Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PETEMUAN DAN KEINGINAN

Di sebuah ruangan yang tidak begitu luas, terdapat seorang remaja bersurai raven tengah duduk di sebuah kursi sambil mendengarkan sebuah lagu , ia sangat menghayati lagu tersebut sambil membaca buku.

IORI POV

"Ada apa ini kenapa tiba-tiba menjadi gelap semua ??? "

"Apa yang terjadi...aku dimana??? "

Ketika aku kebingungan tiba - tiba aku mendengar suara yang sangat tidak asing bagiku.

Aku berjalan mengikuti suara tersebut, hingga tiba-tiba sebuah cahaya muncul menyilaukan mataku.

Saat aku membuka mataku kembali, aku dapat melihat Nanase-san menggunakan baju untuk konser berdiri di atas panggung dan bermandikan cahaya,dan ia tersenyum melihat ku sambil mengulurkan tangannya padaku

"Nanase-san apa yang kau lakukan ? " tanyaku bingung

"Ayo iori kita bernyanyi bersama " ujar Nanase-san kepada ku sambil tersenyum

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, ia menarik tangan ku ke atas panggung.

Ketika aku ditarik Nanase-san,tiba - tiba cahaya terang kembali muncul.

Perlahan aku membuka mata, aku mengamati sekitar dan tersadar jika aku tertidur ketika membaca buku sambil mendengarkan lagu.

"Mimpi apa barusan kenapa aneh sekali" Gunam ku heran

IORI POV END
-
-
-
-
-
Hari ini iori dan riku berangkat bersama dengan menaiki sepeda menuju ke Takanashi Productions untuk mengikuti audisi, mitsuki sudah berangkat terlebih dahulu ke sana bersama nagi.

"Nee... iori menurutmu apakah kita akan diterima ? " tanya riku tersenyum canggung sambil mengayuh sepeda

"Aku juga tidak tau Nanase-san tapi kita lakukan yang terbaik " ujar iori tersenyum mengayuh sepeda nya

"Kau benar iori trimakasih... aku jadi tidak gugup lagi " ujar riku tersenyum lebar

Setelah beberapa saat mereka mengayuh sepeda, mereka sampai di sebuah bangunan yang bertuliskan Takanashi Productions,Setelah riku dan iori memarkirkan sepedanya, mereka memasuki bangunan tersebut.

"Konnichiwa " ujar riku dan iori bebarengan ketika membuka pintu

"Konnichiwa " sapa seseorang dengan surai warna biru gelap

"Kalian pasti Iori kun dan Riku kun bukan? " imbuh orang tersebut

"Hai " jawab riku dan iori bebarengan

"Perkenalkan saya Ogami Banri, saya salah satu staff disini " ujar orang tersebut memperkenalkan diri

"Silakan ikuti saya untuk menuju ke ruang audisi " imbuh orang tersebut tersenyum ramah

Iori dan Riku akhirnya mengikuti Banri dari belakang mereka melewati beberapa ruangan, dan mereka berhenti di salah satu ruangan yang bertuliskan ruang latihan,setelah sampai mereka duduk di kursi yang tersedia di sana bersama dengan empat orang lainnya dengan warna surai yang berbeda - beda, setelah itu Banri meninggalkan mereka disana.

"Owh kalian baru saja sampai " ujar Nagi begitu melihat Iori dan Riku

"Iya baru saja sampai " jawab riku tersenyum

"Rokuya-san Niisan dimana ? " ujar iori disamping riku

"Owh mitsuki di ruangan yang berbeda untuk test wawancara " jawab nagi menjelaskan

"Etto kalian saling mengenalkah ? " ujar seseorang bersurai ungu mengiterupsi obrolan mereka, hingga pandangan mata yang berada di tempat tersebut teralihkan menuju ke sana

"Yah aku baru bertemu dengan mereka kemarin " jawab Nagi cepat

"Ah perkenalkan namaku Nanase Riku" ujar riku memperkenalkan diri

"Osaka sougo maaf karena memotong pembicaraan kalian " ujar sougo meminta maaf

"Ah tidak papa jangan dipikirkan " jawab riku tersenyum

"Dan orang yang disebelah ku ini Izumi Iori " imbuh riku memperkenalkan Iori menyadari raut penuh tanya dari sougo

"Yoroshiku Osaka-san " ujar iori

"Dan mereka ?? " imbuh iori menunjuk kedua orang dengan surai hijau dan biru yang berada di belakang

"Yotsuba Tamaki " ujar seseorang bersurai biru di belakang sougo

"Nikaido Yamato yoroshiku " ujar seseorang bersurai hijau di belakang sougo

Setelah berkenalan mereka mengobrol bersama-sama sembari menunggu gilaran untuk dipanggil satu - satu.
-
-
-
-
-
Setelah beberapa jam akhirnya mereka selesai mengikuti audisi, iori dan riku langsung berpamitan pulang begitu selesai mengikuti audisi.

"Nanase-san bagaimana kalau kita beristirahat sebentar ??? " ujar iori khawatir melihat riku yang tampak lelah setelah beberapa saat mengayuh sepeda

"Itu tidak perlu iori lagi pula aku sedang menikmati angin yang menerpaku saat ini " ujar riku tersenyum lebar mengayuh sepedanya

"Tapi kau terlihat begitu lelah "elak iori mengayuh sepedanya

Sebelum sempat riku menjawab perkataan iori, tiba - tiba ada seekor kucing yang melompat ke arah riku, riku yang terkejut kehilangan kehilangan keseimbangannya.

BRUUKK!!!

"Nanase-san!! " teriak iori terkejut mengerem sepedanya.

"Itte... aku baik-baik saja iori "jawab riku berusaha berdiri

MEOW~

"Woah... iori lihat kucing ini sangat imut " ujar riku dengan mata berbinar-binar begitu berdiri

"Mattaku...." ujar iori menepuk jidatnya

"Hehehe.... sini iori sepertinya kucing ini menyukai mu "ujar riku mendekati kucing tersebut dan menekuk kakinya agar setinggi kucing tersebut

"Nanase-san jangan dekat - dekat dengan kucing itu "

"Nanti kau bisa kambuh " ujar iori mengingatkan

"Mou iori aku tau tak perlu kau ingatkan " ujar riku mengerucutkan bibirnya

Iori hanya tersenyum melihat tingkah riku sambil berjalan menuntun sepedanya mendekati riku.

-
-
-
-
-

(Biar dapet fell nya jangan lupa dengerin lagunya )

Ketika matahari bangkit dari katulistiwa, memandikan deretan rumah dengan kehangatan dan sinar bak selimut emas.
pagi ini langit biru yang membentang menyambut ia yang bersender pada bingkai jendela,angin yang kemudian membelai surai merahnya lembut, perlahan ia pun memejamkan matanya, menikmati sekali lagi pagi yang tenang itu.

" sepertinya pagi ini akan menjadi pagi yang cerah " ujar riku yang bersender pada jendela kamarnya dan menikmati pemandangan yang berada di jendelanya

"Satu..dua..tiga..empat...lima..enam..tuju...delapan...sembilan...sepuluh... yosh bagus aku masih dapat mengingat nya dengan baik " gunam riku menghela nafasnya menghitung angka satu sampai sepuluh tersenyum lembut

"Dan aku masih bisa mengingat wajah tenni dengan jelas " gunam riku menatap sendu foto tenn yang tertempel pada buku albumnya

Tok..Tok..Tok ~

Tiba - tiba suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

"Riku kau sudah bangun ?? " terdengar suara perempuan dari balik pintu

"Hai... kaa-san aku sudah bangun " ujar riku menjawab suara dari balik pintu kamarnya

"Kalau begitu cepat keluar dan bersiap untuk sekolah " ujar suara di balik pintu tersebut

"Hai kaa-san "

Riku akhirnya bersiap-siap untuk berangkat sekolah, setelah selesai bersiap - siap, ia keluar kamar menuju ke ruang makan untuk sarapan.

"Ohayou kaa-san/ tou-san " sapa riku riang

"Ohayou riku " jawab orang tua riku bebarengan

"Ini makanlah selagi hangat " ujar wanita paruh baya bersurai baby pink menyodorkan sepiring omurice

"Woah... arigatou kaa-san " ujar riku berbinar - binar

"Oh... iya riku ada yang mengirimu surat " ujar pria paruh baya bersurai crimsom meyodorkan sebuah surat ke riku

Riku membuka surat tersebut dan membacanya sambil sesekali memakan omurice nya.

"EEHHH!!!..." ujar riku terkejut begitu tau isi surat tersebut

"Kenapa ada apa ?? "Ujar kedua orang tua riku bebarengan

Sebelum menjawab pertanyaan orang tuanya, riku menelan ludah nya dengan kasar, untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Etto.... sebenarnya aku beberapa hari yang lalu pergi bersama iori "ujar riku gugup

"Untuk mengikuti sebuah audisi pencarian bakat untuk idol... dan... " imbuh riku semakin gugup melihat ekspresi terkejut kedua orang tua nya

"Jangan bilang kau diterima riku ? "ujar kedua orang tua riku bebarengan memotong perkataan riku

"Hai... "jawab riku lirih

"Riku bukannya kaa-san tidak senang... tapi kau taukan ? " ujar ibu riku menatap lurus anaknya

"Kami hanya mengkhawatirkanmu riku... bagaimana jika penyakitmu semakin parah ??" imbuh ayah riku manatap tegas anaknya

"Aku akan baik - baik saja kaa-san/ tou-san " ujar riku berusaha meyakinkan kedua orang tua nya

"Mungkin ini bisa menjadi kesempatanku agar bisa bertemu tenni dan membawanya pulang kembali "

"Aku berjanji pada kalian pasti akan membawanya kembali "

"Jadi Ku mohon kaa-san/tou-san ijinkan aku meraih impianku dan melakukan sesuatu sebelum... " imbuh riku berusaha menjelaskan

"Cukup!!!.. hentikan riku jangan katakan lagi... " sentak ibu riku menahan isakannya memotong perkataan riku

"Sepertinya tidak ada pilihan lain.... jika itu keinginanmu tou-san hanya bisa mendukungmu " ujah ayah riku berusaha menengahi

"Anata..." ujar ibu riku lirih menatap suaminya

"Kita tidak punya pilihan lain bukan anak kita ini keras kepala.... lagipula membiarkan ia bebas memilih sesekali tidak ada salahnya  " ujar ayah riku menatap istrinya memberi penjelasan

"Baiklah kaa-san juga mendungmu " ujar ibu riku menghela nafasnya

"Tapi berjanjilah jangan memaksakan diri dan jika terjadi sesuatu segera beritau kami " imbuh ibu riku memberi nasehat

"Baiklah aku berjanji Tou-san Kaasan arigatou " ujar riku memeluk kedua orang tua nya

Suasana di ruangan tersebut menjadi hangat kembali,  setelah selesai sarapan riku pamit kepada kedua orang tua nya.

"Nee... Anata apa pilihan kita tadi terbaik untuk riku " ujar ibu riku tersenyum sedih begitu melihat riku menutup pintu rumahnya

"Kurasa itu yang terbaik... setidaknya ia bisa merasakan sedikit kebebasan dalam menjalani kehidupannya " jawab ayah riku menepuk halus pundak istrinya

BERSAMBUNG......
SEE U NEXT CHAPTER......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro