Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🍂 Chapter 6 : ❝ A Date ❞

🍁 One More Chance 🍁
.
✎ Bab 6 °୭̥
◆|| A Date ||◆
[ Sebuah Kencan ]
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
Thanks to Nobara
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.
🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁

“Kugisaki ... apa yang biasanya seorang pria lakukan pada wanitanya?”

Nobara menyemburkan air yang baru saja masuk lewat mulutnya. Kedua maniknya melebar kaget seraya menatap pada Megumi yang sedikit risih dengan reaksi berlebihannya barusan.

“Fushiguro ... apa yang terjadi padamu ...? Apa karena gadis yang kau temui di sekolah lain waktu itu?” Tanya Nobara dengan nada tidak percaya.

“Aku sudah pernah mengatakannya padamu dan juga pada Itadori.”

Nobara paham sekarang. Gadis itu menumpu kaki kanannya di atas kaki kirinya. Kesimpulan yang ia dapat sekarang, Megumi sedang berusaha mendekatkan dirinya dengan gadis yang lelaki itu abaikan beberapa tahun lalu.

“Memangnya bagaimana hubunganmu dengannya sekarang?” Tanya Nobara.

Megumi memasang sebuah senyuman tipis.
“Dia sudah memberiku satu kesempatan untuk memperbaiki semuanya.”

Nobara menganggukkan kepala paham.
“Bagaimana kalau sekarang kau mengajaknya kencan?”

“Ha?”

“Tenang, aku tahu kau tidak punya pengalaman soal ini. Maksudku, lelaki introvert sepertimu pasti baru merasakan ini untuk pertama kali 'kan?”

Nobara berdiri dari duduknya. Berkacak pinggang seraya menatap pada langit yang berawan hitam.
“Kau bisa mengajaknya ke tempat seperti ... pusat pembelanjaan? Taman bermain? Restoran? Manjakan dia, Fushiguro?!”

Megumi ikut berdiri. Alisnya mengerut kesal, ia menatap ke arah Nobara.
“[Name] terlihat tidak menyukai tempat-tempat yang kau sebutkan tadi, Kugisaki. Dia bukan tipe gadis sepertimu.”

“Namanya [Name], ya? Nama yang indah! Lalu ... bagaimana kalau perpustakaan?” Nobara sedikit meragukan pilihan ke perpustakaan. Untuk orang sepertinya, dia tidak menyukai tempat membosankan seperti itu.

“Aku akan coba.”

“Tunggu! Kau menyetujuinya?! Dasar kumpulan orang membosankan?! Bukankah pilihan yang kuberikan padamu sebelumnya itu lebih baik?!” Nobara menunjuk-nunjuk Megumi.

“Hanya berlaku untukmu, Kugisaki. Sudah kubilang 'kan? [Name] itu berbeda, meski dia punya banyak teman dan ceria, dia lebih suka tempat yang tenang dan nyaman.”

Nobara menurunkan tangannya. Raut terkejut terpasang pada wajah cantiknya.
“Kau sudah mengetahui itu? Maksudku ... dia pasti belum mengatakan tempat kesukaannya padamu 'kan?”

“Itu hanya tebakanku saja sebenarnya, aku ... belum tahu banyak soal [Name],” Megumi melangkah menjauhi Nobara.

“Heee ... ya sudah. Semangat untuk kencan pertamamu! Jangan lupa menceritakannya padaku dan Itadori nanti!” Gadis bersurai pendek itu berteriak keras agar Megumi mendengar ucapannya.

Megumi menangkat satu tangan. Sebagai respon kalau ia mendengar dan menyetujui ucapan Nobara.

“Oh! Megumiii!!”

Yang dipanggil menghentikan langkah. Maniknya mendatar saat melihat Gojo berlari ke arahnya seraya merentangkan tangan seolah pria itu meminta untuk di peluk.

“Ada apa, Gojo-sensei?”

Gojo menghentikan larinya tepat di depan Megumi. Kedua tangannya kemudian ia masukkan ke dalam saku bajunya.

“Aku ada misi khusus untukmu.”

“Misi apa?”

“Tolong jaga kucing kecil-ku selama aku pergi menjalani misi untuk menjaga Tanaka Fuyumi. Tidak lama, aku hanya pergi selama seminggu dan Megumi harus menjaganya dengan baik.”

Megumi tahu siapa 'kucing kecil' yang Gojo maksud. Anak itu tahu karena saat kecil Megumi pernah bertemu dengan gadis itu dan bermain-main dengannya. Dia gadis yang normal serta dewasa. Meski umurnya satu tahun lebih muda dari Gojo, aura dewasa gadis itu tidak bisa membohongi.

“Baiklah. Apa dia sudah tahu?”

“Aku sudah memberitahunya jika Megumi akan menjaganya. Kau juga akan tinggal selama seminggu di rumahnya.”

“Ha? Apa tidak masalah? Maksudku ... Gojo-sensei tidak keberatan jika aku tinggal di rumahnya selama seminggu?!”

Gojo memegangi dagunya.
“Keberatan banget, sih. Tapi, aku tidak bisa mendahulukan perasaanku. Aku percaya gadis itu bisa menjaga dirinya sendiri, tapi aku perlu tahu apa saja yang dia lakukan selama aku pergi. Jadi, aku mengandalkanmu, Megumi-chan!”

“Berhenti memanggilku seperti itu, sensei?!”

.

.

Megumi memandangi rumah [Name] selama beberapa saat. Kemudian tangannya terangkat menekan bel rumahnya.

Selang beberapa detik. Pagar rumah [Name] terbuka, gadis itu yang membukakan pagar untuknya.

Manik Megumi melihat ke arah [Name] yang sudah terlihat sehat dibandingkan kemarin.

“[Name] ... bagaimana keadaanmu?” Megumi bertanya dengan nada canggung.

[Name] menunjukkan senyuman kecil.
“Aku sudah membaik sekarang. Terima kasih sekali lagi untuk kemarin karena sudah merawatku.”

Megumi menganggukkan kepalanya. Sekarang ia berpikir bagaimana caranya mengajak [Name] pergi keluar jalan bersamanya.

“Ne, Megumi.”

“Hm?”

[Name] melebarkan senyumannya.
“Bisa temani aku pergi ke keluar? Ada beberapa barang yang ingin kubeli.”

Megumi merasa sangat bersyukur atas kebetulan yang sangat menguntungkan ini. Jadi, dia tidak perlu repot-repot lagi memikirkan cara untuk mengajak [Name] keluar bersamanya.

“Boleh.”

[Name] keluar dari pekarangan rumahnya lalu menutup pagar dan menguncinya.

“Ayo!”

Mereka berjalan beriringan. [Name] terlihat bersemangat hari ini setelah melewati hari sakit yang terasa berat. Tanpa sepengetahuannya, Megumi menyunggingkan senyuman manis saat melihatnya.

“Megumi! Tempat pertama yang ingin aku tempati itu toko buku, setelah itu kita ke kafe, ya! Aku ingin makan chocolate cake di sana. Apa kau keberatan?”

Megumi sedikit terkejut mendengar rencana sang gadis. Berarti tebakannya tadi sedikit meleset. Ia tidak akan mengatakan apapun pada Nobara jika tebakannya hampir salah.

“Tak apa. Aku tidak masalah.”

“Tidak ada tempat yang ingin kamu kunjungi, Megumi?”

“Tidak ada.”

🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁

Hi! An back! Aku kembali setelah hiatus selama seminggu!!

🍁 ┈┈┈ ੈ ⓐⓝ ੈ ┈┈┈ 🍁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro