⚫Nineteen⚫
Wendy hanya bisa terdiam, duduk diatas sofa. pikirannya masih saja bingung. Bahkan testpack yang dari rumah sakit tadi, masih saja ia pegang sambil mengamati benda itu. Tatapannya pun masih saja mengarah pada benda tersebut.
Ia bingung dan takut. Perasaan keduanya itu bercampur aduk. Bagaimana bisa ia hamil. Bahkan ia sama sekali tidak pernah melakukan sesuatu dengan Suga. Rasanya terasa aneh. Lalu jika ini bukan anak Suga, anak siapa lagi?
Pikiran itu masih saja menghantui pikirannya. Ia takut jika anak yang sedang dikandungnya benar - benar bukan anak kandung Suga.
Tapi, dengan siapa lagi ia melakukan itu. Ia saja tidak pernah keluar rumah semenjak menikah dengan Suga.
🌺🌺🌺
Suga tiba - tiba saja sudah masuk kedalam rumah. Ia menatap Wendy dengan wajah bingung.
"Apa yang dia lakukan?" Pekiknya dalam hati
Bahkan Wendy sama sekali tidak menyadari kedatangan Suga. Matanya masih saja menatap fokus benda kecil itu.
Suga melangkah mendekati Wendy. Dan saat ia menyadari benda apa yang Wendy pegang. Betapa terkejutnya, ia melihat benda yang sedang Wendy pegang.
'Testpack? Positif?'
Flashback on
Pukul 11 malam.
Tiba - tiba saja Suga terbangun dari tidurnya.
Telelet
Teleponnya bergetar. Ia segera mengambilnya
Park Jimin call you
"Hai Suga? Apa kabarmu?" Ucap laki - laki yang bernama Jimin itu
"Kenapa?"
"Cepat! Datanglah kesini! Ayo kita pesta minum." Ucap laki - laki bernama Park Jimin itu. suaranya pun suara seperti seorang yang sedang minum
Jimim. Ia adalah teman SMA Suga. Saat sekolah, hanya ialah yang mau berteman dengannya. Jimin juga di cap sebagai cowo playboy. Karena saat menarik hati wanita. Ia jagonya. Jimin juga termasuk anak nakal. Yang suka berkeliaran malam sambil mabuk - mabukan.
"Untuk apa kesana?"
"Ayolah! Kau ini masih saja sama seperti dulu! Pengecut sekali! Cepat kesini tidak ada penolakan!" Telepon diputus secara sepihak oleh Jimin
Suga hanya bisa mendengus. Jika ia tidak datang. Bagaimana reaksi Jimin nantinya.Ia segera mengambil jaket lalu bergegas pergi.
Saat hendak pergi, ia melihat Wendy yang sedang tertidur pulas diatas sofa.
"Aku pergi dulu." Matanya seperti mengucap kalimat itu
🌺🌺🌺
Saat Suga sudah sampai ditempat. Ia langsung membuka pintu masuk Bar itu.
Disana terlihat sekali anak nakal yang suka menghabiskan waktunya untuk sesuatu yang tidak terlalu penting.
Bahkan perempuan saja masih banyak yang berkeliaran disini. Banyak yang sedang minum atau bahkan menari - nari mengikuti alunan musik yang diputar.
Ia mencari keberadaan Jimin. Saat matanya melirik satu deki satu arah.Tidak jauh dari pandangannya. Jimin terlihat tengah duduk didampingin 2 perempuan. Jimin sedang mabuk.
Suga yang sudah menemukan temannya itu, langsung menghapirinya.
"kalian boleh pergi dulu." Ucap Jimin pada kedua perempuan itu.
"Halo Min Yoon Gi! Sudah lama kita tidak bertemukan." Jimin menyapa dengan suara yang tidak terlalu jelas. Alkohol pun tercium sekali pada tubuhnya.
Suga sesekali menutup hidupnya. Lalu menatap dalam mata Jimin. Ia berkata, "Untuk apa kamu menyuruhku kesini!" Ucapnya yang tidak terlalu suka dengan tempat ini.
"Tenanglah dulu, duduk dulu. Kita ngobrol dengan santai. Bahkan kamu saja baru sampai." Ucapnya yang menyuruh Suga untuk duduk dikursi yang menghadapkan dirinya
"Tuan aku pesan 1 minuman BEER KILKENNY." Ucap Jimin. Itu termsuk minuman yamg kadar alkoholnya kecil. Namun besar kalo diminum berkali-kali.
"Bagaimana kabarmu kawan? Kamu terlihat semakin putih saja. Sepertinya kamu sukses ya mendapatkan pekerjaan dikantor ayahmu sendiri."
"Kamu sangat bau alkohol Jimin-si!"
"Tentu saja. Kamu tahu kan aku sedang berada dimana."
"Tau dari mana jika aku bekerja disitu?"
"Aku hanya mendengar kabar."
Minuman yang Jimin pesan akhirnya datang juga.
"Minum ini. Ini tidak terlalu banyak alkoholnya."
"Tidak, terima kasih!"
"Ayolah! Kau ini pengecut sekali." Jimin menuangkan minuman itu kedalam cangkir kecil
"Ini minum."
Suga yang dipaksa Jimin itu akhirnya menuruti.
Tidak disangka jika Suga sudah ketagihan minum, minuman alkhol itu. Bahkan sudah 3 botol minuman itu habis. Dan ia tidak mau berhenti untuk minum, minuman itu.
"Cepat bodoh! Berikan minuman itu kepadaku!" Pinta Suga
"Kamu sudah terlalu banyak minum Min Yoon Gi! Bagaimana nanti kamu bisa menyupir!"
Jam sudah mennjukkan pukul 1 malam.
"Ayo pulang. Biar aku antar. Kamu ini terlalu banyak minum tuan pucat."
Jimin merangkul Suga yang berjalan sempoyongan. Jimin juga mengantar Suga sampai rumahnya. Namun disana tidak terlihat orang sama sekali. Jadi Jimin membiarkan Suga masuk sendiri dan menaruh kunci mobilnya disaku bajunya Suga.
"Ahhhh!!! Aku merasa sangat pusing sekali!" Ucap Suga yang sambil berjalan sempoyongan.
Matanya yang mungil itu melihat seorang perempuan yang sesang tidur diatas sofa.
"Hei kamu! Gadis manis. Ternyata kalo dilihat dari dekat kamu cantik juga ya! Ternyata orangtua itu pintar sekali memilih gadis cantik." Ucapnya sambil mendekati Wendy yang sedang tertidur pulas diatas sofa.
Tiba- tiba saja Suga membuka jaketnya. Lalu membuangnya disembarang tempat. Ia mulai menghampiri Wendy dengan sangat dekat. Bahkan langkah kakinya mulai melangkahi tubuh Wendy. Saat ini Suga sedang ada diatas tubuh Wendy. Ia mulai memainkan anaknya dengan kepunyaan Wendy. Wendy yang masih tertidur itu hanya merasakan geli pada bagian bawahnya. Bahkan sesekali Suga mencium dan melumat lidah Wendy. Tapi Wendy masih saja tertidur pulas.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 malam. Suga yang masih mabuk itu saat sudah selesai melakukan aksinya. Ia melangkah sempoyongan menaiki anak tangga untuk tidur dikamarnya.
Alkohol yang bereaksi ditubuhnya sudah mulai menghilang. Bahkan ia tahu apa yang sudah ia perbuat.
Flashback off
Hati Suga berdetak kencang. Pikirannya pun menjadi kearah situ. Bahkan ia sama sekali tidak ingin memiliki anak terlebih dahulu. Apalagi anak itu bersama wanita bernama Son Wendy
Wendy merasa ada orang yang sedang berdiri menatapnya.
Matanya lun menoleh kearah orang itu. Ia terkejut. Saat mengetahui orang itu adalah Suga. Ia langsung menyembunyikan benda kecil itu. Suga yang melihat Wendy mengetahui kehadirannya itu langsung terbangun dari lamunannya.
"Emm... kamu sudah pulang.." Ucap Wendy sembari berdiri
Suga hanya diam. Ia tidak dapat berbicara. Ia langsung pergi meninggalkan Wendy. Tanpa menjaeab pertanyaannya
Wendy yang melihat Suga pergi begitu saja merasa cemas. " Bagaimana ini? Apa tadi ia melihat benda yang aku pegang? Aku harus bilang apa nantinya."
Lagi dan lagi hati Wendy dibuat bingung. Ia langsung memilih untuk menyiapkan makanan untuk Suga.
To be countinue..............
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro