Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

KEBERSAMAAN

Suara burung mulai berkicauan, angin berhembus dengan lembut,cahaya matahari mulai menyelimuti bumi dengan warna keemasannya, menurunkan suhu di sekitar nya dengan kehangatannya.

Di sebuah kamar yang penuh dengan sticky note, terlihat seorang remaja bersurai crimsom tengah tertidur dengan pulas, sinar matahari yang mulai masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi melalui jendela kamarnya, mulai mengusik tidur nya, lelungan kecil mulai terdengar di ruangan tersebut.

"Yawn~ sepertinya hari ini akan menjadi hari yang indah " ujar riku menatap keluar lewat jendela

Riku mehirup dalam-dalam udara segar yang lewat melalui jendela, dan menghembuskannya secara perlahan.

"Satu...dua...tiga...empat...lima...enam.." ujar riku mulai menghitung angka

"Enam.... " ujar riku mulai kebingungan

"Enam.... " ujar riku lagi mengerutkan alisnya

"Tenangkan dirimu riku.... tenang jangan panik... " ujar riku mulai panik berusa untuk tenang

"Ayo coba lagi dari awal " ujar riku mulai berusaha menenangkan dirinya

"Tunggu apa yang aku lakukan... dimana aku sekarang " ujar riku panik begitu sadar sekitarnya

Riku yang mulai panik pun memperhatikan sekitar, ia melihat sticky note yang menempel pada dinding kamarnya,dan mulai membacanya satu-satu.

Dengan tenang, ia mulai memperhatikan sekitar dan melakukan apa yang tertulis di sticky note tersebut, ia mulai membuka kalung yang berada di lehernya.

Setelah melihat foto yang berada di kalung tersebut, riku dengan cepat mengambil buku (memories ) miliknya dan membaca buku tersebut.

"Ah... benar aku sudah tidak berada di rumah lagi "

"Aku sekarang tinggal di dorm bersama iori,mitsuki,yamato-san,sougo-san,nagi dan tamaki

"Dan aku juga harus memenuhi janji ku pada kaa-san dan tou-san "

"Bagus riku.... kau mulai mengingatnya kembali " ujar riku lirih tersenyum mulai tenang

Riku mulai membaca sticky note lainnya, ia mengambil beberapa obat untuk dimasukkan ke dalam liontin berbentuk kapsul, dan sebagian ia genggam.

Riku tergesa-tergesa berlari keluar dari kamar nya, menuju ke dapur, sebelum sampai di dapur ia memperhatikan dengan seksama apakah ada orang disana, terlihat belum ada seseorang pun yang berada di sana, dengan segera riku mengambil sebuah gelas dan mengisinya dengan air.

"Beruntung tidak ada orang disini " gunam riku dalam hati merasa lega, ia segera meminum obat yang berada di genggamannya dan air yang berada di gelas yang sudah ia siapkan.

"Nanase-san apa yang kau lakukan mengendap - endap di dapur ?? " ujar iori curiga yang ternyata dari tadi memperhatikan riku dari belakang

"Uwahhh... uhuk...uhuk...iori jangan mengagetkanku " ujar riku terkejut tersedak air minum

"Maaf aku tidak bermaksud, jawab pertanyaan ku Nanase-san " ujar iori meminta maaf dan masih menunggu jawaban riku

"Ah...haha tidak ada apa-apa aku hanya haus jadi ke dapur "ujar riku gugup

"Benarkah ku lihat kau tadi meminum sesuatu seperti obat " ujar iori yang tidak mudah percaya kepada riku

"Itu.. hanya vitamin iori Kaa-san memberikannya kepadaku agar aku tidak mudah sakit " elak riku gugup

"Benarkah " ujar iori masih tidak percaya dengan nada yang mengintimidasi

"Itu..be...nar "jawab riku terbata-bata semakin gugup

"Kalian berdua bisa kah menghentikan perdebatan kalian " ujar mitsuki ketika memasuki ruangan tengah menggerakkan kursi rodanya

"Owh iori riku ada apa dengan kalian " ujar nagi berjalan mengikuti mitsuki di belakang

"Apakah kalian bertengkar "imbuh sougou memasuki ruangan mengikuti nagi

"Aku jadi tidak bisa melanjutkan mimpi indah ku " ujar yamato di belakang sougo

"Bagaimana kalian semua bisa serempak datang kesini " ujar iori dan riku bingung bebarengan

"Itu karena suara rikkun dan iorin sangat keras " jawab tamaki tiba-tiba dengan nada malasnya

"Yotsuba-san " ujar iroi kesal

"Sudah jangan berdebat lagi, berhubung semuanya sudah berkumpul bagaimana jika kita membuat sarapan bersama-sama " ujar mitsuki tersenyum lebar menengahi

"Setuju " ujar riku,tamaki, nagi bebarengan bersemangat

"Aku akan membantu mu mitsuki " ujar sougo

"Jangan libatkan onii-san oke " ujar yamato lelah

"Yama-san sejak kapan kau menjadi onii-san kami "t8 bingung

"Tama kau sangat kejam " ujar yamato berekpresi pura-pura sedih

Semuanya tertawa melihat tinggkah yamato dan tamaki, meraka akhirnya memasak sarapan bersama-sama, pada awalnya semuanya berjalan dengan lancar, hingga..

"Woah... sou chan kau memasukkan benda merah itu terlalu banyak " ujar tamaki panik melihat sougo memasukkan saus tabasco ke dalam masakan sup miso

"Aku memasukkannya baru sedikit tamaki " ujar sougou tenang masih memasukkan sausnya

"Sou apa kau serius " ujar yamato berkeringat dingin melihat maakan yang sudah bewarna merah seperti darah

"Nanase-san kau terlalu lama memanggang ikannya "ujar iori panik melihat oven yang sudah mengeluarkan asap

"Wuah.. iori apa yang harus ku lakukan" ujar riku juga ikut panik

"Matikan ovennya dan cepat buka pintunya " perintah iori dengan cepat menunjuk pintu keluar

"Iorin rikkun jangan membakar dapur" ujar tamaki panik

Braak~

"Apa yang terjadi "ujar sougo panik tidak sengaja menyenggol panci berisi sup miso masakannya

"Oh noo... "ujar nagi juga ikut panik

"Nagi tamaki jangan hanya diam saja cepat juga ikut bantu memadamkan apinya" ujar mitsuki kesal

"Aku akan ambilkan air "ujar yamato segera berlari menuju kamar mandi

Dengan panik iori membuka oven tersebut dan mengambil tempat pemanggangnya yang sudah terbakar, iori langsung melemparnya ke wastafel dapur, nagi langsung menyalakan keran yang berada di wastafel tersebut.

Yamato berlari dengan membawa satu ember air ingin memadamkan api yang berada di oven , namun naas ia tersandung dan ember berisi air tersebut terlempar, dan airnya mengenai oven dan riku,mitsuki yang ketika itu masih berada di dekat oven, riku dan mitsuki menjadi basah kuyup.

Bruakk~

"Itte... "ujar yamato merintih kesakitan karena terjatuh

"Nanase-san / nii-san " ujar iorin tetkejut melihat mereka basah kuyup

"Kalian semua daijoubu ? " ujar sougou menatap yamato, riku dan mitsuki

"Uhuk...uhuk.. aku tidak apa-apa "ujar riku terbatuk berusaha meyakinkan bahwa ia baik - baik saja

"Lain kali biar aku saja yang memasak untuk kalian " ujar mitsuki kesal

"Ehh... mikki kau bisa memasak ??? " tanya tamaki memiringkan kepalanya

"Tentu saja aku bisa... dari pada itu cepat kita bersihkan semua kekacauan ini "ujar mitsuki meninggikan suaranya mengeluarkan aura hitam

"Hai~~ " ujar semuanya serempak sambil menunduk

(Jangan lupa dengerin lagunya )

Mereka akhirnya membagi tugas membersihkan kekacauan di dapur,dan mitsuki memasak, setelah menyelesaikan semuanya mereka duduk di meja makan.

"Aku lelah.... lapar "ujar tamaki dengan nada malasnya meletakkan kepalanya di meja

"Haha... otsukaresama ini makanlah sebagai hadiah kerja kerasmu " ujar mitsuki tertawa kecil menyodorkan sup miso, tamago kake gohan dan ikan makarel yang sudah dipanggang

"Arigatou mikki/nii-san/mitsuki/mitsu"ujar semuanya serempak

Setelah terjadi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya, akhirnya mereka bisa makan sarapan bersama dengan santai dan sesekali diselingi obrolan ringan dan semenjak itu yang memasak di dapur mitsuki.

Setelah selesai sarapan bersama-sama mereka pergi ke kantor agensi untuk latihan bersama disana, serta untuk tamaki, iori dan riku mengurus berkas kepindahan sekolah mereka.

"One...two ... three.... jump " ujar nagi memberika aba - aba untuk melompat bersama

"Keren gerakan kalian semakin kompak ujar mitsuki memperhatikan tarian mereka

Mendengar perkataan mitsuki membuat mereka tersenyum dan menjadi lebih bersemangat untuk latihan, meskipun mereka hanya berlatih melakukan pemanasan dan menirukan gerakan tarian idol lainnya untuk melatih kekompakan ketika menari, karena mereka belum memiliki  lagu dan koreography.

"Arigatou mikki / mitsuki / niisan / mikki " ujar mereka bebarengan

"Kurasa aku tau lagu yang cocok untuk kalian nyanyikan " ujar mitsuki tiba - tiba tersenyum memberikan sebuah buku catatan yang sedari tadi mitsuki pegang

"Ini.... "ujar semuanya terkejut melihat isi tulisan di buku catatan tersebut

"Benar itu adalah lagu yang akan kalian nyanyikan dan aku sudah menunjukkannya pada sacho dan banri-san mereka menyetujui lagu itu " ujar mitsuki menjelaskan

"Tapi berhubung cd demo nya dan kertas lirik lagu tersebut masih dicetak, aku belum bisa memberitahu kalian secara detail " imbuh mitsuki menjelaskan

"Tidak apa-apa nii-san trimakasih sudah memberitau kami " jawab iori

"Itu benar mitsuki "ujar riku menyetujuinya

"Mikki kita akan menyanyikan lagu ini dengan bersungguh-sungguh " ujar tamaki serius

"Itu benar karena itu ayo lakukan yang terbaik "imbuh sougo

"Mitsu trimakasih atas kerja keras mu " ujar yamato

"Tunggu... tunggu.. ada apa dengan kalian semua " ujar mitsuki bingung berkeringat dingin

"Owh mitsuki kami hanya mengungkapkan rasa trimakasih kami " ujar nagi menjelaskan

"Tidak perlu sampai seperti itu "ujar mitsuki dengan nada aneh karena gugup

Mereka semua tertawa mendengar suara mitsuki yang aneh ketika gugup, suasana ruangan yang tadinya agak hening tergantikan dengan suara tawa mereka.
-
-
-
-
Matahari mulai menyembunyikan dirinya, warna langit yang tadinya biru cerah berganti menjadi warna biru gelap, bintang- bintang mulai menghiasi langit tersebut menampakkan dirinya.

Di sebuah kamar dengan cahaya remang - remang, terdapat remaja bersurai crimsom tengah menulis sesuatu di buku (memories ) dengan senyuman yang menghiasi wajahnya .

Hari×××× tanggal ×××× tahun ×××××

Hari ke dua tinggal di dorm.

Sepertinya ingatan ku mulai memburuk tapi aku masih bisa mengingatnya, aku beruntung karena asma ku tidak kambuh saat itu dan iori yang sempat curiga ketika aku berada di dapur, beruntung  perhatiannya teralihkan.

Meskipun hari ini ada kejadian tak terduga namun hari ini cukup menyenangkan.

kami memasak sarapan bersama-sama meskipun awalnya mengacaukannya
Sougo-san tidak sengaja menyenggol sup miso yang ia buat

Aku tidak sengaja membakar oven karena membakar ikannya terlalu lama

Saat itu semuanya panik sampai-sampai yamato-san menumpahkan seember air ketika ingin memadamkan api di oven karena tersandung.

Pada akhirnya mitsuki lah yang memasak sarapan untuk kami semua
Aku tidak menyangka mitsuki bisa memasak makanan seenak ini

Kami juga berlatih bersama
mitsuki memperhatikan kami saat berlatih dan memuji gerakan kami yang semakin kompak

Mitsuki juga memberi tau lagu yang ia buat untuk kami meskipun belum ada cd demonya dan kertas lirik lagu untuk dibagikan satu-satu.

Sungguh hari ini, hari yang menyenangkan ku harap bisa merasakan kehangatan seperti ini selamanya.

Riku menutup buku tersebut dan menyimpannya kembali, ia bersiap - siap untuk tidur.

Bersambung......
See u next chapter......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro