Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

one

i'm in love~

suara notifikasi panggilan menginterupsi seisi ruangan serba pink, siapa lagi kalau bukan wanita muda itu 'sarah kim'. aku pun mengangkat panggilan tersebut iya kekasihku yang menelpon hanya untuk menyuruh ku sarapan, padahal hari ini adalah hari libur. memang pada dasarnya laki-laki itu terlalu khawatir jika aku sakit karena telat makan.

'aku ke rumah kamu ya?' ucapnya di ujung sana.

"boleh, kan udah aku bilang kalau mau ke rumah nggak usah ijin," aku membenarkan acara rebahanku, sungguh malas untuk beranjak dari ranjang ini.

'oke, on the way yes?' panggilan pun diakhiri secara sepihak oleh laki-laki muda itu.

dengan cepat aku buru-buru ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. setelah selesai beberapa menit aku keluar dan mendapati ibu ku yang sedang menonton acara di televisi.

"bu, yeosang mau kesini katanya," ucapku seraya membenarkan rambutku yang berantakan akibat berkeramas tadi. jangan mengira aku tidak memakai baju, aku pake kok hehet.

"wah benar? ibu rindu kepadanya haha, sudah lama kekasihmu tidak kesini," ibuku memang senang akan kehadiran yeosang. bahkan seluruh keluargaku tahu kalau aku sudah mempunyai kekasih dan mereka sangat senang dan menyetujui ku dengan yeosang.

bahkan juga keluargaku menyetujui dan di perbolehkan aku dan yeosang menikah setelah lulus sma. dan gila nya lagi mereka ingin mempunyai cucu dariku dengan yeosang, astaga keluargaku memang berlebihan.

dan tibalah suara desiran mobil hitam tepat di halaman depanku, keluarlah sang pangeran berkuda putih. cukup aku terlalu berlebihan haha.

yeosang tersenyum kepadaku sambil membawa tentengan yang berukuran lumayan besar, astaga semua itu makanan.

"kamu bawa makanan sebanyak ini? buat siapa astaga..." ucapku lirih setelah menatap dua kresek putih itu.

"buat stok makanan keluarga mu, biar kamu nggak diet hahaha," tawa nya.

"yaudah masuk, tapi nggak apa-apa ada ibu aku aja nih?" ucapku sambil berjalan ke arah pintu.

aku dan yeosang pun masuk dan mendapati ibu ku yang 'heboh' akan kehadiran yeosang. sambil memeluk erat.

"oh hai tante, bagaimana kabarnya?" ucap yeosang seraya membungkuk.

"baik sekali, kamu juga gimana nih? baik-baik kan sama sarah?" ibuku memang selalu seperti itu menanyakan kabar hubungan kita.

"baik sekali tante," yeosang pun melirik sekilas ke arahku.

ibuku mengerti dengan situasi seperti ini, dan segera pergi meninggalkan ku dengan yeosang, sambil membawa tentengan yang yeosang bawa.

aku mengalihkan pandanganku dari yeosang, sambil berjalan ke arah dapur mengambil beberapa camilan dan minuman bersoda 'standar'.

aku pun berjalan menuju ke arah yeosang yang sedang asik memainkan handphonenya.

"mau ke kamar atau disini aja?" ucapku seraya membuyarkan ke asikan yeosang.

"sebentar," singkatnya. itulah yang aku tidak sukai dari salah satu sifatnya, mengabaikan ku.

"oh yaudah, asik-asik aja tuh sama handphone kesayangan mu," aku kesal sungguh, aku terlalu... ah.

aku langsung saja naik ke kamarku dan menutup pintuku, membiarkan yeosang disana sendiri. aku pun memakan camilan yang aku bawa dengan cara memakan 'kesal'. tibalah yeosang dan duduk di ranjang ku sambil menatapku penuh bertanya di pikirannya.

"sarah..." lirihnya sambil terus mendekatiku, aku hanya menatap camilan dan memakannya secara menunduk.

aku menghiraukan panggilannya sambil sesekali aku tersenyum, sungguh dia lucu sekali jika aku marah seperti ini. lebih tepatnya dia 'manja'.

tiba-tiba tangan kekar nan putih itu mengangkat dagu ku dan secara langsung ia menatap ku dengan serius, astaga bahkan dengan tatapan seperti itu aku takut. bagaimana ia berlebihan? oke jauh-jauh pikiran negatif itu sarah.

dan ya, satu ciuman lama mendarat tepat di bibirku dengan sangat-sangat lembut dan halus. sungguh aku rindu akan cumbuan nya kepadaku.

aku membalas ciuman nya, semakin adegan memanas ini. yeosang tidak melepaskan bibirnya dari bibirku, kami memperdalam ciuman itu.

tiba-tiba yeosang melepaskan bibirnya dari bibirku dan menatapku penuh senang.

"ah maaf aku berlebihan," ucap yeosang dengan gugup.

"tidak apa-apa, bukankah sudah terbiasa? atau kau yang terlalu gugup?" aku tertawa melihat wajah yeosang yang gugup, oh tidak bahkan wajahnya pun memerah haha itu sangat menggemaskan.

yeosang hanya cengengesan, dasar menggemaskan haha. aku menatap yeosang penuh arti, sang empu berbalik menatapku. oke, ini adalah acara tatap-menatap. aku menaik-turunkan alis ku seperti mengatakan 'apa?'.

"masih pagi hey," ucap yeosang sambil mengusap wajahku, sungguh menyebalkan. padahal ia duluan yang melakukan hal 'itu', ah.. sudahlah.

aku hampir lupa ada yang harus aku berikan kepada yeosang, iya buku matematika yang aku pinjam minggu lalu.

aku mengambil buku di atas rak lemari mejaku dan menyodorkan buku itu ke arah yeosang.

"ini, makasih ya hehe," ucapku seraya memakan camilan manis.

yeosang hanya mengangguk dan menyimpan buku itu di sampingnya, tiba-tiba yeosang tidur di pahaku sambil menatapku terus-menerus.

"apa?" tanyaku sambil terus mengunyah yupi.

"aku sayang kamu sarah," ucapnya lirih.

"aku juga, jangan pernah tinggalin aku," setelah adegan romantis itu, aku dan yeosang tertidur, dengan membenarkan posisi kami.

















hai? aduh aku gugup, semoga kalian suka ya dengan cerita pertamaku. awalnya aku bingung cast buat pemain perempuannya. dan aku memilih nama lain yang ada di pikiranku.

oke see u~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro