¬ 023
Semenjak Salma berkunjung kerumah Dyaaz, keduanya sekarang terlihat lebih akrab. Itu juga yang membuat Mira kini merasa kehilangan, waktu Dyaaz kini hanya habis dengan Salma. Ia benci kenyataan itu.
Mira berjalan dikoridor sendirian, tiba-tiba saja ia berpapasan dengan Fahira.
"Fah"
Fahira yang sedang berjalan kini berhenti lantaran dirinya dipanggil oleh Mira, "Kenapa, Mir?"
"Mau nanya dong Fah" ujar Mira. "Salma itu siapanya Dyaaz sih?"
Fahira terkejut saat Mira menanyakan tentang Salma. Ia binggung harus menjawab apa, ia takut menyinggung perasaan Mira, "Gatau Fah, emangnya kenapa lu nanya gitu?"
Mira mengerutkan keningnya sambil bertolak pinggang, "Gua nanya Fah, kenapa lu malah nanya balik?"
"Yaudah kalo lu gatau, makasih" ketus Mira yang kemudian meninggalkan Fahira.
Fahira mendengus, "Yee, gajelas. Sewot aja tampangnya"
Kemudian Fahira melanjutkan lagi perjalanannya menuju kelas yang sempat dihentikan oleh Mira. Sesampainya Fahira dikelas ia langsung menghampiri Eki.
"Ki, masa tadi gua ketemu Mira yakan" ujar Fahira. "Terus dia nanya sama gua si Salma itu siapa nya Dyaaz, terus kan gua jawab gatau terus kenapa dia nanya begitu eh dia malah sewot sama gua, ngebales gua kek gini nih"
Fahira mempraktekan gaya bicara Mira tadi dengan wajah ketusnya sembari mengerutkan kening, "Gua kan nanya Fah, kenapa lu malah tanya balik?
Gitu njir, ngeselin kan?"
Eki menepuk kursi yang kosong disampingnya, "Sini lu duduk, gua bilangin"
"Apaan?" Fahira pun segera duduk disamping Eki.
"Impersonate sampah lu ke orang lain dari dulu gapernah berubah, Fah" kata Eki yang kemudian menyentil pelan dahi Fahira.
Fahira terdiam sejenak mendengar omongan Eki, mengapa ia tak bisa membenci Eki walau sudah menjadi mantan? Eki selalu bersifat seperti ini, seperti tak pernah terjadi apa-apa antara mereka berdua dulu. Bahkan saking santainya Eki, Fahira tak merasa seperti sudah berpisah dengannya.
// instagram - hangyulisme //
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro