Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

(13) Album Foto - Kaito Shion & Asano Gakushuu

Request dari Nakahara_Mizuki

Fandom: Vocaloid & Ansatsu Kyoushitsu

Kaito x Akabane!Kawaii!Reader x Gakushuu

Happy Reading!

*** Gakushuu's pov ***

Sudah 3 bulan berlalu sejak aku membuka album foto yang berada di ruang OSIS.

--3 bulan sejak aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

--Pada sebuah foto.

Aneh memang, tapi kenyataannya seperti itu.

--Aku jatuh cinta pada seseorang yang di foto.

--Pada kouhaiku.

'Ayah pasti akan sangat marah, saat tau anaknya yang sudah kelas 3 SMA masih sempat memikirkan permasalahan cinta.' pikirku menutup album foto kelas 2-A.

(Cklek!)

"Yo, Asano!"

Aku hanya mengerutkan alis lalu kembali menoleh ke album foto itu dan menyimpannya di laci.

"Heei~ Jangan mengabaikan aku~"

"Berhenti mengangguku, Akabane. Kembali ke mejamu dan kerjakan tugasmu." kesalku sama sekali tidak menoleh padanya.

"Kau tidak pernah menatapku selama 3 bulan ini~ Aku penasaran apakah kau jatuh cinta padaku~?"

'Karena penampilanmu mengingatkanku akan seseorang.'

"Berisik. Kembali ke mejamu dan lanjutkan tugasmu yang masih menumpuk itu." gerutuku mulai menghidupkan laptopku dan mulai melanjutkan tugas pembuatan laporan.

"Hai hai~" ucap Akabane.

***

"Asano-senpai...!" aku yang baru saja keluar dari ruang OSIS langsung menoleh ke sumber suara.

"Panggil saja dengan nama depanku, (Name)." ucapku melihat (Name) berjalan mendekatiku.

Rambut merahnya disapu lembut oleh angin yang lewat, iris mercury miliknya itu berbinar-binar dan terlihat polos seperti biasa.

--Ya, benar-benar mirip si Akabane Karma.

--Tapi tidak untuk kelakuannya.

--SAMA SEKALI TIDAK MIRIP!

"Ah-uum... ba-baiklah... Gakushuu-senpai."

--Tuh, kan?

--SAMA SEKALI TIDAK MIRIP!!

"Bagus." ucapku mengelus kepalanya.

Dengan warna rambut dan iris yang mencolok, sifat yang pemalu--terkadang ceria secara tiba-tiba--dan dengan tinggi badan dibawah rata-rata. Itulah (Name).

--Tentu saja dia disebut Kawaii karenanya.

--Dan dialah foto yang kumaksud.

--Dialah perempuan yang membuatku jatuh cinta.

Semenjak melihat foto itu, aku langsung berkenalan dengan (Name) dan milai akrab dengannya. Walaupun pada awalnya aga sulit karena (Name) cukup pemalu.

"Lalu ada apa kemari, (Name)?" tanyaku setelah menarik tanganku dari mengelus rambut merahnya itu.

"A-aah, apakah ada Onii-chan di dalam?"

...huh?

"Kau punya kakak?" heranku.

'Jangan-jangan--'

"Kupikir Asano Gakushuu tau segalanya, ternyata hal sesimpel ini dia tidak tau~"

Ingin rasanya kutinju pemilik suara itu.

"A-aah, Onii-chan." ucap (Name) melirik ke bahuku.

...

...

...

...

...

Shit, perempuan yang kucintai ternyata adalah adik dari rival sejak SMP-ku.

Harusnya aku sudah tau dari penampilan mereka.

Tapi...

"Ah, tak kusangka kau punya seorang kakak yang mirip dengan setan, (Name)." komentarku memberikan senyum pada (Name), "Sikapnya berbeda sekali denganmu."

"Jadi kau ingin aku malu-malu kalau ada laki-laki yang mendekat? Pfft, bermimpilah yang indah Asano~" sahut Akabane.

"Setidaknya jika (Name) memiliki seorang kakak, dia akan bersikap sopan. Tidak seperti seseorang yang berada di belakangku ini."

"Teruslah bermimpi, iblis."

"Diam kau, setan."

"U-uhm, Onii-chan...? Gakushuu-senpai...?"

"Ah, lupakan saja si iblis ini. Ada apa, (Name)?" tanya Akabane mendekati (Name).

"Ka-kau lupa membawa bekalmu." gumam (Name) memberikan kotak bekal pada Akabane.

"Ooh~ Terima kasih~" ucap Akabane lalu merangkul (Name) dan mencium puncak kepalanya.

Spontan wajah (Name) memerah bagai tomat siap panen.

"Onii-chan! Berhenti menciumku di depan umum seperti ini!!" ucap (Name) menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.

"Oh, jadi kau mengizinkanku jika hanya ada kita berdua, hm~?" tanya Akabane mendekatkan wajahnya ke wajah (Name).

"Onii-chan!!" ucap (Name) mengembungkan kedua pipinya, "Tipeku bukanlah laki-laki yang suka incest."

(Jlep!)

"Ouch! Aku mendengar hati seseorang telah tertusuk sesuatu yang sangat tajam dan menyakitkan." komentarku dengan nada mengejek.

"Berisik, tinggalkan aku sendiri." kesal Akabane berjalan menuju atap sekolah.

--Pasti dia akan bolos lagi.

"U-uuh, Gakushuu-senpai..." aku menoleh ke arah (Name) dan terlihat dia sedang gugup.

"Ya?"

"Ma-maukah kau--"

"Yo, (Name)-chan~" tiba-tiba (Name) dirangkul dengan erat dan aku tau siapa pemilik suara itu.

--Kaito Shion.

"A-ah, Shion-senpai." kaget (Name) menoleh pada Kaito.

'Tch,' kesalku menoleh ke arah lain, 'Dasar penganggu.'

Kaito Shion, anak pindahan dari SMA Vocaloid ini benar-benar membuatku kesal. 3 bulan lalu--sehari setelah aku menemukan foto (Name)--dia pindah kemari dan tiba-tiba menjadi dekat dengan (Name) saat dia melihatku sedang berbicara dengan (Name).

"Kalian sedang membicarakan apa?" tanyanya dengan ceria.

'Tch, SKSD.'

"Bu-bukan apa-apa."

'Yup, bukan apa-apa karena bukan urusanmu.'

"Kalau begitu, ayo kita makan bekal kita (Name)!" tiba-tiba Kaito sudah menarik tangan (Name) dan menariknya pergi.

"A-aah, kalau begitu kami duluan, Gakushuu-senpai!"

'Tch.' dan aku hanya bisa melambaikan tanganku--membalas lambaian tangan (Name) yang semakin menjauh.

*** Kaito's pov ***

Tidak akan kubiarkan Asano merebut (Name). Aku akan membuat (Name) jadi milikku!

"Shion--"

"Panggil aku dengan nama depanku, (Name)-chan~" pintaku masih menariknya menuju kantin.

"Ba-baiklah, Kaito-senpai..."

Aku hanya mengerutkan alis lalu menghela napas panjang.

"Padahal dulu kau selalu memanggilku dengan nama depanku... tanpa embel-embel senpai."

Ya, (Name) dan aku adalah teman masa kecil. Alasan aku meninggalkan semuanya di SMA Vocaloid karena aku tau kalau (Name) masuk ke SMA Kunugigaoka. Dan saat aku datang, Asano sedang berbicara dengannya.

--Aku tidak terima.

--Aku dulu yang jatuh cinta padanya, tau!

"I-itu kan dulu!" balas (Name).

"Baik-baik~" sahutku tersenyum mendengar reaksi (Name), "Ah, ayo makan bekalku saja! Teman-teman dari SMA Vocaloid mengirimiku banyak makanan dan aku tak mampu menghabiskannya jadi kujadikan bekal. Kau mau membantuku menghabiskannya, kan?"

"Mhm."

Dengan begitu aku menarik (Name) menuju kelasku dan mengambil kotak bekalku. Kami pun menuju taman untuk memakan bekal bersama.

***

"Hmm~ Enaknya. Siapa yang membuat bekal ini, Kaito-senpai...?"

"Mhm, Luka."

"Ah, teman dari SMA Vocaloid ya?" tanya (Name).

Aku hanya mengangguk lalu memakan telur gulung.

"Ah, tanpa kusadari..." aku melirik (Name) dan irisku sedikit membesar.

--(Name)... terlihat sangat sedih.

"...Kaito-senpai semakin jauh dariku."

"(Name)--"

"(Name)."

*** (Name)'s pov ***

Aku menoleh ke sumber suara dengan sedikit terkejut, "Gakushuu-senpai...? Ada apa?"

"Ada yang ingin kusampaikan padamu." ucapnya menatapku dengan serius.

(Deg!)

"Aku mencintaimu."

...eh?

"E-eeh?" aku menoleh ke sumber suara lain.

--Kaito-senpai.

(Deg! Deg! Deg!)

"Tch, dasar penganggu." gerutu Gakushuu-senpai.

"Aku tidak ingin didahului olehmu." sambar Kaito-senpai.

Lalu mereka berdua menoleh padaku.

"Jadi, siapa yang kau pilih (Name)?"

Irisku sedikit membesar lalu aku menunduk.

'Kaito-senpai...'

'Atau Gakushuu-senpai?'

Aku mengigit bagian bawah bibirku.

"Maafkan aku..."

*** Gakushuu's pov ***

Aku menghela napas panjang lalu melihat langit dari atap sekolah.

--Aku ditolak.

"Hee~ Apakah Ketua OSIS sedang galau karena cintanya ditolak oleh adikku?"

"Tch, jangan mengangguku, Akabane."

"Baik-baik~" sahutnya lalu menepuk pundakku, "Aku akan mengerjakan tugasku di ruang OSIS~"

Aku tak membalas, hanya menatap langit.

"Oh, kuharap kau tidak jatuh cinta padaku karena penampilan kami yang mirip ya, Asano~"

"MANA MUNGKIN, DASAR LAKI-LAKI INCEST!!"

"BERISIK! SETIDAKNYA AKU TIDAK DITOLAK SECARA TERANG-TERANGAN!!"


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro