Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Rain 8: Raindra dan Klub Menulis

"Jangan bertanya mengenai asal usul dari sebuah klub itu berdiri, tetapi tanyakan tentang apa saja yang bisa diberikan oleh tiap anggota demi kemajuan klub itu sendiri."
-Author-

***

Waktu pulang sekolah telah tiba. Sesuai janji yang telah disepakati sebelumnya, Rain bertemu dengan Andra yang sedari tadi menunggu kedatangan seorang gadis di tempat parkir. Keduanya sejak tadi berjanji untuk mendaftarkan diri sebagai anggota dari suatu klub menulis.

Apa namanya? Nama klub tersebut adalah Authorisme. Jangan bertanya mengenai asal usul klub itu berdiri, tetapi tanyakan tentang apa saja yang bisa diberikan oleh tiap anggota demi kemajuan klub itu sendiri.

"Hei, Andra. Lamakah kau menungguku sedari kau di sini?" tanya Rain ketika menghampiri Andra yang sudah siap dengan motornya. Lelaki itu hanya menggeleng, pertanda belum cukup lama untuk menunggu seorang gadis untuk datang ke hadapannya.

Lantas, tanpa membuang-buang waktu lagi, Rain berkata lagi, "Ya sudah kalau begitu. Ayo pergi ke klub itu. Aku tak mau menunggu lebih lama lagi, Ndra."

Tanpa membalas ucapan dari Rain, Andra langsung memersilakan gadis itu untuk duduk di jok motor bagian belakang. Setelah itu, motor Andra langsung melaju begitu saja, entahlah berapa banyak waktu yang diperlukan untuk sampai ke klub terbaru itu.

***

Beberapa saat kemudian, sampailah Andra dan Rain di sebuah klub menulis terbaru. Mereka berdua siap untuk mendaftarkan diri sebagai anggota meskipun harus ada seleksi ketat di dalamnya. Setelah melihat-lihat tampilan depan klub yang sederhana, keduanya langsung memasuki klub.

"Permisi, adik-adik. Ada yang bisa kami bantu?"

Andra dan Rain terkejut karena baru saja memasuki klub dan sampai di ruangan depan, ada saja seseorang yang menyambut mereka. Bisa dipastikan bahwa dia adalah salah seorang pengajar di klub Authorisme.

"Iya, Kak. Kami akan mendaftarkan diri sebagai anggota. Kebetulan, kata teman di sebelah saya, klub ini lagi merekrut anggota, benarkah demikian?" tanya Rain secara to the point.

Orang itu kemudian hanya ber-'oh' ria ketika mendengar pertanyaan dari Rain. Lantas, wanita itu menunjukkan jalan kepada kedua remaja yang satu ini, untuk mendaftarkan diri mereka sebagai anggota.

Maka, setelah sampai di ruangan yang dimaksud, Rain dan Andra kembali disambut oleh sang pemilik klub. "Selamat sore, adik-adik. Ada yang bisa kami bantu?"

"Sore juga, Kak. Kami mau mendaftar sebagai anggota klub Authorisme. Persyaratan apa yang harus kami penuhi?" Kini, giliran Andra yang bertanya dengan mewakili Rain juga.

Sang pendiri klub itu tersenyum manis kepada kedua "tamu" yang datang ke tempatnya. Dia pun lantas berkata, "Oh kalian mau daftar jadi anggota? Kebetulan kami lagi open recruitment nih. Caranya? Sertakan fotokopi kartu pelajar kalian, dan juga Kartu Keluarga. Bagaimana? Kalian bersedia?"

Lantas, Rain dan Andra hanya bisa saling memandang satu sama lain. Keduanya tak menyangka jika ternyata ada juga persyaratannya sebelum seleksi terjadi di klub tersebut. Mereka belum memiliki fotokopi kartu pelajar dan Kartu Keluarga sama sekali, hingga ketika sang pemilik sangat peka akan maksud di balik respon kedua calon anggota, dia berkata, "Tidak apa-apa. Kalian bisa ke sini lain kali. Yang jelas, kami akan meminta fotokopi kartu pelajar dan Kartu Keluarga milik kalian. Kalau tidak, kami akan menganggap bahwa formulir yang kalian isi itu adalah kepalsuan semata. Mengerti?"

Rain dan Andra mengangguk secara bersamaan. Lalu, si Andra berkata, "Baiklah kalau begitu. Kami akan kembali ke sini dengan membawa fotokopi kartu pelajar dan Kartu Keluarga secepatnya."

"Iya, Bu. Benar kata teman saya. Kami permisi dulu ya," ujar Rain pada akhirnya. Setelah itu, kedua calon anggota itu pergi meninggalkan ruangan milik sang pemilik klub.

***

Sesampainya di depan klub itu lagi, awalnya Rain dan Andra hanya terdiam membisu. Tak ada satu pun yang memulai pembicaraan, melainkan bersiap-siap pulang. Namun beberapa saat kemudian ....

"Rain, kapan kira-kira kita mau kembali lagi ke klub?" tanya Andra secara tiba-tiba, karena sepertinya langit sudah mulai gelap dan tak mungkin mereka berdua bisa kembali lagi ke klub Authorisme.

Rain berpikir sejenak, sepertinya tak mungkin dia menjawabnya sekarang. Diketahui bahwa gadis yang satu ini adalah orang yang tak pandai merencanakan sesuatu dan juga tak suka pergi keluar rumah terlalu lama. Ini semua dikarenakan suatu penyakit misterius yang dideritanya dan sampai sekarang, dia tak mengetahui apa pun dikarenakan oleh Kiara dan Lenia yang selalu menutup informasi itu dari Rain.

Sebenarnya gadis itu tak ingin merespon apa pun, tetapi karena tak ingin menyakiti hati  Andra, akhirnya dia pun menjawab, "Tak tahu aku, Ndra. Tergantung kesibukanku." Sebenarnya, Rain mencoba untuk menutupi apa yang dipikirkannya barusan dari Andra.

Dari jawaban Rain itulah Andra terpikir akan suatu ide yang cukup cemerlang. Dia pun menawarkan jasa titip fotokopi dokumen-dokumen penting untuk keperluan administrasi saat pendaftaran. Maka, dia pun berkata, "Kau mau titip fotokopi denganku? Sama-sama saja. Nanti kalau mau kita--"

"Tidak, Andra. Terima kasih atas tawaranmu, namun aku tak bisa menitipkan kartu pelajar dan Kartu Keluarga milikku kepada orang asing sepertimu," tolak Rain seraya memotong ucapan Andra.

"Ya benar. Kau adalah orang asing yang baru saja mengenalku dari luar saja," imbuh gadis itu lagi.

Lantas, lelaki itupun tiba-tiba merasa murung. Kedua bibirnya pun dimanyunkan hingga tak ada lagi raut senyuman yang terukir di wajahnya. Rain yang melihat reaksi Andra barusan pun hanya menggeleng-gelengkan kepala. "Bisa-bisanya Andra langsung merajuk hanya karena penolakan tawaran barusan," gerutu Rain dalam hati.

Namun pada akhirnya, Andra pun bertanya pada Rain. "Orang asing siapa yang kau maksud? Aku?" tanya Andra, hanya ingin memastikan bahwa tuduhan dari Rain itu memang dilayangkan kepada dirinya atau tidak sama sekali.

"Iya kamu," jawab Rain singkat, tak lama kemudian, tanpa main-main.

"Dasar gadis aneh."

Mendengar "hinaan" tersebut, Rain juga memanyunkan bibirnya. Sepertinya hari ini akan menjadi hari merajuk sedunia. Hingga pada beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja Rain merasa sesak napas dan seakan-akan tak ada lagi oksigen yang bisa dihirup.

"Rain, Rain, kau kenapa?" tanya Andra kemudian, yang sayangnya tak direspon oleh gadis itu.

Yang dapat didengar oleh Andra saat ini hanyalah suara di mana seseorang mengalami sesak napas.

Lantas, Andra pun lantas mengulangi pertanyaan yang sama, tetapi tetap saja, tak ada satu pun pertanyaan yang digubris oleh Rain. Gadis itu fokus dengan pencegahan sesak napas yang semakin menjadi-jadi, hingga pada akhirnya, tubuh Rain pun ambruk, untuk kesekian kalinya.

"RAINNNN!"

***

To be Continued.

Mind to Vote and Comment?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro