerja,seminggu ini sekolahnya diliburkan karena renovasi. Seperti biasa,Mafu memberinya sebatang cokelat lagi, seperti kemarin sebelum bekerja. Ia membaca surat itu sembari memakan cokelatnya,

Manis ya? Seperti wajahmu.

Hanya empat kata,namun pipi Saburo langsung memerah,ia tersenyum bahagia dengan surat dan cokelat itu. Makan siang pun tiba,lagi-lagi ia mendapat surat diatas bekal makanan itu,ia lalu membacanya,

Makanlah dulu,kamu pasti lapar.

Ia memakan bekal itu dan tersenyum bahagia,melanjutkan pekerjaannya sebelum akhirnya jam pulang tiba, saat ia membuka lokernya,hanya ada surat tanpa apapun diatasnya,

Ah.. malam yang indah,satukan semua surat yang kaudapat dan tunggulah ketukan dipintu apartemenmu.

Dengan tergesa,Saburo segera pulang ke apartemennya dan membongkar semua surat yang ia dapat,

Rembulan itu indah ya?
Ikan koi terlihat indah dibawah pantulan sinar rembulan.
Orang sepertimu itu sangatlah cantik seperti bunga ini.
Untuk saat ini,kamu tak perlu tahu aku siapa. Bunga ini untukmu.

Meskipun dunia meninggalkanmu, sadarlah masih ada yang mendukungmu. Jangan menyerah.
Andai kita dapat bertemu sekarang, kamu pasti akan terkejut siapa aku.
Selamat pagi,aku sudah membaca surat itu. Sama-sama,hanya itu balasanku. Semangat ya~!
Orang sepertimu adalah orang yang spesial bagiku,tapi kini aku sudah 'mati' dan kaupun mungkin sudah melupakanku...
Netra heterochomic-mu sangat indah.. aku ingin melihat netra itu setiap hari,satu hal,aku merindukanmu.

Bunga kesukaanmu ini sangat indah bukan? Pantas saja kau menyukainya.
Untukmu yang kusayang,ini cokelat kesukaanmu kan?
Siang yang melelahkan ya? Kau sudah bekerja keras,makanlah dulu.
Untuk malam yang indah,sekaleng susu itu nikmat kan?
Jika kamu menerima bunga ini,itu adalah pertanda kalau kamu selalu menyukai kiriman dariku.
Ini adalah pagi yang indah, nikmati sarapanmu lalu berangkatlah dengan hati gembira.
Makanlah dulu,kamu pasti lapar.
Ah.. malam yang indah,satukan semua surat yang kaudapat dan tunggulah ketukan dipintu apartemenmu.

"Riou... Mason Busujima?"Saburo kontan terkejut,ia tersenyum bahagia, lalu saat ia mendengar ketukan pintu,ia segera membukanya dan menatap Riou yang berdiri dihadapannya menggunakan kacamata hitam,Riou membuka kacamata itu lalu menggenggam kedua tangan Saburo,ia mengeluarkan sebuah kotak bludru lalu membukanya,ia memakaikan cincin itu ke jari manis Saburo,"Will u marry me?"tanyanya yang disambut anggukan Saburo.

Tamat

[A/N]
Jan lupa voment

Regards
Ark

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro