⅌ Chapter 15 : ⊰ Looking For Each Other.
⅌ Bab 15 : ⊰ Looking For Each Other.
[ Mencari satu sama lain ]
By Ann.
· · ────── ·𖥸· ─────── · ·
[Name] membuka pintu Gym. Lantas mengedarkan pandangannya untuk melihat anggota Volly yang sedang melakukan pemanasan masing-masing. Ia mengernyitkan kening kala tak mendapati satu siswa tidak mencolok, tapi selalu dicari keberadaannya membuat si gadis lantas melangkah mendekati Kuro yang sedang berbincang dengan Yaku.
“Kuroo-kun.”
Kuroo dan Yaku menoleh. “Ada apa, [Name]-sensei?” tanya sang kapten Nekoma. Kuro Tetsurou.
“Kamu tahu di mana Kenma?”
Mereka bungkam, lalu saling pandang selama beberapa saat. Kuro menggaruk belakang kepalanya dengan tangan kanan kemudian menghela nafas. Ia menjawab, “Kenma bolos lagi.”
“Eh? Kemana dia sering pergi saat bolos?” tanya [Name].
“Kenma bilang hari ini ada turnamen arcade, makanya dia bolos.”
“Tidak izin juga?”
Kuroo menggeleng. [Name] mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian memasang senyum kecil. Lalu berkata, "Aku akan pergi menjemputnya. Kuroo-kun, kuserahkan padamu sebentar, ya?"
“Kau bisa mengandalkanku, sensei!!”
"Um, sampai jumpaa!!" [Name] melambaikan tangan kanan seraya membalikkan tubuh. Kemudian pergi ke arah pintu dengan berlari kecil.
Setelah guru mereka hilang dari pandangan. Kuroo dan Yaku saling menyatukan tangan layaknya berdoa.
"Semoga Kenma selamat," ucap mereka bersamaan.
.
.
[Name] memasuki tempat diadakannya turnamen Arcade yang Kenma ikuti. Suasana di dalam tampak ramai dengan sorakan juga suara dari video game yang sedang di mainkan oleh para player. Manik hitam milik sang gadis mendapati surai puding dari sela-sela tubuh orang yang saling berdempetan. Hingga tak lama, orang-orang itu menyingkir sampai [Name] bisa dengan jelas melihat Kenma yang kelihatan santai, tapi matanya menunjukkan keseriusan saat bermain.
[Name] memutuskan untuk melihat dari jauh seraya bersandar pada dinding yang ada di belakangnya. Memerhatikan wajah siswanya yang terlihat senang melakukan sesuatu yang ia suka. Bahkan sampai mengabaikan latihan.
"Dan pemenangnya adalah Kozume Kenma!!!"
Semua orang menjadi heboh menyoraki Kenma setelah mengalahkan pemain andalan turnamen ini. Mereka memberikan selamat atas akhir kemenangan. [Name] melangkah mendekat.
"Selamat, ya, Kenma-kyun," ucapnya seraya memberikan senyum.
Kenma tersentak. Dengan lambat membalikkan tubuh ke belakang. Mata kucingnya membulat kaget. Begitu terkejut saat mendapati guru olahraganya berada di tempat yang penuh dengan lautan manusia ini.
“Nah, karena kamu sudah menang. Ayo kembali ke sekolah dan latihan.” [Name] merangkul Kenma. Kemudian melangkah menjauhi orang-orang yang entah kenapa tiba-tiba menjadi diam. Saat di luar, [Name] memegangi tangan yang merangkul Kenma hingga anak itu terjepit di antara tangannya.
"Sensei, hen ... tikan," Kenma menepuk-nepuk lengan [Name] dengan wajah yang setengah membiru karena sulit untuk bernafas.
"Bukankah kamu ada pertandingan dalam waktu dekat ini? Kenapa malah bolos dan memilih ikut turnamen game?" tanya [Name]. Ia melepas jepitan antara tangannya tanpa melepas rangkulan pada pundak Kenma.
"Aku sudah latihan sebanyak mungkin belakangan ini. Kupikir bolos sehari saja itu tidak akan menghilangkan teknik-ku bermain Volly," jelas Kenma dengan nada khasnya.
"Kamu benar, sih, tapi bukankah di tim reguler keberadaanmu itu paling dibutuhkan?" tanya [Name] lagi.
"Aku tahu, sensei, tapi aku juga tidak bisa mengabaikan turnamen game."
"Apa yang sudah kamu dapatkan setelah menang bermain turnamen game?" [Name] mengeratkan rangkulan.
"Aku merasa naik level ke yang lebih tinggi setelah mengalahkan raja di tempat tadi."
"Bukankah lebih bagus jika kamu memenangkannya bersama teman-temanmu?"
Kenma merogoh sakunya. Mengambil ponsel, lantas memainkan benda itu. Telinganya tetap mendengar ucapan guru yang masih merangkulnya.
"Itu yang kamu dapatkan saat menang bermain Volly 'kan?" tanya [Name] lagi.
"Sensei ... alasan lainku bolos hari ini karena kelelahan. Latihanmu dua kali lipat lebih menyeramkan dan melelahkan daripada latihan yang diberikan Nekomata-sensei." Wajah Kenma berubah masam.
"Eh, tapi teman-temanmu tidak ada yang mengeluh, loh. Cuma kamu doang."
"Itu karena mereka semua menyukaimu, sensei. Terutama Kuroo dan Tora ... kurasa."
"Hmm ... sensei merasa tidak melakukan sesuatu yang luar biasa sampai membuat mereka menyukaiku, loh. Kenapa, ya?" [Name] mendongak ke atas, melihat ke arah langit. Awan menghitam, sedikit bergerak-gerak. Tetiba diri teringat pada Gojo yang berada di tempat lain sekarang. Mereka melihat langit yang sama meski berada di tempat yang berbeda. [Name] sedikit merasa sesak, senyumannya pun hilang dari wajahnya hingga menyisakan raut sedih serta pupil mata yang bergetar seraya masih menatap langit.
Apa yang sekarang Satoru lakukan, ya, di sana? batin [Name] bertanya-tanya.
Kenma menatap sang guru. Tidak sulit memandanginya sebab tinggi mereka hampir setara, Kenma satu senti lebih tinggi dari gurunya. Ia lantas mendapati ekspresi yang jarang [Name] pasang. Yang Kenma tahu, gurunya ini selalu tersenyum. Ramah pada semua orang. Dia bahkan berpikir senseinya ini juga tersenyum kala ia merasa sedih.
Dan ternyata dugaan Kenma salah. Lagian, [Name] bukan manusia yang selalu tersenyum pada setiap situasi. Pertama kali. Kenma mendapati wajah sedih guru uniknya ini. Entah karena alasan apa.
"Sensei ... apa aku harus benar-benar pergi ke Gym sekarang?" Kenma tidak tahu cara menghibur seseorang. Makanya dia mencoba mengalihkan perhatian [Name] pada dirinya.
Si gadis mengembalikan kesadarannya, kemudian memasang senyuman kecil. Lantas berkata, "Kenma. Semua orang menunggumu di Gym, loh, untuk latihan bersama. Baiklah! Kata Nekomata-sensei, kamu yang paling sering dimanja saat latihan. Aku beri keringanan untukmu."
"Benarkah?" Matanya tampak sedikit berbinar.
"Hanya untuk hari ini, sih."
"Kapan Nekomata-sensei kembali ...," keluh Kenma seraya menurunkan pundaknya hingga sedikit membungkuk. Gaya orang malas saat berdiri.
"Aku masih ingin bermain-main bersama kalian, tau." [Name] sedikit mengerucutkan bibirnya.
°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆
"Ha'iii!!! Sensei kalian membawa Kozume Kenma kembali!!"
Si gadis menyeret Kenma yang kini kehabisan tenaga setelah berlari menerobos hujan yang turun tiba-tiba saat dalam perjalanan kembali dan [Name] harus menarik tangan Kenma agar ia ikut berlari sebelum anak itu menyerah dan membiarkan dirinya dibasahi hujan.
"Kalian ... terlihat tidak baik-baik saja," ucap Remi tiba-tiba. [Name] mengernyitkan kening.
"Remi? Apa yang kamu lakukan disini?" tanya sang gadis setelah menerima handuk kecil bersih yang diberikan Fukunaga padanya.
"Aku mencarimu, loh. Tadi, ada anak bernama Fushiguro Megumi mencarimu," jelas Remi. Mengatakan alasan kenapa ia bisa ada di Gym.
"Oh? Di mana dia sekarang?"
"Dia menunggu di depan gedung sekolah."
"Baiklah. Aku kesana sebentar. Kalian lanjutkan latihannya ya!!!" [Name] lantas berlari keluar. Handuk yang ia pakai menjadi pelindung kepalanya untuk menghalau air hujan. Meski tidak sepenuhnya benar-benar menghalangi kepalanya untuk tidak basah.
"Ha'ii!!"
Kenma diseret Kuroo menuju ruang ganti.
"Aku akan sakit setelah ini."
“Makanya jangan bolos."
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓷 𝓦𝓱𝓲𝓽𝓮 ੈ ┈┈┈
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro