¬ 017
Dyaaz pulang dengan tampang gembira nya sambil melompat kecil kesana-kemari yang membuat June —Kakak laki-lakinya itu binggung.
"Woi! Sarap, sini duduk"
Dyaaz pun menghampiri June yang sedang duduk disofa, "Ngape lu seneng amat roman-romannya?" tanya June.
"Gua berhasil deket sama gebetan gua!"
June menatap adik satu-satunya itu dengan intens, "Siapa? Mana coba sini gua mau liat"
"Gak!" sergah Dyaaz. "Ntar lu naksir lagi ama bidadari gua"
June merangkul adiknya itu dengan erat dan berlagak seolah-olah akan meninjunya, "Lu negatip mulu sama abang sendiri!"
Dyaaz berdecak, "Ck, bukan negatip tapi gua udah tau jalan pikiran lu. Kebaca dah"
"Ah, siapa namanya kalo gitu?"
Dyaaz melepaskan rangkulan June kemudian ia berdiri dihadapan June sambil menatap langit-langit ruang tamunya, "Salma, Salma Rianda,
Salma Rianda Abraham nya soon ya, yihahahahaha"
"Huek!!! Pede banget idup lu" ledek June.
Dyaaz memeletkan lidahnya, "Wekk, biarin. Iri kan lu?"
June bergumam, "Dih najis, ngapain gua iri ama cebong anyut"
"Gua denger ya?!" seru Dyaaz. "Papa kapan keluar dari penjara sih, bang?"
June mengusap dagunya, "Eum..lusa kayanya deh, nenek nelfon tadi katanya lusa"
"Eh tapi kenapa lu tiba-tiba nanyain papa kapan keluar?" selidik June. "Mau ngenalin si Salma Salma itu ya lu sama Papa?"
Setelah mendengar itu Dyaaz langsung bergegas ingin masuk ke kamarnya. Namun ia sempat membalas tebakan June terlebih dulu, "Kalo iya emang kenapa? Dasar pejuang LDR!"
"Dyaaz! Emang adek kurang ajar ye lu!" teriak June dari ruang tamu.
Dyaaz tak peduli, yang ia pedulikan adalah ia tak sabar akan mengenalkan Salma pada Ayahnya. Pasti Ayahnya akan suka dengan pembawaan Salma.
Memang menantu idaman kamu Sal, batin Dyaaz.
// instagram - hangyulisme //
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro