Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

pengenalan

Min Yoon gi seorang pemuda yang ingin meneruskan saham milik ayahnya.

Tapi untuk mendapatkan itu semua,ia harus menikah terlebih dahulu.

Lebih tepatnya, ia harus menikah dengan calon pilihan ayahnya.

Son Wendy, ya itu adalah nama wanita yang akan dijodohkan dengannya.

Meski ia tidak mudah dekat dengan seorang wanita. Tapi memang itu yang harus dilakukannya. Demi bisa melanjutkan saham milik ayahnya.

Terutama agar ia tidak mendapatkan masalah dengan ayahnya.

♨♨♨♨

Pagi yang cerah sudah tiba. Dimana matahari sudah ada di tempat singgahnya.

Aku adalah seorang pelajar yang baru lulus SMA, sekarang aku harus mencari pekerjaan untuk menghidupi keluargaku.

Ya, aku sebenarnya sudah lulus 2 tahun yang lalu. Tapi karena masalah keuangan yang tidak cukup untuk membayar sekolahku, aku terpaksa untuk berhenti sekolah dulu.

Dan sekarang aku sudah bisa dinyatakan lulus, walaupun hanya sampai SMA. Tetapi setidaknya itu bisa menjaminku untuk mendapatkan pekerjaan. Ya walaupun tidak seenak yang diharapkan.

Aku tinggal didesa terpencil samping kota, yang dimana didaerah tersebut banyak sekali preman tinggal.

Tidak jarang kalau aku sering berurusan dengan mereka.

Tapi apa kalian tahu? Walaupun aku seorang wanita, aku cukup kuat dan berani dengan laki- laki yang ingin mencoba menggangguku. Aku benci pria yang seperti itu.

Hari demi hari sudah kujalani untuk melamar pekerjaan. Ternyata dengan lulusanku ini, sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan.

Hingga saat ini aku belum juga mendapatkan pekerja yang layak sebagai lulusan SMA.

Sudah banyak pekerjaan yang aku lamar. Tapi aku selalu ditolak.

Karena lulusanku yang hanya menjadi pelajar SMA ditambah aku ini sangat bodoh. Tidak memiliki kemampuan dibidang apapun.

Itu sangat menyedihkan.

Sekarang aku harus pulang dengan tangan kosong.

Dan entah apa yang akan dirasakan orangtuaku jika mengetahui aku gagal lagi.

Tetapi aku beruntung memiliki kedua orangtua yang sayang padaku dan sabar menghadapiku.

Mereka tidak henti- hentinya menyemangatiku.

🌾🌾🌾🌾
Saat aku sampai didepan rumah, aku melihat banyak sekali sepatu laki - laki yang tertata rapi disamping pintu.

"Ada siapa didalam? Kenapa banyak sekali sepatu laki - laki? Apa bibi dan paman datang? Tapi kenapa sepatunya, sepatu mahal?" Ucapku yang heran

Dan anehnya disamping rumahku sudah terparkir mobil mewah berwarna hitam.

Sepertinya itu bukan mereka. Siapa mereka? Apakah orangtuaku punya hutang? Apa orang - orang itu sedang menagih hutang?

Ah yaampun!

Dengan langkah sedikit berlari aku masuk kedalam rumah, untuk melihat siapa yang ada dirumahku.  Saat aku sudah didalam. Alu terkejut. Melihat seorang pria yang tampan duduk diantara dua orang. Sepertinya itu orangtuanya.

Aku disambut halus dengan eommaku.

"Kenalkan Wendy ini adalah Suga. Laki - laki yang akan menjadi tunanganmu," Ucap eommaku yang menunjuk laki - laki yang duduk disamping kedua orangtuanya.

Mataku membulat sempurna, Tunangan?

Aku bingung apa maksud dari perkataan eommaku.

"Apa maksudnya eomma?" Tanyaku sedikit berbisik ditelinga eommaku.

Eomma menarik tanganku," Tunggu sebentar ya tuan, nyonya."

Aku masih menanyakan pertanyaan yang sama.

"Apa maksud ini semua?"

"Maafkan kami Wendy. Dia itu majikan eomma dulu. Dan ia ingin menjodohkan anaknya denganmu. Lagipula, itu demi kebaikan masa depanmu. Dengan menikah, kamu bisa hidup lebih baik daripada sekarang," Ucap eommaku panjang lebar.

"Tapi aku tidak ingin menikah dengannya, aku juga belum mengenalnya sama sekali. Aku yakin walaupun aku terus gagal dalam pekerjaan. Aku akan dapat pekerjaan yang layak untuk keluarga kita," Ucapku mencoba meyakinkan.

"Tapi Wendy, eomma tidak bisa menolak. Maafkan eomma," Ucap eommaku memohon

"Apa itu wanita yang akan dijodohkan denganku? Kenapa appa menjodohkanku dengan wanita seperti itu. Yang tidak punya gairah sama sekali. Ia terlihat seperti orang bodoh!"

"Tapi aku hanya bisa menurutinya saja, demi saham. Dan aku tidak ingin appa marah padaku."

"Walaupun aku menikah dengannya nanti, tapi aku tetap saja tidak mungkin menyukai wanita bodoh sepertinya."

"Dan aku akan menyuruhnya untuk tidur diluar. Aku tidak mau tidur seranjang bersamanya."

Tidak beberapa lama kemudian, Wendy dan eommanya kembali.

Suga menatap sinis pada wanita dihadapannya ini. Lebih tepatnya wanita yang akan dijodohkan dengannya.

Wanita ini sama sekali tidak mirip dengan apa yang dipikirkan Suga.

Walaupun Suga bukan tipe laki- laki yang mudah bergaul dengan perempuan. Setidaknya dia punya tipe ideal yang mungkin cocok untuknya."

"Kenapa ia menatapku seperti itu? Tatapannya saja sudah sangat menakutkan. Bagaimana jika nanti aku menikah dengannya? Apa aku akan selalu disiksa?" Ucap Wendy yang mulai takut.

"Tapi aku tidak perlu khawatir. Jika dia berani mempermainkanku aku tidak akan segan- segan menghajarnya." Ucap Wendy dalam hati. Sudut bibirnya terlihat sekali lekukan senyuman kecil.

Wendy menyapa halus keluarga Suga.

Ia berjalan mengarah dimana Suga duduk.

"Hei namaku Son Wendy. Kamu bisa memanggilku Wendy." Wendy memberikan tangannya kepada seseorang dihadapannya sekarang.

Suga hanya melihatnya dengan tatapan tajam. Ia tidak merespon tangan Wendy sama sekali.

"Suga! Berikan tanganmu." Ucap Eomma Suga sambil menyenggol lengan tangan  Suga.

Suga membalas tangan Wendy dengan cepat. Lalu melepaskan tangan Wendy.

Wendy sangat jauh dari tipe ideal yang diinginkan Suga.

"Dia terlihat sangat sombong sekali!" Ucap Wendy dalam hati.

Wendy tetap memberikan senyuman manisnya didepan Suga.

Sebenarnya dia sanagat malas dengan laki - laki yang akan menjadi tunangannya."

"Kalau begitu, Wendy ayo ikut kerumah. Untuk mempersiapkan pernikahan kalian yang akan dilaksanakan minggu depan." Ucap eomma Suga dengan ramah.

Apa? Minggu depan? Apa itu gila? Kenapa semua orang memperlakukanku semaunya saja. Tanpa minta pendapat dariku dulu!

Wendy hanya mengangguk.

"Kalau begitu mari kita pergi." Lanjutnya.

"Eomma maafkan aku ya. Aku harus meninggalkanmu," Ucapku sambil memeluk erat eomma dan appaku.

"Tenang saja. Kamu harus jaga diri baik - baik. Dan bersikaplah yang sopan." Nasihat eomma padaku.

Aku mengangguk.

"Aku pergi dulu."

Eomma dan appa melambaikan tangan kearahku. Air mata mulai turun dari pelupuk mataku. Aku baru pertama kali harus pergi meninggalkan orangtuaku.

Aku berjanji kalau aku akan membahgiakan kedua orangtuaku.

♨♨♨♨

Sampailah aku didepan rumah mewah milik keluarga Suga.

Mataku melirik kesekeliling rumah ini. Rumah ini seperti istana.

Sebelumnya aku tidak pernah berpikir kalau aku akan tinggal ditempat semewah ini.

Ini jauh berlipat- lipat dari suasana rumahku.

Aku tidak menyangka. Aku berasa sedang bermimpi. Jika ini memang mimpi aku sama sekali enggan untuk membuka mataku.

Tapi nyatanya ini semua memang nyata.

"Sini nuna aku bawakan tasmu." Ucap Pelayan dirumah ini.

"Terimakasih." Ucapku lembut.

Eomma Suga menggandeng tanganku,"Wendy anggap saja ini rumahmu. Jadi kamu jangan malu untuk meminta apapun."

Eomma Suga sangat berbanding jauh dengan sikap Suga.

Suga melangkahkan kakinya lebih dahulu dibandingkan yang lain.

Seperti enggan untuk mengajak Wendy masuk bersamanya.

"Wendy maafkan kelakuan Suga. Memang dia seperti itu sikapnya. Karena selama ini dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun."

"Tidak masalah nyonya."

"Jangan panggil saya seperti itu. Panggil saya dengan sebutan eomma."

"Baik eomma."

To be countinue.......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro