Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

"Now I Know"

Robert terus menyeret putrinya dan mendorongnya masuk ke kamar neneknya dengan kasar, Anna terjatuh dan berusaha berdiri, namun ayahnya segera menutup pintu dengan cepat dan menguncinya, seisi kamar menjadi gelap, Anna mulai ketakutan, ia merengek dan berteriak,

"Ayah keluarkan aku dari sini, kumohon, aku takut gelap, Ayah!" Terdengar derap kaki meninggalkannya tanpa perasaan dan belas kasihan, Anna hanya bisa duduk membelakangi pintu dan menangis.

tiba tiba sesuatu jatuh dari rak buku dan membuat Anna tersentak kaget, awalnya ia takut untuk mendekati nya namun Anna yang mulai bosan menangis mencoba mencari cahaya, ia membuka jendela dan melihat ke arah rak buku, didekatinya benda itu yang ternyata adalah album foto, ia teringat sesuatu, bahwa itu album foto yang sama yang didekap neneknya, dan mungkin itu album foto yang dimaksud neneknya dalam mimpi?

Anna pun memberanikan diri untuk membuka album itu, jemarinya membuka halaman pertama yang tertulis,

"Untuk yang Tersayang, Putriku Lucy"

"lucy? Lucy temanku?" Tanya Anna pada dirinya sendiri, tangannya mencoba membuka lembar selanjutnya, disitu terpampang foto bayi perempuan lucu, dan foto kakek nenek sedang menggendong bayi, dibukanya lembar ketiga, disana terlihat foto bayi yang kini sudah tumbuh menjadi balita, balita yang lucu dan cantik, tangan Anna semakin penasaran dan membuka halaman ke empat, kini yang ada hanyalah foto gadis kecil, ia sangat kurus, wajahnya nampak sedih, dan senyumnya terpaksa.

"Sekarang wajahnya benar-benar mirip seperti Lucy-ku" gumamnya, ia membuka halaman berikutnya dan masih gambar gadis kecil itu hanya saja ia sedikit lebih besar dari foto yang ada di halaman sebelumnya, namun di foto fotonya ini, ia tak pernah menghadap kamera, gadis kecil ini selalu menghadap ke luar rumah dengan pandangan kosong dan raut muka yang datar, ada juga foto dimana dia tidak mau difoto, ia menutupi setengah lensa kameranya dengan tangannya, di halaman berikutnya ada sebuah surat yang isinya,

"Untuk Robert, anakku
Kumohon maafkan ibumu ini, nak
Ibu harusnya menurutimu, seharusnya ibu sudah melenyapkan anak itu, tapi aku tak kuasa, aku kasihan padanya, aku ingin mengasuhnya, dia mengingatkanku padamu, tapi aku salah, karena dia aku harus kehilangan suamiku, ayahmu.."

Anna tertegun,
"apa apaan ini!!, Lucy pernah tinggal disini dan ia membunuh Kakek?, Ayah juga ingin membunuh Lucy, aku jadi tak mengerti, tapi satu hal yang pasti, aku benci Lucy, saat ini aku tak ingin tahu siapa dia, yang kutahu dia hanyalah seorang pembunuh, dia yang membunuh kakekku dan juga nenekku, orang yang sangat menyayangiku,"

krieet, Robert membuka pintunya perlahan dan segera berlari memeluk Anna, gadis kecil itu bisa melihat rasa bersalah di mata ayahnya, orang yang baru saja ia benci, kini berubah menjadi orang yang paling ia sayangi.

Pagi itu mereka mengemasi barang barang mereka, begitupun juga Anna, ia mengambil kameranya, mengingat saat nenek memberikannya sebagai hadiah, mengingat saat ia mengambil semua foto di hari pertamanya, jarinya sibuk memencet tombol untuk melihat semua foto yang ia ambil.

Jarinya berhenti saat ia melihat foto Lucy, bukankah foto itu hilang saat Anna mencoba menunjukannya pada nenek? Bagaimana Lucy bisa ada di sana lagi?Anna memperhatikannya sesaat kemudian menghapusnya, saat ia menurunkan kameranya ia merasa ada seseorang yang mengawasinya lewat jendela, ia segera menaruh kameranya ke ranjang dan berjalan menuju jendela kepalanya menengok kebawah, wajahnya bertemu wajah Lucy dibawah jendela, namun wajahnya terlihat begitu menyeramkan, tangan Lucy menarik kepalanya dan menariknya keluar dari jendela dan ia jatuh dari lantai 2, kepalanya mengeluarkan banyak darah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro