💙 4/5 💙
Saat ini [Name] dan Mafu tengah duduk di halte bus yang lumayan jauh dari rumahnya.
"Etto, [Name]-chan kita mau kemana?"
"Gak tau, Mafu-nii!
"Sebentar lagi hari mau gelap, gimana kalau kita balik ke rumah? Pasti kakak kamu khawatir."
"Aku gak mau pulang! Aku masih marah sama Sora-nii."
Mafu tak berdaya melihat [Name] yang tak mau dibujuk untuk pulang. Padahal, sang kakak sudah dari tadi membujuknya lewat telephon untuk pulang karena hari sudah mulai gelap.
Kruuukkk!
Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras keluar dari arah perutnya [Name].
"[Name]-chan kamu lapar?" tanya Mafu perhatian mendengar suara perut keroncongan [Name].
"Enggak! Aku gak lapar kok, Mafu-nii," kata [Name] berbohong, sebenarnya sejak pagi tadi ia belum makan apa pun.
Kruuukkk! Kruuukkk!
Bunyi perut [Name] yang minta diisi lebih keras lagi. Sedangkan [Name] yang mendengar suara itu pun mendadak ingin menyembunyikan diri masuk ke lobang tikus atau lobang cacing.
"Malunya aku," kata [Name] dalam hati sambil menutupi wajahnya yang memerah dengan telapak tangan.
Sedangkan Mafu yang mendengar suara perutnya [Name] dengan susah payah menahan tawanya.
"Pfffftthh."
"Mafu-nii, kalau ingin ketawa, ketawa aja jangan ditahan-tahan," kata [Name] mendelik sebal ke arah Mafu.
"Hahaha! Maaf [Name]-chan abis suaranya lucu, kalau kamu lapar bilang aja sama Mafu-nii. Jangan berbohong karena bohong itu dosa," kata Mafu sambil menasehati [Name].
"Iyah, Mafu-nii. Aku gak akan berbohong lagi," kata [Name] dengan cengirannya.
"Hmm, bagus!" kata Mafu sambil menunjukkan dua jempolnya kepada [Name] sambil memperlihatkan senyuman menawannya.
"Sekarang Mafu-nii traktir aku makan bakso yang ada di sana," kata [Name] sambil menunjuk penjual bakso jalanan.
Sebenarnya Mafu adalah orang yang pilih-pilih kalau soal makanan, apalagi itu jajanan yang ada di tepi jalan Mafu meragukan kebersihannya. Bukannya apa-apa terkadang jajanan yang dijual di tepi jalan tidak cocok dengan perutnya yang sensitif.
"Kenapa kita tidak pergi ke restoran yang ada di sana," kata Mafu sambil menunjuk restoran mewah yang ada di sebrang jalan.
"Enggak! Aku maunya makan bakso yang itu Mafu-nii," kata [Name] menatap Mafu dengan mata yang sudah berkaca-kaca seperti ingin menangis.
Akhirnya Mafu tau alasan mengapa teman satu unitnya sangat protektif dengan adiknya, selain imut dan lucu [Name] juga pandai membuat orang menuruti kemauannya.
"Oke-oke ... Mafu-nii, beliin buat [Name] tapi jangan nangis entar malu diliat banyak orang," kata Mafu sambil mencubit gemas pipinya [Name].
"Asyikkk," teriak [Name] kegirangan kayak bocah yang mendapat mainan baru.
Setelah mendapatkan bakso yang ia mau, [Name] memakannya dengan lahap, sampai kedua pipinya chubby penuh dengan bakso dan itu terlihat sangat mengemaskan.
"Mafu-nii, coba deh bakso ini paling enak tiada duanya. Ayo, buka mulutnya," kata [Name] sambil memberikan satu pentol bakso ke arah mulutnya Mafu.
Mafu dengan ragu-ragu memakan satu pentol bakso yang diberikan kepadanya. Ternyata, rasanya memang enak dan kualitas dagingnya juga bagus.
"Gimana enakkan?" tanya [Name] sangat antusias menunggu responnya Mafu.
"Iyah, ini enak banget," jawab Mafu sambil menunjukan cengiran khasnya.
Saat [Name] tengah asyik makan dan bercanda dengan Mafu. [Name] tidak menyadari bahwa seseorang dari tadi mengawasinya sambil memasang wajah yang masam sekaligus muram.
"Dia sudah mulai nakal," kata seseorang tersebut jengkel, yang tak lain dan tidaklah bukan kakaknya [Name], Soraru.
"[Name], kamu adikku yang paling berharga tidak boleh ada yang memilikimu selain aku," kata Soraru lagi sambil menatap adik kesayangannya itu.
Soraru tidak rela adik tersayangnya yang imut dan lucu itu dimiliki oleh orang lain. Ia tidak tahan jika harus berpisah dengan adiknya itu, makanya Soraru selalu over protektif kepada sang adik karena takut bakalan diculik lelaki buaya yang bertebaran di luar sana.
Biarlah hanya ia yang tahu rahasia tentang siapa [Name] yang sebenarnya.
___________💙💙💙___________
Tekitou ni ikite mo iki wa tsudzuku
Dareka ni yori ka kari ikite iru
Sasae ga kiete mo iki ga tsudzuku
Tsugi no yori dokoro ni mi wo yoseru
Tsukaisute jimita tsunagari toka
Sono bakagiri no kankeida toka
Nani ka ga chigau to nageite mite
Nani mo wakarazu ni iru n datte
Kau akan terus bernapas, meski kau hidup dengan biasa
Bergantung hidup pada seseorang,
bahkan jika dia menghilang
Kau akan terus bernapas
Lalu selanjutnya akan terus seperti itu
Hubunganku yang satunya terbuang lagi, lalu nanti datang lagi yang sama persis
Bahkan jika kucoba meratapinya, lalu berkata “Ini tidak beres."
Namun aku masih tidak bisa memahaminya
Mafumafu - Moudoku Ga Oshou
Update : Minggu, 30 Januari 2022
Jumlah kata : 590 kata
Pict : pinterest
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro