Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

⚫Twenty⚫

🍂RUANG MAKAN🍂

Wendy tengah menyiapkan sarapan untuk Suga. Suga pun sedang termenung dengan pemikirannya. Matanya dari tadi terus memperhatikan perut Wendy. Entah harus senang atau tidak. Tetapi saat ini ia masih fokus pada pandangannya.

"Ini makanannya, silahkan dimakan." Ucapn Wendy halus, mata kecilnya menyipit. Senyuman pun terpancar dari mulut kecilnya

Suga yang tengah memperhatikan badan Wendy itu langsung tertegun mendengar suara Wendy barusan.

Sekarang malah sendok yang ia mainkan. Entah ada apa dipikiran seorang Min Yoon Gi itu.

Pemikirannya masih mencerna kejadian beberapa hari lalu. Kejadian yang bisa dibilang tidak disengaja itu. Entah kenapa ia merasa sangat bodoh sekali, bisa - bisanya ia menghamili Wendy dengan keadaan dia yang sedang mabuk dan Wendy yang tidak sadar itu.

Ia merasa muak, bahkan ia sama sekali tidak ingin memiliki anak bersama Wendy.

Dengan keadaan seperti ini, mau tidak mau ia harus memberi perhatian kepada Wendy. karena itu juga ulahnya.

Suga menaruh sendok yang dari tadi ia pegang. Lalu berjalan menuju mobilnya. Tanpa menyantap makanan yang sudah Wendy siapkan.

Wendy yang melihat Suga pergi itu menjadi sedih, pemikirannya selalu terbayang tentang kalimat 'Apakah ia sudah mengetahui kalau aku hamil? Apa yang harus aku lakukan?'

Hati Wendy merasa kacau. Ia bingung harus bagaimana. Bahkan ia juga tidak mengetahui anak siapa yang sedang ia kandung. Bahkan selama menikah dengan Suga. Ia sama sekali tidak pernah meninggalkan rumah, lalu bagaimana ia bisa bertemu dengan laki - laki diluar sana?

Hatinya masih saja memikirkan itu, karena ia takut jika Suga mengetahui. Ia akan marah dengannya.

Tapi, apa mungkin Suga yang melakukannya? Tapi bagaimana mungkin. Sedangkan ia tidak pernah tidur serangjang denganku

Ahhhhh!!!!!!

Kepalanya terasa pusing, rasanya kepalanya tidak mampu untuk menampung semua beban yang ia hadapi.

Kenapa hidupmu seperti ini sekali? Kenapa terasa berat menjalani hari untuk kedepannya?

Kenapa aku jadi goyah dengan keputusanku

Apa yang harus aku lakukan saat ini?

Air mata begitu saja mengalir dari kelopak mungil Son Wendy.

Telelelelet telelelet (Suara handphone Wendy)

Wendy menatap layar handphonenya yang berbunyi.

Terpampang nomor yang tidak dikenal menghubunginya.

Wendy mengangkat nomor tersebut

'Hallo?'

'Iya?'

'Apakah ini Son Wendy?'

'Iya benar, ada apa ya?'

'Apakah kamu sudah lupa dengan suaraku ini?'

Wendy mencoba mencerna maksud kalimat tersebut

'Aish! Kamu ini dari dulu memang selalu lama dalam mengingat sesuatu. Aku ini Kim Taehyung. Apa kamu sudah ingat?'

(Kim Taehyung, teman dekat Wendy masa Sma

Wendy menghapus airmatanya. Hatinya merasa senang mendengar nama itu

'Ahhhh!! Benarkah? Apaakah ini kamu?'

'Iya, bagaimana mungkin aku berbohong. Oh iya, bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu.'

'Hm, aku baik. Bagaimana kita bisa bertemu bodoh! Kalau kamu saja sedang diluar nergi!'

'Hm aku sudah di Seoul saat ini. Liburan, bisakah kita bertemu? Aku rindu, akan aku bawakan oleh - oleh untukmu.'

'Aihh! Itu baru menyenangkan. Okelah kita bertemu di sungai Han saja.'

' Hm, tempat kita selalu bertemu. Oke, kita ketemu jam 6 sore bisa?'

'Oke.'

'Dah, mumu.'

'Menyebalkan, masih saja kamu memanggilku dengan sebutan itu Kim Taehyung!!!!'

'Suaramu sangat imut sekali. Yasudah sampai bertemu nanti.'

'Baiklah.'

🕘09.00 am

Toktoktok....

"Iya sebentar."

Wendy membukakan pintu, "Nuna?"

"Yonki? Ada apa? Ayo masuk dulu."

Ruang Tamu

"Nuna aku pamit pulang dulu."

"Pulang? Maksudmu?"

"Iya aku harus pergi kerumah paman dulu untuk mengurus berkasku selama sebulan."

"Lalu bagaimana pekerjaanmu?"

"Hyung yang akan menggantikan sebentar. Dan ada asisten papah dikantor yang akan membantu hyung."

"Oh begitu, kamu hati - hati ya."

"Iya nuna, kamu tidak perlu khawatir. Oh iya, bagaimana kondisimu? Apa hyung menyakitimu? Kenapa kamu terlihat pucat sekali?"

"Hm aku tidak papa Yonki."

"Kamu berbohong nuna?"

Yonki mendekat kearah Wendy. Wendy yang melihat Yonki yang mendekat itu, pikirannya terbayang kejadian dimana ia tidak sengaja menarik tubuh Yonki hingga ia terjatuh keranjang dan tidur bersama.

Bagimana kalo anak ini anaknya Yonki dengannya?

Pikiran Wendy mulai kacau. "Berhenti Yonki." Wendy secara reflek mendorong bahu Yonki

Wendy takut jika pemikirannya itu benar. Ia merasa trauma dengan kejadian itu.

"Jika kamu mau pergi aku harap kamu baik - baik saja. Aku harus kekamar mandi dulu." Wendy yang tanpa penjelasan apa - apa itu langsung pergi meninggalkan Yonki yang masih bingung dengan tindakan Wendy barusan.

05.49pm

✉ 'Aku pulang terlambat. Ada banyak pekerjaan.'

Ternyata Suga pulang terlambat dari biasanya.

Wendy yang sudah siap untuk bertemu dengan sahabat lamanya itu ingin sekali cepat bertemu.

Akhirnya ia sampai juga di Sungai Han.

Sungai Han memang terlihat indah dimalam hari.

Ia menunggu Taehyung di bangku yang ada disamping sungai itu.

"Sudah lama menunggu tuan putri?" wajah Wendy mendongak keatas. Rupanya kawan lama yang ia tunggu itu datang juga.

"Kim Taehyung."

Wendy memeluk Taehyung erat, melepas rindu yang sydah lama melekat.

Taehyung lun membalas pelukan Wendy dengan senyuman manis dipipinya.

Mereka berdua melepaskan pelukannya," Kamu terluhat cantik sekali sekarang."

"Memangnya dulu tidak?"

"Bukan begitu, tapi sekarang lebih cantik."

"Kamu juga terlihat sangat tampan Kim Taehyung. Seperti artis Kpop."

"Hahaha kamu berlebihan. Ayo kita jalan kesana."

Mereka berdua jalan disamping Sungai Han sambil bercerita dan tertawa.


"Ingat tempat ini?" Tanya Taehyung

"Temapat untuk orang berpacaran, tapi dulu kita suka kesini bukan karena berpacaran, tapi karena kita bersahabat hahahah."

"Kamu ini, tapi sekarang kita bukan sudah dewasa?"

"Lalu?"

"Kamu tidak ingin ketempat ini bersamaku, tapi dengan perasaan yang lebih dari sahabat?"

"Maksudmu apa Kim Taehyung?"

"Menjadi pacarku?"

Kekehan Wendy tiba - tiba saja berhenti.

Wajah Wendy tertluhat sedih, bahkan ukiran senyuman yang dari tadi terpancar saat bersama Taehyung, saat ini sudah tidak terlihat lagi.

"Kamu terlambat."

"Kenapa? Kamu sudah menikah?"

"Iya, aku sudah bertunangan seminggu yang lalu."

"Apah?" Taehyung yang mendengarnya terkejut. Ia tidak menyangka harapannya bersama Wendy itu pupuh.

Air mata tiba - tiba saja mengalir dari mata Taehyung. Harapan ia untuk melamar Wendy setelah pulang kuliah itu pupuh. Ia merasa kecewa. Harapannya sudah terlambat.

"Maafkan aku yang tidak pernah bisa mengatakan perasaanku  yang dalam. Aku memang laki - laki yang pengecut."

"Tidak Kim Taehyung, kau salah. Mungkin memang bukan aku jodohmu, mungkin kamu akan menadapatkan wanita yang lebih baik dariku. Sudahlah, bukannya kita kesini untuk melepas rindu dan bersenang- senang?"

"Ohiya. Maaf jika aku terlihat cengeng didepanmu."

"Tidak masalah Tuan Kim."

..

....

..........

"Dari mana saja kamu?"

🌻 TO BE COUNTINUE🌻

HALOOO YANG MINTA UPDATE UDAH DITEPATI YA JANJINYA:)

KALO KALIAN ANTUSIAS KOMEMNYA AKU JUGA SENENG

ITU MALAH YANG MEMBUATKU UNTUK TIDAK SABAAR MELANJUTKAN CERITA SELANJUTNYA

JADII SELAMAT MEMBACA MAAF KALO BANYAK YANG GA NYAMBUNG

KARENA TANGAN UDAH GATEL BUAT UPDATE CERITANYA:))))

SELAMAT MALAM

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro