Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

One Chance All Change #6

WARNING!!

TYPO DIMANA-MANA; LUBANG PLOT; CRACK PAIR; OOC; PEMERAN NOVEL INI HANYA MILIK MXTX

.

.

.

#6: PERTEMUAN TAK TERDUGA..
LAINNYA??

Sebelumnya:

Dibawah siraman cahaya bulan, waktu seakan melambat. Penutup kepala Xiao Xianyu terbuka hampir separuh kepalanya, menatap siapa yang yang meraih pinggangnya. Lautan emas yang dingin itu bergetar bertemu pandang dengan abu-abu indah yang lembut menghanyutkan. Mereka bertatap cukup lama, pantulan sinar bulan lembut menyentuh wajah mereka. Keduanya merasakan perasaan rindu yang sudah lama tidak di rasakan.

<>

Setelah bertatapan cukup lama, keduanya merasakan lengan putus itu kembali bergerak. Masih dengan satu lengan memeluk pinggang Xiao Xianyu. Mereka justru berdiri di atas sebilah pedang. Xiao Xianyu sangat mengenal pedang itu, pedang yang dulu pernah bersinggungan dengan Suibian miliknya dibawah siraman cahaya bulan yang sama indahnya dengan sekarang, ya itu adalah Bichen.

Hanguang-Jun mengeluarkan guqinnya lagi.

Mengetahui bahwa Hanguang-Jun memainkan guqinnya hanya dengan tangan kanan, Xiao Xianyu berinisiatif membantu dengan meletakkan jari rampingnya dibagian kiri senar guqin, mengikuti petikan senar dari arah kanan. Xiao Xianyu sendiri sedikit terkejut dengan dirinya yang mengetahui kemana saja arah senar dimainkan. Sangat familiar menyentuh guqin putih bercorak awan biru ini.

Lengan putus itu terdiam diatas tanah dengan jari-jari melengkung kaku. Usai memastikan bahwa setiap pergerakan dari lengan itu di kunci, mereka pun turun.

Keheningan tidak berlangsung lama, para kultivator muda itu bersorak senang dan merayakan keberhasilan mereka atas misi yang sangat berbahaya ini. Tidak peduli jika mereka dihukum dengan peraturan Klan mereka "Dilarang membuat suara berisik mengancam reputasi klan". Berbeda dengan yang lain sedang bersorak senang, Lan Sizhui justru menatap khawatir Xiao Xianyu yang ada di pelukan Hanguang-Jun.

"Hanguang-Jun..." bisik Xiao Xianyu pelan sesaat mereka sampai diatas tanah. Suara itu begitu lembut dan menggelitik pendengaran sang Hanguang-Jun.

Hanguang-Jun melepaskan lengannya dari pinggang Xiao Xianyu, tapi sangat lambat seakan masih ingin memeluk sosok mungil dihadapannya ini. Setelah terlepas, Xiao Xianyu berjalan perlahan menjauhi Hanguang-Jun, sama sekali tidak mau mendekat sebenarnya.

Memperbaiki letak penutup jubahnya sambil menghela nafas berat, energi spiritualnya hampir habis... jika ada pertarungan lagi setelah ini, dia tidak janji untuk terus berdiri sepanjang pertarungan.

'Takdir ku memang jelek atau bagaimana sih, kenapa masih harus bersinggungan terus dengan Klan lurus seperti mereka?? haaa sayangnya aku tetap tidak bisa membenci Klan lurus yang memiliki peran cukup besar untuk menghabisi ku di bukit Luanzhang' kemudian tangan Xiao Xianyu meraba sesuatu di sekitar perutnya sambil tersenyum, senyuman yang terlihat menyedihkan.

'Rasanya masih seperti kemarin Bichen dan Sandu tertancap di tubuhku, namun sekarang... hanya terlihat bekas tusukan saja' sekali lagi menghela nafas. Xiao Xianyu merasa kehidupan ke-empatnya ini lebih dari kata merepotkan, banyak yang harus dilakukan dan dia tidak bisa lari.

"Xiaoyu-Zhenbei!/ Xiao-Xiong!" Lan Sizhui dan Mo Xuanyu memanggil Xiao Xianyu secara bersamaan sambil berlari kearahnya.

"Aku baik... kalian tenanglah" ucap Xiao Xianyu lembut. Terlihat jelas jejak kekhawatiran di wajah Lan Sizhui maupun Mo Xuanyu.

"Xiaoyu-Zhenbei yakin tidak apa-apa?? jika ada yang sakit, aku memiliki beberapa obat di kantung qiankun milikku untuk memulihkan energi spiritual" namun Xiao Xianyu hanya tersenyum lembut dan menepuk bahu Lan Sizhui beberapa kali.

"Sizhui akan lebih membutuhkan obat itu nantinya" walaupun merasa sedih di tolak, Sizhui tidak menunjukkan ekspresi sedihnya. Sementara Hanguang-Jun yang melihat dari jauh interaksi antara Xiao Xianyu dan Lan Sizhui tersenyum tipis, mulai dari aroma tubuh yang sangat dihafal dengan baik hingga jemari lentik yang tadi membantunya memetik senar. Walaupun penampilan terlihat berbeda tetap bagi Hanguang-Jun tidak ada yang berubah.

"Weiying" bisik Hanguang-Jun pelan, sangat pelan bahkan angin tidak bisa mendengar bisikan itu. Ya, itu benar Weiying-nya... dan akan segera menjadi miliknya, dia tidak akan membuat kesalahan yang sama, tidak akan menyakiti Weiying-nya lagi.

Setelah berbincang beberapa saat, terlihat Xiao Xianyu mendatangi Hanguang-Jun yang sedang memeriksa lengan putus itu.

"Salam Hanguang-Jun" sapa Xiao Xianyu lembut, Hanguang-Jun yang sedang membelakangi mendadak terdiam sebentar mendengar sapaan Xiao Xianyu terhadapnya.

"Ah... em" Hanguang-Jun membalikkan tubuhnya dan mengangguk pelan menerima sapaan Xiao Xianyu.

"Maaf untuk yang tadi, saya belum berterima kasih dengan benar ketika anda menyelamatkan saya... terimakasih" Xiao Xianyu sekali lagi membungkuk kan tubuhnya sedikit lebih rendah dari salam sebelumnya.

'Tidak ada kata maaf dan terimakasih diantara kita' itu adalah kalimat yang ingin Hanguang-Jun katakan pada orang di hadapannya ini, namun dia menahan ucapan itu. Walaupun dia cepat menyadari siapa sebenarnya Xiao Xianyu, tetap saja dia tidak ingin gegabah.

"Tidak perlu" jawab Hanguang-Jun, Xiao Xianyu menatap Hanguang-Jun sebentar lalu tersenyum lembut dengan tatapan mata abunya yang teduh.

"Baiklah jika anda berkata seperti itu, saya mohon undur diri karena tugas saya menjaga para kultivator muda sini sudah selesai, jika takdir mengizinkan mungkin saja kita akan bertemu-"

'-semoga saja tidak, kumohon pada takdir.. jangan membuat ku sial lebih dari ini' ucapan Xiao Xianyu tergantung sebentar, hampir saja ia ceroboh mengucapkan yang dipikirkan olehnya tadi.

"Ku tunggu" itulah jawaban Hanguang-Jun dan membalas senyuman Xiao Xianyu. Walaupun senyuman itu tipis, Xiao Xianyu hampir tidak percaya jika mayat- ah bukan... patung es hidup dihadapannya yang begitu kaku bisa tersenyum, 13 tahun berlalu... tentu teman lama bisa berubah.

Lalu Xiao Xianyu membalikkan tubuhnya dan berjalan kearah Mo Xuanyu.

'Ya sebaiknya tidak perlu menunggu... aku tidak berniat untuk bersinggungan dengan mu atau orang dari klan mu.. itu merepotkan'

"Xiaoyu-Daozhang ingin pergi??" tanya Lan Jingyi dengan nada sedihnya. Dan pertanyaan Lan Jingyi dibalas senyuman oleh Xiao Xianyu.

"Un, sudah ada senior kalian yang menjaga" Xiao Xianyu menjawab sambil meangangguk kecil.

"Apakah setelah ini kita bisa bertemu lagi Xiaoyu-Daozhang??" itu pertanyaan dari salah satu murid Gusu Lan dan lagi, Xiao Xianyu tersenyum.

"Jika takdir mengizinkan"

'TIDAK!! AYOLAH! kenapa kalian ingin sekali bertemu dengan ku lagi, aku saja berharap jika ini adalah pertemuan terakhir ku dengan kalian dan klan lurus kalian' sudah dikatakan sebelumnya, Xiao Xianyu tidak bisa membenci atas masa lalu yang terjadi namun bukan berarti dia ingin terus bersinggungan dan terus berada mengingat bayang-bayang masa lalunya.

"Xiao-Xiong! aku sudah siap" itu Mo Xuanyu yang sudah berganti pakaian dan menghampiri Xiao Xianyu. Sementara Xiao Xianyu hanya mengangguk pelan. Para kultivator muda itu melihat penampilan Mo Xuanyu dan berpikir jika sebenarnya Mo Xuanyu dan Xiao Xianyu adalah kembar. Perbedaan hanya terlihat dari tinggi badan dan warna kulit, jika Xiao Xianyu putih sedikit pucat, maka Mo Xuanyu agak kecoklatan. Sementara wajah mereka terlihat hampir mirip.

"Baiklah, kami pamit terlebih dahulu" ucap Mo Xuanyu lalu berbalik mengejar Xiao Xianyu yang sudah melangkah cukup jauh. Jika kalian bertanya apakah Xianyu pergi begitu saja?? tentu tidak, dia hanya tersenyum lalu bergegas pergi dan terus merapalkan kata 'hei takdir, jika kau benar-benar ada tolong jadilah berguna dan beruntung'.

~~~

Di dekat kaki Gunung Dafan

"Gege, kau yakin ada sesuatu yang tidak menyenangkan di sekitar sini??" tanya Song Lan menatap Xiao Xingchen yang sedang berjongkok memeriksa sesuatu di tanah.

"Ehm... aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam Gunung ini dan ada aura negatif yang sangat pekat hingga tersebar sampai ke kaki Gunung" jelas Xiao Xingchen lalu membuka penutup jubah di kepalanya.

"Fajar sebentar lagi datang, akan banyak kultivator lain yang datang ke Gunung ini... sebaiknya kita menunggu a-Xian dan beristirahat di penginapan sekitar sini" Xiao Xingchen menengadahkan kepalanya menatap langit dan berganti menatap Song Lan.

"Bukankah lebih baik kita memeriksa langsung sebelum fajar datang?? a-Xian juga pasti menyusul setelah ini" mendengar ucapan Song Lan membuat Xiao Xingchen menghela nafas.

"Tentu saja a-Xian akan menyusul, namun kita tidak tahu apalagi yang menunggu kita di dalam sana, jangan lupakan jika kita juga baru saja melawan mayat berjalan dengan jumlah cukup besar bersama orang-orang Mo, kekuatan spiritual kita bertiga belum pulih sepenuhnya" setelah terdiam cukup lama, akhirnya Song Lan mengangguk setuju. Lalu tersenyum.

"Baiklah gege.. bagaimana jika beberapa ronde sebelum fajar??" tanya Song Lan. Awalnya Xiao Xingchen menganggukkan kepala. hampir meng-iyakan pertanyaan Song Lan, namun dia sadar kearah mana pertanyaan Song Lan dan langsung memasang wajah cemberut.

"Tidak!!" tolak Xiao Xingchen, bukannya sedih justru Song Lan tersenyum senang dan menggendong Xiao Xiangchen layaknya karung beras.

"Hey!!! a-Laan turunkan akuuuu!!" teriakan marah Xiao Xingchen dihiraukan begitu saja, bukannya menurunkan Xian Xingchen yang terus berontak, sebaliknya Song Lan memukul bokong Xiao Xingchen dan berseru

"Tidak ada pilihan lain lagi, jika gege terus berteriak dan berontak, kita bercinta di sini saja.. keliatannya ini jalan yang cukup sering dipakai orang-orang menuju Gunung" dan ucapan Song Lan sukses membungkam Xiao Xingchen.

"Haaa, baiklah! hanya satu ronde!" tegas Xiao Xingchen.

"Baiklah" balas Song Lan sambil tersenyum puas.

'Satu ronde tidak akan cukup saat sudah merasa nikmat' batin Song Lan, walaupun itu nista tetap saja itu tidak salah hahaha. Ya setidaknya dia sudah mendapat izin, untuk tambahan ronde bisa dilakukan tanpa harus didiskusikan.

"Ah iya... a-Lan tolong pasang beberapa barrier, emm hanya barrier berisi pesan untuk a-Xian saat sampai di kaki gunung" ucapan Xiao Xingchen membuat langkah Song Lan berhenti.

"Jika itu pesan, bukankah bisa menggunakan telepati saja??" Xiao Xingchen menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Tidak bisa, ini adalah pesan mengenai jarak seberapa jauh a-Xian harus menelusuri gunung Dafan ini, terlalu banyak anomali juga yang membuat semua energi negatif di sini setara kekuatannya. Dan lagi, aku sangat yakin jika kekuatan spiritual a-Xian dua kali lebih lemah dari kita, dia tidak akan bisa menerima atau memberi sinyal melalui telepati untuk sekarang" mendengar penjelasan dari Xiao Xingchen, Song Lan hanya tersenyum mematuhi keinginan Xiao Xingchen.

"Baiklah jika itu keinginan Da-ge, beritahu apa saja yang harus ku lakukan pada barrier pengantar pesan" lalu Xiao Xingchen memberi arahan pada Song Lan untuk apa saja yang harus dimasukkan dalam barrier pesan. Setelah itu mereka pun pergi ke penginapan setempat dan melakukan ritual yang sudah di bicarakan sebelumnya.

~~~

Setelah keluar dari kediaman keluarga Mo, Xiao Xianyu dan Mo Xuanyu pergi mengambil Apel Kecil dari kandang milik keluarga Mo.

"Aku merasa seperti pencuri" ucap Xiao Xianyu. Dan Mo Xuanyu tertawa keras mendengarnya.

"Jika saja kau ingat, bukankah keledai ini juga yang dulu mempertemukan diri mu dan Hanguang-Jun?? jadi berterima kasihlah atas jasa dari keledai cerewet ini" jawab Mo Xuanyu sambl mengusap kepala Apel Kecil, hanya saja Apel Kecil tidak mau di sentuh Mo Xuanyu.

"Dasar keledai cerewet, kau tidak mau bersentuhan dengan ku tapi selalu di dekat Xiao-xiong, aku cemburu" dan eledai itu hanya berdengus tidak suka lalu mengikuti Xiao Xianyu yang sudah berjalan di depan.

"Kalian sudah menjadi pertner hm? aku sendirian di siniiii, tiddak punya teman. Sunggu menyedihkan hidup Mo Xuanyu ini" rengek Mo Xuanyu yang di hadiahi tendangan dari pel Kecil.

"Kenapa malah menendang ku hei keledai cerewet!" protes Mo Xuanyu.

"Kau lebih cerewet, diamlah" ucap Xiao Xianyu dingin. Walaupun cemberut mendengar ucapan Xiao Xianyu akhirnya Mo Xuanyu pun menurut dan diam.

~~~

Aliran sungai,
Dekat kaki Gunung Dafan

"Apakah tujuan kita ke gunung itu??" tanya Mo Xuanyu.

"Ya, sesuatu yang buruk datang dari sana" jawab Xiao Xianyu yang sedang duduk di dekat sungai.

"Dan sekarang apa yang akan kita lakukan?? Fajar sudah tiba, apakah sebaiknya kita langsung ke Gunung itu untuk mencari tahu sesuatu itu??" Mo Xuanyu kembali bertanya, dia benar-benar penasaran dengan Gunung Dafan yang jarang sekali di datanginya, walaupun sudah melihat dari memori kehidupan kedua Xiao Xianyu, bahwa Gunung itu terdapat patung aneh, tetap saja semua dapat berubah.

"Nanti saja, kekuatan spiritual ku masih belum pulih" Xiao Xianyu menjawab singkat pertanyaan Mo Xuanyu, jujur saja dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa, yang jelas ada sesuatu yang dulu tidak di selesaikan olehnya dan skarang harus benar-benar tuntas diselesaikan.

"Baiklah, aku juga akan beristirahat sejenak sambil menunggu keledai pemilih itu kenyang" lalu Mo Xuanyu mengambil tempat yang tidak jauh dari Xiao Xianyu duduk, dia merebahkan dirinya di atas baru yang cukup besar.

"Mo Xuanyu, apakah kau tahu sesuatu tentang Gunung itu?" setelah terdiam cukup lama, akhirnya Xiao Xianyu bertanya. Mo Xuanyu sendiri sudah hampir tidur jika saja Xiao Xianyu tidak bertanya.

"Hm?? rumor Gunung itu cukup gelap. Seingat ku, dulunya ada desa penari dan mereka menyembah Dewi yang di ukir seperti Dewi penari. Dewi itu katanya memiliki kekuatan mistis yang luar biasa dan bisa mengabulkan apa saja dengan imbalan berupa tarian. Aku tidak tahu pasti mengenai tarian macam apa yang di lakukan, semacam tarian ritual untuk memanggil roh atau semacamnya. Jika itu terjadi pada zaman Yiling Laozu mungkin ada jawabannya" jelas Mo Xuanyu.

"Tidak juga, pada masa jayaku sebagai Yiling Laozu sangat sedikit yang bisa mengendalikan energi negatif, tarian dari Dewi penari itu juga sudah menjadi kisah Legenda yang lama tidak dibicarakan. Dikatakan bahwa patung Dewi itu sudah di segel" mendengar ucapan Xiao Xianyu membuat Mo Xuanyu berpikir cukup lama.

"Lalu... bagaimana dengan yang ini. Ku dengar 2 atau 3 tahun yang lalu. Ada seorang wanita yang baru saja menikah, suaminya pergi sangat lama untuk berburu dan menghilang setelah 2 bulan terakhir memberi kabar. Wanita itu khawatir dan mencoba mencari jejak suaminya. Akhirnya wanita itu memasuki kuil Dewi Penari, dia meminta sesuatu pada Dewi Penari kemudian saat turun gunung seakan jiwanya sudah hilang dia hanya diam. Ayah dari wanita itu menjadi khawatir saat menemukan putrinya dalam keadaan seperti itu. Dan tidak berapa lama, Ayah wanita itu mendatangi kuil yang sama, namun si Ayah menghilang tanpa jejak tapi putrinya terlihat tidak lagi seperti kehilangan jiwa, hanya saja dia terus menari seperti tarian ritual yang ku katakan sebelumnya"

Melalui penjelasan lebih lanjut dari Mo Xuanyu membuat kepala Xiao Xianyu agak berdenyut sakit.

"

Tarian itu adalah ritual pemanggil roh"

"Kuil Dewi Penari sudah lama di segel karena patung Dewi itu menyerap jiwahjiwa yang memujinya"

"Jika kau tahu mengenai desa penari yang menyembah Dewi Penari, kau pasti melihat bahwa patung Dewi itu sangat aneh"

"Desa itu bahkan hanya memiliki wanita sebagai penduduknya, sementara pria yang ada di desa itu perlahan menghilang"

"Dewi itu mengutuk pria dan tidak mengizinkan pria memasuki kuilnya, mungkin saja itu semacam pengorbanan"

"-hei Xianyu! Kau mendengarkan ku?? kenapa diam terus" Mo Xuanyu sepertinya terus memanggil, namun Xiao Xianyu tidak bisa menjawab karena dia melihat sesuatu dari ingatannya.

"Mo Xuanyu... apakah benar setelah kematian Yiling Laozu, dunia kultivasi dikacaukan oleh roh-roh jahat dan kekuatan negatif?" tanya Xiao Xianyu.

"Tentu saja! kematian Yiling Laozu benar-benar menjadi neraka untuk dunia kultivasi. Walaupun mereka membenci ilmu hitam dan kultivasi iblis, mereka tetap berusaha mencari jiwa mu karena satu-satunya yang dapat menyeimbangkan energi Yin adalah diri mu, Yiling Laozu. Roh-roh jahat, mayat-mayat hidup semuanya berkeliaran setelah Yiling Laozu mati" jawaban dari Mo Xuanyu sepertinya cukup memberi kejutan untuk Xiao Xianyu.

'Ku pikir kematian ku cukup untuk menebus segalanya, ternyata semakin banyak tugas yang harus ku selesaikan dan semoga di kehidupan ke 4 ini aku selesai ' batin Xiao Xianyu.

"Sepertinya ada yang akan datang"

Dan benar saja, tidak lama setelah Xiao Xianyu mengucapkan itu, ada sekelompok kecil orang-orang kultivator yang jalan kearah mereka.

"Ah maaf jika menganggu Tuan-tuan yang ada di sini, jika diperbolehkan... kami hanya sekedar ingin duduk dan minum" seorang wanita mendatangi Mo Xuanyu dan Xiao Xianyu.

"Ahaha tidak masalah, ambillah sebanyak yang kalian butuhkan dan istirahatlah sepuasnya, aku dan Shizun ku hanya sebentar di sini" jawab Mo Xuanyu dengan ramah.

Lalu wanita itu kembali menghampiri kelompoknya dan kelompok kultivator itu datang mengambil air dari sungai kemudian duduk di sekitaran mereka.

Mo Xuanyu menatap kearah para kultivator itu lalu melihat seorang wanita yang sibuk tertawa lalu menari.

"Nama wanita itu Xu Shi Yu, dia sudah seperti itu sejak Ayahnya menghilang dari Kuil Dewi Penari, tidak tahu apa yang terjadi pada Ayahnya, kami sudah mencari Ayahnya terus menerus, tapi tidak ada pertanda. Pada akhirnya kami menyerah dan sekarang tujuan kami adalah berburu mayat-mayat hidup yang berkeliaran" ucap wanita yang tadi berbicara pada mereka.

"Ah jadi wanita itu yang menjadi perbincangan beberapa waktu lalu ehm... perkenalkan aku Mo Xuanyu, pasti beberapa dari kalian yang pernah ada di desa Mo tahu aku siapa dan yang diam menggunakan jubah putih itu adalah Shizun ku" Mo Xuanyu memperkenalkan dirinya yang membuat sekelompok kultivator itu menunjukkan wajah terkejut.

"Perkenalkan aku Wu Shiao Lin, aku tetangga dekat Xu Shi Yu. Ternyata Tuan Mo yang dibicarakan hanyalah sekedar rumor, Anda tidak terlihat seperti yang selalu di ucapkan orang-orang" Wu Shiao Lin tersenyum menatap Mo Xuanyu.

"Tapi apakah benar Anda sedang mempelajari ilmu iblis?" tanya seorang pemuda yang ada diantara kelompok itu.

"Ya, tapi aku tidak sesering itu mempelajarinya, bahkan Shizun tidak mengizinkan ku untuk mempelajarinya lebih jauh" jawab Mo Xuanyu lalu tersenyum.

"Dan sepertinya Xu Shi Yu menaruh rasa penasaran terhadap Shizun Anda, lihatlah" Wu Shao Lin melihat kearah dimana Xiao Xuanyu dan wanita bernama Xu Shi Yu berada. Namun Mo Xuanyu terlihat kaget.

"A-ah! jangan membuka penutup kepala Shizun ku!" sayangnya terlambat Xu Shi Yu sudah membuka penutup kepala milik Xiao Xianyu.

"Cantik!! Kakak cantik ayo lihat tarian Shi Yu" Xiao Xianyu hanya diam saat ditarik tangannya oleh Xu Shi Yu bahkan matanya masih dalam keadaan tertutup.

'Sepertinya Xiao Xianyu tertidur dalam keadaan duduk... luar biasa' batin Mo Xuanyu.

"Luar biasa! jarang sekali terlihat ada kultivator hebat yang bisa tidur dalam keadaan duduk" celetuk Wu Shao Lin dan Mo Xuanyu terkekeh pelanggan mendengarnya.

"Omong-omong Shizun Anda terlihat seperti kultivator hebat yang kaya,terlihat dari pakaiannya. Juga... apakah dia wanita, dia sangat cantik" mendengar ucapan terakhir dari Pria yang tampaknya menjadi pemimpin kelompok, membuat Mo Xuanyu ingin tertawa keras. Tapi itu adalah kalimat yang tidak di sukai oleh Xiao Xianyu.

"Sepertinya istirahat membuat otak mu buntu Mo Xuanyu, bahkan kau terlihat akan tertawa dengan perkataan yang bukan lelucon" mendengar suara lembut namun penuh intimidasi membuat Mo Xuanyu berdehem sangat keras.

"Tidak Shizun! bukan begitu.. wanita di sebelah mu sangat lucu, aku tidak menertawakan mu" alasan dari Mo Xuanyu justru membuat Xiao Xianyu tersenyum tipis.

"Baiklah Xu Shi Yu, aku akan melihat tarian mu, jadi lepaskan" Xiao Xianyu membuka matanya dan menatap Xu Shi Yu dengan lembut. Sementara orang-orang yang ada di sekitarnya terlihat terdiam.

"Sepertinya ini adalah pengalaman pertama ku melihat seorang bidadari yang benar-benar nyata" ucap seorang pemuda.

'Apakah aku secantik itu?? berhentilah mengucapkan kalimat cantik, aku pria bukan wanita' batin Xiao Xianyu kesal.

Setelah Xu Shi Yu melepaskan tangannya dia mulai menari dan tarian itu Xiao Xianyu sangat tahu. Itu adalah tarian pemanggil dan pria biasa yang melihat tarian itu akan terhipnotis lalu mengikuti kemanapun sangat penari itu pergi.

"Eeh aku merasakan kompasnya bergerak" ucap pria yang memegang kompas. Lalu mereka pergi begitu saja mengikuti kearah mana Xu Shi Yu pergi.

"Kompas itu lagi" ucap Xiao Xianyu malas.

"Hahaha kompas ciptaan Yiling Laozu" Mo Xuanyu tertawa mendengar keluhan malas dari Xiao Xianyu.

"Diamlah" namun Mo Xuanyu masih tertawa pelan.

"Ayo berangkat, matahari sudah cukup tinggi" Xiao Xianyu menaiki Apel Kecil, kelihatannya dia cukup malas untuk berjalan.

"Heeeh! bahkan selama ini aku mengurusnya, keledai ini bahkan tidak pernah mau ku tunggangi" ucap Mo Xuanyu kesal. Xiao Xianyu hanya menggelengkan kepalanya dan merapihkan kembali jubah luaran miliknya, tidak lupa menutup kepala menyembunyikan identitasnya.

Saat mereka sudah sampai di kaki Gunung Dafan, ada barrier yang menghalangi mereka. Saat Xiao Xianyu menyentuh barrier tersebut seketika barrier itu hancur dengan pesan yang hanya bisa di dengar oleh Xiao Xianyu.

"Xian-didi, Da-ge dan Er-ge sudah mencari anomali yang ada di Gunung Dafan ini. Jika dirasakan sekilas, terlalu banyak anomali yang di kirimkan dari sini, namun jika di cari dari titik terbalik, anomali itu hanya ada di satu tempat. Anomali dari energi negatif yang di sebarkan sengaja di buat banyak dan acak untuk membingungkan orang yang masuk hingga kesulitan untuk keluar dari Gunung ini kecuali sudah menemukan titik balik dari anomali ini. Maafkan Da-ge yang tidak bisa masuk lebih dalam, setelah Xian-didi menerima pesan ini, segera kirimkan telepati agar kami segera mencapai titik mu berada"

Setelah mendengar isi dari barrier pesan itu, Xiao Xianyu tersenyum.

"Shidi ini paham, Da-ge dan Er-ge tidak perlu khawatir, kalian bisa lanjutkan kegiatan kalian untuk memulihkan kekuatan spiritual kalian. Kekuatan spiritual dari Shidi ini belum pulih sepenuhnya dan akan membutuhkan bantuan dari Da-ge dan Er-ge. Tolong jangan terburu-buru" Xiao Xianyu menyampaikan pesan telepatinya dan mulai memasuki Gunung Dafan.

Saat Xiao Xianyu dan Mo Xuanyu mulai masuk lebih dalam, mereka merasakan aura dari energi negatif yang kuat namun tersebar luas.

"Aku.. baru pertama kali merasakan energi negatif sebanyak ini" ucap Mo Xuanyu yang sudah mulai berjaga-jaga karena semakin memasuki hutan justru keadaan semakin gelap padahal matahari baru beberapa waktu yang lalu terbit.

"Ya dan berhati-hatilah" ucapan singkat dari Xiao Xianyu membuat Mo Xuanyu sedikit tenang. Sesekali Xiao Xianyu menggerakkan Bu Jie sedikit untuk menetralisir energi negatif di sekitar mereka.

"Dua diarah Selatan" dan ya, semenjak memasuki kaki Gunung Dafan, mereka selalu diganggu oleh mayat-mayat hidup, beruntung akan mayat-mayat yang di hadapi adalah mayat hidup tingkat rendah, jadi hanya Mo Xuanyu yang mengurus mayat-mayat itu, Xiao Xianyu hanya memberi arah dimana dan kemana mayat-mayat itu berada.

Mo Xuanyu juga sudah mulai lancar menyerang mayat hidup, walaupun kultivasinya belum tinggi namun ilmu pedang sudah sangat tinggi.

"Jika berburu yang seperti ini cukup mudah bagi ku" ucap Mo Xuanyu dengan bangga. Lalu memasukkan kembali pedang pemberian Xiao Xianyu ke kantung qianqun miliknya.

"Jangan senang dulu" sahut Xiao Xianyu.

Benar saja saat mereka sudah berada lebih dalam di Gunung Dafan, sesuatu tidak terduga datang.

Xiao Xianyu yang lebih dahulu mengetahui jika jalan setapak yang di lalui semakin menyempit, kemudian melomat ke arah dahan pohon yang cukup kuat. Sementara keledai yang di tunggangi sebelumnya menginjak sebuah perangkap dan masuk kedalam jaring-jaring emas.

"Tolong!!"

"Seseorang hei tolong kami!!"

"Tolong kami terperangkap di sini"

Di depan sana ada teriakan entah itu wanita atau pria yang jelas mereka masuk ke perangkap yang sama seperti Apel Kecil. Dan saat Mo Xuanyu ingin melihat ke sana, Xiao Xianyu sudah menginstruksikan untuk bersembunyi karena mendengar langkah kaki seseorang.

Mereka melihat seorang pemuda tampan, jika dilihat dari wajahnya dia sedikit lebih muda dari Lan Sizhui yang di temui sebelumnya. Dan lagi, Xiao Xianyu maupun Mo Xuanyu sangat akrab dengan lambang yang ada dipakai pemuda itu.

Melihat pemuda itu sudah bersiap dengan busurnya, namun beberapa detik setelahnya ia menurunkan kembali busurnya.

"Kali ini keledai?!! yang benar saja! sudah ratusan jaring emas Dewa yang di sebar di Gunung ini dan sudah belasan jaring rusak hanya untuk memerangkap manusia bodoh lalu sekarang keledai" pemuda itu tampak sangat benar-benar kesal. Memang wajar terlihat kesal, jaring dengan benang emas itu merupakan jaring kualitas tingkat tinggi, orang-orang biasa atau kultivator tingkat menengah kebawah tidak akan tahu mengenai jaring ini, bukan hanya karena harganya yang mahal namun kekuatan jaring ini sendiri sulit di hancur. Maka banyak dari kultivator menamainya jaring emas Dewa ataupun jaring pemerangkap arwah.

Namun tidaklah wajar memasang jaring emas Dewa di seluruh Gunung ini, itu sama saja dengan memonopoli hasil perburuan malam atau malah ingin menyingkirkan orang-orang yang sedang melakukan perburuan.

"Haa.. dasar orang-orang Lanling Jin" gumam Xiao Xianyu pelan.

"G-gongzi maafkan kami, namun bisakah kami memohon agar Anda menurunkan kami... kami sudah berada semalaman di sini" salah seorang mencoba berbicara pada Pemuda itu.

"Lebih baik kalian tetap tinggal di atas sana atau kalian akan kembali merusak jaring emas Dewa milikku. Aku mungkin akan berbaik hati menurunkan kalian nanti, saat aku sudah menyelesaikan tugas perburuan malam" menyilangkan tangan dan bersikap angkuh, benar-benar seperti seorang Lanling Jin sejati.

SRUKK

Pemuda Lanling Jin itu memanah kearah Mo Xuanyu yang tiba-tiba bergerak di balik pepohonan.

"Apa?? kau menangkap tunggangan ku dan aku ingin mendapatkannya lagi" ucap Mo Xuanyu sementara Pemuda itu menatap Mo Xuanyu penuh selidik.

"Heh, ternyata itu kau orang gila. Apa sekarang kau diusir dari kampung mu lalu menjual diri kepada orang kaya" ucapan Pemuda itu terdengar meremehkan, namun Mo Xuanyu hanya tersenyum.

"Jin Ling, bukankah tidak sopan mengucapkan hal seperti itu kepada seseorang yang lebih tua dari mu" sahut Mo Xuanyu dengan santai namun malah mendapatkan panahan kedua kali yang hampir mengenai kepalanya.

"Hei!! aku hanya berbicara begitu dan kau langsung memanah ku, aku ini tetap Paman mu" protes Mo Xuanyu kesal.

Sementara Xiao Xianyu hanya duduk tenang diatas dahan pohon tadi, menghilangkan jejak keberadaannya. Ia merasa wajah milik Pemuda itu mengingatkannya pada seseorang yang sudah lama dikenalnya, jadi daripada ikut campur lebih baik melihat sampai selesai.

"Kau tidak ada urusannya untuk berbicara masalah sopan santun dengan ku dan aku tidak pernah memiliki seorang Paman segila diri mu" jawab Jin Ling si Pemuda yang sejak tadi di kita bicarakan.

"Iya iya, aku memang tidak sebaik kedua Paman mu, tapi hei lihatlah aku cukup tampan menjadi Paman mu" sayangnya ucapan aneh dari Mo Xuanyu membuat Jin Ling semakin marah. Dan mulai menyerang Mo Xuanyu menggunakan pedang emas miliknya. Lagi-lagi Xiao Xianyu merasa tidak asing dengan pedang itu, pedang yang pernah di jumpainya.

"Apakah latihan pedang mu melemah, kau bahkan tidak bisa melukai Paman mu yang tampan ini" ucapan Mo Xuanyu seakan mengejek Jin Ling dan itu membuat Jin Ling semakin emosi.

"Kau yang terus menghindari pedang ku, kau bahkan tidak berani melukai ku dasar pengecut" lalu Mo Xuanyu berdiri di belakang Jin Ling dan menempelkan kertas segel yang mengikat pergerakan lalu disaat itu pula Jin Ling terjatuh ke tanah.

"Hei orang gila!! kau curang, aku katakan untuk menyerang bukan menggunakan teknik licik" protes Jin Ling yang berusaha melepaskan diri dari segel milik Mo Xuanyu.

"Aku memang gila tapi aku sudah berhutang banyak hal pada Ayah mu" Mo Xuanyu kembali berbicara dan membuat Jin Ling diam sejenak.

"Jika... jika kau memang berhutang pada Ayah, kenapa kau tidak mengurus Ayah, saat Ayah menghilang kau juga tidak mencarinya. Kau katakan ini hutang mu?! mana bayaran atas hutang mu? sekarang Ayah sakit, kau bahkan melakukan kesalahan besar dengan melakukan kultivas Iblis, kau mengecewakan Ayah!!" teriak Jin Ling yang berusaha menahan air matanya.

Dengan rasa kesal, Jin Ling berhasil menggerakkan tangan kanannya lalu melempar pedang miliknya kearah Mo Xuanyu dan dengan cepat Xiao Xianyu berdiri di hadapan Mo Xuanyu, menangkap pedang itu.

"Suihua" gumam Xiao Xianyu pelan. Akhirnya dia tahu siapa yang dari tadi mereka bicarakan.

Lalu Xiao Xianyu melemparkan pedang emas itu kearah atas, pedang itu seakan berputar dan memutuskan tali-tali dari jaring emas Dewa. Lalu pedang itu mendarat kembali ke satu hnya yang terletak di punggung Jin Ling.

"Pedang yang bagus" puji Xiao Xianyu dengan suaranya yang lembut. Lalu para kultivator yang terperangkap tadi mendatangi Xiao Xianyu.

"Terimakasih Daozhang atas kemurahan hati mu" ucapan salah satu pria yang sudah di bebaskan dari jaring emas tersebut.

"Ya" jawab Xiao Xianyu sambil mengangguk di balik jubahnya.

"Kau... siapa kau dan kenapa kau bisa dengan mudah memutuskan jaring emas Dewa?!" tanya Jin Ling setengah berteriak. Namun Xiao Xianyu enggan menjawab pertanyaan Jin Ing, justru mengambil Apel Kecil yang tadi sempat terperangkap.

"Katakan pada Paman mu yang lain, memonopoli hasil milik orang lain itu illegal" itulah yang di ucapkan Xiao Xianyu lalu berbalik ingin pergi.

"Kau bisa katakan itu langsung pada ku" suara yang dingin dan berat, Xiao Xianyu terdiam dari tempatnya berdiri. Ekspresinya di balik jubahnya terlihat sangat terkejut. Dia memang sudah tau siapa Paman lain yang di bicarakan olehnya, namun dia tidak mengira secepat itu pula dia akan bertemu dengannya.

'Pertemuan tidak terduga lainnya?? apakah aku harus bertemu dengan 3 sekte besar dalam waktu secepat ini?, benar-benar tidak beruntung' batin Xiao Xianyu. Dan setelah menetralkan ke-terkejutannya, Xiao Xianyu berbalik ke arah suara dingin itu.

Jubah ungu itu sangat dikenali oleh Xiao Xianyu. Lalu mata hitam keunguan, tatapan angkuh dan gurat wajah tegas, benar-benar tidak asing bagi Xiao Xianyu. Bahkan postur tubuhnya terlihat 3 kali lebih angkuh daripada orang-orang dari sekte Lanling Jin.

"Jin Ling, aku menemani mu untuk melakukan perburuan malam bukan untuk melihat hal seperti ini, dan apa yang sedang kau lakukan? tiduran di tanah menunggu buruan mu hilang? sekarang bangun jangan bersikap menyedihkan!" mendengar ucapan pria yang tidak jauh dari mereka, menyadarkan Mo Xuanyu.

Saat Mo Xuanyu melepaskan kertas segel, Jin Ling langsung bergegas ke arah Pamannya itu, lalu Pria itu melihat sesuatu nyang tidak beres dengan kertas mantra yang terjatuh di tanah, langsung menggerakkan jarinya mengambil kertas itu dengan kekuatan spiritual.

"Lihat saja, aku akan mematahkan kaki mu!" teriak Jin Ling.

"Heh! mematahkan kaki?? bukankah sudah ku katakan pada mu Jin Ling, jika kau menemui seseorang yang memiliki kultivasi Iblis maka bunuh lalu berikan mayatnya pada anjing mu" Pria tadi menghancurkan kertas mantra milik Mo Xuanyu menjadi debu dan menatap Mo Xuanyu dengan marah.

"Jiang-Zongzhu bukankah sudah kita bicarakan jauh hari, jika itu aku maka kultivasi Iblis ku tidak jauh, lagipula aku tidak melukai keponakan tersayang mu" sahut Mo Xuanyu dengan tatapan berani.

'Aku ingin memberikannya tepukan tangan, bolehkah?? ' batin Xiao Xianyu. Jujur saja, Xiao Xianyu yang sudah lama tinggal bersama Jiang di hadapannya ini masih saja takut jika melihat Jiang itu marah. Apalagi tali cambuk dengan petir ungu Zidian, sangat menyeramkan.

"Itu hal yang kita bicarakan dulu, bukan yang sekarang" lalu kilat-kilat petir ungu datang disekitar jari Pemimpin Jiang dan dalam sedetik, cambuk hitam disertai petir ungu menyerang mereka.

Xiao Xianyu dengan sigap menarik kerah belakang Mo Xuanyu lalu melemparnya cukup jauh beserta dengan Apel Kecil. Sayangnya Xiao Xianyu hanya cepat memindahkan mereka dan lupa mengeluarkan Huichen Mei.

Sebelum Zidian menyentuh Xiao Xianyu, sinar lurus berwarna biru datang dengan cepat dari arahnya dan menghalangi serangan dari Zidian. Lalu angin kencang menjadi penutup akibat serangan kuat mereka.

Jubah yang menutupi kepala Xiao Xianyu terbuka sedikit dan membuatnya sedikit lebih leluasa melihat kearah benda yang sudah memblokir serangan Zidian.

'Bichen, lalu yang menyelamatkan ku!- ' Xiao Xianyu melihat kearah tangan yang mendekapnya dengan erat, bahkan salah satu tangan orang di belakangnya berada di kepalanya juga, seakan benar-benar melindungi seluruh tubuh Xiao Xianyu.

'Lebih baik aku dikutuk atau dicaci maki daripada harus di peluk dua kali oleh orang yang sama' batin Xiao Xianyu, dia merasa bahwa tidak ada satupun yang berpihak padanya. Dan lagi dengan pelukan ini seperti menunjukkan padanya bahwa kemanapun Xiao Xianyu pergi, orang ini akan selalu ada di sekitarnya.

Sementara Hanguang-Jun yang menyelamatkan Xiao Xianyu menatap lurus kearah orang yang telah menyerangnya. Bilah pedang yang di sebut 'Bichen' mulai bergerak lalu masuk kembali ke sarungnya.

Dan Xiao Xianyu sendiri tampaknya pasrah dipelukan Hanguang-Jun, ia menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Hanguang-Jun. Melihat itu Hanguang-Jun tersenyum sangat tipis dengan tangan yang membantu membenarkan letak penutup kepala Xiao Xianyu.

"Bilah pedang tipis biru layaknya es di musim dingin, pedang yang sangat familiar di dunia kultivasi... ternyata benar Lan-Er Gongzi yang datang" ucapan dingin dan sinis yang berasal dari Jiang-Zongzhu. Terlihat Jiang-Zongzhu yang sudah berpindah dari tempatnya.

Jiang-Zongzhu terlihat mengerutkan sedikit alisnya melihat adegan 'berpelukan' di hadapannya.

"Aku memang sering mendengar tentang reputasi 'datang disetiap kekacauan' tapi aku tidak tahu jika Anda akan benar-benar muncul di tempat terpencil seperti ini terlebih lagi 'memeluk orang asing' atau karena usia yang tak lagi muda hingga membutuhkan orang lain untuk di peluk" kali ini nada suara itu terdengar meremehkan atau malah ingin tertawa (?).

Hanguang-Jun terlihat tenang dan kembali memasang ekspresi datar sedingin es, tidak termakan oleh ucapan orang dihadapannya, namun ada riak sedih di sela matanya yang seindah kaca emas.

Yang dikatakan Pemimpin Jiang itu benar bahwa pada umumnya klan besar tidak akan pernah mengambil tindakan menolong seseorang jika hanya kekacauan biasa atau kekacauan yang terjadi di tempat terpencil. Namun berbeda halnya untuk seorang Hanguang-Jun, sejak keluar dari pengasingan 2 tahun setelah insiden Yiling Laozu, Hanguang-Jun melakukan banyak kebaikan. Salah satunya adalah menolong seseorang yang berada dalam masalah entah sedang berburu atau hanya penduduk biasa hingga akhirnya Hanguang-Jun memiliki reputasi 'datang disetiap kekacauan'. Reputasi itu sangat terpuji namun untuk sebagian orang reputasi semacam itu tampaknya memiliki tujuan.

'Apakah Hanguang-Jun mencari sesuatu dibalik kekacauan? ' batin Xiao Xianyu penasaran, dia mendongakkan kepalanya sedikit, menatap keatas berharap bisa melihat wajah Hanguang-Jun dengan jelas namun sayangnya tubuhnya tidak setinggi dulu.

"Bersyukurlah tubuh mu bisa utuh, tidak usah memikirkan masalah tinggi, karena umur tidak melihat tinggi seseorang"

Kira-kira begitulah ucapan Gurunya, Baoshen Sanren jika Xiao Xianyu mulai mengeluh masalah tinggi.

Akhirnya Xiao Xianyu menyerah dan kembali menundukkan kepalanya.

"Bukankah Jiang-Zongzhu juga berada di sini?" tanya Lan Jingyi, dia sendiri sudah merasa kesal dengan sikap dari Pemimpin klan Jiang yang sejak tadi menghina Hanguang-Jun. Sejak dia dan Lan Sizhui menyusul Hanguang-Jun, yang di dengarnya hanyalah kalimat sinis di setiap ucapan Pemimpin Jiang.

"Cih, jangan menyela pembicaraan orang dewasa!" Jin Ling menanggapi pertanyaan Lan Jingyi.

"Beginikah seorang Lan yang terkenal dengan sopan santunnya juga ribuan aturan? terlihat sangat tidak terdidik" kini Pemimpin Jiang menyindir Lan Jingyi.

Hanguang-Jun tidak ingin permasalahan ini terus berlanjut, ia melirik kearah Lan Sizhui. Lan Sizhui yang menerima sinyal itu langsung memahami dan mengambil beberapa langkah lalu membungkuk sopan.

"Jin-Gongzi, perburuan malam selalu menjadi persaingan adil untuk seluruh klan, maka tidak wajar rasanya bila Anda meletakkan perangkap di seluruh Gunung ini" ucap Lan Sizhui penuh kesopanan. Namun wajah Jin Ling terlihat tidak terima atas ucapan Lan Sizhui.

"Bukan salah ku, aku meletakkan perangkap dengan benar. Mereka saja yang bodoh dan merusak perangkap ku, lagipula aku akan melepaskan mereka setelah aku selesai melakukan perburuan malam" jawab Jin Ling dengan nada angkuhnya.

"Bahkan anak yang baru belajar kultivasi pun tahu bahwa meletakkan perangkap di seluruh tempat perburuan untuk keuntungan pribadi adalah hal yang tidak di perbolehkan. Shizun ku juga sudah memperingatkan bahwa itu adalah hal illegal" kali ini Mo Xuanyu berbicara. Dia tahu bahwa klan Lanling Jin sangat sulit untuk diajak bicara dan dirinya juga memiliki darah itu, jadi baginya berdebat sesama anggota klan tidaklah sulit.

"Hei orang gila, jangan membicarakan hal-hal yang tidak perlu, ucapan mu tidak di butuhkan di sini" namun Mo Xuanyu hanya mengangkat bahu tanda tidak peduli.

"Dan Hanguang-Jun, tolong kembalikan Shizun ku, jangan memeluknya seakan Shizun ku milik Anda" lanjut Mo Xuanyu sambil menatap kearah Hanguang-Jun.

'Baru kali ini aku merasa bahwa keberanian Mo Xuanyu membuat ku bersyukur ' batin Xiao Xianyu.

Lalu Hanguang-Jun membuka lengannya namun terlihat tidak rela melepas orang yang ada di pelukannya.

"Terimakasih Hanguang-Jun" ucapan Xiao Xianyu sangat pelan dan halus sehingga hanya Hanguang-Jun sendiri yang bisa mendengarnya.

"Lan Wangji, Lan Er-ge" sahut Hanguang-Jun dengan nada suara yang terdengar ramah. Kecuali Mo Xuanyu dan Lan Sizhui, orang-orang di sekitar mereka terlihat terkejut dengan ucapan Hanguang-Jun yang selama ini mereka kenal sangat dingin bahkan sama sekali tidak memiliki intonasi ramah, hanya terdengar kaku.

Xiao Xianyu hanya menganggukkan kepala pelan tanda mengerti, lalu melangkah mundur dan menghilang saat melewati Mo Xuanyu. Ya, sebenarnya tidak hilang, Xiao Xianyu hanya menghilangkan keberadaannya lagi sama seperti sebelumnya.

"Jiang-Zongzhu, Zongzhu!" seorang pria yang berpakaian serba ungu mendatangi mereka, namun melihat ada orang lain selain Pemimpin Jiang membuatnya terdiam.

"Katakan, ada urusan apa hingga berlari dan berteriak begitu?" tanya Pemimpin Jiang.

"Be-begini.. kami melihat bahwa ada cahaya biru beberapa kali muncul dan menghancurkan jaring emas Dewa di Gunung ini"

"Berapa banyak??"

"Se-semuanya Jiang-Zongzhu"

Mendengar itu Jiang-Zongzhu, merasa marah. Bukan masalah harga dari jaring emas Dewa yang di hancurkan, jika hal itu klan Jiang tidak mempermasalahkannya, klan Jiang tidak akan miskin hanya untuk ratusan jaring emas Dewa. Hanya saja yang menjadi masalah adalah harga diri klan Jiang, harga dirinya juga sebagai Pemimpin Jiang, ini merupakan penghinaan bagi dirinya.

Memutar-mutar cincinnya, Pemimpin Jiang tampaknya sedang mempertimbangkan sesuatu hingga akhirnya menenangkan dirinya. Melawan seorang Hanguang-Jun adalah sesuatu yang tidak pasti, bahkan pedang miliknya 'Sandu' belum pernah bersinggungan dengan 'Bichen' jadi dia tidak punya alasan untuk memperpanjang masalah ini. Mau di kemanakan wajahnya jika dia benar-benar bertarung dengan seorang Hanguang-Jun hanya untuk ratusan jaring emas Dewa.

"Jiang-Zongzhu, untuk jaring Emas Dewa yang telah rosak, Yun Shen Buzhi Chu akan menggantinya" ucap Lan Sizhui, namun Jiang Cheng hanya memberikan ekspresi dingin.

"Tidak perlu" tegas Jiang Cheng.

Membalikkan tubuhnya berniat pergi namun tampaknya Jin Ling tidak terima atas kehilangan ratusan jaring emas Dewa yang sudah di keluarkan oleh Pamannya. Akhir Jiang-Zongzhu mengurungkan niatnya pergi.

"Bukankah itu tidak wajar, aku sedang berburu di sini. Lalu kenapa semua jaring ku di putuskan! Paman ku sudah memutuskan tempat ku untuk berburu dengan hati-hati namun kalian merusaknya, apa bagusnya Gusu Lan, hanya sekte yang suka ikut campur" sarkas Jin Ling.

Mendengar itu, Lan Jingyi juga tidak terima.

"Lalu apa bagusnya Lanling Jin mu itu! hanya bergantung pada kecantikan dan kekayaan. Jika berburu malam lakukanlah dengan adil, apa kau terlalu takut melawan makhluk ganas makanya merengek pada Paman mu untuk memasang banyak jebakan agar kau mudah berburu. Mau sampai kapan kau seperti bayi, dasar Nyonya muda Jin" Lan Jingyi pun tak kalah sarkas dengan Jin Ling, walaupun nada suaranya tidak setajam Jin Ling.

"Jingyi.. sudahlah, jangan membuat masalah" ucap Lan Sizhui sambil menepuk pelan bahu partnernya itu.

"Dia harus di beri tahu, jangan hanya bersikap manja dan seenaknya hanya karena dia keponakan dari dua sekte besar" ucap Lan Jingyi.

"Kau tidak perlu memberitahu ku, aku juga tidak manja. Aku juga melakukan yang terbaik yang ku bisa, jadi bukan salah ku. Setiap kultivator memiliki metode masing-masing untuk berburu" sahut Jin Ling.

"Apa kau bil-"

Dan tiba-tiba saja mulut Lan Jingyi terkunci. Lan Jingyi mengapa kearah Lan Sizhui namun Lan Sizhui menggelengkan kepalanya. Artinya Hanguang-Jun yang sedang mendisiplinkannya.

"Haha rasakan kau tid-"

Kali ini mulut Jin Ling juga sama seperti Lan Jingyi yang terbungkam. Melihat hal itu Jiang-Zongzhu tidak terima.

"Apa ini?? klan ku memiliki cara untuk mendisiplinkan jadi tidak perlu orang luar melakukannya" protes Jiang-Zongzhu. Hanguang-Jun hanya melihat wajah marah Jiang-Zongzhu dengan tenang.

"Tidak perlu meneruskan pertengkaran" itulah yang di ucapkan oleh Hanguang-Jun. Lalu Jiang-Zongzhu berusaha kembali menekan amarahnya.

~~~

Beberapa saat setelah Xiao Xianyu memisahkan dirinya dari orang-orang di bawahnya.

"Terlihat seru" Song Lan berdiri tidak jauh dari dahan tempat Xiao Xianyu duduk bersandar.

"Em, begitulah" Xiao Xianyu membuka penutup kepalanya dan melihat kearah Kakak-kakaknya.

"Salam Da-ge, Er-ge" Xiao Xianyu hanya menundukkan sedikit kepalanya, mengingat tempat mereka tidak terlalu cocok untuk memberi salam dengan benar.

"Salam juga Xian-didi" sahut Xiao Xingchen yang duduk di dahan pohon yang lain.

"Jadi.. apa yang sudah Didi temukan?" tanya Song Lan.

"Anomali di sini, akan jelas jika kita melihat dari arah datangnya. Dan aku berpendapat bahwa anomali itu berasal dari kuil yang ada di daerah Gunung ini" jawab Xiao Xianyu.

"Kuil Dewi?" tebak Xiao Xingchen dan Xiao Xianyu mengangguk.

"Banyak hal unik mengenai patung yang ada di kuil itu. Dulu sekali, itu bukan kuil, hanya gua besar yang kosong dengan batu berukuran cukup besar di tengahnya. Namun orang-orang mulai berdo'a pada agung itu dan perlahan batu itu mulai membentuk dirinya"

"Batu yang membentuk diri karena do'a? bukankah itu aneh" Xiao Xingchen mengangguk, membenarkan ucapan Song Lan.

"Karena itu bukan batu tapi bagian tubuh monster" sahut Xiao Xianyu menatap kedua Kakaknya dengan tenang dan senyum teduh.

"Jika memang itu ulah monster, maka akan masuk akal. Monster itu memakan do'a-do'a orang yang datang padanya. Semakin banyak yang berdo'a maka semakin kuat. Namun bagaimana caranya dia mengabulkan do'a orang-orang yang berharap padanya?" tanya Song Lan.

"Itu mudah, do'a adalah harapan dan harapan terjadi setelah kehancuran. Jika tidak ada harapan akan menimbulkan kebencian. Jadi sebelum benar-benar kuat, bukan do'a yang dimakan, namun kekuatan kebencian" jawab Xiao Xingchen.

"Dan saat kebencian cukup membuatnya kuat, dia akan mencari hal lain untuk membuatnya kuat, kalian tahu apa?"

"Dengan cara memanfaatkan keadaan Gunung" jawab Song Lan.

"Benar. Jika memang monster itu pintar, dia memanfaatkan keadaan Gunung ini dan menimbulkan bencana dengan kekuatan yang dimilikinya. Setelah itu dia menarik lebih banyak kekuatan negatif hingga memenuhi Gunung ini. Selagi mengkonsumsi kekuatan kebencian, kekuatan negatif dia juga mulai mengkonsumsi arwah yang bergentayangan di sini. Entah arwah yang tersasar atau memang mati akibat ulahnya" lanjut Xiao Xingchen. Xiao Xianyu dan Song Lan mulai memahami hal yang terjadi dengan hal-hal yang terjadi di Gunung Dafan ini.

"Da-ge... lalu mengenai makam yang ada di dekat kuil. Menurut pandangan ku setelah mendatangi makam itu sebelum ke desa Mo. Makam itu dibuat terburu-buru oleh seseorang. Anehnya banyak arwah yang terperangkap di kuil, bukan di sekitaran makam" Xiao Xianyu melihat kearah Xiao Xingchen dengan tatapan bingung. Membuat Xiao Xingchen mencubit pelan pipi Xiao Xianyu.

"Haha... jika mengenai makam itu, dibuat sehari semalam oleh seorang pria yang baru saja menikah. Korban yang mati adalah seluruh penduduk desa yang menjadi tamunya. Usai acara, badai datang membuat mereka berlindung di sekitaran kuil dan juga di dalam kuil namun setelah longsor semuanya mati termasuk yang ada di dalam kuil. Setelahnya, pria itu seorang diri menguburkan mereka semua, beberapa hari kemudian dia mati di bunuh hewan buas dan istrinya menghilang setelah berdo'a di kuil" jawab Xiao Xingchen.

"Ah.. semuanya masuk akal. Jika sesuatu seperti itu terjadi, maka monster itu sudah berhasil membentuk dirinya dengan sempurna" mendengar ucapan Song Lan membuat Xiao Xingchen menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Kaki monster itu belum terbentuk. Namun jika ada orang yang berdo'a dan membawa banyak korban bisa membuatnya terbentuk sempurna" ucap Xiao Xingchen.

"Jadi apakah kita harus menghancurkan patung monster itu selagi tidak berbentuk sempurna?" tanya Song Lan.

"Tidak bisa Er-ge, itu adalah daerahnya. Sama saja seperti kita yang menyerahkan diri untuk di serang" jawab Xiao Xianyu. Hal itu membuat Song Lan menghela napas frustasi.

"Tenanglah a-Lan, yang kita lakukan sekarang hanya menunggu" nasehat Xiao Xingchen.

"Benar juga sih, lagipula tubuh Gege masih lemah karena 5 ronde tadi" mendengar itu, Xiao Xingchen langsung menendang Song Lan.

"Kenapa menendang ku" protes Song Lan.

"Sudah ku katakan jangan berbicara seperti itu di hadapan Xian-didi" ucap Xiao Xingchen yang memasang ekspresi kesal.

"Tidak masalah, a-Xian memahami keadaan Da-ge dan Er-ge" jawab Xiao Xianyu dengan wajah tenangnya.

"Nah Gege dengarkan" Song Lan tersenyum penuh bahagia.

"Tetap saja. Itu... itu privasi" ucap Xiao Xingchen di susul dengan samburat merah tipis di kedua pipinya.

"Er-ge" tegur lembut dari Xiao Xianyu.

"Baiklah-baiklah aku tidak akan membuat masalah dengan kedua bidadari cantikku ini" lalu Xiao Xianyu mengeluarkan Bu Jie dari balik lengan hanfu kirinya dan menunjukkan kearah wajah Song Lan.

"Jatuh" ucap Xiao Xianyu, sedetik kemudian Song Lan benar terjatuh dari atas dahan pohon.

"Hehe, siapa yang kau sebut cantik hm" ucap Xiao Xingchen, lalu Xiao Xingchen dan Xiao Xianyu melakukan gerakan 'tos' bersama.

"Astaga, mereka tidak mau mengaku cantik" ucap Song Lan yang sudah terjatuh di semak-semak.

Tertanda

Bynni

19/2/22

Edited : 19/9/24

[...] [...] [...]

Bynni lil note:

Halo lagi reader's kesayangan Bynni, maaf ya baru update. Bynni lupa mulu mau ngetik hehe. Idenya ada tapi pas ngetik suka tiba-tiba lenyap

Dan lagi, komputer Bynni rusak, jadi ngetiknya dari handphone. Maafin Bynni kalau banyak auto correct ya, kasih tau aja ke Bynni yang mana aja typonya.

Karena chapter ini keliatannya agak random dan membingungkan, sekali lagi maafin Bynni, nanti akan Bynni cek ulang dan Bynni cantumin tanggal revisinya aja ya. Dan kemungkinan karena chapter ini udah kepanjangan, chapter selanjutnya akan pendek.

Reader's : "Bynni males wuuu"

Hehe engga kok, cuma cerita flashback Bynni mulai dari chapter 8. Spoiler untuk flashbacknya itu bukan balik ke Yunshen Buzhi Chu kok, jadi tenang aja.

Sampai jumpa lagi di chap berikutnya, salam sayang Bynni~.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro