PERASAAN
(Jangan lupa dengerin lagunya )
Matahari mulai menampakkan wujudnya dan mulai memancarkan sinarnya yang bewarna keemasan menyelimuti bumi dengan kehangatannya.
Di sebuah kamar terdapat seorang remaja bersurai crimsom tengah mengemas barang-barang yang sudah tertata rapi di atas kasur,hari ini riku akan pindah ke dorm.
"Akhirnya hari ini datang juga "ujar riku dalam hati tersenyum menata barangnya ke dalam kopernya
"Aku harus bisa menepati janjiku pada kaa-san dan tou-san "ujar riku dalam hati memantapkan tekadnya
"Aku akan membuktikan bahwa aku bisa "ujar riku menyemangati dirinya
Setelah selesai mengemasi semua barangnya,riku keluar kamarnya dengan membawa kopernya.
"Ohayou kaa-san tou-san "sapa riku riang di begitu sampai di ruang tamu
"Ohayou riku " jawab kedua orang tua riku bebarengan
"Kau sudah siap riku ?? "Ujar wanita paruh baya bersurai baby pink
"Hai kaa-san "
"Bagaimana jika kau kami antarkan "
Tawar lelaki paruh baya bersurai crimsom
"Itu tidak perlu tou-san aku akan berangkat bersama iori "tolak riku halus
"Baiklah kalau begitu "ujar jawab ayah riku
"Kalau begitu aku berangkat sekarang" ujar riku berjalan menuju pintu keluar
"Tunggu riku "cegah wanita paruh baya bersurai baby pink
"Bawalah ini "ujar ibu riku menyerahkan sebuah kalung
"Ini.... " gunam riku lirih
Riku menerima sebuah kalung dengan dua liontin,bentuk liontin kapsul dan bentuk liontin kotak,masing-masing liontin tersebut memiliki fungsi menyimpan sesuatu, liontin yang berbentuk kapsul untuk tempat menyimpan obat, sedangkan yang berbentuk kotak terdapat sebuah gambar foto keluarga sepasang suami istri dan kedua anak kembar tengah duduk di taman,mereka tersenyum bahagia dan sebuah foto rumah di sisi lainnya.
(Anggep aja liontinnya jadi satu kalung XD )
"Kau bisa menyimpan obat mu kedalam liontin kapsul ini, jadi kau tidak perlu takut telat minumnya ketika sibuk " jelas ibu riku menunjuk liontin berbentuk kapsul
"Ingatlah riku jangan sampai kau terlambat untuk meminum obat mu itu " ujar ayah riku memberi nasehat
"Ingatlah riku jika kau mulai ***** bukalah liontin kotak ini "ujar ibu riku
"Dan ingatlah bahwa kau memiliki orang yang mendukungmu dan tempat untuk pulang " imbuh ibu riku tersenyum sedih
"Kaa-san Tou-san.... Arigatou hontou ni arigatou "ujar riku mulai terisak menarik kedua orang nya ke dalam pelukannya
"Seorang laki-laki tidak boleh menjadi lemah riku "ujar ayah riku tersenyum mengusap gemas surai anak nya
"Jaga diri baik-baik riku dan sesekali kembalilah kesini " ujar ibu riku masih memeluk erat riku menahan isakannya
"Hai kaa-san tou-san dan aku akan menepati janjiku pada kalian untuk membawa tenni kembali " ujar riku mengusap air matanya
"Kami akan menantikannya tapi jangan memaksakan dirimu riku "jawab ibu riku
"Hai...sore jaa ittekimasu tou-san kaa-san " ujar riku tersenyum berpamitan kepada kedua orang tuanya
"Hati-hati di jalan "ujar keduan orang tua riku bebarengan
Setelah kepergian riku, ibu riku tidak bisa menahan isakannya lagi, ia mulai menangis, melihat hal tersebut ayah riku berusaha menenangkannya dan menguatkannya.
-
-
-
-
-
Di sebuah perempatan terdapat dua orang remaja dengan warna surai yang berbeda, tengah menunggu seseorang, mereka tampak gelisah karena sudah menunggu orang tersebut cukup lama.
"Iori bukankah riku cukup lama ? " tanya mitsuki khawatir
"Kau benar niisan " jawab iori juga khawatir
"Baru juga dibicarakan "ujar mitsuki tertawa kecil melihat riku tengah berlari menuju mereka
"Maaf aku terlambat "ujar riku merasa bersalah
"Tidak papa riku ayo kita pergi sekarang "ujar mitsuki
"Iori biar ku bantu kau membawa kopermu "ujar riku menawarkan bantuan
"Itu tidak perlu aku bisa sendiri "tolak iori
"Ayolah aku hanya ingin membantumu" ujar riku memohon menatap iori dengan mata puppy eyes
"Baiklah...baiklah dan berhenti menatap ku seperti itu "ujar iori kesal dengan pipi yang agak merona merah
"Yeyy..." seru riku senang
Riku, iori,dan mitsuki, akhirnya pergi melanjutkan perjalanan mereka, iori mendorong kursi roda mitsuki sambil membawa koper mitsuki sedangkan riku membawa koper miliknya dan iori.
-
-
-
-
-
Sesampainya di dorm dan berkumpul dengan semua orang, riku terkagum-kagum dengan bentuk bangunannya, ia mengeluarkan kameranya dan memfoto bangunan tersebut.
"Rikkun kau suka sekali memfoto ya?? "
Tanya tamaki tiba-tiba melihat riku memfoto bangunan tersebut
"Ah... haha... aku hanya terkagum-kagum dengan bentuk bangunannya "ujar riku tertawa canggung
"Benarkah tapi ku perhatikan kau sering memfoto akhir-akhir ini "ujar iori curiga
"Itu tidak benar hanya perasaan mu saja " bantah riku
"Oh... iori kau terlalu kaku tidak ada salahnya kan jika hobby fotography " ujar nagi membela riku
"Kalian semua berhentilah berdebat dan segera masuk!! " ujar mitsuki lelah menengahi
"Itu benar kita juga harus menata barang-barang kita dan membersihkan dorm " imbuh sougou mengingatkan
"Baiklah kalau begitu aku pamit dulu jika butuh apa-apa kalian bisa menghubungiku "ujar banri canggung melihatnya
Akhirnya mereka semua masuk ke dalam dorm, mereka semua terkagum - kagum dengan desain interior dorm tersebut.
Merekapun akhirnya mulai membersihkan dorm bersama-sama, iori dan sougo membersihkan ruang tengah yang dimana ruangan tersebut terdapat dapur juga.
Riku membersihkan kamar mandi, yamato,nagi dan tamaki membersih kamar sedangkan mitsuki membantu meletakkan dan menata barang-barang seperti piring , panci dan lainnya.
Setelah selesai membersihkan semua, mereka mulai membagi ruangan kamar, awalnya berjalan lancar sampai terdengar suara orang yang sedang berdebat.
"Tidak bisa aku sudah memilih kamar ini terlebih dahulu " ujar tamaki
"Tidak aku lebih dulu yang memilih kamar ini "bantah riku
"Tidak aku yang lebih dulu rikkun " bantah tamaki
"Kalian berdua " ujar mitsuki dengan nada penuh penekanan
"Tamaki-kun " ujar sougo mengeluarkan aura yang menakutkan
"Nanase-san "ujar iori lelah
"Gomennasai... "ujar tamaki dan riku bebarengan
"Bukankah ruangan untuk kamar semuanya sama saja " ujar yamato canggung melihat riku dan tamaki
"Ah... bagaimana jika kita putuskan dengan gunting,batu,kertas "ujar riku memberi saran
"Baiklah aku tidak akan kalah "ujar tamaki tidak mau kalah
"Jankenpo "ujar riku dan tamaki bebarengan
"Yosh...aku yang menang rikkun jadi ini kamarku " ujar tamaki tersenyum puas
"Kau pasti curang tamaki "ujar riku mengerucutkan bibirnya
Semuanya mulai tertawa melihat tingkah riku dan tamaki, kecuali iori yang menghela nafas lelah.
Setelah masalah tersebut selesai, mereka memasukkan semua barang-barang mereka ke dalam kamar masing-masing, dan menata barang tersebut.
-
-
-
-
-
"Akhirnya selesai juga " ujar riku menghela nafasnya lelah setelah menata barang - barang nya di kamar
Setelah semuanya selesai riku duduk di ranjang kasurnya, dan mengambil buku "memories " miliknya, ia mulai menulis sesuatu dan menempelkan sebuah foto di buku tersebut.
Tanggal×××× bulan×××× tahun××××
Hari ini aku sangat bersemangat dan agak gugup karena untuk pertamakalinya akan tinggal di dorm.
Aku tidak menyangka bahwa kaa-san dan tou-san akan memberikanku sebuah kalung.
Aku akan merawat kalung ini baik-baik dan mengingat kata-kata kaa-san dan tousan.
Aku ingin mengatakannya bahwa aku akan baik-baik saja karena aku dikelilingi oleh orang yang baik.
Aku beruntung bisa bertemu dengan mereka semua
Aku ingin sekali mengambil foto bersama iori,mitsuki,tamaki,nagi,
yamato-san dan sougo-san ketika pertamakali pindah ke dorm.
Cuma waktu itu belum memungkinkan tapi tidak apa-apa aku masih bisa mengambil foto mereka di lain waktu.
"Bangunan dorm nya sangat bagus "
"Tatanan interiornya juga keren "
Riku menutup kembali buku itu dan menyimpannya lagi.
Tok.. tok... tok ~
"Nanase-san ayo keluar makan malam bersama "ujar iori dari luar kamar
"Baik aku akan segera kesana " jawab riku
"Yappari.... aku memang beruntung bisa bertemu kalian " gunam riku dalam hati tersenyum
"Tenni kuharap kau juga sepertiku bertemu dengan orang-orang yang baik" gunam riku dalam hati menatap foto yang berada di kalungnya dan berjalan menuju keluar kamar.
Bersambung......
See u next chapter......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro