Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 1


BAB SATU

SUARAjepretan kamera dan suara mikrofon bercampur padu dengan suara lainnya. Edwardsebenarnya sudah merasa kelelahan harus jadi pajangan disitu, tapi ia tetapmenyunggingkan senyum ramah saat disorot kamera dari segala sisi. Saat ini iasedang menghadiri acara amal yang diadakan oleh temannya.

Edwardpikir hanya akan ada beberapa wartawan yang datang, ternyata wartawan menyerbu tempat tersebut karena cukupbanyak orang ternama yang hadir, seperti artis, pelukis, dan penyanyi. Edwardsendiri sudah diserbu wartawan sejak pagi, untunglah ia bisa sekarang ia bisatenang duduk sebagai pajangan.

Edwardmemandang jam tangan di tangannya dan menghela nafas.

Sampai kapan aku harus berada disini?

Tiba-tibasuara wartawan mendekatinya. Edward langsung menyunggingkan senyum mempesona.

" Apakabar, Edward Miles? " Seorang wartawan serta kameramannya menghampiri Edwarddan menyodorkan mikrofon.

" Ya,saya baik. " Edward bangkit berdiri, sambil menunjukkan senyum yang menampilkanderetan gignya.

Wartawanitu kembali bicara. " Wah, nampaknya anda datang hanya dengan manager anda.Dimana gadis misterius di tabloid yang sedang banyak digosipkan orang-orang?Apa ia tidak datang? "

Edwardtersenyum geli. Kembali mengingat gosip beberapa hari lalu ketika ia tanpasengaja dipotret bersama kakaknya yang seorang novelis misterius. Kakaknyatidak begitu suka populer seperti Edward sehingga dunia luar tak tahu kalauorang yang makan siang dengan Edward 3 hari lalu adalah kakaknya sendiri.

" Oh, dia. Dia tidak datang saat ini, iasedang bekerja. Aku tak ingin mengganggunya. " Edward sendiri membiarkan halitu menjadi kesalahpahaman kalau kakaknya adalah pacarnya yang ia tak inginmunculkan ke dunia selebriti.

Wartawanitu tersenyum penuh arti. " Banyak orang ingin tahu siapa gadis itu, bisakahanda memberitahu nama atau sedikitnya inisial untuk namanya? "

Edwardberpikir sebentar kemudian menjawab. " EM. "

Wartawantersebut menunjukkan sorotan mata berbinar. " Inisial yang sama dengan namaanda! Sungguh menarik. "

Errina Miles, kukerjai kau..

***

Edwardduduk dengan perasaan lega.

Iaakhirnya bisa lepas dari sorotan kamera dan duduk santai di dalam mobil. Iamemandang jam tangannya dan sekali lagi menghela nafas.

"Capek sekali. " Gumamnya.

" Selanjutnya kau ada pemotretan majalah. "Ucap Oliver selaku manager Edward, ia memandang buku notes-nya. Edward hanyabisa pasrah, memang akhir-akhir ini jadwalnya cukup padat ditambah talk showtentang dirinya dan gadis misterius.

PonselEdward berbunyi, ia kemudian mengeluarkan ponsel itu dari sakunya dan membacanama yang tertera.

"Hallo? "

"Edward. Apa kau sibuk? "

"Seperti biasa. Ada apa? "

" Hariini ayah ada makan malam istimewa untuk menyegarkanmu dari pekerjaanmu. Kauharus hadir, dan ingat ini sangat penting. Pastikan kau hadir dan janganterlambat sedetik pun. Ingat pukul 7 malam di restoran ayah. "

" Ta-"

Belumselesai Edward berbicara ayahnya langsung mematikan sambungan.

Huff..

"Oliver batalkan jadwal malam ini pukul 7. "

***

Setelahselesai berpakaian dan mematut diri, Edward pun menuju ke restoran milikayahnya, De Latté.Awalnya itu hanya kafe yang menyajikan kopi, cappucino, latte dan beberapamakanan kecil. Tetapi kemudian mulai menyajikan banyak makanan. Namanya sempatakan diganti tetapi ayah Edward bersikeras mempertahankan nama itu.

Edwardmasuk langsung ke ruangan khusus yang sudah ayahnya beritahukan. Ia dibukakanpintu oleh seorang pelayan, Edward pun masuk dan perhatian tertuju padanya.Insting selebriti Edward memerintahkannya untuk tersenyum lebar.

"Halo. Aku harap tidak terlambat. " Ia memandang ke arah kakak dan ibunya yangsudah menyiratkan tatapan 'cepatlah duduk.'

Edwardpun menghampiri kursinya dan duduk dengan sopan sambil memandangi dua orangyang duduk dihadapannya. Satunya orang tua yang nampak agak renta tetapi dengansetelan jas menawan dan rapi, disampingnya duduk seorang gadis berambut sebahuberwarna cokelat kemerahan berbalut minidress berwarna peach dengan kepaladitundukkan sehingga Edward tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Beberapamenit berlalu dan mereka berbincang-bincang, hanya gadis berambut sebahu ituyang tetap diam dan menunduk dan Edward yang hanya menjawab seadanya ketika ditanyaiini itu.

" Ah,sebenarnya tujuan kita berkumpul disini adalah untuk melakukan perjodohan. "Ucap ayah Edward tiba-tiba.

Mendengarkata perjodohan firasat Edward jaditidak enak, sepertinya ia tahu apa yang akan ayahnya bicarakan. Tapi hatikecilnya menolak untuk tahu. Mendadak Edward ingin ke toilet.

" Akuijin ke toi- "

Belumselesai Edward bicara ayahnya langsung menyela seolah tahu niat tersembunyinya." Sebenarnya aku dan Mr. Turner ingin menjodohkanmu, Edward, dan gadisdihadapanmmu, Tiffany Turner untuk bertunangan. "

Aduh..

AyahEdward tersenyum lebar dan Mr. Turner terkekeh kecil begitu juga dengan ibuEdward dan kakaknya yang terkikik melihat adiknya dijodohkan begitu padahal iasendiri masih lajang.

Edwardingin sekali protes dan ia butuh dukungan dari gadis dihadapannya itu. Tapi takseperti harapan, gadis itu diam menunduk, pasrah dengan keadaan.

" Tapiayah, ayah tahu aku masih muda. Aku ingin fokus dengan pekerjaanku saat ini. "

Orangyang ditanyai tidak menjawab.

" Takapa Ed, inikan masih proses pertunangan belum menikah. Atau itukah yang kauinginkan? " Goda Errina sambil terkikik geli.

Edwardmembantah diikuti wajah yang sedikit memerah.

"B-bukan itu maksudku..! "

Kakaknyamalah terus tertawa melihat adiknya salah tingkah. Bahkan semua ikut tertawa.Kecuali, gadis itu.

" Ah,kau pasti penasaran kenapa Tiffany tidak ikut bicara dari tadi. " Mr.Turnermemandang Tiffany yang sedikit mendongakkan kepalanya. " Tiffany memang beginidari dulu, ia tidak begitu suka bertemu orang asing apalagi laki-laki, iasedikit pemalu -atau memang tidak suka- jadi tolong maklum. Seperti yang kita tahu.. ya.. Xenphobia." Ujar Mr. Turner.

Edwardhanya mengangguk tanda ia mengerti sambil mengutuki nasibnya.

Kenapa juga aku harus bertunangan dengan oranganeh seperti Tiffany Turner?

Edwardharus menolak. " Tapi ayah bagaimanapun ju- "

Lagi-lagiayahnya menyela.

"Hanya satu bulan, bagaimana? Saat ini ia hanya menjadi calon. Calon tunangan. "Ayahnya memandangnya. " Ayah yakin kau akan menyukai gadis ini. Ayah saja sudahjatuh cinta. " Begitu 2 kata terakhir meluncur, ayahnya langsung mendapatpukulan kecil di lengannya, ayahnya hanya tertawa keras dengan Mr. Turner sertayang lainnya.

Oh God..

Edwardbenar-benar tak suka ini. Ia hanya berharap ini tidak akan merembet ke hallain.

Malam ini akan jadi malam yang panjang.

***

Hariini Edward senggang, hanya nanti malam saja ada pemotretan dan jumpa fans. Jadiuntuk sementara Edward bisa istirahat -memikirkan ide gila ayahnya-, Edwardmenghela nafas mengingat kejadian semalam. Semalam memang malam yang panjanguntuk Edward seorang.

Tapisatu hal mengesankan membekas ketika gadis itu mengangkat kepalanya danmenampakkan wajahnya dengan sempurna, ketika ayah Edward memanggil namanya.

Edwardterkesan dengan wajah cantik gadis itu, nilai gadis itu naik seketika. Tapimata yang gadis itu miliki tak membuat Edward terkesan dalam artian positif.Mata itu terlalu kelam untuk gadis semuda itu.

Ah, sudahlah!

Edwardmemutuskan untuk mengistirahatkan jiwa raganya. Ia tak mau ambil pusing pagiini.

" Ed,ayah mampir!! Tolong buka pintunya. "

Sampaiayahnya mengganggu jam tenangnya.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro