Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

"She Knows"

Esok harinya setelah sarapan,
"Kau mau pergi kemana Anna?", teriak Meghan dari dalam rumah, ia melihat Anna keluar rumah, namun Anna tidak menjawabnya, mungkin karena jarak mereka sudah jauh.

Meghan pun penasaran, ia mengikuti Anna dengan sedikit berlari, namun saat Anna berbelok ke hutan, Meghan kehilangan jejaknya.

"Dimana dia?"gumamnya, lalu ia kembali berteriak memanggil Anna.

Di dalam hutan, Anna menuju ke tempat Lucy, ia tidak tahu kalau Meghan sedang mencarinya, ia terus masuk ke dalam hutan dan menemukan Lucy disana sedang duduk di ayunan.

"Lucy," panggil Anna, Lucy tersenyum, ia turun dari ayunan dan memegang tangan Anna.

"Aku minta maaf karena aku meninggalkanmu kemarin,"

"Tidak apa-apa kok, lagipula kemarin ayah menjemputku dan membawaku pulang, oh iya, kemarin Meghan juga datang ke rumah"

"Meghan?"

"Iya, dia teman ayahku dari dulu, hanya saja kemarin aku mulai merasa dia wanita yang baik"

"Aku ingin tau tentangnya, jangan berdiri disitu, duduklah, ayunan di sebelahku kosong," Setelah itu mereka mulai berbincang-bincang dengan asiknya sementara meghan semakin frustasi mencari Anna, tiba-tiba ia menemukan Anna sudah tergeletak di bawah pohon, badannya kotor, Meghan pun menggendong nya dan segera membawanya pulang.

"Anna, tadi siang aku mencarimu, aku terus berteriak namun kau sama sekali tidak menjawabnya, sebenarnya apa yang kau lakukan di pohon itu sendirian?" Tanya Meghan sambil memijat kaki Anna yang baru bangun dari pingsannya.

"Aku tidak sendirian, Lucy bersamaku, tadi kami berbincang-bincang tentangmu,"

"Oh begitu ya, Lucy itu seperti apa?" tanya meghan.

"Dia cantik, baik, dia mirip sepertiku," meghan mengiyakan ucapan Anna, menganggapnya hanyalah sedang membicarakan teman khayalannya, mana mungkin ada seorang gadis kecil yang tinggal di hutan sendirian.

"Baiklah, sekarang waktunya tidur, selamat malam Anna", Meghan memasang selimut Anna dan mengecup keningnya, Anna langsung menutup matanya dan mencoba untuk tidur.

Meghan baru saja pergi namun Anna mendengar suara pintu terbuka, ia langsung terkejut dan segera melepaskan selimut nya,

"Lucy, kau mengagetkanku saja, tadi kamu lewat pintu depan?", Tanya Anna dengan jantung yang masih deg degan.

"Iya tapi tidak ada yang melihat ku,"

"Memang nya ada apa kau kesini malam malam",ucapnya seraya berbisik.

"Besok datanglah ke tempatku, Aku ingin menunjukkan mu sesuatu, ini sangat penting, sudah saatnya Ann,"

Meghan yang baru saja meninggalkan kamar mandi mendengar suara di kamar Anna, ia semakin menempelkan telinganya ke pintu, namun suara itu berubah jadi bisikan yang tidak bisa didengar.

"Anna, apa kau sudah tidur sayang?" Tanyanya dari luar kamar namun tidak ada jawaban, ia pun membuka pintu kamar dan melihat Anna tengah tertidur lelap.

Meghan menutup pintu secara perlahan agar tidak membangunkann Anna, ia berjalan menuju ke kamarnya, tiba-tiba sekelebat bayangan hitam lewat di depannya, tanpa pikir panjang, ia segera mengejarnya dan berpikir mungkin saja itu Anna, karena bayangan itu seperti bayangan gadis kecil, ia terus mengejarnya hingga bayangan itu masuk ke dalam ruang bawah tanah,

Ia pun ikut masuk ke sana, disana sangat gelap, meghan berusaha menyalakan Flashlight di handphonenya tiba-tiba pintu di belakang ku tertutup dengan keras, ia terkejut dan segera membukanya tapi tak bisa ia pun mencobanya lagi dan lagi namun tetap tak bisa dibuka dan saat ia mulai pasrah, muncul suara tertawaan anak kecil, dengan reflek ia mengarahkan Flashlight ke arah suara itu, namun tiba-tiba HPnya mati, tangannya meraba-raba dinding mencari stopkontak lampu dan ya.. dia menemukannya namun saat lampunya hidup, sebuah pemandangan mengerikan ada tepat di depan matanya.

Disitu berdiri seorang gadis kecil, wajahnya mirip Anna tapi kondisinya sangat buruk, gaunnya yang putih terlihat coklat karena kotor penuh dengan tanah dan dari tangannya keluar belatung yang sangat banyak, dan hal itu membuat Meghan nyaris memuntahkan makan malam nya, ia pun menghampiri meghan dengan langkah yang perlahan sambil mengarahkan tangannya, sontak Meghan berteriak keras meminta tolong, namun dia semakin mempercepat langkahnya dan menggeram seakan ia jengkel pada meghan dan ingin segera membunuhnya, tangannya menyentuh pundak Meghan, dan wanita itu mulai bisa merasakan puluhan belatung yang menaiki lehernya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro