Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

One Chance All Change #2

WARNING!!

TYPO DIMANA-MANA; LUBANG PLOT; CRACK PAIR; OOC; PEMERAN NOVEL INI HANYA MILIK MXTX

.

.

.

#2: MENGAPA MO XUANYU GILA?

Sebelumnya:

"Astaga dagangan ku hancur semua"

Yahh begitulah ucapan-ucapan pedagang dan penduduk di sana, membicarakan seseorang yang menjadi alasan pasar ini menjadi sangat kacau, siapa lagi kalau bukan si gila Mo Xuanyu.

<>

Setelah melewati kekacauan pasar, tiba-tiba beberapa orang dari sekte Jiang dan sekte Lanling Jin berdiri tidak jauh dari Xianyu berada.

"Harusnya dia tidak kabur begitu jauh dengan keledainya" ucapan salah satu dari mereka.

"Ayo terus cari, jangan sampai orang gila itu melakukan hal buruk lainnya!!"

"Aku merasakan kalau energi jahat dari sebelah sana" ucap seseorang yang memegang kompas.

'Kompas setan?? Heh! kelima sekte besar itu mati-matian membenci ku sampai ke tulang, tapi tetap menggunakan penemuan ku, haruskah aku bangga??' batin Xianyu yang masih berdiri, melihat gerak-gerik kelompok Jiang dan Lanling Jin yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ayo kita pergi" perintah ketua mereka, Xianyu mengikuti tidak jauh dibelakang mereka, dan tidak diketahui sama sekali.

~~~

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di kaki bukit.

"Apakah kompasnya benar?? Kenapa tidak berfungsi lagi?"

"Aku tidak tahu! Kau lihat sendiri tadi, kompasnya masih bergerak"

"Hei hei jangan bertengkar, kompas itu masih berfungsi, hanya saja ada penghalang tidak terlihat di sekitar sini" ucap ketua mereka.

'Pemimpin mereka tidak buruk, sekte Jiang benar-benar mendidik dengan baik' batin Xianyu sambil tersenyum kecil.

"Baiklah, ayo kita hancurkan bersama" ucap seseorang dari sekte Lanling Jin.

Setelah melakukan 6 kali percobaan, akhirnya penghalang itu berhasil dihancurkan, namun hal tidak terduga terjadi. Puluhan mayat ganas tiba-tiba menyerang kelompok itu, bahkan mayat itu juga menyerang Xianyu. Namun, Xianyu hanya berdiri tenang, melihat Huichen Mei bergerak dengan cepat, menghabisi semua mayat yang berusaha mendekatinya.

'Hm.. ada yang aneh dengan semua mayat ini, mereka sangat ganas dan benar-benar terlatih, selain aku.. ternyata ada juga yang bisa melakukan hal ini, perlukah ku periksa??' Bu Jie yang di peluknya disimpan kedalam lengan baju, lalu tangan kanannya memegang Huichen Mei. Melakukan serangan jarak dekat dengan para mayat itu, adalah hal mudah bagi Xianyu, bukan hanya teknik pedangnya sangat hebat, Xianyu juga sangat mempelajari serangan mayat hidup sejak dia menjadi Yiling Laozu dulu.

Setelah menyelesaikan bagiannya, Xianyu memeriksa salah satu mayat yang sudah dia bunuh.

'Oho! jadi segel ini menekan kesadaran mayat mayat ini, orang ini sangat memperlajari teknik buatan ku dan hampir sempurna menirukan segel ini' batin Xianyu, lalu menatap gerombolan Jiang-Lanling yang terlihat kewalahan melawan mayat ganas yang berhamburan begitu saja. Xianyu beranjak dari tempatnya dan membantu para kultivator yang kewalahan itu.

Mudah bagi Xianyu mengalahkan mayat-mayat itu sendirian, bahkan beberapa diantara mayat itu langsung menjadi debu setelah terkena Huinchen Mei. Para kultivator yang melihat aksi Xianyu memiliki beragam eksperesi, ada yang terkejut, terpana bahkan menatapnya tidak percaya, karena bagi mereka seni pedang yang dilakukan Xianyu itu sangat langka, bahkan mungkin pertama kali mereka melihatnya.

Saat Xianyu memasuki bukit, para kultivator lain mengikutinya, seakan mirip anak ayam yang takut kehilangan induknya dan siapa sangka ada kejutan tak terduga lainnya yang ada di dalam bukit ini. Ratusan... ah tidak, hampir ribuan!! mayat ganas itu berkumpul seakan menunggu mereka masuk ke dalam bukit. Xianyu menoleh kearah langit yang mulai menggelap.

'Ini pertanda buruk' dan benar saja, wujud Wenhe Yin keluar dari saku penyimpanan lengan Xianyu. Menangkap seruling itu dengan sigap dan langsung mengendarai Huichen Mei meninggalkan para kultivator itu, karena tujuannya hanyalah Xuanyu. Sementara para kultivator yang tertinggal itu kebingungan saat Xianyu pergi, mau-tidak mau mereka harus menghadapi mayat ganas yang jumlahnya berkali-kali lipat lebih banyak daripada yang mereka hadapi sebelumnya.

~~~

Xianyu terus terbang dengan pedangnya menelusuri bukit, mengikuti arah Wenhe Yin. Setelah mencari hampir 20 menit, Xianyu melihat ada rumah kecil yang terbuat dari tumpukan kayu hanya saja, belum mencapai rumah itu Xianyu tiba-tiba saja dirinya terpental sedikit jauh.

"Uhhh, dia bahkan meletakkan penghalang yang jauh lebih kuat" gumam Xianyu sambil mengusap hidungnya.

"Haaa merepotkan..."

"Buka!" dan tiba-tiba saja penghalang menghilang, dan angin yang berisikan energi negatif dari kebencian menyambutnya, kebencian yang benar-benar kuat!. Semakin mendekati rumah itu, energi itu semakin besar dan terkumpul di satu titik, tepatnya berkumpul pada Xuanyu yang sedang bersimpuh diatas lingkaran mantra yang cukup besar, terbuat dari darah. Dengan mata tertutup, Xuanyu tetap memantapkan rapalan mantra pemanggil jiwa.

Xianyu sekarang berdiri di hadapan Xuanyu. Dia terdiam cukup lama, menunggu ritual itu mendekati sempurna.

Saat sedang bersiap merapalkan beberapa mantra untuk menahan jiwa Xuanyu tidak keluar dari tubuhnya, Xianyu tiba-tiba meremas dada kirinya dan meringis pelan, berusaha mengendalikan tubuhnya agar tidak jatuh.

DEGH!!

Xianyu merasakan jantungnya semakin sakit seakan di remas hingga hancur, jiwanya juga seakan tertarik, sangat menyakitkan hingga dia tidak lagi bisa mengendalikan dirinya lalu, jatuh bersimpuh di hadapan Xuanyu.

"K-kau t..tau kalau ini, ugh benar-benar menyakit....kan" bisik Xianyu, setelah beberapa saat akhirnya ia menenangkan dirinya. Selagi mantra di ucapkan, perlahan jari telunjuk kanannya menyentuh dahi Xuanyu.

'Aku tidak janji kalau ini akan menyakitkan' batin Xianyu.

"AAGGGHHHHHHHHHH INI SAKIT, SANGAT SAKIIIIIT!!! WEI WUXIAN!!! KAU MENDENGARKU! INI SANGAT SAKIT DAN KAU HARUS DATANG! AKU TIDAK INGIN RITUAL INI BATAL!! WEI WUXIIIIIAAAAAN!" Xuanyu terus berteriak, semakin kencang teriakan Xuanyu, semakin pekat energi negatif itu berkumpul, bahkan berusaha menarik jiwa Xianyu lebih kuat lagi.

"U-ughh" Xianyu mengeluarkan seteguk darah segar dari mulutnya, namun tetap melanjutkan mantranya, dia tidak boleh gagal, atau mereka yang akan mati sebagai bayarannya.

Dan akhirnya semua selesai, ritual Xuanyu berjalan tanpa harus dibatalkan, sebagai\ gantinya, kutukan ritual pemanggil jiwa itu berpindah ke Xianyu, yakni garis luka di lengan kirinya yang menandakan orang-orang yang dibenci oleh si pembuat ritual.

"Uhuk.. uhuk" Xianyu terbatuk dan mengeluarkan kembali darah segar dari mulutnya. Ia menatap Xuanyu yang sudah terbaring tidak sadarkan diri. Untuk sementara, kultivasi iblis Xuanyu ia segel, agar tidak terjadi kerusakan jiwanya dan juga jindannya. Xianyu merasa jika masih ada kesempatan untuk memurnikan kembali jindan milik Xuanyu, dan membuatnya menjadi seorang kultivator suci.

Xianyu berusaha berdiri dengan Huichen Mei sebagai pegangannya, ia melepaskan jubahnya yang terkena darah, lalu mengirimkan pesan melalui pikiran kepada gege-gegenya.

~~~

Sementara di sisi lain.

"Misi a-Xian hampir selesai, harap gege memeriksa keadaaan desa Mo, untuk sekarang a-Xian mengalami pelemahan energi spiritual, jadi tidak dapat melanjutkan penelusuran seorang diri"

"Kau sudah mendengar pesan a-Xian??" tanya Xingchen.

"Sudah Chen-ge, haaaaa aku sedikit mengkhawatirkan Xian-didi" jawab Song Lan sambil meletakkan dagunya di bahu Xingchen.

"Kita harus memeriksa keadaan desa Mo terlebih dahulu" Xingchen mengusap kepala Song Lan dan tersenyum kecil.

"Lepaskan pelukan mu, aku harus mandi a-Lan" namun Song Lan malah mengeratkan pelukannya di pinggang Xingchen.

"Sebentar lagi ge~, nanti kita mandi bersama emn.. bagaimana??" tanya Song Lan dan dihadiahi oleh jitakan sayang dari Xingchen.

"Jika a-Xian tau kau semesum ini, mungkin dia akan mengubahmu menjadi debu dengan Huichen Mei miliknya" ancam Xingchen, namun bukannya takut Song Lan justru tertawa.

"Hahahaa aduuh gege, jika saja gege tau bahwa Xian-didi jauh dari kata polos, hahaha uhh perutkuuu, gege akan tau nanti, semesum apa Xian-didi bahkan di dua kehidupan, tetap saja dia itu mesum" Song Lan tidak berhenti tertawa, bahkan hampir menangis karena terus tertawa.

"Teruslah tertawa" wajah Xingchen mendadak jadi datar, tidak ada senyuman sama sekali, Xingchen hanya merasa tidak terima jika Wei Wuxian yang sudah dianggap adik kecil kesayangannya itu mesum, walaupun dia juga sudah tau.
Lalu ia bangkit dari kasur, memungut pakaian yang berserakan karena ulah Song Lan kemarin malam.

"Ayolaaah, gege kesal karena hal seperti itu?? maafkan suami tampan mu ini yaaaa" rayu Song Lan.

"Suami apanya! cepat mandi sana atau a-Lan akan ku tinggal" ancam Xingchen serius, kali ini Song Lan merasa takut dan mengalah, dia tidak akan mengusili pasangan kultivasinya lagi... ya untuk sekarang, tidak tau nanti.

Setelah selesai berkemas, mereka segera berangkat menuju desa Mo.

Xingchen dan Song Lan juga senantiasa memakai jubah seperti Xianyu untuk menutupi identitas mereka, namun tetap saja aura kekuatan mereka tidak dapat ditutupi. Sepanjang jalan keheningan panjang terjadi, Song Lan suka keheningan, hanya saja jika keheningan bersama Xingchen dia tidak akan tahan, ditambah Xingchen sepertinya masih marah

Song Lan membuka penutup kepala jubahnya, menatap kesamping tepat kearah Xingchen.

"Apa ada sesuatu yang ingin a-Lan bicarakan?" tanya Xingchen, jangan salahkan Xingchen bertanya seperti ini, hanya saja tatapan Song Lan sangat menusuk dan dia risih ditatapi terlalu lama.

"Chen-ge... masih marah dengan a-Lan?? maafkan a-Lan, seharusnya tidak menggoda gege terlalu banyak, tapi-tapi emm.. gege terlihat menggemaskan, a-Lan tidak tahan untuk tidak menggoda" jawab Song Lan, ditambah dengan tatapan memelasnya.

'Ini bukan permintaan maaf, tapi menggoda secara halus, a-Lan curang sekali' batin Xiao Xingchen, disusul semburat merah di sekitar pipinya. Untung saja dia belum membuka penutup kepalanya, atau Song Lan akan kembali menggodanya.

"Aa.. ekhem! tidak masalah, hanya jangan terlalu berlebihan" ucap Xiao Xingchen mempertahankan suaranya yang agak sedikit bergetar karena malu. Setelah mengatakan hal itu, Xiao Xingchen mempercepat jalannya, lebih dulu dari Song Lan.

'Apa gege sedang malu?? aiiih menggemaskan' batin Song Lan.

"Chen-ge tunggu aku.. jangan terlalu cepat!" Song Lan berteriak sedikit, namun tidak bisa dipungkiri bahwa senyum cerah sedang terulas di bibirnya, dia sangat bahagia jika bersama gegenya atau didinya.

~~~

Beberapa waktu, setelah Xioa Xianyu pergi.

Para kultivator dari sekte Jiang dan Lanling Jin semakin kesulitan melawan mayat-mayat ganas ini, ditambah mereka telah ditinggal begitu saja oleh seseorang berjubah putih yang mereka sendiri tidak tahu siapa.

"Entah kenapa, aku merasa mayat-mayat ini semakin kuat!!!"

"Lihat lihat! langit di sebelah sana sangat gelap, sebenarnya apa yang terjadi??"

"Sial, jumlah kita semakin berkurang dan mereka sangat kuat"

"Tidak ada pilihan lain!! kirimkan sinyal sekte Jiang dan Lanling Jin, kita membutuhkan bantuan lebih banyak!" orang yang memimpin kelompok kultivator itu memberi perintah. Lalu kembang api sinyal dengan lambang masing-masing sekte di ledakkan kearah langit. Sekarang, mereka hanya mengulur waktu sedikit, menunggu bantuan datang. Sayangnya, karena suara ledakan tadi malah memancing mayat-mayat yang lain keluar.

"GILA!! SEBENARNYA BERAPA BANYAK JUMLAH MEREKA!!!" dan pemimpin mereka akhirnya berteriak, merasa tertekan dengan jumlah para mayat ganas yang tidak habis.

Dan beberapa saat kemudian, bantuan datang. Sebuah cambuk dengan petir ungu tiba-tiba saja memukul beberapa mayat ganas hingga terpelanting cukup jauh, itu adalah Zidian.

Pemimpin sekte Jiang, Jiang Cheng, bersama keponakannya Jin Ling datang membawa beberapa anggota tambahan.

"Situasi macam apa ini?" tanya seorang remaja yang menggunakan pakaian khas sekte Lanling Jin, Jin Ling. Ia melihat seperti terjadi peperangan besar yang mirip dengan kisah pengepungan di bukit Luanzhang.

'Perasaan familiar yang sangat ku benci' batin sang Pemimpin sekte Jiang, Jiang Cheng.

"Heh! Ternyata masih ada kultivator sesat yang mengendalikan mayat" walaupun perkataan ketus keluar bersama wajah sombong khas Jiang Cheng, tidak bisa di pungkiri bahwa tangannya sedikit gemetar. Itu bukan gemetar karena takut, namun karena rasa bersalah. Perasaan ini mengingatkannya pada kejadian 13 tahun lalu, dimana ia yang tidak bisa mengendalikan emosinya, menghunuskan pedang Sandu miliknya kearah saudara angkatnya sendiri. Waktu itu ia hanya merasa takut saat jiejienya hampir saja mati, jika saja ia mengetahui lebih awal bahwa saudaranya itulah yang menyelamatkan jiejienya, mungkin saja... mungkin.

"Haaaa, ingatan ini bisa membunuh ku" gumam Jiang Cheng kesal. Dan langsung meluapkan amarahnya dengan mencambuki semua mayat ganas yang ada dihadapannya. Jin Ling yang melihat pamannya mengambil tindakan, ikut membantu menyerang mayat itu.

"Paman! mereka tidak ada habisnya!!" teriak Jin Ling yang mulai kelelahan.

"Terus menyerang!! jangan buang waktu!!" sahut Jiang Cheng. Lalu Jiang Cheng melirik langit yang tiba-tiba menggelap, tidak... sebelumnya ia merasa bahwa gelapnya hanya di satu titik.

"Apa iniii, hawa negatifnya kuat sekali"

"Arrrghh mayat-mayat ini semakin kuat"

"Tolong!!! lengan ku di gigit"

Sementara Jiang Cheng menutup mata, semua ini terlalu familiar untuknya, darah yang mengalir di pedangnya seakan masih terasa hangat, rasa takut dan bersalah masih menghampiri bagaikan kisah yang baru kemarin terjadi.

"Paman!! lihat paman!! para mayat ganas itu berjatuhan secara tiba-tiba" suara Jin Ling memasuki pendengarannya. seketika Jiang Cheng membuka matanya... dia tampaknya cukup terkejut.

"Apa?!! dimana pengendali mereka??, kau menemukannya a-Ling??" tanya Jiang Cheng.

"Tidak paman, aku hanya bertarung dan tiba-tiba saja langit semula normal dan mayat-mayat ini jatuh seperti kehilangan kekuatan" jelas Jin Ling, dan Jiang Cheng mengangguk paham. Ia berbalik badan lalu berkata.

"Ayo kita kembali dulu ke sekte Jiang untuk mengobati yang terluka, kita akan kembali lagi menyelidiki kasus ini" Jiang Cheng pergi lebih dulu dengan Sandu miliknya.

~~~

"Ukh... kepala ku" Mo Xuanyu perlahan membuka matanya, dia melihat langit-langit kamar yang tidak familiar.

"Ada dimana ini??? tunggu?? kenapa aku tidak mati?!! apa ritualnya gagal??" tanya Mo Xuanyu pada dirinya sendiri, dia sangat panik. Jika memang ritual tidak berhasil, harusnya pengorbanan jiwa tetap ada, lalu kenapa dia tetap berada di tubuhnya? dan lagi, dia merasa jauh lebih sehat dari sebelum-sebelumnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi??? bagaimana jika Yao-gege menemukan ku? aku akan habis menjadi percobaannya lagi nanti, astaga Dewaa... kenapa engkau terlalu berbaik hati pada ku, aku tidak ingin disiksa lagii" ucap Mo Xuanyu sambil menggulingkan dirinya dikasur.

"Untuk sekarang, tidak akan ada yang menyiksa mu" suara lembut seseorang menyapa pendengaran Mo Xuanyu, seketika itu juga Mo Xuanyu menoleh. Ia merasa bahwa orang itu seperti bidadari, wajah yang mungil walaupun rahangnya sedikit tegas, kulit putih, tubuh ramping, kaki panjang. Bahkan dari dekat ia bisa melihat bibirnya juga mungil, walaupun tipis tapi sangat indah, bulu mata lentik dan tatapannya yang teduh, jangan lupakan jari-jemari lentiknya. Rambut panjangnya diikat keatas ekor kuda, berhiaskan tali putih dengan lonceng kecil yang di sampirkan di dada.

"Berkedip lah" tiba-tiba saja suara itu membuyarkan tatapan Mo Xuanyu yang sangat memuja orang di hadapannya.

"Ah,, erm... apakah aku sudah di surga??" tanya Mo Xuanyu.

"Tidak, ini di neraka" jawab orang dihadapannya itu, walaupun jawaban itu terdengar menyakitkan, namun di telinga Mo Xuanyu hanya terdengar seperti suara alunan alam yang merdu.

"Itu tidak mungkin, ditempat ini... ranjang yang empuk dan wajah indah mu itu, kau pasti bidadari surga" ucap Mo Xuanyu dan malah di hadiahi kain basah yang menutupi wajahnya.

"Sepertinya kau sudah pulih hingga berbicara banyak hal gila" jawab orang di hadapannya.

Setelah terdiam cukup lama Mo Xuanyu akhirnya menyadari sesuatu, setelah didengar lagi, suara orang dihadapannya sangat lembut tapi cukup berat seperti laki-laki, dan juga... apa itu dilehernya, seperti biji yang. Ah!, Mo Xuanyu memegang lehernya sendiri.

"K-KAAAUUU, KAU LAKI-LAKI?!! PRIA SEPERTI KUUU?!!! UWAAAAAH KAU MESUM!!!" teriak Mo Xuanyu, sementara orang dihadapannya mengehela napas lelah.

'Sebenarnya, yang menatap ku seperti orang mesum dari tadi itu siapa sih??'

"Xiao Xianyu, ingat nama ku baik-baik" yup benar! orang itu adalah Xiao Xianyu, dan dia yang membawa Mo Xuanyu ke kamar penginapan miliknya.

"Pakaian ganti mu ada diatas meja, mandi lah" lalu Xiao Xianyu keluar dari kamar.

"I... ini gilaaaa, ada juga pria yang secantik itu" gumam Mo Xuanyu dengan wajah yang memerah padam, sepertinya dia menyukai orang yang menyelamatkannya itu.

Setelah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaian, Mo Xuanyu melihat sang bidadari yang sedang duduk manis meminum teh di cangkir kecil dan meja penuh dengan makanan lezat khas desa Mo yang tidak pernah sekalipun dia santap.

"Apakah semua makanan ini untukku???" tanya Mo Xuanyu dengan wajah bahagia dan senyum lebarnya, Xiao Xianyu yang melihat senyuman itu agak tertegun sedikit. Senyuman yang mengingatkan masa mudanya yang bebas, walaupun selalu mendapat penolakan, dirinya sebelum mempelajari seni iblis tidak pernah mempermasalahkan bagaimana orang-orang menatap dirinya. Senyuman yang sedikit banyak membuat dirinya rindu semua masa damai itu.

"Ya, makan dan habiskan" jawab Xiao Xianyu pelan.

"Kau.. apakah selalu memasukkan kedua tangan mu ke dalam hanfu lengan itu dan memeluk tongkat ekor itu??" tanya Mo Xuanyu penasaran, karena dia baru pertama kali menemukan orang yang jarang mengeluarkan tangannya dari potongan lengan hanfu.

"Kau sendiri, kenapa sudah membersihkan diri masih saja memakai riasan aneh??" bukannya menjawab, Xiao Xianyu malah balik bertanya.

"Ah! aku hanya merasa lebih nyaman begini, tidak masalah orang menganggap ku gila setelah aku di tendang dari Menara Koi Lanling Jin, karena orang-orang lebih menyukai gosip gila daripada kebenaran mustahil" jawab Mo Xuanyu, sambil memakan makanan lezat di hadapannya.

"Kau bilang, Lanling Jin...?"

"Yup! aku salah satu anak haram yang diakui oleh pemimpin sekte sebelumnya, Guangshan. Namun, setelah insiden kematian Yiling Laozu, Lanling Jin menggila. Da-gege ku Jin Zixuan tiba-tiba saja jatuh sakit, dan tidak dapat bangun dari kasur beberapa tahun. Er-gege ku Jin Guangyao, mendapat banyak akses di Lanling Jin diam-diam mempelajari banyak ilmu terlarang, ia juga mempelajari ilmu mengenai kultivasi iblis..." Mo Xuanyu kembali melahap menu makanan terakhirnya.

"... Semua itu dilakukan untuk menekan separuh kekuatan Yin Hufu yang sedang dikembangkan langsung olehnya, daripada bergantung pada Yin Hufu milik Yiling Laozu sepertinya Er-ge ku akan membuat duplikasi sempurna Yin Hufu. Terlihat dari banyaknya korban yang mati karena percobaan gilanya, aku juga menjadi salah satu korban. Aku kehilangan kewarasan ku, bahkan Jindan ku hampir hilang karena gagal dalam percobaan itu. Zewu-jun waktu itu membantu menenangkan pikiran ku, namun aku melanjutkan peran ku sebagai orang gila dan di usir dari Jinlin Tai... setidaknya lebih baik daripada mati sia-sia" Mo Xuanyu meminum air langsung dari kendi.

"Ah! dan kalau tidak salah ingat, kekuatan spiritual ku melemah drastis, bahkan Jindan ku hampir rusak karena ulah sepupu ku, Mo Ziyuan lalu seseorang yang tidak kukenal, datang menawari ku sebuah kesepakatan, jika aku bisa memanggil Yiling Laozu, maka dendam ku terhadap klan Mo akan terwujud... hanya saja aku bingung, aku merasa ritual ini tidak gagal tapi kenapa Wei Wuxian tidak muncul" ucap Mo Xuanyu dengan wajah murung.

"Dendam mu akan terwujud"

"Hm??? bagaimana caranya??" Xiao Xianyu mengeluarkan lengan kirinya, kain penutup lengan sudah dia lepas sebagian dan menunjukkan goresan-goresan luka yang sama persis seperti Mo Xuanyu buat sebelumnya.

"Sulit untuk menjelaskannya, namun aku adalah Wei Wuxian dan juga diri mu" ucap Xiao Xianyu, ia berbicara lebih dahulu sebelum Mo Xuanyu membuka mulutnya. Xiao Xianyu hanya malas menjawab pertanyaan aneh dan harus menjelaskan dengan detail sampai lawan bicaranya paham apa yang dia katakan.

"Dalam dua hari aku akan kembali, dan aku akan memberi jawabannya" lalu Xiao Xianyu menghilang begitu saja, meninggalkan butiran-butiran kristal halus di tempat duduknya tadi.

"A-- ee hei hei, kenapa langsung pergi begitu saja sih!!" ucap Mo Xuanyu kesal, ia tadi masih mencerna apa yang di katakan oleh bidadari penyelamatnya. Padahal Mo Xuanyu masih ingin bertanya, kenapa ritual itu tidak bekerja namun tanda kutukannya berpindah ke bidadari penyelamatnya itu dan lagi.. Wei Wuxian serta dirinya sendiri??.

"Maksudnya apa??" tanya Mo Xuanyu pada dirinya sendiri, setelah beberapa saat memikirkan ucapan bidadari penyelamatnya itu, Mo Xuanyu tetap tidak mendapatkan jawaban, hal itu membuanya benar-benar kesal sampai mengacak rambutnya sendiri.

~~~

Mo Xuanyu akhirnya kembali ke-kediaman keluarga Mo, dia disambut berbagai tatapan aneh dari para pelayan namun siapa peduli, ini semua sudah menjadi makanan sehari-hari baginya. Sesampai di kamarnya, Mo Xuanyu berbaring diatas kasur jerami yang ditumpuk dan ia rajut.

"Aku merasa Jindan ku menjadi lebih kuat, jika memang benar... aku bisa mempelajari kultivasi surgawi" ucap Xuanyu dengan mata berbinar senang. Sejak lahir, Mo Xuanyu memiliki jindan yang lemah dan kekuatan spiritual yang sangat tipis kemungkinannya untuk dikembangkan. Maka dari itu dia mempelajari sedikit kultivasi iblis, dengan tujuan melindungi dirinya sendiri.

"Ku dengar, ini hari kesepuluh si gila itu menghilang, lalu datang begitu saja seperti hantu"

"Hahaha riasannya wajahnya lebih mengerikan daripada hantu"

Begitulah bisikan para pelayan yang melewati kamarnya, dia tidak masalah jika di gosipkan mengenai apapun, namun 10 hari???? dia menghilang selama 10 hari? sayangnya Mo Xuanyu tidak terlalu peduli dengan gosip para pelayan dan memilih untuk memeriksa aliran Qi miliknya

"Wah!! ini benar-benar gila" gumam Mo Xuanyu, pantas dia merasa lebih baik, mulai dari Jindan bahkan aliran Qi dalam dirinya terasa lebih teratur, bidadari itu benar-benar sesuatu!!, dia akan berterimakasih lebih baik lagi saat bertemu nanti.

Tertanda

Bynni

(19/10/21)

[...] [...] [...]

Bynni lil note:

Telaaat .. uuh maafin Bynni telat update teman-teman, karena ada beberapa kendala, jadi updatenya Bynni undur terus.

Omong-omong, adakah yang suka sama alur ceritanya?? yaa karena ini Fanfiction, Bynni mencampurkan isi cerita asli novel, LA, donghua dan imajinasi Bynni hehe, jadi kalau ada dari kalian yang masih asing sama ketikan Fanfiction ini, Bynni selalu tungguin kritik dan saran dari kalian semua untuk improvisasi Bynni mengetik lebih baik lagi.

Segitu aja lil note Bynni di chapter ini, sebagai permintaan maaf Bynni usahain chapter 3 menyusul lebih awal. Salam manis Bynni, sampai jumpa di next chapter~.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro