Month of June
Before you read the story, I had to tell you that this story is in Indonesia. So, if you didn't understand it, I'm sorry about it. I will try to translate it as soon as possible.
So enjoy!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sudah sekian lama aku di sini, memori itu terus menhantui ku. Ini adalah salah ku untuk melakukan hal ceroboh seperti itu, apakah ia masih dapat mengingat ku?"
June Melinda adalah seorang anak dari pemilik restoran terkenal, dikatakan kaya. Dapat di bilang begitu namun, kekayaan yang ia memiliki tidak menghilangkan sikapnya yang ramah dan senang membantu. Bahkan karena sikapnya, banyak temannya yang tidak mengetahui bahwa June adalah orang kaya.
"Bulan June!" Kata seorang perempuan yang membuyarkan pemikiran June. June langsung melihat perempuan tersebut dan memberi tatapan tak suka kepadanya "please, don't call me that " kata June. Perempuan tersebut tertawa dan menyikutnya "hey, jangan baper dong.... Kenapa lo? Rindu yayang tercinta ya?" Katanya.
June hanya menghela nafasnya dan menatap langit biru dan burung yang terbang bebas. "Ya bisa di bilang begitu, Sudah 5 tahun loh dan masih tidak ada tanda darinya" kata June. Perempuan yang duduk di sampingnya hanya mengangguk "Sudah lepaskan saja, jangan pendam terus nanti sakit loh?" Katanya.
June menatap perempuan tersebut "lo kan tau gw gak bisa lepasin kejadian yang buat dia begitu, Mel" kata June. Melissa mengangguk "iya gw tau June, tapi dia sudah bilang bahwa dia gak akan membiarkan lo celaka" June menundukan kepalanya dan air mata menetes keluar dari matanya. Melissa memeluknya dan menepuk punggungnya, mencoba untuk menenangkan June.
5 Tahun lalu
"Nil!" Sahut June kepada Daniel, Nil. Sebutannya, teman kecil June. Daniel mengalihkan pandangannya kepada June dan tersenyum "Hi! Tumben lama...." katanya tertawa kecil. June mencubit tangannya lalu mengalihkan pandangnya "Jahat! Kamu taukan kalau cewe itu butuh waktu udh prepare" katanya.
Daniel hanya menggelengkan kepalanya dan langsung mengandeng tangannya dengan June. June yang tak siap langsung terkejut, ia langsung melihat Daniel dan entah mengapa ia merasa pipinya memanas. Daniel berjalan dan melihat jalanan yang penuh dengan pengujung yang berbelanja dan berjalan kesana-kemari. "Kita harus buru-buru nih, nanti keburu telat" katanya.
Sebelumnya Daniel mengajak June ke mall untuk menonton, karena June sedang kosong dan semua tugas sekolah sudah ia selesaikan. Ia pun menerima untuk menemani Daniel nonton. Sekarang merupakan malam minggu, banyak sekali orang yang berlalu-lalang di jalanan. Daniel dan June hendak menyeberang, tiba-tiba June terpisah dengan Daniel dan ia langsung menyelip ke kurumunan orang yang menyebarang.
"Nil? Nil! Daniel!" Seru June memanggil temannya. Walaupun umur mereka berbeda, namun June dan Daniel terlihat akrab dan selalu menanggap mereka seumuran. June berjalan dan menghadang terus kurumunan tersebut. Ia melihat ujung dari kumpulan orang-orang ini, June berlari dan nerobos semua orang yang menyeberang.
Tiba-tiba, "June!" Sahut seorang yang familiar untuknya. Ia hendak mencari sumber suara tersebut namun seorang mendorongnya ke trotoar, disaat bersama June mendengar suara sebuah mobil yang menabrak sesuatu. June membeku dan ia mendengar jeritan orang-orang disekitarnya, is mendengar seorang wanita menelpon ambulan. Dan beberapa orang yang melihat korban tersebut.
June bangkit bediri dan ia langsung menerobos ke tempat kejadian, ia menghadang dan terus berjalan. Ia tidak memperdulikan olokan orang, setelah ia berhasil, June merasa kakinya lemas, ia melihat sang korban. Air mata keluar dari matanya ia langsung lari dan mendekati sang korban "Daniel! Bangun, Daniel! Jangan tinggalin aku!" Katanya mengetahui bahwa korban itu merupakan temannya Daniel.
"Daniel, please bangun.... I need you in my life.... I, I love you Daniel.... " kata June membisik di telingannya. Sekilas ia mendengar sebuah sahutan "and.... I love you too.... My month of June.... " suara itu memiliki Daniel sebelum ia tak sadarkan diri.
Present time
June berada di depan kamar dimana Daniel di rawat. Melissa membujuknya untuk datang dan menjenguknya. June akhirnya mensetujuinya dan ia pun datang. Merasa takut dan enggan untuk memasuki kamarnya, June menarik nafasnya dalam-dalam dan ia membuka pintu kamarnya.
Ia mengitip dan melihat seorang laki-laki sedang duduk dan berbicara. June mengetahui laki-laki itu, Ia adalah teman sekolah Daniel, Leon. June pun merasa bingung dan ia memasuki ruangan tersebut. Leon melihat June lalu tersenyum lembar "wah, baru di omongin, orangnya muncul" katanya. June menatapnya bingung "lo, ngomong sama siapa?" Tanyanya.
Leon tertawa dan ia menggelengakan kepalanya "wah, kurang asem tuh Lisa, gak kasih tau..." katanya. June masih bingung dan mencoba untuk mencerna maksud dari perkataan Leon. Leon langsung berdiri dan ia menarik tangan June "sini, lo pasti terkejut" katanya.
June hanya menurut dan ia mengikuti Leon, June melihat tempat tidur dimana Daniel beristirahat. Ia terkejut dan membeku, June. Melihat Daniel sedang duduk melihatnya dan tersenyum "ahh.... Now I know why June is a special month for me...." katanya. June langsung melepaskan genggamannya dan berlari kearahnya. Ia memeluk Daniel dan ia mulai menangis.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro