Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PROLOG 2

Sinar mentari mulai tampak menyinari menandakan bahwa hari ini merupakan pagi yang cerah sehingga membuat orang-orang menjadi bersemangat untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing, namun tidak untuk seorang anak kecil dengan surai yang bewarna raven berumur sekitar delapan tahun. ia tampak berjalan dengan lesuh tanpa arah tujuan yang jelas, ia membiarkan dirinya berjalan sesuai dengan langkah kaki yang membawanya.

Setelah beberapa lama ia berjalan tanpa arah tujuan ia memutuskan untuk beristirahat di sebuah taman.ia duduk di salah satu bangku taman tersebut sambil memandangi langit yang cerah pada pagi hari itu.

"apa yang harus aku lakukan" gunam anak tersebut sambil menahan isakannya

" maafkan aku niisan.." imbuh anak tersebut merasa putus asa

Ketika anak tersebut sedang melamun memikirkan masalah nya, tiba-tiba ada seseorang bersurai crimsom kira-kira seumuran dengannya menghampirinya.

"Hallo nama mu siapa kalau boleh tau kenapa kamu disini sendirian" sapa anak tersebut dengan riang

"......"

"Ah.... jangan takut aku hanya ingin berteman dengan mu " imbuh riku lagi sambil tersenyum lembut

Riku menjadi bingung tidak tau harus berbuat apa agar ia mendapat respon dari darinya. "Sepertinya ia sedang sedih itu terlihat jelas dari wajahnya" gunam riku dalam hati

"Namaku Izumi Iori kau bisa memanggilku Iori " jawab anak tersebut secara tiba - tiba setelah keheningan beberapa saat

"Aku juga tidak tau apa yang sedang ku lalukan disini " imbuhnya lagi dengan menatap wajah lawan bicaranya

( jangan lupa ketika membaca sambil dengerin lagunya XD arigatouu
# kaburr )

"Ah souka... Perkenalkan namaku Nanase Riku kau boleh memanggilku riku " ujar riku sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal karena gugup

"Jika kau punya masalah kau bisa menceritakannya padaku mungkin aku bisa membantumu"

"Ppfftt... kau sungguh aneh padahal kita baru bertemu "

" mou.... jangan menertawakan ku aku disini hanya ingin membantu mu karena kau terlihat sedih tadi "

Sebelum Iori menjawab pertanyaan riku ia menghembuskan nafas nya dengan kasar dan menatap langit yang sangat biru seakan ia ingin melepaskan beban masalah yang ada pada dirinya.

"riku apa kau punya sebuah impian "

"Tentu saja aku punya" jawab riku dengan tegas

"Apa yang akan kau lakukan jika orang yang paling kau sayangi terhambat untuk meraih impiannya karena dirimu " ujar iori menahan bulir air matanya agar tidak keluar

" dan apa yang akan kau lakukan jika tidak memiliki impian yang ingin kau gapai" imbuh iori tersenyum sedih

"Aku akan meminta maaf kepada orang itu dan... berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang aku buat" jawab riku memberi saran kepada iori

"Kau sepertinya salah iori karena aku yakin setiap orang pasti memiliki impian yang ingin mereka gapai masing - masing "

"Aku yakin kau pasti juga memiliki sebuah impian yang ingin kau gapai ... di dalam lubuk hatimu"imbuh riku terseyum tulus

"Trimakasih atas saran yang kau berikan riku... namun sepertinya tidak semudah itu" jawab iori tersenyum sambil menatap riku

Mendengar perkataan iori, entah kenapa riku juga bisa merasakan kesedihannya, ia ingin sekali bisa menghibur iori, sebelum riku menjawab perkataan iori, ia mengeluarkan sebuah permen coklat dan memberikannya kepada iori.

"Ini untuk mu anggap saja sebagai hadiah untuk menyemangatimu "

Awalnya iori tampak ragu-ragu menerima permen tersebut namun melihat senyum tulus riku akhirnya iori menerima permen coklat tersebut

"Arigatou riku... nee kalau boleh tau apa impianmu riku ? "

"Impianku.... aku ingin membuat orang tersenyum dan tertawa bahagia ketika mendengar suara nyanyian ku " ujar riku dengan mata yang berbinar-binar

"Mungkin suatu saat nanti impianmu akan terwujud"

Mereka melanjutkan obrolan mereka yang terkadang diselingi dengan bersenda gurau bersama,hingga tak terasa mereka menghabis kan waktu cukup lama di taman tersebut ,walaupun mereka baru saja bertemu ikatan mereka cukup kuat.

IORI POV

Selama perjalanan pulang aku mengamati pemandangan sekitar jalan sembari mengingat perkataan riku yang masih terngiang - ngiang di kepalaku.

"Impian ya... mungkin mulai sekarang aku akan memikirkannya "

"Melihat mu tersenyum.. entah kenapa kau jadi mirip nisan"

" bahkan impian mu sama dengan nisan"

" ini aneh... padahal kita baru saja bertemu tapi entah kenapa aku ingin mendukungmu riku"

"Sama seperti aku yang ingin mendukung impian nisan"

" mungkin impianku adalah membantumu dan nisan agar dapat meraih impian kalian"

IORI POV END

dan semenjak saat itu iori dan riku sering bertemu, mereka selalu berbagi suka duka bersama dan ikatan mereka semakin kuat dari sebelumnya.

Hingga mereka tidak mengetahui jika takdir yang akan mereka temui cukup sulit.

Bersambung....
See u next chapter

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro