"A new friend"
Udara pagi meniup pepohonan, menciptakan hawa yang sejuk dan begitu menenangkan, sementara itu seorang nenek sedang duduk di teras sambil merenung, kemudian cucunya datang dan mengagetkannya.
"Selamat pagi nenek", ucap Anna sambil memeluk neneknya dari belakang,
"Anna, Kau bersemangat sekali, memangnya ada apa? Nenek sampai kaget" ucap nenek sambil memegangi dadanya, Anna pun duduk di pangkuan neneknya dan mengayunkan kursi goyang itu.
"Nenek, kemarin aku punya teman baru, dia sangat mirip sepertiku, seolah-olah kita saudara kembar loh"
"Waah itu bagus sekali sayang, ajak dia main kesini, nanti kita makan siang bareng, gimana?" Ucap nenek sembari memilah milah rambut Anna dan membuatnya kelabang tiga.
"Baiklah Nek, aku juga punya fotonya! Nenek mau lihat?", ucap Anna bersemangat, ia memencet tombol di kameranya untuk menemukan foto itu, Anna pun terlihat semakin serius mencarinya.
"Kenapa? Fotonya hilang?" Tanya nenek, Anna pun menyodorkan kamera barunya dan menunjukkan foto sahabat barunya itu, namun neneknya malah melotot dan kaget.
"Fotonya tidak hilang Nek, tapi kok temanku hilang ya? Cuma ada gambar hutan, tadinya dia berdiri disini di tengah dua pohon ini Nek, Kok bisa hilang ya?" Neneknya tetap diam dan mengamati foto itu, "tapi gak apa apa kok, nanti kan aku bakal ketemu dia lagi, nanti aku undang dia kerumah untuk makan siang bareng kita!" Lanjutnya.
"Nenek mau ke kamar mandi dulu ya, sebentar," ucap si Nenek, ia pergi tanpa menyelesaikan kelabang tiganya, Anna merasa bahwa ada yang aneh dari neneknya , ia pun membuntuti neneknya, ternyata memang benar, neneknya tidak pergi ke kamar mandi melainkan ke kamar tidur
Samar-samar Anna mendengar suara neneknya, "Ya Tuhan dia kembali" wanita tua itu mengacak acak rak buku, seperti mencari sesuatu, setelah cukup lama, ia akhirnya menemukan satu buku dan menggenggamnya erat erat, ia menangis sesenggukan, sambil membolak balik buku itu, Anna dengan rasa penasarannya yang tinggi pun mulai mendekat perlahan.
"Dorr", sekali lagi Anna mengagetkannya
"Nenek lihat apa dari tadi?, Waah ada album foto , coba kulihat" ia berusaha merebut album itu.
"Jangan!" bentak nenek, Anna tersentak dan mulai menjauh, nenek itu pun kembali meletakkan album itu di tempatnya.
"Maafkan nenek, nenek tidak sengaja", ia melihat wajah cucunya yang sepertinya akan menangis, ia pun mendekati Anna namun Anna menepis tangannya, "Go away from me!"
Anna berlari keluar rumah, nenek berusaha mengejarnya namun dia tidak sanggup,
"Ada apa Ma?" Tanya Robert, "kenapa berisik sekali?" Nenek menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa tidak ada hal penting yang barusan terjadi.
"Lucy!!!", Teriak Anna begitu kencang, ia menelusuri hutan, "Lucy!" Teriaknya sekali lagi, namun bukan Lucy yang ia temukan, melainkan seekor harimau yang menemukan dia.
"Ayah" gumam Anna, harimau itu semakin mendekat, Anna pun berlari sekencang yang ia bisa "Ayaaaah!!" Teriaknya sekali lagi, harimau itu justru semakin cepat mengejarnya, dan Anna yang capek pun mulai berlari perlahan, ia sudah tak sanggup lagi, hingga seseorang menariknya ke samping dan bersembunyi di balik pohon.
Itu Lucy, sahabat barunya, Anna pun memeluk nya erat, terima kasih, gumamnya.
"Kamu baik baik saja kan?" Tanya Lucy.
"Iyah" dengan nafas yang ngos-ngosan, Lucy mengajaknya ke tepi tebing untuk mencari tempat yang aman.
Disitulah mereka duduk bersama dan berbagi cerita,
"Aku marah sama nenek, dia membentakku cuman karena aku memyentuh album foto tua itu."
"Sungguh?"
"Iya Lucy, padahal tadi pagi kita berencana untuk mengajakmu makan siang bersama, tapi sudahlah, lupakan, aku benci nenek!"
"Sungguh?" Ucap Lucy dengan nada sedikit naik, "Ann.. Kau tidak mau mengajakku ke rumahmu?" Lanjut Lucy.
"Kau bahkan tidak pernah mengajakku ke rumah mu Lucy"
"Baiklah aku janji, setelah kita kerumahmu, aku akan mengajakmu ke rumahku, tapi setelah itu aku tidak mau janji kalau kamu bisa pulang Ann"
"Maksudmu?" Tanya Anna penasaran.
"Karena jalan menuju rumahku begitu menyenangkan" jawab Lucy sambil mengembangkan senyumnya.
Nenek duduk diam di ruang tamu, hari sudah mulai petang namun cucunya belum juga kembali, sedangkan putranya sibuk dengan urusan bisnis di kamarnya,
Tok tok tok, terdengar ketukan pintu dari luar, nenek pun segera membuka pintu itu berharap bahwa cucunya akan pulang dan memaafkannya, namun ia sangat terkejut dengan apa yang ada dibalik pintu rumahnya..
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro