Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

One Chance All Change #5

WARNING!!

TYPO DIMANA-MANA; LUBANG PLOT; CRACK PAIR; OOC; PEMERAN NOVEL INI HANYA MILIK MXTX

.

.

.

#5: DIBAWAH REMBULAN KEMBALI BERTEMU

Sebelumnya:

"Ayo kita pergi bersama menuju pekarangan Barat" ajak Xiao Xianyu dan dibalas anggukan mantap dari kultivator-kultivator muda Gusu Lan.

<>

Pekarangan Barat Kediaman Mo.

Sesampainya di pekarangan, para kultivator muda itu sibuk mempersiapkan segalanya, mulai dari jumlah kertas mantra, alat-alat pelindung saat ritual dilaksanakan dan hal lainnya. Xiao Xianyu tidak terlalu memperhatikan dan memilih untuk berkeliling disekitar pekarangan. Terlebih dia sudah menyiapkan segala jawaban atas hutangnya pada Mo Xuanyu 2 hari yang lalu.

"Puaaahh-! rasanya puas sekali membasuh wajah di kolam ini" ucap Mo Xuanyu yang duduk di pinggir kolam kecil yang langsung mengalir mata air segar. Lalu Mo Xuanyu meraba-raba pakaiannya, mencari tisu atau setidaknya kain kecil untuk mengeringkan wajahnya.

"Pakailah" sebuah tangan lentik dengan saputangan abu-abu gelap menghampiri wajah Mo Xuanyu, mendongak sebentar lalu tersenyum lebar setelah tahu siapa yang memberikannya saputangan.

"Setelah pakaian, kini aku berhutang saputangan indah ini. Terimakasih Bidadari penyelamat ku" ucap Mo Xuanyu dengan sangat bahagia, Xiao Xianyu sendiri tersentak lagi melihat senyuman yang di berikan Mo Xuanyu. Setelah riasan menyeramkan itu hilang, kini wajah Mo Xuanyu tampak lebih jelas. Terlihat sedikit mungil namun meninggalkan cukup banyak penegasan di wajahnya bahwa itu tetaplah wajah pria. Dan lagi senyuman itu, benar-benar persis dengan senyuman milik Wei Wuxian saat muda, ah rasanya dia ingin melindungi senyuman Mo Xuanyu. Jika dia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, setidaknya dia ingin melindungi senyuman orang ini agar dia tidak lagi kehilangan dirinya sendiri.

"Tidak perlu berterima kasih, aku juga sudah berhutang pada mu satu kehidupan, satu raga sebagai tempat ku hidup... dan juga bagian raga mu yang ku pakai sekarang" jawab Xiao Xianyu lembut. Sementara Mo Xuanyu terlihat bingung dengan ucapan Xiao Xianyu. Ya, Xiao Xianyu paham kenapa orang di hadapannya terlihat bingung, mengambil duduk di batu pinggiran kolam di sebelah Mo Xuanyu dan Xiao Xianyu tersenyum tipis.

"Aku tahu, kau pasti bingung. Singkatnya kita memang berbagi raga, karena raga ku Yiling Laozu di kehidupan pertama telah hilang di lahap energi kebencian jiwa-jiwa liar di Bukit Luanzhang. Kemudian, aku di bangkitkan oleh mu- ah tidak, kau memberikan tubuhmu pada ku melalui ritual yang sama, yang kau lakukan beberapa hari yang lalu. Memang benar jika ritual itu adalah memberikan raganya pada jiwa yang dipanggil dan jiwa mu yang akan kembali ke bumi. Hanya saja untuk sekarang jiwa ku masih memiliki raga dan hidup. Asal kau tau, penarikan jiwa paksa saat jiwa itu memiliki raga sangat sakit" Xiao Xianyu menatap Mo Xuanyu serius, mendadak Mo Xuanyu menundukkan kepalanya merasa bersalah. Kemudian Xiao Xianyu tersenyum lagi.

"Aku menjalankan hidup kedua ku di tubuh mu, keadaan memang sangat kacau saat itu. Namun akhirnya semua bisa kembali normal. Aku hidup damai cukup lama, namun aku mati mengenaskan setelahnya. Mengingat tubuhmu yang dulu tidak memiliki ilmu kultivasi yang cukup. Aku tidak terlalu ingat bagaimana kematian kedua itu menghampiri ku. Lalu Nenek ku Baoshen Sanren turun dari tempat yang selama ini didiami olehnya, sekedar untuk mengambil mayat mu dan mengunci jiwa ku agar tidak tersebar" Xiao Xianyu terdiam sebentar, sementara Mo Xuanyu dengan serius mendengarkan, walaupun Mo Xuanyu tidak terlalu percaya. Namun dia berusaha mengerti.

"Baoshen Sanren melakukan ritual terlarang yaitu memutar waktu hidup seseorang dan membuatnya terlahir kembali. Ya, kehidupan yang kembali itu adalah kehidupan ku menggunakan jiwa ku, anggap saja itu kehidupan ketiga ku dan aku memiliki hutang untuk meminimalisirkan kesialan yang terjadi di kehidupan pertama ku, sayang sekali karena ingatan ku di segel sebagai bayaran diri ku yang terlahir kembali menggunakan teknik terlarang. Hingga akhirnya aku hanya bisa mengubah sedikit yang bisa ku ubah" Xiao Xianyu kini terdiam, dia tidak melanjutkan kata-katanya lagi.

"Lalu, apa yang terjadi setelahnya??" tanya Mo Xuanyu penasaran.

"Setelahnya?? aku tetap ditakdirkan sebagai Yiling Laozu, aku tidak marah untuk yang itu, namun aku marah karena ketika aku mendapatkan kekuatan dari energi kebencian dan sebagian segel dari ingatan ku di kehidupan pertama terbuka dan aku mengulang kesalahan yang sama di kehidupan pertama ku, yaitu membiarkan Paman Jiang serta Madam Yu mati mengenaskan" air mata mengumpul di pelupuk mata Xiao Xianyu.

"Setelahnya aku berusaha keras menghindari kematian Jiejie ku dan kekasihnya, walaupun cukup sulit aku berhasil, kemudian mati. Ya kurasa itu semua akhir dari segalanya, 3 kehidupan itu sangat luar biasa bagi ku. Sayangnya tidak... Da-ge ku, Xiao Xingchen mengambil tubuh Yiling Laozu sebelum hancur dan... tubuh kita di satukan, seperti di ciptakan kembali oleh Baoshen Sanren, dari itu jugalah kenapa aku memiliki nama Xianyu, nama yang cukup lucu dan itu perpaduan nama kita. Terdengar seperti hal konyol bukan?? namun itulah teknik terlarang, yang bisa dilakukan dengan bayaran besar, entah kau percaya atau tidak" Xiao Xianyu mengakhiri cerita singkatnya, namun Mo Xuanyu terlihat tidak puas.

"Sudah ku duga cerita singkat itu tidak akan memuaskan rasa penasaran mu" ucap Xiao Xianyu seraya menyentuh alis Mo Xuanyu yang bertaut.

"A-ah maaf kan aku... aku hanya-" ucapan Mo Xuanyu terhenti, dia merasa sedikit pusing dengan sengatan dari jari Xiao Xianyu.

"Tidak masalah, aku akan membiarkan mu melihat semua ingatan ku... aku memang tidak bisa mengingat semuanya karena beberapa di segel itu, namun kau bisa karena kita berbagi raga" mendengar hal itu Mo Xuanyu menjadi tenang lalu menutup matanya, menerima kekuatan yang di salurkan oleh Xiao Xianyu dan menjadi saksi dari semua ingat Xiao Xianyu dari awal hingga akhir.

"Ya~ untuk sementara dia akan tertidur, sebaiknya ku letakkan dulu tubuhnya di dalam ruangan" dengan mudahnya Xiao Xianyu mengangkat Mo Xuanyu dan meletakkannya di dalam kamar kosong yang kebetulan ada di dekat kolam mereka duduk tadi.

Setelah itu, Xiao Xianyu kembali berkeliling lalu memeriksa keadaan para kultivator muda yang ditinggalkannya tadi.

'Jika tidak salah, sayatan ini ada kaitannya dengan keluarga Mo, tapi aku tidak ingat apa yang kulakukan dulu... belum lagi tangan, sebenarnya tangan seperti apa yang membuat kehidupan kedua ku kacau' sepanjang jalan Xianyu terus menatap sayatan lengen kirinya sambil berpikir dan berusaha mengingat petunjuk-petunjuk agar kehidupannya kali ini lebih mudah. Langkah Xiao Xianyu terhenti saat mendengar langkah kaki yang sepertinya sedang sembunyi-sembunyi, walaupun cukup jauh jaraknya namun pendengaran Xianyu jauh lebih tajam.

'Aku tidak ingat jika ada dua orang tambahan tanpa ilmu kultivasi boleh berkeliaran di sini' batin Xiao Xianyu, dari kejauhan dia memperhatikan dua tamu yang tidak diundang itu. Ternyata itu adalah Mo Ziyuan dan a-Tong. Terlihat Mo Ziyuan mengambil sesuatu dan menyimpannya di saku pakaiannya, lalu pergi begitu saja.

"Hem.. sepertinya barang itu sedikit familiar" Xiao Xianyu bergumam dan melanjutkan acara berkelilingnya, hingga dia berhenti di depan bendera hitam yang digantung di tiang halaman, ada beberapa di tanah, di dinding dan juga di atap. Setiap bendera yang digantung menggunakan tiang dijaga oleh satu murid.

"Ehm" Xiao Xianyu melihat bendera itu dengan seksama, coretan-coretan merah itu benar-benar tidak asing dan saat menyentuhnya, sensasi itu kembali mengingatkannya bagaimana dulu dia menciptakan mantra ini diatas kertas mantra.

"Xi..Xiaoyu-Gongzi masih di sini??" Xiao Xianyu mengingat wajah pemuda itu, Lan Jingyi kah namanya?. Lalu Xiao Xianyu mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Aku tidak akan menggangu formasi kalian, namun bisakah kupinjam ini sebentar?" tanya Xiao Xianyu lembut, Lan Jingyi bingung ingin menjawab apa, dia tidak ingin menolak, namun jika mengizinkan akan merusak formasi yang mereka buat. Atau malah mencelakakan Xiao Xianyu.

Lan Sizhui yang mengawasi dari atap kemudian turun.

"Ada apa Jingyi??" tanya Lan Sizhui dan berdiri di samping Lan Jingyi.

"Xiaoyu-Gongzi ingin meminjam satu bendera... aku tidak bisa menolak, namun aku tidak ingin Xiaoyu-Gongzi celaka" jawab Lan Jingyi dengan wajah yang terlihat kalut dan khawatir.

"Jadi begitu... tidak apa, Xiaoyu-Zhenbei bisa meminjam satu, silahkan diambil Xiaoyu-Zhenbei" ucap Lan Sizhui dengan senyuman manisnya. Sembari melihat lihat bendera yang ada di tangannya, Xiao Xianyu yakin jika ini bendera yang sama seperti ciptaannya dulu.

Terlihat dari bendera khusus dan garis mantra, benar jika yang ada di tangannya adalah 'Bendera Pemancing Arwah' dan benda ini akan berfungsi jika di dekatkan dengan manusia bernyawa. Bukan hanya memancing arwah, hantu bahkan mayat hidup dalam radius tertentu, lalu menyerang manusia hidup yang ada bersama bendera tersebut.

Jika mereka menyusun formasi, lalu menjaga bendera masing-masing satu, artinya mereka ingin memancing arwah, setan maupun mayat hidup langsung ke diri mereka.

'Begitukah?? setelah kompas setan, lalu sekarang bendera pemancing arwah. Sebenarnya apa yang terjadi dengan dunia kultivasi. Di kehidupan pertama dan ketiga, tetap dia keduanya aku dibenci mati-matian oleh mereka, namun memakai penemuanku... haruskah aku merasa bangga seperti sebelumnya, tidak-tidak mungkinkah ini bentuk dari rasa kasihan atau rasa bersalah??

Xiao Xianyu meremas kuat bendera yang ada di tangannya. Mengetahui fakta bahwa dia mati dua kali karena di khianati bukan membuatnya benci, namun muak. Jika saja bisa, sedari awal dia tidak ingin dilahirkan sebagai kultivator. Dia hanya ingin jadi manusia biasa, tidak memiliki kekuatan namun mampu melindungi diri sendiri adalah hal cukup untuknya. Sia-sia rasanya memiliki kekuatan hebat sekalipun namun tidak bisa melindungi siapapun bahkan untuk dirinya sendiri.

"Jika... Xiaoyu-Zhenbei masih merasa kurang sehat ada baiknya istirahat saja di ruangan tertutup. Kami juga akan segara melakukan perburuan sebaik mungkin agar Xiaoyu-Zhenbei tidak repot membantu kami" Lan Sizhui bisa melihat sekilas dari tatapan Xiao Xianyu yang marah dan genggamannya pada bendera menjadi bukti bahwa Xiao Xianyu memiliki sesuatu yang buruk berkenaan dengan bendera pemancing arwah tersebut.

"Terimakasih sudah mengkhawatirkan aku, namun aku baik. Ah iya, garis mantra yang kali buat begitu lengkap dan baik" Xiao Xianyu tersenyum lembut lalu mengembalikan bendera itu ke tangan Lan Jingyi.

'Terlihat jika pola gambarnya hanya untuk memancing monster maupun arwah dengan radius 2 kilometer saja... ya seharusnya tidak menjadi masalah, namun aku sedikit khawatir mengingat Mo Xuanyu baru saja melakukan ritual gila itu dan membangkitkan lebih banyak arwah ber-energi negatif dalam skala besar'

"Aku akan istirahat sebentar, kalian berhati-hatilah dan jangan lengah" Xiao Xianyu mengelus kepala Lan Sizhui pelan disertai senyum lembut layaknya seorang ibu yang sedang menyemangati anaknya. Jika bertanya pada Xiao Xianyu kenapa bersikap seperti itu... ya dia sendiri juga tidak paham dengan refleks tubuhnya terhadap anak ini, seakan ada magnet yang membuatnya ingin memberi lebih banyak kasih sayang.

Sementara Lan Sizhui tidak bisa berkata apapun, wajahnya memerah hingga ke telinga. Dia sangat malu namun juga senang mendapatkan perlakuan itu dari Xiaoyu-Zhenbeinya . Merasa bahwa kehangatan telapak tangan itu benar-benar familiar, membuatnya menjadi tenang dan aman.

"Curang sekali... aku juga ingin mendapatkannya~" salah satu murid yang berada diatas atap menyaksikan interaksi Lan Sizhui, Lan Jingyi dan Xiao Xianyu sejak tadi, dia merasa sedikit cemburu karena merasa bahwa segalanya hanya ditujukan untuk Lan Sizhui maupun Lan Jingyi.

"Haha, jika kau ingin... maka berkultivasilah lebih serius lagi" sahut temannya yang lain menyemangati.

~~~

Malam tiba, udara semakin mendingin. Mo Xuanyu bangun dari tidurnya, membuka mata dan menatap sekitar. Dia berada di kamar yang jarang dipakai dibagian Barat kediaman Mo, itu artinya dia juga berada di dekat lokasi perburuan malam kultivator Gusu Lan.

"Wei... Wuxian" bisik Mo Xuanyu dengan suara penuh kesedihan, ia mendapati keberadaan Xiao Xianyu tidak jauh darinya, sedang duduk dan sedikit menunduk menutup mata. Mendengar suara Mo Xuanyu, perlahan Xiao Xianyu meluruskan tatapannya lalu membuka mata.

"Minumlah" Xiao Xianyu memberikan kendi berisi air, sementara tatapan Mo Xuanyu sudah mengabur tertutupi oleh air mata yang menumpuk, siap jatuh kapan saja.

"Hiks... kenapa ingatan mu, kehidupan mu hiks... hiks"Mo Xuanyu menangis dengan pilu, suara tangisnya begitu menyedihkan untuk didengar.

"Apa kehidupan ku begitu buruk??" tanya Xiao Xianyu lembut, dengan sabar dia menepuk pelan punggung Mo Xuanyu. Mo Xuanyu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Ke-kenapa... dunia memang sudah kejam sejak awal, tapi kau lebih memilih turun dari pengasingan... bukankah lebih aman jika hiks.. bersama Baoshen Sanren?" tanya Mo Xuanyu, sementara Xiao Xianyu menghela nafas pelan.

"Bukankah tujuan ku sudah jelas... aku memilih turun karena aku tidak pernah berniat untuk naik ke langit seperti ne- maksudku guru. Bagiku kekuatan besar namun terlambat melindungi orang yang dikasihi adalah kesalahan paling buruk" jawab Xiao Xianyu disertai senyuman tipis.

Mo Xuanyu terus menangis untuk beberapa saat dan Xiao Xianyu tetap menunggu dengan sabar hingga Mo Xuanyu tenang.

'Aku akan memastikan bahwa kau kembali bersama kekasih mu nanti' tekad Xuanyu di dalam hatinya sambil memandangi wajah orang yang sejak tadi masih sabar menenangkannya.

"Aku... sudah lebih baik, ayo kita keluar" ajak Mo Xuanyu dan Xiao Xianyu hanya mengangguk kecil, mengikuti Mo Xuanyu dari belakang.

Saat mereka melewati pekarangan Barat, mereka bisa melihat para kultivator muda itu sedang berjuang keras melawan arwah, setan dan monster kecil yang berhasil di pancing. Mo Xuanyu melihat mereka dengan sangat antusias, dia tidak pernah menyaksikan perburuan kultivator sebelumnya dan dia merasa sangat tertarik.

"Jika kau mau, kau bisa menangkap satu" ucap Xiao Xianyu dan kalimat itu membuat orang dihadapannya menatap dirinya dengan antusias.

"Tidak sekarang, mereka hampir selesai" Xiao Xianyu melanjutkan ucapannya.

"Baiklah!! aku tidak sabar untuk berburu setidaknya satu arwah ditempat lain" sahut Mo Xuanyu, lalu mereka melanjutkan langkah mereka. Namun, kembali terhenti saat beberapa pelayan memasuki pekarangan Barat.

"Hm... kenapa kalian datang ke pekarangan ini?? bukankah pemimpin kami sudah berbicara jelas bahwa tidak ada yang boleh berkeliaran saat malam tiba" ucap Lan Jingyi yang posisinya paling dekat dengan para pelayan.

"Maafkan kami tuan kultivator muda, namun terjadi masalah yang serius, baru saja kami menemukan mayat seseorang. Jika tidak keberatan, bisakah kalian ikut kami ke Aula Timur?" salah seorang pelayan wanita itu berbicara.

"A-Ding..???" gumam Mo Xuanyu dari kejauhan, dia mengingat jelas jika wanita itu juga banyak campur tangan dalam menyiksanya di kediaman Mo. Lalu semua kultivator mudah itu pergi mengikuti pelayan kediaman Mo setelah memasang array pelindung di pekarangan Barat. Mo Xuanyu dan Xiao Xianyu mengikuti dari belakang dalam diam.

~~~

Aula Timur Kediaman Mo.

Sesampainya mereka disana, beberapa pelayan sudah berkumpul, Lan Sizhui dan murid Gusu Lan yang lain tampak begitu serius dan berdiskusi kecil mengenai masalah yang terjadi.

Mo Xuanyu baru saja berjalan menuju kamarnya, memeriksa jika ada barangnya lagi yang hilang, namun sudah ditangkap oleh rombongan pelayan yang membawa beberapa senjata tajam.

"Tangkap pembunuh itu"

"Perlukah kita mencincang tubuhnya disini??"

"Jangan.. kita serahkan dulu pada Nyonya"

Dan akhirnya disinilah Mo Xuanyu, kembali ke depan Aula Timur dengan cara diseret. Dan Xiao Xianyu hanya berdiri dari kejauhan dengan wajah yang sudah tertutupi dengan jubah. Memperhatikan segalanya dari jarak jauh, walaupun merasa kalau ada aura negatif yang begitu pekat, Xiao Xianyu sendiri belum yakin darimana asalnya.

Sementara Aula Timur semakin penuh dengan keberadaan kerabat lain, wajah mereka semua terlihat ketakutan, panik dan bingung. Lalu Mo Xuanyu melihat ada sesuatu di lantai, berbentuk seperti manusia, jika di lihat lebih jelas wajah itu sangat familiar bagi Mo Xuanyu.

"Mo Ziyuan.." panggil Mo Xuanyu cukup keras, mendadak Aula menjadi hening dan semua tatapan mengarah padanya.

"Jadi benar... itu Mo Ziyuan, a-apa yang terjadi padanya??" tanya Mo Xuanyu dengan wajah bingung, kali ini dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan sepupunya itu. Lihatnya kulit yang menghitam dan keriput, sangat menyeramkan dengan mata menonjol, pipi cekung, juga badan yang sangat kurus, terlalu kurus seakan semua daging serta lemak terhisap habis.

'Mati membuatnya menjadi lebih jelek' batin Mo Xuanyu, tapi dia bukan menghina... itu kebenaran yang ada dan Xiao Xianyu yang ada disana juga setuju dengan pendapat Mo Xuanyu yang terlihat jelas hanya dengan melihat ekspresi Mo Xuanyu.

"Kau... KAU PEMBUNUUUH!!"

Terakhir kali Mo Xuanyu ingat sesaat memasuki Aula, Nyonya Mo masih tidak sadarkan diri, namun sekarang sudah berteriak dengan belati ditangannya. Dengan sigap Lan Sizhui menepis belati yang ada di tangan Nyonya Mo, lalu LanJingyi yang langsung mengunci pergerakan Nyonya Mo.

"Aku ingin membalaskan dendam anakku!! kalian... kenapa kalian menghalangiii!!" teriakan Nyonya Mo semakin keras, sementara Tuan Mo sendiri hanya terdiam mematung dengan wajah sangat pucat menatap mayat anaknya.

"Aku tidak tahu apa-apa dan tidak memiliki hubungan apapun mengenai kematian Ziyuan, lagipula aku tidak menemui Ziyuan setelah keluar dari ruang pertemuan" yang dikatakan Mo Xuanyu memang benar, karena dia tidur semalaman melihat semua memori Xiao Xianyu dalam mimpinya. Dia baru bangun dan sudah dituduh yang aneh-aneh, membuat kesal saja.

"BOHONG!! Mo-Gongzi mengatakan akan mengunjungi kamar mu sebelum gelap karena ingin meminta maaf langsung, dia merasa bersalah telah melempar mu dengan kursi. Setelah gelap tiba, Mo-Gongzi belum juga keluar dari kamar mu dan aku malah mendapati mayat Mo-Gongzi yang sudah tergeletak mengenaskan dikamar mu. Kau tidak memiliki hati!! setelah membunuh dengan bengis, bahkan kau menyembunyikan mayat Mo-Gongzi di kamarmu!!" a-Tong berbicara dengan air mata yang sudah mengair deras di pipinya, sebagian orang menatap iba a-Tong karena a-Tong adalah pelayan pribadi Mo Ziyuan.

(**Mo-Gongzi yang di maksud a-Tong adalah Mo Ziyuan)

Tapi... hei hei, sekarang siapa yang berbohong di sini. Mo Xuanyu sama sekali tidak tahu jika Mo Ziyuan akan merusuh di kamarnya, entah apapun yang dilakukan Mo Ziyuan di kamar miliknya, memang bukan hal yang bagus. Bisa saja beberapa kertas mantra yang dia tinggalkan, malah digunakan dengan cara aneh oleh Mo Ziyuan yang akhirnya membuat Mo Ziyuan mati mengenaskan.

"Aku tidak melakukan apapun, SAMA SEKALI TIDAK!! apa-apaan omong kosong itu! aku memang gila bukan berarti aku juga suka membunuh dasar sialan" Mo Xuanyu akhirnya menumpahkan kekesalannya. Tidak cukupkah dengan rumor buruknya, menghina dia sana-sini tanpa bukti, membuat Ibunya bunuh diri karena malu. Dia sudah terlalu banyak menahan hinaan yang bahkan tidak pernah dia lakukan, dia tidak homo, dia tidak malas dalam kultivasi, dia bersungguh-sungguh namun akhirnya jadi percobaan kakak keduanya, dia tidak mempelajari ilmu hitam se berbahaya yang selalu di gosipkan dan tidak pernah mempraktekkan ilmu itu kepada siapapun.

"Mayat anakku sudah jadi bukti atas tindakan keji mu!! apalagi yang harus kau tutupi bajingan!" bantah Nyonya Mo/

Lan Sizhui juga menyaksikan sendiri saat Mo Xuanyu membuat ulah, walaupun terlihat dilebih-lebihkan, tapi dia paham bahwa kehidupan Mo Xuanyu tidak mudah, memiliki tempat tinggal yang tidak pernah disebut rumah, semakin lama tinggal justru semakin banyak rumor lain beredar. Dari hal itu, membuat Lan Sizhui simpatik pada kehidupan Xiao Xuayu.

"Nyonya Mo... melihat kondisi yang terjadi, kematian anak anda tidak dilakukan oleh Mo-Gongzi. Daging dan seluruh inti kekuatan tubuhnya di hisap habis oleh arwah jahat tingkat tinggi" Lan Sizhui menjelaskannya dengan tenang dan baik, agar Nyonya Mo mengerti.

"HAH!! KALIAN TIDAK TAHU SAJA JIKA AYAH ORANG GILA INI ADALAH KULTIVATOR! BISA SAJA ILMU HITAM JUGA SUDAH DIAJARKAN OLEH AYAHNYA" bentak Nyonya Mo dengan keras, keadaan Nyonya Mo semakin kacau.

"Orang gila ini yang pembunuhnya! DIA MEMBUNUH A-YUAN KU!! KALIAN DENGAR SENDIRI ANCAMANNYA YANG AKAN MEMOTONG LENGAN ANAKKU, DIA YANG MEMBUNUH!! BAJINGAN GILA ITU PELAKUNYA" setelah itu Nyonya Mo menangis.

"A-Yuan bayi ku... sungguh malang diri mu... kau harusnya tidak perlu rendah hati untuk orang gila ini... kau selalu dijebak olehnya, kau tidak salah bayi kecil ku... namun bunuh dengan keji" racau Nyonya Mo di sela tangisnya. 

Ayolah~ bukankah sudah terlihat bahwa keluarga Mo begitu berantakan dan semua orang disini sangat percaya dengan kebohongan yang di buat keluarga ini, Mo Xuanyu benar-benar muak. Dan beberapa sesaat setelahnya, sesuatu mengejutkan ditemukan.

"Selain lengan kirinya, kami juga menemukan 'Bendera Pemancing Arwah' berada di dalam pakaiannya" dua orang murid Gusu Lan melapor pada Sizhui seraya menunjukkan bendera hitam yang sudah kusut dan terlihat bekas robekan. Mereka Lan Xiu dan Lan Huoin

Mo Xuanyu tidak bodoh, dia yang sudah melihat kedalam ingatan Mo Xianyu langsung paham alasan kematian Mo Ziyuan, walau lokasi dia mati sudah berubah tetap alasan kematian Mo Ziyuan tidak jauh dari tingkah sembrono Mo Ziyuan sendiri. Singkatnya, Mo Ziyuan yang tipikal tidak pernah terima saat disalahkan atau dipermalukan, akan membalas dendam dengan cara konyol. Mo Ziyuan tidak pintar dan sangat bodoh dengan mengambil barang kultivator lain sembarangan, lalu mendatangi kamar Mo Xuanyu dengan alasan berdamai... heh bilang saja ingin menakuti Mo Xuanyu, sayangnya saja Mo Xuanyu sedang tidak dikamar dan jika benar, maka Mo Ziyuan kembali mencuri barang lain milik Mo Xuanyu, kemungkinan itu adalah barang milik Guangyao yang lupa dibuang.

"Ke-kenapa anakku memiliki itu" gumam Nyonya Mo.

"Nyonya Mo, sepertinya aku mengetahui alasan dari kematian dari Mo-Gongzi. Bendera ini memiliki fungsi merayu arwah dan manusia hidup sebagai umpannya, Mo-Gongzi sendiri tidak membawa alat sihir apapun untuk melindungi dirinya sendiri hingga akhirnya menjadi sasaran yang mudah untuk di serang" jelas Lan Sizhui. Mendengar penjelasan Lan Sizhui malah membuat Nyonya Mo semakin marah, Nyonya Mo mengalihkan pandangannya pada suaminya.

"Suamiku itu tidak benar anak kita tidak salah!! ini semua karena anak pelacur itu dan kau yang selalu memberinya alat untuk melakukan ilmu hitam!" Nyonya Mo mencengkram lengan Suaminya kuat, namun Suaminya hanya diam layaknya patung. Karena tidak ada respon dari suaminya, Nyonya Mo kembali menatap rombongan Gusu Lan.

"Kalian juga tidak berguna sama sekali!!! kalian berkultivasi untuk menyingkirkan hal jahat lalu apa yang kalian lakukan!! a-Yuan bayi ku yang malang menjadi korbannya, kalian bahkan tidak bisa melindungi anak-anak. Sebenarnya kalian diajari kultivasi untuk apa?!!! menghancurkan keluargaku!!"

Wajah para kultivator muda itu langsung pucat dan telapak tangan mereka mengepal erat, mereka tidak bisa menjawab apapun yang dikatakan oleh Nyonya Mo. Gusu Lan terkenal dalam hal displin yang tinggi, tidak heran jika mereka diam saja karena kekerasan terhadap orang lemah adalah satu dari ribuan aturan mereka. Xiao Xianyu sangat ingin melakukan sesuatu terhadap Nyonya Mo, hanya saja kejadian ini bukanlah tugasnya dan tidak baik ikut campur urusan luar.

"Mereka hanya anak-anak yang masih muda! berhenti menyalahkan orang lain jika semua sudah jelas diakibatkan oleh Putra mu sendiri. Anak mu juga bukan bayi dalam gendongan, dia juga sudah dewasa, sudah bisa berpikir dengan baik. Aku yang gila saja bisa mendengar dengan baik larangan yang mereka katakan, atau jangan-jangan anak mu itu memang tuli" Mo Xuanyu juga sudah tidak tahan untuk diam, lebih baik dia ikutan menggila saja. Dan membela para kultivator muda ini tidak salah, dia juga mempelajari ilmu kultivasi. Hal itu tidaklah mudah, jadi kesalahan seperti ini adalah wajar.

"Anakmu juga tidak pernah ampun mengambil barang yang bukan miliknya. Harusnya jika dia juga belajar ilmu kultivasi, hal paling dasar dalam kultivasi dia tentu tahu. Mengambil dan memakai barang milik kultivator tanpa izin adalah tindakan tidak terpuji, apalagi tidak mengetahui level serta efek dari barang yang diambil. Mungkin... dia tidak pernah sial seperti sebelumnya karena mengambil barang-barang ku, aku hanya berkultivasi rendah jadi barang ku tidak meninggalkan efek buruk" Mo Xuanyu melanjutkan ucapannya, dan akhirnya Nyonya Mo terdiam kehabisan kata-kata. Sementara murid-murid Gusu Lan menghela nafas pelan.

Keadaan cukup tenang, jadi Mo Xuanyu kembali memperhatikan mayat Mo Ziyuan, ini bukan hanya bendera... pasti ada hal lain yang membuat mayat Mo Ziyuan terlihat salah, lalu ia melihat ada sesuatu melingkar dijari Mo Ziyuan.

"Cincin??" gumam Mo Xuanyu, dia ingat jika benda itu pernah dipakainya untuk kelancaran uji coba Kakak kedunya, cincin yang memiliki energi negatif yang tidak sempurna dan aktif saat berdekatan dengan benda yang energi negatifnya lebih kuat, tapi setelah insiden pengusiran di Lanling Jin... cincin itu kehilangan kekuatannya, karena Mo Xuanyu berpikir cincin itu tidak lagi berguna, dia cukup menyimpannya saja.

'Pantas saja... energi negatif berkumpul 3x lebih cepat saat cincin ini aktif, namun ada yang aneh' Mo Xuanyu masih memperhatikan mayat Mo Ziyuan, mencoba mendekat dan berniat melepaskan cincin itu, namun Ia nerasakan sengatan kuat hingga jari tangannya memerah.

"A--pa ini?? tidak lepas??" mata Mo Xuanyu melebar kaget, dia tidak pernah terkena efek buruk cincin ini karena dia memiliki Jindan dan mempelajari kultivasi.  

"Sialan" gumam Mo Xuanyu pelan. Ini berbeda dengan yang dia lihat di ingatan milik Xiao Xianyu. Mencoba memeriksa denyut nadi di tangan Mo Ziyuan namun tidak ada. Begitupun nafasnya, bisa di pastikan Mo Ziyuan memang mati, tapi hal ini masih mengganggu pikiran Mo Xuanyu. 

"Ada apa Mo-Gongzi??" tanya Lan Jingyi yang mendekat ke arah Mo Xuanyu.

"Bisa pinjamkan sedikit energi mu dan salurkan melalu dada Mo Ziyuan?" pinta Mo Xuanyu, walaupun Lan Jingyi kesal dengan tingkah gila Mo Xuanyu, namun yang dilihatnya sekarang Mo Xuanyu jauh lebih normal. Akhirnya dia memutuskan untuk membantu Mo Xuanyu dan menyalurkan kekuatannya sesuai arahan.

Sementara Mo Xuanyu mencoba fokus mendekatkan telinganya ke dada Mo Ziyuan. Matanya kembali melebar, dia melebarkan matanya lalu menatap Lan Jingyi yang sepertinya juga mengetahui hal yang sama.

"Di-dia!!" ekspresi kaget terlihat jelas di wajah Lan Jingyi, lalu tatapan Mo Xuanyu menyapu segala penjuru Aula.

"Dimana Tuan Mo?!!!" tanya Mo Xuanyu dengan panik, karena dia tidak menemukan keberadaan Tuan Mo.

"Beliau baru saja keluar Aula" jawab Lan Huoin, Mo Xuanyu seketika menggigit bibir bawahnya. Hal diluar prediksi jika mengikuti alur kehidupan Xiao Xianyu yang sebelumnya, namun beberapa hal juga tetap sama terjadi dan jika benar, maka Tuan Mo adalah yang selanjutnya mati.

"AAAAAA-!!!" teriakan itu berasal dari luar Aula, semua orang di Aula yang awalnya cukup tenang kembali ketakutan. 

Lan Sizhui dan beberapa murid Gusu Lan menyusul arah teriakan itu, lalu kembali lagi ke Aula dengan mayat yang sama persis mengenaskannya dengan Mo Ziyuan... itu adalah Tuan Mo. Dan a-Tong yang tidak sadar diri.

"Tangannya juga hilang" ucap Lan Sizhui setelah memeriksa mayat Tuan Mo. Kematian yang terlalu cepat membuat para kultivator muda ini kebingungan. Bukan salah mereka yang tidak cepat bertindak, namun yang menyerang mereka kelewat ganas.

Keadaan Aula kembali ricuh, semua orang ketakutan dan panik, mereka berusaha untuk keluar dari Aula.

"Jika ada yang keluar dari Aula ini, ku pastikan bahwa kalian yang selanjutnya menjadi korban!!" ancam Lan Jingyi, jika keributan terus terjadi... menangkap 'hal itu' akan lebih sulit lagi. 

Perlahan Aula kembali tenang dan hening. Murid-murid Gusu Lan bergerak ke sana sini memasang kertas mantra dan juga memeriksa keadaan orang-orang yang ada di Aula tersebut.

"Nyonya Mo... bagaimana keadaannya?" tanya Mo Xuanyu pelan. Dia menatap Lan Sizhui yang baru saja selesai memeriksa nadi Nyonya Mo.

"Tidak perlu khawatir. Beliau kelelahan" jawab Lan Sizhui.

"Dan.. Mo-Gongzi terimakasih untuk yang tadi" Lan Sizhui berbicara pelan, sementara Mo Xuanyu hanya mengangguk dan tersenyum.

"Aku hanya mengingat beberapa hal... kalimat itu juga, seseorang mengajari ku" balas Mo Xuanyu dan menatap kearah dimana Xiao Xianyu berada.

Dan tiba-tiba Huichen Mei tertancap tepat di depan Aula.

Xiao Xianyu muncul di dekat Huichen Mei, lalu sebuah segel muncul dari pedang itu.

"Perintahkan Murid yang lain untuk segera membawa pergi orang-orang di Aula ini kecuali Keluarga Mo dan pelayan Mo Ziyuan" lalu para kultivator muda itu mengerjakan sesuai perintah Xiao Xianyu.

"Apa yang terjadi??" tanya Mo Xuanyu yang mendekati Xiao Xianyu. Kemudian Xiao Xianyu mengeluarkan lengan kirinya dari dalam hanfu, memperlihatkan lengan rampingnya yang memiliki satu sayatan dalam, sayatan yang ditinggalkan Mo Xuanyu untuk ritual. Sekarang dia percaya jika kutukan ritual itu berpindah.

"Lima dan dalam waktu cepat menjadi satu, awalnya kupikir kau membatalkan kutukannya" 

"Jika tinggal satu... artinya Nyonya Mo-" perkataan Mo Xuanyu terhenti, dia melihat sendiri lengan kiri Nyonya Mo membesar. Xiao Xianyu menarik kerah belakang hanfu Mo Xuanyu, dan lompat cukup jauh ke belakang. Tepat saat mereka melompat, meja yang melayang kearah mereka langsung hancur menyentuh lantai.

"Menjadi kaya dan menghancurkan perabot rumah sepertinya wajar" ucap Mo Xuanyu, karena terlihat jika keluar Mo ini memiliki kebiasaan menghancurkan sesuatu.

"Konyol" ejek Xiao Xianyu. Mo Xuanyu memang gila dan dia mengakuinya, namun memikirkan hal konyol setelah selamat dari adegan melempar barang -dengan senang hati- bukanlah waktu yang tepat.

Mereka melihat Nyonya Mo yang sudah tidak sadarkan diri, dengan kulit menghitam dan mata yang berputar kebelakang. Ya tubuh Nyonya Mo telah diambil alih.

"Aku masih memikirkan alasan ini... karena- melihat kehidupan mu sebelumnya yang berada di tubuhku. Nyonya Mo juga yang diambil alih tubuhnya dan berusaha menyerang, lalu kenapa saat Mo Ziyuan, a-Tong ataupun Tuan Mo hanya di ambil inti kehidupannya??" 

"Hm... entahlah" jawaban singkat Xiao Xianyu membuat Mo Xuanyu langsung kesal, dia sudah serius dan berharap mendapat jawaban yang keren.

Dibalik jubahnya, Xiao Xianyu tersenyum.

"Nyonya Mo memiliki ilmu kultivasi yang cukup terlatih, Beliau masih memiliki sisa kesadaran yang membuat Roh itu kesulitan mengambil inti kehidupannya. Sementara 2 korban sebelumnya sudah berada dibawah tekanan hingga sangat mudah hanya untuk lewat mengambil inti kehidupan. Untuk Mo Ziyuan sendiri.. kurasa kau lebih tau"

"Haaa, ternyata cincin itu mengambil peran juga" gumam Mo Xuanyu. Lalu sebuah jemari lentik menarik pelan ujung hidung Mo Xuanyu.

"Fokuslah, Lan Sizhui dan Lan Jin sedang melawan Makhluk itu" peringatan yang diberikan Xiao Xianyu malah membuat Mo Xuanyu tersenyum senang, lalu kemabli fokus menatap pertarung kultivator muda itu.

 "Sizhui awas!!" teriak Lan Jingyi saat melihat lengan kiri Nyonya Mo berusaha menggapai Lan Sizhui, dengan cepat Xiao Xianyu mencampakkan tubuh Mo Xuanyu kearah Lan Jingyi, lalu Lan Jingyi terlempar kearah Lan Sizhui. Jubah yang di pakai Lan Jingyi menyelamatkan Lan Sizhui sebelum di cengkram tangan itu

"Ssshhh. HEI KENAPA MALAH MELEMPARKU!!" Lan Jingyi baru membuka mulut untuk protes, namun teriakan Mo Xuanyu sudah lebih dahulu menggema. Xiao Xianyu hanya diam mendengar protes dari Mo Xuanyu.

"Jubah itu menahan sebentar pergerakan lengan kiri itu" ucapan Lan Sizhui menyadarkan Lan Jingyi jika jubah Klan Lan memiliki benang mantra yang di jahit dengan benang serupa dengan warna jubah, mantra itu hanya bisa aktif sekali jika melawan makhluk tingkat atas.

Xiao Xianyu yang awalnya berdiri cukup jauh, tiba-tiba sudah berdiri di dekat Lan Sizhui dan Lan Jingyi dengan Huichen Mei di genggamannya.

"Siapkan formasi untuk menyegel lengan itu, aku akan menahannya beberapa saat"  

Kemudian Xiao Xianyu bertarung dengan lengan yang sudah melepaskan diri dari tubuh Nyonya Mo dan keadaan tubuh Nyonya Mo berakhir sama seperti korban sebelumnya. Pertarungan Xiao Xianyu dengan lengan putus itu terlihat luar biasa, bagaimana cepatnya gerakan Xiao Xianyu, lalu bagaimana kuatnya lengan itu menyerang. Dan tiba-tiba saja lengan itu mengeluarkan aura hitam yang sangat bau, lalu mayat milik Nyonya Mo serta a-Tong bergerak tidak beraturan namun menuju kearah para kultivator muda yang sedang fokus membuat segel.

'Bahkan dengan wujud tidak sempurna bisa membuat mantra pembangkit?? sepertinya Roh ganas ini memiliki sejarah kuat di masanya, luar biasa' Xiao Xianyu benar-benar tidak bisa menahan senyum sinis dibalik jubahnya. Sudah lama dia tidak menemukan Roh ganas dengan kesadaran penuh bahkan tanpa wujud sempurna.

Melanjutkan beberapa serangan, Xiao Xianyu mulai mendekat kearah Mo Xuanyu dan kembali melempar Mo Xuanyu, namun kali ini kearah lengan putus itu. Mo Xuanyu tentu panik mendadak di lempar lagi dan tanpa sadar seutas tali merah keluar dari saku hanfunya kemudian membentu segel pelindung. Itu tali pemberian kakak pertamanya yang selalu dia simpan dan sekarang tali itu melindunginya yang hampir mati di cekik lengan putus.

"Kau memblokirnya dengan baik" Xiao Xianyu memberikan pujian kepada Mo Xuanyu, namun  wajah Mo Xuanyu malah menjadi gelap.

"Itu bukan aku! kultivasi ku tidak setinggi itu untuk memblokir makhluk ganas, barang pemberian Da-ge yang menyelamatkan ku dan juga-" 

"-BERHENTILAH MELEMPAR KU!" teriak Mo Xuanyu.

"Kau melakukan tugas mu dengan baik jadi berhenti protes atau aku akan melempar mu lagi" seketika itu juga Mo Xuanyu membungkam mulutnya sendiri. Dan beberapa saat kemudian, mayat Tuan Mo dan Mo Ziyuan ikut bangkit menyerang a-Tong dan Nyonya Mo.

"Zi-ziyuan sudah mati???" Mo Xuanyu terlihat bingung, bukankah harusnya jiwa Mo Ziyuan masih tersegel karena cincin itu.

"Cincin mu sama merepotkannya dengan Yin Hufu, buang cincin ini di tempat yang tidak mungkin diambil orang lain" Xiao Xianyu memberika cincin itu kepada Mo Xuanyu.

"Tentu saja... cincin ini terbuat dari bagian material yang sama dengan Yin Hufu peninggalan mu dan juga efek  dari cincin ini sepenuhnya menghilang, jika kau bisa melakukan hal seperti ini, kenapa efek Yin Hufu tidak kau hilangkan juga saat itu?" 

"Jika aku bisa, aku tidak akan mati di bukit Luanzhang dua kali" Xiao Xianyu sendiri baru mengetahui teknik menghapus energi negatif dari Baoshen Sanren dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menguasai teknik itu, karena harus mengubah kultivasi miliknya terlebih dahulu.

Mendengar jawaban yang terdengar kesal dari Xiao Xianyu, membuat Mo Xuanyu sadar jika dia sudah bertanya hal yang salah.

"Xiaoyu-Zhenbei, segel siap di gunakan" ucap Lan Sizhui. Xiao Xianyu mengangguk paham, lalu kembali menyerang lengan putus yang tampaknya serius membuat mantra aneh. Sebelum mantra tu selesai, Xiao Xianyu mencoba menancapkan Huichen Mei, namun lengan itu sama gesitnya dan Huichen Mei hanya bisa memotong jari kelingking yang langsung berubah menjadi debu.

"Heh.. mencoba kabur" Xiao Xianyu mengejar lengan itu, namun mendadak terjatuh dan memuntahkan darah dari mulutnya. Meskipun kekuatan spiritualnya tidak pulih secara keseluruhan, bukan berarti akan memiliki efek seperti ini.

'Jangan-jangan mantra tadi... jadi lengan itu tahu aku akan menyerangnya' batin Xiao Xuanyu, lalu dia memuntah kan darah lagi.

"Xiaoyu-Zhenbei!" teriak Lan Sizhui, namun Xiao Xianyu mengangkat tangan kanannya untuk menghentikan Lan Sizhui yang lari kearahnya.

"Lanjutkan formasi kalian dan kirim sinyal" perintah Xiao Xianyu. Lan Sizhui masih mengkhawatirkan keadaan Xiao Xianyu, namun tetap melaksanakan perintah Xiao Xianyu.

Setelah itu terdengar suara seperti letupan kembang api kecil dengan lambang Klan Lan, Xiao Xiayu menatap lambang itu hingga menghilang di langit, lalu terbatuk hingga mengeluarkan darah lagi.

'Sial... kenapa kekuatan spiritual ku melemah drastis, sepertinya itu mantra kutukan. Aku harus pergi dari sini sebelum bantuan dari Klan Lan datang' batin Xiao Xianyu yang berusaha berdiri, sayangnya kaki Xiao Xianyu tidak kuat menopang tubuhnya hampir jatuh ketanah jika saja tidak di tangkap Mo Xuanyu.

"Kau terlihat tidak baik, apa perlu di gendong?" Xiao Xianyu menggelengkan kepalanya pelan.

"Ini hanya pelemahan kekuatan kspiritual biasanya, karena kekuatan spiritual ku belum pulih sepenuhnya di pertarungan sebelum ini. Lebih baik kita juga menyingkir dari sini" Mo Xuanyu dengan patuh membopong Xiao Xianyu untuk berpindah ke lokasi cukup jauh dari tempat para kultivator muda itu melakukan formasi.

Setelah mereka membungkus lengan itu dengan semua jubah yang mereka pakai, sekarang lengan itu tidak bergerak dan mereka bersiap dengan formasi untuk menyegel lengan itu. Sayangnya sesaat segel selesai, sebuah cahaya keluar dari gulungan yang menutupi lengan itu, meledakkan jubah hingga menjadi abu lalu menghancurkan segel dan berusaha kabur. Lengan itu dengan gesit bergerak dari tanah menuju pilar rumah dan keatap. Xiao Xianyu tidak bisa membiarkan lengan itu kabur. Dengan sisa kekuatan spiritualnya, dia berusaha mengejar lengan itu dan bertarung menggunakan tangan, kemudian mencampakkan lengan itu dengan keras dari ketinggian hingga membentur tanah. 

Pada saat bersamaan dengan jatuhnya lengan itu ketanah, suara petikan alat musik senar terdengar dan menekan lengan itu kuat menempel pada tanah. Xiao Xianyu kehilangan fokusnya, suara alat musik itu membuatnya mendadak kosong, dia merasakan perasaan aneh hanya karena satu petikan.

Seketika wajah para kultivator muda itu berseri senang. Lan Sizhui menengadah menatap kearah orang yang membunyikan petikan senar tadi.

"Hanguang-Jun!" teriakan bahagia Lan Sizhui seperti mimpi buruk Xiao Xianyu. Dan membuat Xiao Xianyu sadar bahwa dia harus segera pergi, dia tidak ingin menyinggung orang-orang dari Gusu Lan lebih dari ini, apalagi untuk orang yang satu itu. Sayangnya saat hendak pergi, Xiao Xianyu kehilangan pijakannya dan terjatuh dari atap yang cukup tinggi. Entah ini keberuntungan atau malah sial, pinggang Xiao Xianyu ditangkap sempurna oleh satu lengan besar milik seseorang. 

Dibawah siraman cahaya bulan, waktu seakan melambat. Penutup kepala Xiao Xianyu terbuka hampir separuh kepalanya, menatap siapa yang yang meraih pinggangnya. Lautan emas yang dingin itu bergetar bertemu pandang dengan abu-abu indah yang lembut menghanyutkan. Mereka bertatap cukup lama, pantulan sinar bulan lembut menyentuh wajah mereka. Keduanya merasakan perasaan rindu yang sudah lama tidak di rasakan.

Tertanda

Bynni

15/11/21

[...] [...] [...]

Bynni lil note:

CUTTT! ><

Udah udah... sampe sini dulu tatap-tatapannya, Bynni ga kuaaat!!.

Oh hai Reader's Bynni, kita ketemu lagi yaaa. Maaf padahal Bynni janjiin tengah malam update, eh ternyata masih ada tugas yang harus Bynni kerjain.

Mungkin di chapter ini plotnya agak membingungkan yaaa, tapi Bynni akan jelasin pelan-pelan di chapter-chapter yang akan datang!! 

Sampai jumpa lagi di chap berikutnya, salam sayang Bynni~.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro