MEMUDAR
hari ini merupakan hari yang cukup indah dan cerah semua orang dengan semangat melakukan aktivitas hari ini, namun tidak dengan seseorang gadis bersurai biru bernama Aya.
"Aya apa yang kamu lakukan ? ! " ujar Kujo Takamasa mulai geram melihat gerakan tarian Aya yang kurang sempurna
"maafkan...... aku Kujo-san .....aku akan berusaha lebih baik lagi....." jawab Aya dengan nada bergetar tidak berani metatap Kujou Takamasa
"aku tidak butuh kata-kata mu Aya,yang aku butuhkan itu adalah bukti bahwa kau bisa melakukan sesuatu dengan sempurna dan bisa melampui Zero"jawab Kujo Takamasa dengan nada dingin dan pergi meninggalkan Aya yang masih termenung begitu saja.
AYA POV
Apa yang harus aku lakukan agar bisa seperti Tenn-onisan.
aku tidak ingin mengecewakan Kujo-san.
Maafkan aku Tamaki-oniichan sepertinya kita tidak bisa bertemu sebelum aku bisa membalas kebaikan Kujo-san
AYA POV END
KRIET ~
Suara pintu membuyarkan lamunan Aya.
"Aya kau baik-baik saja" jawab Tenn begitu membuka pintu
"Ah.. Tenn-onichan aku baik-baik saja" jawab Aya tersenyum
"Jangan terlalu dipikirkan kau pasti bisa melakukannya, jadi jangan memaksakan dirimu "
"Baik Tenn-onichan "
"Entah kenapa sikap Tenn-Onichan mengingatkanku dengan Riku-onisan "
Mendengar perkataan Aya membuat Tenn membatu untuk beberapa menit.
"Tenn-onichan kau baik-baik saja maaf jika perkataan ku ada yang salah " ujar Aya panik
"Kau tidak salah Aya karena kami ini saudara kembar "
"Saudara Kembar ?? "
"maaf Aya aku sepertinya harus pergi sekarang "
"baiklah hati-hati di jalan Tenn-onichan"
Tenn berjalan menuju pintu keluar meninggalkan Aya.
"Apa yang aku pikirkan apakah masih pantas disebut sebagai saudara kembar, aku sudah banyak melukai mu Riku " gunam Tenn dalam hati
.
.
.
TOK... TOK... TOK~
"Nanase-san boleh kah aku masuk ?? "
"Tentu Iori "
Iori menjadi sedikit terheran-heran ketika memasuki kamar Riku dan melihat Riku yang terlihat begitu fokus melihat sebuah foto.
"Nanase-san kau sedang apa ?? " ujar Iori duduk di sebelah Riku
"Aku hanya sedang memandangi sebuah foto Iori namun aku tidak ingat ini foto apa dan kapan mengambilnya,aku merasa asing dengan gambar orang di foto ini,apa kau ingat Iori ?? "
Mendengar perkataan Riku, Iori merasa tercekat ketika melihat foto tersebut, Iori tahu jika ingatan Riku perlahan akan mulai menghilang,dan hal itu tidak dapat dihindari namun kenapa harus secepat ini Riku sudah kehilangan memori ketika masih kecil bahkan tidak bisa mengingat dengan jelas siapa yang di foto tersebut.
"Nanase-san apakah kau tidak ingat sama sekali dengan foto ini ? "
" maafkan aku Iori aku sudah berusaha untuk mengingatnya,namun aku tidak bisa mengingat apa-apa "
"Baiklah aku akan menceritakannya Nanase-san "
Iori mulai menutup matanya nya sebentar dan menghela nafas bersiap menceritakan setiap detail foto tersebut.
"Foto yang pertama itu ketika kita pertamakali masuk ke sekolah dasar yang sama, kau tampak sangat bahagia waktu itu Nanase-san begitu tau kita masuk ke sekolah yang sama untuk pertamakalinya "
Mendengar penjelasan Iori, Riku mulai tersenyum sambil berusaha membayangkannya.
"Jadi itu foto waktu kita masih kecil Iori? "
"Iya Nanase-san "
"Berarti kau yang memakai baju garis biru dan aku yang memakai baju garis merah ? "
" iya Nanase-san apakah sudah mulai mengingatnya ? "
" maaf Iori aku masih belum bisa mengingatnya tapi aku bisa membayangkannya dari cerita mu "
"Tidak apa-apa Nanase-san kau pasti bisa mengingatnya lagi "
"Untuk foto yang ke dua itu ketika kita liburan musim dingin, waktu itu kau mengajakku untuk membuat boneka salju "
"Padahal udara dingin tidak baik untuk kesehatanmu dan kau dengan nekat melarikan diri dari rumah dan akhirnya kita sama-sama dimarahi oleh kakak mu "
"Dan akhirnya kita membuat boneka salju bersama dan kakakmu mengambil foto waktu kita bermain"
Mendengar hal tersebut Riku tidak bisa lagi menahan tawanya.
"Pppfffttt...... "
"Kenapa kau tertawa Nanase-san waktu itu kakakmu benar-benar menyeramkan "
"Tidak apa-apa aku bisa membayangkan bagaimana ekspresi panik mu Iori "
"Dasar kau malah menertawakanku " jawab Iori tersenyum lembut
"Lalu untuk foto yang ketiga ketika kita melakukan foto shoot di sebuah studio di kebun binatang, waktu itu kita dipaksa oleh orang tua kita untuk foto bersama "
"Eh.... benarkah kita pernah ke kebun binatang bersama "
"Iya Nanase-san waktu itu ada foto lengkapnya kakakmu,Nii-san dan kita, foto itu sepertinya kalau tidak salah aku yang menyimpan dan kau lupa mengambil punya mu "
"Naruhodo trimakasih Iori sudah penyimpan punya ku "
"Sama-Sama Nanase-san "
"Lalu foto yang ke empat ketika kau dan kakak mu makan bersama sepertinya kalau untuk foto yang ini hanya kakak mu yang bisa menjelaskannya Nanase-san "
Riku tersenyum sendu mendengar perkataan Iori.
"Berarti anak kecil yang berambut putih ini Tenn-nii ? "
" iya Nanase-san "
"Souka aku harap Tenn-nii suatu saat nanti mau menceritakan foto-foto ini "
"Tentu saja kakakmu akan menceritakan nya padamu Nanase-san"
"Un~" jawab Riku mengangguk dan tersenyum.
Iori juga membalas senyuman Riku.
"Nanase-san aku memiliki sesuatu untuk mu " ujar Iori tiba-tiba mengeluarkan sebuah kotak.
"Eh... ini untuk ku "
"Iya itu adalah alat perekam suara jadi kau bisa menghafal lirik lagu sambil mendengarkan lagu yang kau hapal "
"Arigatou Iori "
Setelah cukup lama Iori dan Riku menghabiskan waktu bersama membahas tentang foto masa kecil mereka,Iori pergi menemui Tsumugi untuk membahas sesuatu.
.
.
.
"Manajer pertama-tama aku ingin kau menentukan warna kami ? "
"Warna ?? "
"Ya dengan dengan warna apa kita akan bergerak nantinya seperti jika kita memfokuskan tarian maka kita memilih Yotsuba-san sebagai center ,jika memilih Nikaido-san lebih mengarah ke ekspesi ,untuk Rokuya-san lebih mengarah ke indahan, untuk Osaka-san akan melakukannya dengan baik di setiap aspek, dan aku akan melakukan semua nya dengan sempurna tapi itu akan membosankan"
"Sungguh kekuatan analisis yang luar biasa "
"Jadi manajer warna seperti apa yang kau inginkan ? "
"Hhmm... aku ingin grup kita menerima cinta dan dukungan dari semua orang "
"Kalau begitu hanya ada satu jawaban " Jawab Iori tersenyum
.
.
.
"Eh.... aku sebagai center "
"Selamat Rikkun/Nanase-san/Riku-kun/Riku" ujar Yamato,Nagi,Mitsuki,Iori,Tamaki,Sougo bersamaan.
"Uh... aku akan berusaha sebaik mungkin arigatou minna "
Kehangatan melingkupi mereka semua, mereka saling berpelukan dan tersenyum satu sama lain.
IORI POV
Akan aku usahakan kau bisa meraih impian mu sebelum ingatanmu mulai hilang Nanase-san
IORI POV END
BERSAMBUNG....
SEE U NEXT CHAPTER.....
NOTE
Hallo minna gimana kabarnya maaf baru bisa up ceritanya sekarang karena harus fokus sama Ujian.
Semoga chapter kali ini tidak mengecewakan.
Jujur pas nulis chapter kali ini masih dalam keadaan mood yang kurang bagus karena beberapa masalah
Oke cukup sekian dulu trimakasih
Aku tunggu kritik dan saran dari kalian ^^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro