Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2. CANCELED??

Typo, Typo disana~
Typo, Typo disini~
Typo, Typo banyak sekali~
Semua, semua, semua~
Dapat di kabulkan~
Dapat di kabulkan~
Dengan kantong ajaib~

Menjalani kisah cinta dengan Sehun memang tidak lah mudah, Lisa harus mengorbankan perasaan nya berkali-kali, merelakan perasaan nya terluka juga berkali-kali.

Sehun tidak pernah menginginkan Lisa terluka, ia tidak pernah ingin sama sekali. Namun entah mengapa kisah cinta mereka seolah penuh dengan drama sedih, yang membuat keduanya terluka secara tidak sengaja.

Meski sekarang pernikahan tinggal menghitung hari, namun entah mengapa perasaan sang gadis tidak tenang, apakah ini efek dari sindrom Pra-nikah yang sering disebut-sebut, atau karena hal lain?

Lisa hanya merasa, akan terjadi sesuatu yang buruk?

Lagi-lagi, nungkin Lisa saja yang terlalu tegang, dan sensitif menyambut pernikahan nya yang tinggal beberapa hari lagi.

"Lisa.. Kau terlalu tegang sayang.." suara lembut membuyarkan lamunan Lisa.

"Eomma" Lisa tersenyum kecil.

"Tidak perlu terlalu khawatir, Eommadeul pernah mengalami hal ini sebelum nya, itu wajar" ucap wanita bermarga Kim tersebut, Eomma nya Hanbin.

Lisa sedang berada di rumah Hanbin sekarang, keluarga Lisa sudah datang untuk persiapan pernikahan nya, termasuk BamBam dan Ten ikut serta dengan Eomma Lisa dari Ilsan. Eomma Lisa tinggal di Ilsan sejak Appa nya tidak ada.

Sekarang ini BamBam, Ten, Hanbin dan June katanya menemani Sehun melakukan sesuatu, entah apa sesuatu yang mereka maksudkan. Sedangkan Eomma Lisa punya acara sendiri dengan calon besannya, tinggalah Lisa sendiri bersama Imonya yang biasa ia panggil Eomma. Ya, Eomma nya Hanbin.

"Terima Kasih Eomma.. Aku mungkin memang terlalu banyak memikirkan nya" Lisa kembali tersenyum.

"Bertemu lah dengan ketiga sahabat mu, kau pasti bisa menenangkan pikiran mu" sahut Ny. Kim menepuk bahu gadis itu.

Lisa menengadahkan wajahnya, mengingat ketiga sahabatnya. Mungkin Nyonya Kim ada benar nya.

Sementara itu ditempat yang berbeda, seorang gadis cantik, merenung. Dikepala nya berbagai pikiran berkecamuk, berkali-kali ia menggigit bibir nya.

"Aku sudah melakukan banyak hal untuk bisa kembali ke Seoul, tapi kenapa seperti ini jadinya Sehun~ah?" keluhnya. "Aku harus bagaimana sekarang?"

Sudah beberapa kali ia menghubungi Sehun, namun pemuda itu tidak merespon nya. Ia ingin bertemu dengan Sehun dan bicara banyak. Ia hanya ingin Sehun.

"Tidak bisa begini Sehun~ah! Kenapa aku masih belum bisa menerima kalau kau akan menikah?" gumam nya sedih. "Belum tentu gadis itu bisa mengerti mu seperti aku mengerti mu"

Ia menangis didalam kamarnya, menangis tersedu. Bagaimana mungkin sesuatu yang sudah ia perjuangkan sekarang harus ia lepas kan begitu saja?

Salahnya memang menganggap remeh hubungan mereka beberapa tahun silam, menganggap nya hanyalah sebuah cinta monyet, cinta anak remaja. Sayang nya ia terlambat menyadari kalau ia begitu menginginkan Sehun.

"Tidak ada yang terlambat di dunia ini kan Sehun~ah?" bisiknya lagi. Meski Sehun tidak disana. "Aku tetap akan berusaha, semampuku.."

Ia kemudian mengambil ponselnya, melakukan percakapan dengan seseorang beberapa lama, sampai ia menutup nya kembali.

"Well, kita lihat, sampai dimana kekuatan cinta gadis itu.." gumamnya menyunggingkan seringaian disudut bibir nya.

⏳⏳

Suasana ramai sekali dirumah keluarga Oh, seperti nya Tuan Oh benar-benar melakukan pesta tujuh hari, tujuh malam dirumahnya, khusus keluarga besar dan kerabat. Ia melakukan nya karena Sehun merupakan anak satu-satunya, putra yang akan meneruskan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Tentu saja disana teman-teman Sehun dan Lisa hadir juga, mereka terlihat sedang bersenda gurau ditaman belakang, beberapa lampu penghias terlihat berkelap kelip mewarnai tempat itu.

Sehun melirik Lisa yang tampak sedang berbincang-bincang dengan Ny. Oh, entah apa yang mereka bicarakan namun terlihat begitu serius. Ia tersenyum tipis mengingat gadis itu begitu tegang hari-hari terakhir mereka akan melepas masa lajang.

"Sehun~ah" seseorang menepuk punggung Sehun, pemuda itu menoleh.

"Yuka?" Sehun tersenyum, mengetahui teman sejak kecil nya lah yang menyapa nya.

"Kau sibuk sekarang?" tanya Yuka.

Yuka, Ashley Yuka Mizuhara.

Gadis blasteran Jepang-Amerika, namun bersekolah di Korea sejak sekolah dasar, menjadi teman satu geng Sehun, Jungkook, Suzy, Soojung dan Sulli.

(*kalo pada merhatiin sosial media nya Sehun sama Suzy di Distances pasti ngeliat ni nama2 muncul komen. Wkwk

(* Fyi, Yuka itu adek kandungnya Kiko Mizuhara. /udah pada tahu keleus/ ya udah sih cuma mau bilang aja.

"Ah tidak, ada apa?" tanya Sehun heran.

"Suzy ingin bicara dengan mu, dia menunggu mu sekarang" jawab Yuka.

"Kenapa dia tidak menemui ku langsung?"

"Entahlah, tapi dia menunggu mu, Sehun~ah. Aku hanya ingin mengatakan itu.." ucap Yuka, kemudian pergi.

Sehun menghela nafas kasar. Apalagi sih?! batinnya.

Ia menemui sosok yang sedang memunggungi nya di halaman depan rumahnya, gadis itu duduk di kursi dekat taman kecil Ny. Oh. Begitu mendengar derap langkah Sehun datang, Suzy menoleh. Gadis itu tersenyum manis.

"Kau datang?" senyuman nya tidak pudar. "Maaf mengganggu acara mu, dan tidak mendatangi mu langsung.."

"Ada apa Uji~ah?" tanya Sehun tidak ingin berlama-lama.

"Ck! Kau begitu dingin padaku sekarang sejak mengenal Lisa"

"Jangan sangkut pautkan Lisa, ia tidak tahu apa-apa" jawab Sehun datar.

"Baiklah, kau memang sudah jatuh terlalu dalam, pada pesona gadis itu.." Suzy tertawa sinis.

"Jadi katakan ada apa?"

"Kau yakin akan menikahi nya?" Suzy menyelidik Sehun.

"Kau gila? Tentu saja!"

"Kau yakin ia bisa mengimbangi mu?" tanya Suzy tidak yakin.

"Apa maksudmu?" Sehun tidak suka.

"Sehun~ah, aku ini mengenalmu dari kecil, aku tidak yakin Lisa mengimbangi mu, apalagi dengan tanggung jawab yang Appa mu berikan!" seru Suzy.

"Kalau ia tidak bisa mengimbangi ku, maka akulah yang akan mengimbangi nya, selesai kan?" jawab Sehun tegas.

Suzy tertawa getir. Dia tidak akan menyerah. Sehun hanya untuk nya seorang, hanya miliknya seorang.

"Aku hanya ingin memyadarkan mu sebagai sahabat Sehun~ah.." ujarnya kemudian.

"Aku akan menikah sebentar lagi Bae Suzy, aku sama sekali tidak mengerti denganmu. Mari akhiri pembicaraan ini, sebelum yang lain salah paham pada mu.." jawab Sehun, bersiap meninggalkan Suzy.

"Cih! Kau memanggil ku nama lengkap sekarang?? Baiklah Oh Sehun, aku mengerti!" balas Suzy sengit.

Sehun tidak menghiraukan Suzy, ia kembali masuk kedalam rumah, menuju taman belakang, mencari Lisa tentunya.

Gadis itu masih asik berbicara dengan Eomma nya, bahkan disana sudah ada Jennie dan Jisoo yang bergabung. Mereka terlihat tertawa dengan kompak, mungkin mereka sedang membahas seputar kehidupan setelah pernikahan?

Sehun mendekati mereka, melihat pemuda tersebut Jennie langsung berkomentar.

"Lihat! Belum apa-apa ia sudah mencari Lisa, gadismu tidak akan kemana-mana Sehun~ah!"

Mereka semua langsung tertawa, menanggapi ucapan Jennie.

"Bisa aku bawa gadisku sebentar?" ijin Sehun.

"Tentu saja!" jawab Ny. Oh, Jennie, dan Jisoo bersamaan. Mereka kemudian terkikik geli.

Lisa menatap Sehun heran, matanya seolah bertanya ada apa? Namun Sehun hanya mengulurkan tangannya pada Lisa, meminta gadis itu ikut dengannya.

"Ada apa?" tanya Lisa, ketika Sehun sudah menutup pintu museum mini nya. Pemuda itu tidak tahu harus membawa Lisa kemana, karena setiap sisi rumahnya sudah penuh dengan tamu. Pilihan terakhir nya adalah Museum mini milik nya.

"Tidak ada apa-apa" jawab Sehun, ia memeluk gadis itu, menenggelamkan wajahnya dibahu Lisa lama.

"Huna~.. ada masalah?" bisik Lisa, pemuda itu hanya menggeleng kan kepalanya. Tangan Lisa terangkat mengusap lembut kepala Sehun. "Kalau memang ada, katakan padaku.."

"Lice.." Sehun mengangkat wajahnya. "Aku mohon, jangan dengarkan apapun yang Suzy katakan padamu, dengarkan aku saja"

Lisa tertawa pelan.

"Kalau aku mendengarkan nya, aku mungkin tidak bersama mu sekarang.."

"Kau percaya padaku kan?" tanya Sehun.

"Tentu saja!"

"Jadi, hanya dengarkan aku, jangan dengarkan apapun yang dikatakan nya" ucap Sehun. "Entah mengapa aku merasa, ia merencanakan sesuatu. Suzy yang aku kenal dulu tidak seperti itu.."

"Hey.." Lisa mengelus rahang Sehun. "Kita hadapi bersama...."

Sehun mengangguk, kemudian kembali menyembunyikan wajahnya di antara bahu dan leher Lisa. Untuk sekarang Sehun merasa jauh lebih tenang.

Sorak riuh dari halaman belakang rumah Sehun, berasal dari taman rumah itu terdengar berulang-ulang, mungkin mereka sedang beradu dansa sekarang. Itu sudah menjadi kebiasaan keluarga besar Oh dan juga kerabat-kerabat nya.

Sehun dan Lisa masih duduk di melantai di atas karpet tebal museum mini Sehun, keduanya bersandar pada dinding dengan jemari yang saling bertautan. Sehun menjatuhkan kepala nya ke bahu gadis itu, memejam kan matanya sesaat.

"Mengantuk?" bisik Lisa.

"Tidak.. Hanya ingin begini saja" jawab Sehun dengan suara hampir tidak terdengar.

"Tinggal beberapa hari lagi Huna~" celetuk Lisa pelan. "Kenapa rasanya lama sekali?"

Sehun terkekeh, ia bergerak menyamankan posisi kepalanya di bahu Lisa.

"Kau sudah tidak sabar?" goda Sehun.

"Bukan begitu, hanya saja sekarang banyak yang mengganggu pikiran ku, juga pikiran mu kan? Aku ingin ini segera berakhir.."

"Bukan hanya mengganggu pikiran, tapi benar-benar mengganggu kita secara langsung, Suzy misalnya" balas Sehun.

"Hussh.. Tapi dia sahabat mu" sahut Lisa.

"Entah kenapa sejak ia kembali dari Jepang, aku merasa dia sudah banyak berubah, ia bukan seperti sahabat lagi"

"Itu karena ia mencintai mu.." jawab Lisa.

Kedua nya terdiam sesaat.

"Kurasa bukan cinta.." tiba-tiba Sehun kembali bersuara. "Jangan dibahas lagi, sekarang kita harus fokus beberapa hari kedepan, iya kan?"

"Hm, tentu saja.." Lisa tersenyum. "Sepertinya kita harus keluar sekarang, bergabung dengan yang lain. Akan terlihat aneh kalau kita tidak disana"

"Ayo!" Sehun mengulurkan tangannya pada Lisa, gadis itu menerima nya dan melangkah bersama dengan pemuda itu.

Seperti nya, semua akan baik-baik saja.

⌛⌛⌛

Suasana rumah keluarga Oh sudah terlihat sepi, hanya ada beberapa orang terdekat yang masih tersisa dan masih mengobrol dibelakang.

Sehun duduk disamping Tuan Oh, mereka berbincang-bincang dengan beberapa kerabat mereka, padahal ini sudah tengah malam, mungkin sudah menjadi tradisi keluarga tersebut.

"Iya, Sehun dan Lisa akan ku kirim ke Jeju setelah menikah. Biar Lisa saja yang menjadi asisten Sehun, daripada orang lain. Lagi pula bahaya kalau pria beristri memiliki asisten wanita lain.." celoteh Tuan Oh pada kerabat nya tersebut.

"Memang harus begitu.." lawan bicara Tuan Oh menjawab sambil terkekeh.

Kedua orang tua paruh baya tersebut, terlarut dalam perbincangan yang ringan terkait pernikahan Sehun dan Lisa yang sudah didepan mata. Sesekali mereka menggoda Sehun.

Pemuda itu meregangkan tubuh nya, ia pamit ingin mengambil minuman kepada Tuan Oh dan kerabat mereka tersebut. Sehun menghampiri meja dimana aneka minuman disajikan, ia kembali bertemu dengan Yuka.

"Hey..." sapa Yuka. "Kau ingin minum? Ini, ambil lah, kesukaan mu kan?"

Gadis itu menyerah kan gelas berisikan minuman kepada Sehun, juice jeruk spesial buatan Ny. Oh. Sehun sangat menyukai nya sejak kecil.

"Gomawo Yuka~ya.." Sehun menerima nya.

"Hm.. Bagaimana persiapan mental kalian sebelum menikah? Kalian pasti gugup kan?" Yuka menyengir.

"Tentu saja, ini suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan" jawab Sehun sambil menyesap minuman nya.

"Ngomong-ngomong, dimana calon istri mu? Ia tidak terlihat.. Ekhm, selera mu memang bagus Sehun~ah" goda Yuka. Sehun tertawa.

"Ia sedang dengan Eomma ku, sejak awal Lisa memang dekat dengan Eomma.."

"Dia gadis yang baik dan menarik.. Meski tidak begitu mengenal nya, tapi aura gadis itu sangat baik" sahut Yuka jujur.

"Dia tulus..." jawab Sehun, tiba-tiba ia merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia memijit lehernya.

"Sehun~ah? Gwenchana?" tanya Yuka.

"Seperti nya ada yang salah dengan ku Yuka~ya, aku masuk dulu ya.." pamit Sehun terburu-buru.

"Eh? Hati-hati Sehun~ah!" seru Yuka menatap punggung Sehun yang memasuki rumah nya.

Sehun bergerak gelisah didalam kamarnya, apa ini? pikirnya, kepalanya terasa mau pecah, dan tubuhnya memanas tidak jelas, berkali-kali ia memijit keningnya.

"Arrghh! Ini kenapa?" keluh nya.

Sepasang tangan memeluk nya darinya belakang, menyenderkan kepalanya pada punggung Sehun.

"L-lisa?" tanya Sehun.

"Ck! Gadis itu lagi, kau tidak membutuhkan ku? Aku bisa membantu mu bebas dari siksaan ini" gadis tersebut membalikkan tubuh Sehun.

Mata Sehun membulat sempurna kaget, gadis yang dihadapannya seperti orang yang kekurangan bahan. Sejak kapan Suzy mengganti baju nya? Pikir Sehun.

"A-apa yang kau lakukan disini? Keluar!" usir Sehun, kepala nya terus berdenyut, suhu badannya terasa semakin naik. Ditambah dengan gadis yang berdiri dihadapannya memakai pakaian kurang bahan.

"Eoh? Masih berusaha menolak ku? Masih berusaha melawan naluri mu? Kita lihat sampai mana kau bertahan Oh Sehun.." bisik Suzy seduktif di telinga Sehun.

Naluri sebagai lelaki normal, Sehun bisa saja menyerang Suzy sekarang, namun logika dan alam sadar nya masih bekerja dengan sangat kuat. Ia tahu hubungan nya dan Lisa dalam bahaya sekarang. Tapi tubuhnya tidak berkutik sama sekali, ia tidak bisa bergerak, ataupun hanya sekedar melempar gadis tersebut keluar dari kamarnya.

"Keluar kau Bae Suzy!" seru Sehun frustrasi.

Gadis itu justru menempelkan tubuh nya pada Sehun, menggesekkan badannya pada pemuda itu, jujur saja Sehun tidak tahan. Tapi hatinya maaih berusaha mengendalikan tubuhnya.

Suzy tidak akan menyerah, ia menarik kerah baju Sehun, membawa wajah pemuda itu mendekat, ia menyeringai licik.

"Kau milikku seorang"

"Kau gila!" Sehun sekuat tenaga mendorong gadis itu. Suzy mundur beberapa langkah kebelakang.

Celakanya, Sehun merasa tubuhnya seolah lumpuh sekarang, ia sama sekali sudah tidak sanggup menggerakkan badannya, ia terjatuh di lantai kamarnya. Suzy tersenyum menang.

"Kita lihat, apa yang akan gadis itu lakukan ketika melihat ini?" ucap Suzy membawa wajahnya mendekat pada Sehun. "Ia bahkan sudah mengambil semua yang seharusnya menjadi milikku, termasuk ciuman ini"

Ia melumat bibir Sehun, pemuda itu benar-benar sudah tidak berdaya, Suzy menyeringai dibalik ciuman nya.

Lisa, maafkan aku, aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara itu, kembali ke belakang rumah besar itu semua tamu dan kerabat sudah pulang, hanya teman-teman Sehun dan Lisa yang tersisa membereskan beberapa hal, Yuka terlihat sambil mengobrol dengan Lisa. Jennie, Jisoo, Sulli dan Soojung sudah mulai terlihat akrab. Mereka membantu Ny. Oh sambil berbicara banyak.

Jungkook, Hanbin, Kai dan June bersama Tuan Oh mengembalikan kursi-kursi ketempat nya dengan rapi.

"Yeobo? Aku tidak melihat uri Sehun, bukankah ia harus mengantar uri Lisa pulang?" tanya Tuan Oh pada istrinya.

"Ah, terakhir kata Yuka ia terlihat tidak baik, mungkin dikamar nya Yeobo.." jawab sang istri sambil terus melanjutkan pekerjaan nya bersama gadis-gadis itu.

"Aku tidak melihat Suzy?" Sulli mulai bertanya.

"Dia pamit pulang pada ku setelah tamu-tamu pulang" jawab Soojung.

"Ia pulang dengan siapa?" tanya Jungkook.

"Entahlah.. Taksi mungkin" jawab Soojung.

Mereka kembali fokus pada kegiatan masing-masing, Lisa masih mengobrol dengan Yuka, begitu juga Jisoo, Jennie, Sulli dan Soojung.

"Aku akan mencari Sehun.." ujar Tuan Oh meninggalkan halaman belakang.

Semua masing-masing sibuk berbincang sambil bekerja, meski malam sudah sangat larut, namun mereka tidak merasa mengantuk sedikitpun.

Ditengah damainya mereka membantu Ny. Oh dan Tuan Oh merapikan sisa pesta, mereka dikejutkan oleh bentakan dan teriakan marah Pria kepala keluarga tersebut.

"DASAR KAU ANAK KURANG AJAR!!! APA YANG KAU LAKUKAN? HAH?!!"

Lia sontak berhenti dari kegiatan nya, perasaan nya tidak enak sama sekali. Ny. Oh sudah berlari menghampiri suara tersebut.

"TIDAK TAHU MALU!"

PLAKK!!

Suara tamparan keras terdengar, tidak lama suara tangisan Ny. Oh bergema. Lisa dan yang lainnya berlari menghampiri dimana Tuan Oh dan Ny. Oh terdengar.

"APA MAU MU? HAH?!! KATAKAN!! BATAL KAN SAJA PERNIKAHAN MU DENGAN LISA!!"

Deg!

Lisa berlari sekuat tenaga menuju kamar Sehun.

"KAU MEMBUAT AIB! BENAR-BENAR MEMALUKAN, KALIAN BERDUA TIDAK TAHU MALU!!!!"

PLAK! BUGHH BUGHH BUGHH!!!

Suara tamparan dan juga pukulan mendominasi, tangisan Ny. Oh semakin kencang, berusaha menghentikan Tuan Oh.

Langkah berikutnya, Lisa sudah sampai di pintu kamar Sehun, ia terbelalak kaget melihat apa yang terpampang didepan matanya. Jennie dan Jisoo menutup mulut shock, sementara Yuka, Soojung dan Sulli juga sama.

Tuan siap menghajar Sehun yang sudah babak belur lagi, jeritan Lisa menghentikan nya.

"ANDWAE!!! jangan Appa, aku mohon jangan pukul Sehun lagi, aku mohon Appa.." tangis Lisa berdiri didepan Sehun yang sedang meringkuk dilantai.

"Apa yang kau harapkan dari lelaki macam dia Lisa? Kau bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik darinya.."

"Aniya!" bantah Lisa.

"Minggir lah Lice, biar Appa berikan pelajaran pada anak brengsek ini, tidak tahu malu!"

"Andwae! Sehun tidak salah, tidak sama sekali.. Aku tahu, ia tidak salah!" masih dengan tangisannya, Lisa memeluk Sehun yang sudah tidak berdaya sama sekali. "Sehun tidak salah Appa, percaya padaku.."

"Lisa jangan membela nya" Tuan Oh menahan emosi nya.

"Aku mengatakan yang sebenarnya Appa, Sehun tidak salah, ia tidak tahu apa-apa.." air mata gadis itu semakin deras, ia masih memeluk Sehun. "Tapi coba Appa tanyakan pada gadis itu!"

Mata Lisa berkilat, menunjuk Suzy yang berada di pojok ruangan dengan pakaian minimnya. Gadis itu menatap Tuan Oh takut-takut.

"Semua baik saja, aku percaya padamu.." bisik Lisa pada Sehun, ia membenarkan kancing kemeja pemuda itu yang sudah setengah badan terbuka.

"L-lice...aku...aku tidak melakukan apapun" Sehun berusaha bersuara ditengah kesakitan, dan ketidak berdayaannya. Ia menangis.

"Sshhh..aku tahu, aku percaya padamu.." ia mengeratkan pelukan nya Sehun. Keduanya menangis bersama.

Isak tangis Nyonya Oh mulai reda, mata tajam Tuan Oh mengintimidasi Suzy yang tidak juga menjawab pertanyaan nya. Gadis itu sudah memakai jaket yang Jungkook berikan, ia sudah terlihat fine sekarang. Ia hanya menunduk menatap lantai.

"Kenapa kau tega melakukan ini?" suara Lisa kembali terdengar. "Kau pikir aku tidak memperhatikan gerak-gerik mu? Sejak awal acara kau sudah terlihat mencurigakan. Kau pikir aku tidak melihat apa yang mau lakukan? Ck! Aku melihat mu memasukkan ramuan mu dan mengaduknya, pantas feeling ku tidak enak!"

"Uji~ah? Jadi minuman yang kau minta aku berikan pada Sehun itu? Kau memperalatku? W-wae? Kenapa kau lakukan itu pada kami Uji~ah? Hiksss.. Kau tega sekali" tangis Yuka.

Suzy tetap tidak menjawab, ia hanya menatap kosong lantai.

"Kau bertanya sampai mana kekuatan cinta ku Suzy-ssi? Baiklah aku akan menjawab, aku akan tetap menikah dengan Oh Sehun.." Lisa menatap dingin Suzy, gadis itu tidak berani menatap Lisa. "Apapun yang terjadi, apapun yang kau rencana kan, aku akan tetap menikah dengan nya"

Jennie terlihat hampir bertepuk tangan, kalau saja ia tidak segera sadar akan situasi dan kondisi ditempat itu.

" Uji.. Aku tidak mengerti dengan mu, kau aneh akhir-akhir ini" ucap Soojung dengan wajah dingin nya.

"Ku pikir persahabatan kita masih murni seperti dulu, kenapa kau merusak nya Uji~ah?" isak Sulli.

Suzy mulai menangis.

"Kau terlalu berambisi Bae Suzy.." sambung Yuka.

Ucapan Yuka barusan membuat, isakan Suzy mulai terdengar.

"Sudahlah... Jangan memojokkan nya.." lerai Lisa kemudian. "Jungkook~ah? Bisa bantu menenangkan kan Suzy? Dia butuh tempat tenang.."

"Iya Lice" Jungkook hanya menurut, ia menarik Suzy yang menangis tersedu ikut bersama nya. Soojung mengikuti mereka.

Suasana kembali menjadi hening, Nyonya Oh masuk membawa air minum dan juga ember kecil untuk membersihkan luka Sehun akibat hantaman Tuan Oh.

Mereka meninggalkan Lisa dan Sehun sendiri dikamar Sehun, gadis itu sibuk mengobati luka disudut bibir Sehun, sementara Pemuda itu menatap Lisa sedih.

"Lice aku tidak melakukan apapun.." lirih Sehun.

"Aku tahu.." Lisa menatap Sehun yang berantakan. "Nah! Seperti nya efek obatnya sudah mulai hilang, kau bisa menggerakkan tangan mu? Minum ini.."

Ia menyodorkan gelas minum ke mulut Sehun, pemuda itu menggerakkan tangannya, kemudian mengangguk, dan meminum habis minuman yang Lisa sodorkan.

" Lisa maafkan aku.." Sehun benar-benar merasa mengkhianati Lisa. "Aku salah.."

"Wae? Dia mencium mu? Dimana? Disini?" Lisa menunjuk bibir Sehun. "Kalau begitu, biar aku menghilang kan jejaknya.."

Gadis itu mencium Sehun, dan itu membuat air mata Sehun kembali jatuh. Ia memeluk gadis itu, menenggelamkan wajahnya didalam pelukan Lisa.

"Kau tidak akan meninggalkan ku kan?"

"Tidak Oh Sehun, kita akan menikah, segera.."

"Gomawo..." ucap Sehun memejamkan matanya, sakit kepala efek obat tadi masih terasa.

"Sehuna?"

"Hm?"

"Kita harus membersihkan jejak gadis itu dari bibirmu.."

"M-mwo?"

Lisa tertawa, ia memajukan wajahnya pada Sehun, dan mengecup pemuda itu singkat.

"Kau mau lagi?" goda Lisa.

"Ani.. Aku ingin dipeluk" ucap Sehun. Ia menyenderkan kepalanya pada bahu Lisa.

Lisa mengendus-ngendus tubuh Sehun, dengan sangat serius.

"Ada apa Lisa?"

"Aku hanya memastikan, bau gadis itu tidak menempel pada mu kan? Kalau iya kau harus mandi sekarang juga..." ia kembali melakukan kegiatan mengendus nya. "Tapi aku rasa tidak, ini parfum mu, aku kenal"

Sehun terkekeh,

"Lice.. Tetap disini.."

"Aku akan tidur disini Sehunaa~"

"Hah?"

"Haha maksudku aku akan tidur dirumah mu, tapi tidak dikamarmu" Lisa menjulurkan lidah nya pada Sehun.

Mereka tertawa bersama.

"Saranghae Lice, aku tidak sabar menunggu besok.." Sehun memejamkan matanya.

"Aku mencintaimu anak ayamku, tidurlah" Lisa mengelus sayang kepala Sehun yang sekarang tertidur dalam pelukan nya. "Aku sudah bilang Sehuna, kita akan menghadapi nya bersama.."



CHIZ
💜


Hey Ho!

Ciye yang udah chapt 2 aja, wkwwk

Ciye ini kan emang udah ready sebelumnya.. 😂😂😂

Maafkan karena sudah menistakan mbak Suzy selama 2 era, 😭😭

Semoga suka ya, hahahahahah

See you soon,

Mwahhhhh
💋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro