Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13. BABY OH (Tinker Bell)

I love you, Oh Lisa.

.

.

Sudah tiga hari ini, rumah Sehun dan Lisa yang mereka tempati di Jeju tampak ramai. Itu semua karena kabar kehamilan Lisa yang beredar dengan sangat cepat, tanpa suami-istri itu duga, keluarga besar mereka memiliki niat untuk mengunjungi keduanya dalam waktu beberapa hari.

Tentu saja keduanya senang, terutama Lisa, ia begitu girang begitu tahu kalau ketiga gadisnya datang tanpa mengabari dirinya terlebih dahulu. Akhirnya kamar-kamar kosong rumah besar itu berguna juga, untuk menampung banyaknya massa yang datang.

Jisoo, Jennie, dan Rosé. Mereka begitu bersemangat mengurus ibu hamil itu, padahal perut Lisa saja masih datar seperti papan, dan dalam usia yang masih menuju empat minggu.

Tidak ketinggalan Ten dan BamBam yang mengekori Nyonya Manoban, kedua pemuda itu sekarang jauh lebih berhati-hati bicara pada Lisa, sebelum mereka berangkat ke Jeju, Hanbin sudah mengingatkan mereka kalau harus menjaga mulut, karena Lisa sedang hamil, ia bisa berubah menjadi monster kalau kedua pemuda itu sama sekali tidak bisa menjaga bicara mereka.

Sejak kedatangan keluarga besar mereka, Lisa tampak menempel terus pada Eomma nya, bahkan tidak jarang ia merengek meminta Nyonya Manoban memasak makanan Thailand kesukaan nya sejak kecil. Sehun bisa menarik nafas lega, karena keinginan Lisa akan makanan Thailand muncul begitu Nyonya Manoban ada bersama mereka. Sehun tidak bisa membayangkan saja, kalau tiba-tiba Lisa meminta hal semacam itu disaat mereka hanya berdua, pasalnya di Jeju tidak banyak tempat yang menyajikan makanan kesukaan Lisa tersebut.

Bicara masalah kehamilan dan mengidam, sebenarnya permintaan Lisa masih didalam batas wajar, hanya saja terkadang Sehun juga mengalami hal yang sama dengan Lisa. Ia ingat betul bagaimana berkali-kali ia sakit tanpa sebab, walau hanya demam biasa. Lalu, Sehun juga masih sangat ingat bagaimana ia membenci beberapa aroma dan juga makanan, rasanya ia ingin muntah saja mengingat apalagi melihat hal-hal tersebut.

Disaat Sehun mengalami masa seperti itu, Lisa justru baik-baik saja, dan malah menertawai dan mengejek Sehun, meski ia tidak tinggal diam kalau suaminya itu sakit. Lisa pernah sangat panik, ketika Sehun tiba-tiba membenci aroma bawang putih, dan muntah-muntah karena Lisa memasak memakai bahan tersebut, dan alhasil pemuda itu tidak makan.

Lalu, Sehun juga pernah mati-matian membenci keju dan juga bubble tea kesukaan nya sejak masa sekolah. Lisa benar-benar takjub, dan tidak menyangka kalau Sehun bisa terkena dampak dari kehamilan nya, bagaimana bisa? Bahkan ini masih memasuki minggu keempat, lalu bagaimana hari-hari kedua nya beberapa bulan kedepan sampai Baby Oh lahir?

Ingatan Lisa juga masih segar, begitu rombongan dari Seoul tiba, Sehun langsung mengadu dan mengeluh pada Tuan dan Nyonya Oh tentang bagaimana ia juga ikut menderita karena kehamilan Lisa, padahal kan yang hamil istrinya, lalu kenapa Sehun yang harus mual dan juga terkadang sakit? Dan Lisa selalu tertawa setiap mengingat jawaban dari kedua mertuanya itu.

“Bukan kah seharusnya kau senang, Oh Sehun?” ujar Tuan Oh kala itu.

“Itu membuktikan, kalau anak yang ada didalam perut uri Lisa, benar-benar anak mu, Sehun~ah” sambung Nyonya Oh.

Lalu, Sehun hanya memanggut mengerti, meski ia masih tidak paham, hubungan nya darimana.

“Aku jadi gampang lelah akhir-akhir ini” cerita Lisa pada ketiga sahabatnya.

“Bukankah wajar? Kau kan sedang hamil Nona Oh” ledek Jisoo, diiringi tawa dari Jennie dan juga Rosé.

“Kau membawa dua nyawa sekarang Lice, bagaimana rasanya?” penasaran Jennie.

Lisa tertawa mendengar pertanyaan Jennie, bagaimana ia harus menjelaskan rasanya? Tentu saja perasaan nya campur aduk, tapi lebih banyak bahagia nya.

“Rasanya? Aku merasa bahagia sekali” jawab Lisa sumringah.

“Kau tidak menyiksa suami mu kan?” selidik Rosé.

Gadis itu langsung menyengir, apakah setiap permintaan nya pada Sehun itu termasuk dalam kategori penyiksaan?

“Dia tidak menyiksa ku, tapi ia membuat ku mengerti banyak hal yang tidak aku mengerti dan ketahui sebelum nya..” jawab Sehun mewakili Lisa, tiba-tiba saja ia sudah ada di balik tubuh istrinya itu.

Keempat gadis itu sedang berbincang di meja makan tadinya, karena ruang tamu diisi oleh orangtua mereka, jadi sebagai anak muda, maupun istri muda, mereka memilih bercengkerama di meja makan.

“Uww, bisa-bisa aku diabetes kalau melihat kalian setiap hari, untungnya kalian tidak di Seoul..” ejek Rosé.

“Kau tidak akan diabetes Chae, kami sering berdebat atau bertengkar kecil setiap hari” sanggah Lisa, dan ucapan nya tersebut ada benar nya juga.

“Hun~ah! Bagaimana perasaanmu dengan kehamilan Lisa? Apakah kau kesusahan atau bingung dan lain sebagainya?” tanya Jisoo seperti menginterogasi.

Sehun tergelak dalam tawa nya, kenapa teman-teman mereka ini menjadi begitu penasaran tentang kehidupan keduanya pasca Lisa dikabarkan hamil?

“Aku sangat menikmati nya, aku jadi harus selalu siaga dan juga peka akan keinginan nya” Sehun lalu melirik istrinya tersebut. “Hal yang paling mengerikan adalah, kalau ia sudah memangis tanpa sebab”

Ketiga gadis itu langsung tertawa, Lisa hanya menyengir seperti biasanya, ditambah ketika Sehun mengecup puncak kepalanya, yang membuat ketiga sahabat Lisa ribut.

“Ya! Hentikan itu, ck! Jeongmal, mana Kai Oppa tidak disini lagi” protes Jennie.

“Sudah ku bilang, bisa-bisa mataku diabetes berada di sini terus” lanjut Rosé.

“Ah, aku tidak menyangka saja, sekarang Lisa hamil. Padahal dulu kisah cinta kalian begitu memprihatinkan, tapi aku senang melihat kalian sekarang” ucap Jisoo.

“Kisah Eonni tidak kalah tragis dengan kisah cintaku” sahut Lisa pada Jisoo.

Mereka kemudian tertawa lagi, sepertinya hari itu adalah hari terbahagia untuk Lisa karena sejak mereka menikah, Lisa selalu merindukan kebersamaan seperti itu.

“Akhirnya aku akan segera punya keponakan juga” Ten bergabung.

“Itu benar-benar benih Sehun kan?” tambah BamBam.

Jisoo, Jennie dan Rosé meringis mendengar pertanyaan BamBam. Cari masalah! Sehun yang duduk disamping Lisa mengelus lembut tangan gadis itu, kemudian menggenggam nya, semoga ibu hamil tidak mengamuk setelah mendengar celetukan si cabe BamBam.

“Lalu kalau bukan benih Sehun, benih siapa lagi? Benih kecebong?” jawab Lisa menahan dirinya agar tidak marah, ibu hamil tidak boleh emosian.

“Hehehe, tapi itukan memang kecebong Lice..” BamBam menyengir, lalu mendapat tepukan dikepala nya dari Ten.

“Jangan dengarkan Lice, sebelum kami kemari aku lupa memberi nya vaksin, dan juga lupa membawa obat penenang nya, jadi dia berisik seperti ini” ujar Ten berusaha meredam suasana, agar Lisa melupakan ucapan BamBam.

Sontak tawa mereka terdengar saat itu juga, termasuk BamBam, ia justru tertawa seperti orang bodoh.

“Huna~” bisik Lisa.

“Ya sayang?”

“Aku ingin BamBam berdandan seperti Tinker Bell..” pinta Lisa, sambil mengedipkan mata dengan puppy eyes nya.

Seketika itu juga tubuh Sehun menegang, ia melirik BamBam yang kini sudah membeku mendengar ucapan Lisa. Sementara Ten dan ketiga gadis lainnya, mati-matian menahan tawa mereka.

Sepertinya benar kata orang, diam adalah emas. Huwaaaa

.

🍒TINKER BELL🍒

.

Lisa kembali merasa kesepian, pasalnya pagi itu rombongan Seoul akhirnya kembali lagi ke ibukota, setelah sekitar empat hari mereka menemani pasangan suami-istri itu. Kini Lisa tampak duduk di pinggir kitchen set dapur mereka, sementara kedua matanya terus mengekori sang suami yang tampak sibuk mengerjakan sesuatu.

“Huna~ aku ingin memotong strawberry nya juga” pinta Lisa.

“Duduk saja sayang, kau akan memotong jari mu seperti kemarin lagi kalau memegang pisau” sahut Sehun.

“Tapi aku bosan diam saja dari tadi, aku ingin mengerjakan sesuatu Oppa~~” Lisa mulai mengeluarkan jurus aegyo nya.

Kekehan pelan Sehun terdengar, ia tetap tidak memberikan ijin Lisa memotong strawberry lagi, pengalaman dari kejadian mereka membuat jelly beberapa waktu yang lalu, Lisa bermaksud memotong buah tersebut membantu Sehun, ia justru malah memotong jari nya sendiri. Lalu, kali ini Lisa meminta Jelly lagi pada Sehun, tapi harus ditambah dengan serutan es, diatasnya dan tidak boleh mencair.

Melihat Sehun yang asik dengan pekerjaan nya, membuat Lisa semakin tidak sabaran, ia turun dari tempatnya duduk, menghampiri Sehun.

“Huna~”

Kedua tangan Lisa langsung melingkar, memeluk tubuh pemuda itu dari belakang, menghentikan pergerakan tangan Sehun.

“Sayang, kalau begini Jelly es mu tidak akan segera selesai” ucap Sehun.

“Aku sudah tidak menginginkan nya” Lisa menenggelamkan wajahnya di punggung Sehun.

Mwoya? Tapikan sedikit lagi siap sayang?” pemuda itu membalikkan badan, kemudian memeluk pinggang Lisa.

“Aku ingin memotong strawberry Huna~” pinta nya lagi.

“Baiklah..” akhirnya Sehun mengalah. “Tapi jangan sampai memotong jari mu lagi, arraseo?”

Lisa memamerkan senyuman manisnya, kemudian mengangguk bersemangat, mengambil pisau kecil dan kemudian mulai memotong kecil strawberries tersebut.

“Huna~ kita harus membagi ini kepada PD Choi, ketua Kang, dan ketua Kim!” girang Lisa.

“Eh? Kau yakin?” tanya Sehun ragu.

“Tentu saja!” mata Lisa berbinar-binar, kemudian menunjukkan hasil potongan nya pada Sehun. “Huna~ lihat ini..”

Lisa menyodorkan daun hijau yang menempel di leher buah strawberry, mengarah kan nya kehadapan Sehun.

“Ada apa dengan daun itu sayang?” bingung pemuda itu mengerutkan dahi nya.

“Mirip dengan baju Tinker Bell bukan? Pakaian yang di kenakan oleh Tinker Bell itu persis ini Huna~ wahhh.. Daebak!”

“Eh? Memang nya persis seperti itu? Bukan kah lebih lebar lagi ya?” timpal Sehun.

“Persis seperti ini sayang” Lisa meyakinkan, ia memandangi daun tersebut seolah daun itu adalah harta karun yang baru saja ia temukan. “Aku akan menyimpan nya..”

Ia beranjak menuju lemari tempat piring, membongkar tempat tersebut  mengeluarkan sebua toples kecil lalu memasukan daun tadi kedalam nya. Sehun hanya menggeleng kecil melihat kelakuan istrinya itu, selama Lisa senang, Sehun tentunya bisa sangat tenang.

Sehun kembali sibuk dengan Jelly es permintaan Lisa yang sudah tidak ia inginkan lagi, sementara Lisa sudah menghilang entah kemana, yang jelas ibu hamil itu sudah tidak terlihat lagi di sekitar Sehun.

Pemuda itu baru selesai beberapa puluh menit kemudian, ia langsung mencuci tangannya, berniat menyusul istrinya yang entah dimana. Hari itu mereka sengaja tidak  ke kantor karena permintaan Tuan Oh, mengingat kondisi Lisa yang masih sangat tidak stabil, jadilah seharian Sehun menemani istri tercinta melakukan apapun yang ia sukai.

“Hiks...hiks...hikss.. Huhuuhu”

Tangisan yang sangat Sehun kenal tiba-tiba mengalun di indera pendengaran nya, cepat-cepat ia berlari menuju arah datangnya tangisan tersebut.

“Sayang, ada apa lagi kali ini?” Sehun bingung melihat Lisa berbalutkan selimut tebal menutupi tubuh dan kepalanya diatas sofa, sedang menonton.

“Hunaaa~~ hwaaaaaaaaaa....” Lisa menangis tersedu-sedu, seperti anak kecil yang ditinggal oleh orang tua nya.

“Hey..” Sehun memeluk sayang tubuh Lisa, tentunya setelah ia menyingkirkan selimut tebal yang menutupi gadis itu. “Ada apa? Apa Dory hilang lagi dari rumah nya?”

Fyi, ikan yang Lisa beli tempo hari, yang ia sebut mirip dengan Dory dan Nemo, sudah ia masukan kedalam kolam ikan Tuan Oh dibelakang rumah, alhasil ikan-ikan itu mati. Jelas saja, ikan-ikan itu jenis yang harus di pelihara di akuarium, bukan di kolam ikan mujair dan nila dibelakang rumah seperti milik Tuan Oh.

“Bukan, Dory tidak disini” jawab Lisa.

“Lalu?”

“Tinker Bell..hikss..hikss..” isaknya.

“Ada apa dengan Tinker Bell sayang?” bingung Sehun, seingat nya tidak ada scene sedih dalam setiap film Tinker Bell yang ia tonton, lalu kenapa Lisa menangis seperti orang yang sedang patah hati?

“Kenapa Peterpan harus memilih Wendy yang manusia, sementara Tinker Bell ada? Bukankah kalau dengan Tinker Bell itu jauh lebih mungkin? Hiks.. Kasihan Tinker Bell patah hati. Huwaaaaaaaaaa~”

Ya Tuhan, apa lagi ini? T.T

“Memangnya Tinker Bell menyukai Peterpan?” tanya Sehun.

Lisa mengangguk sesenggukan.

“Tapi Peterpan hanya menganggapnya teman, ia lebih menyukai Wendy, hikss..hikss aku tidak terima, padahal aku suka Tinker Bell, kalau aku jadi Tinker Bell apa yang akan kau lakukan Huna~~?” tanya Lisa disela isakan nya.

Sehun kemudian tersenyum hangat, menarik wajah gadis itu mendekat, mengecup nya pelan, kemudian mengelus rambut panjang gadis itu lembut.

“Kalau kau jadi Tinker Bell, aku tidak ingin menjadi Peterpan..” jawab Sehun.

Waeyo?” Lisa terlihat kecewa.

“Jika kau adalah Tinker Bell, maka aku lebih memilih menjadi Terrence, karena bisa terus ada disekitar Tinker Bell, meski Tinker Bell tidak pernah menyadari perasaan Terrence terhadapnya” ucap Sehun mengusap kedua pipi chubby Lisa.

Blush!

Wajah Lisa langsung memerah, merona mendengar pernyataan Sehun, dan itu sukses membuat Sehun terkekeh geli, terlihat lucu sekali dimata nya. Detik berikut nya, ia kembali meraih bibir istrinya melumat nya sebentar dan beralih pada perut datar Lisa.

“Hey, anak Appa sedang apa didalam sana?” Sehun mengusap perut Lisa. “Apakah sudah bisa mendengar suara Appa dan Eomma?”

Lisa tersenyum kecil, Sehun sering seperti itu, padahal umur kandungan Lisa terbilang masih sangat muda, baru memasuki minggu keempat, tapi sejak tahu Lisa hamil, Sehun selalu mengajak perutnya itu bicara. Lisa yakin, kalau Baby Oh lahir, ia akan menjadi anak Appa.

Sehun rajin sekali mengobrol dengan perut datar Lisa, pada malam hari sebelum mereka tidur, Sehun selalu menyempatkan mengecup perut Lisa dam mengucap kan selamat malam dan tidur. Kemudian pada pagi hari, mengucapkan selamat pagi.

Ketika Lisa bertanya kepada Sehun, bukan kah perutnya belum kelihatan, dan  mungkin Baby Oh masih belum berbentuk sempurna didalam. Namun, Sehun justru menjawab, meski dia belum berbentuk tapi ia sudah bisa mendengar dan merasa, sebenarnya Lisa juga tahu itu. Untuk itu, Sehun terus mengajak Baby Oh berkomunikasi agar anak itu aktif, dan tahu kalau kedua orangtua nya begitu menyayangi dan mengharapkan kehadiran nya secepat mungkin.

Aegi~ya sedang tidur Appa, tolong jangan berisik arraseo?” kekeh Lisa menjawab Sehun, pemuda itu mendongak menatap Lisa dan tersenyum.

“Eoh, anak Appa ini suka sekali tidur, seperti Eomma? Huh?” lanjut Sehun lagi.

Baby Oh tidak bisa tidur semalaman, karena ingin melihat BamBam samchon berdandan seperti Tinker Bell, Appa..” Lisa kembali tergelak, tangannya menyisir lembut rambut Sehun yang berjongkok didepan perut nya dengan jemari nya.

Baby Oh atau Eomma? Hm?”

“Tentu saja Baby Oh, Appa.. Jeongmal” Lisa menunduk mencium puncak kepala Sehun.

Sehun kembali mendongak kan kepalanya, menarik wajah Lisa turun, mengecup gadis itu berkali-kali.

Saranghae..” bisik Sehun ketika melepaskan bibir mereka.

Nado..” lirih Lisa hampir menangis.

Tubuh Lisa tertarik pelan turun dari sofa, berpindah ke atas pangkuan Sehun, dan pemuda itu memeluk nya erat.

“Sejak pertama kali aku melihat mu, aku langsung tahu kalau kau akan disini bersamaku, menemaniku, menghabiskan sisa hidup bersama..” bisik Sehun. “Kau masih ingat aku pernah mengatakan nya bukan? Aku benar-benar mencintai mu Oh Lisa..”

“Aku tahu...” jawab gadis itu serak, tangannya mengelus rahang Sehun lembut. “Kau tahu, sudah banyak air mata yang tumpah karena aku berharap bisa bersama denganmu sekarang, tapi aku tidak menyesal”

Lisa menenggelamkan wajahnya didada Sehun, menangis. Jika diulang, dan di tarik lagi ke masa lalu, perjalanan cinta mereka tidaklah mudah, mengingat itu semua membuat Lisa menangis lagi. Kalau mereka bisa sampai pada tahap sekarang, bukankah itu seperti keajaiban bagi keduanya? Meski jalan mereka masih sangat panjang, tapi mereka akan terus bergandengan tanpa melepas satu sama lain.

“Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu... Aku sangat mencintaimu..”

Hanya itu kata-kata yang terus Sehun ucapkan pada Lisa, sampai gadis itu terlelap dengan tenang di dalam rengkuhan kuat Sehun. Pemuda itu terkekeh, mengangkat gadis itu meletakkan nya diatas tempat tidur mereka.

“Ckck, tukang tidur..” kikik nya geli, kemudian mengecup kening Lisa, lalu memeluk gadis itu.

Aku berterima kasih pada Tuhan, karena Dia mengijinkan dan memberikan kesempatan untuk ku, bisa terus bersama dengan orang yang sangat aku cintai.

SEHUN INSTAGRAM UPDATE

OH SEHUN

❤️
Liked by jennie.kim, jichukim, chaengpark and 9,497 others

oohsehun Dibalik senyuman lebar itu ada Dory, Nemo, Tinker Bell, Peterpan, Patbingsu, dan Jelly Es 😂😂 i love you both @oohlisa 💜 Baby Oh 👶

View all 1994 comments

kimhanbin Tinker Bell hahahahhaa @kb.bam2 😂😂

jennie.kim dedek bayi dan eomma nya sehat-sehat ya 😚😚😚💜 rasakan @kb.bam2! 😂

seulgi.kang kami sudah dengar ceritanya hahaha @kb.bam2 😂 uhhh eomma dan baby oh sehat-sehat ya sayang @oohlisa ❤️

bae.irene Aww Ibu hamil makin cantik @oohlisa 😍😍

degemnyasehun Wahh sudah isi ya? so sweet sehat-sehat ya eonni @oohlisa dan bayi nya, Oppa selamat menikmati kerewelan ibu hamil kkkkkkk

yuka.mzh Ya Oh Sehun dan Oh Lisa! Serius ini sudah ada dedek bayi? OMG!! Senang sekali!! 😍😍 @oohlisa 💜 congrats kalian berdua 😚

ten10 hahahahahha Tinker Bell, hahaha aku tidak akan lupa sampai kapan pun 😂😭 @kb.bam2 kkkkkk

j.soojung Whatttttttttt?? sudah ada bayi? Aaaaa tidak sabar, tolong kapan kami bisa bertemu Oh Sehun??!!!!!!!

sulli.choi Hah?? Kenapa tidak cerita-cerita kalian berdua????? Aku ingin bertemu ibu hamil😭😭

penikmatoppa waaa congrats Oppa dan Eonni, sehat-sehat ya Eomma dan bayi nya💞💞

makhlukkhayangan ini tidak mungkin!!! No animdwaeeee!

*oohsehun has blocked makhlukkhayangan*

jungchanu Hyung Noona!!! @oohlisa tolong beri nama nya Oh Chanwoo heheh😍😍

goojune Sayang kapan kita akan menyusul? @chaengpark? kau tidak ingin bayi lucu juga?

kimhanbin colek @seulgi.kang berniat menyusul juga? 👆👆

k.jiwonbobby kami on the way, iya kan sayang? @jichukim 😚

jongin.kim Sayang bagaimana? Segera? @jennie.kim 😍

lee.shoon Oh Sehun tega sekali pamer2, lalu bagaimana nasib kami yang single ini? 😭 cc @songmino @jinwhankim @kimdk @jeonkookie 😣😣😣

penikmatoppa Dengan ku saja Oppa! @lee.shoon 😚😚

jeonkookie Oh Sehun ku bunuh kau! Kenapa tidak mengabari kami kalau sudah ada makhluk lucu turunan mu? Ish! Menjengkelkan sekali😣 aku akan menghancurkan rumah mu kalau bayi nya lahir kau tidak mengabari lagi 😈😈

sehunslips wahhh ada bayi 👶👶😍

sehunsabs Aku ingin sekali menjadi bayi itu, kapan lagi punya Appa dan Eomma seperti mereka? 😕

lisasorangehair Eonni Jjang! sehat-sehat dengan bayi nya, Oppa tolong jaga Eonni kami baik-baik ya hehe

lisasbangs Uww so sweet sekali couple ini, tidak sabar mendengar berita bayinya lahir😍

xxxibgdrgn Wow anak didik ku mendahului dosen😂 daebak! selamat untuk kalian berdua🙏

lampuphilips Hanya hyung yang selalu di komentari oleh dosen keren👆 di akun instagram nya, aku jadi iri 😂

Sehun hanya terkekeh membaca komentar dari teman-teman mereka itu, ia tidak berniat membalas nya, mungkin Sehun akan bicara di grup mereka semasa kuliah saja, grup itu masih utuh sampai sekarang.

Ia melirik Lisa yang masih terlelap dengan damai, sudut bibir nya tertarik mengembangkan senyuman khas nya. Sehun merasa tidak tahan untuk mengganggu gadis itu, ia terlihat begitu menggemas kan saat tidur seperti ini.

“Sayang, ingin tidur sampai sore, huh?” bisik nya mengecup cuping gadis itu.

Lisa mulai  bergerak gelisah merasa geli dengan sentuhan-sentuhan sehun padanya, lalu membuka mata nya pelan.

“Apa ini sudah pagi?” tanya nya dengan suara parau.

Sehun tertawa keras.

“Ini bahkan belum sore sayang” jawab Sehun.

“Aku pikir, aku sudah tertidur lama” Lisa bangkit dari tempat ia berbaring, kemudian bersandar pada Sehun. “Hunaaa~~~”

“Iya?”

“Aku ingin bermain Ice Skating..”rengek Lisa.

Langsung saja Sehun membulat kan matanya, yang benar saja bermain Ice Skating? Bukan kah bahaya? bagaimana kalau Lisa jatuh? Ckck, gadis ini kenapa ia ingin bermain itu tiba-tiba sih? batin Sehun.

“Harus?” Sehun memastikan.

“Harus, tadi aku bermimpi Tinker Bell dan saudara kembar nya itu, Huna~ mereka bermain salju, aku ingin juga..” jawab Lisa dengan mata puppy andalan nya.

Sehun menghela nafas berat.

“Baiklah..”

“Yeayyy, saranghaeee~~”

Lisa langsung menghambur kedalam pelukan Sehun.

Kenapa harus ice skating sih? Kenapa tidak bermain yang lain saja? :(

.

🍒TINKER BELL🍒

.

Lisa berjalan riang sambil menggandeng lengan Sehun, mereka menuju area bermain ice skating, dalam hati Sehun berdoa semoga Lisa tiba-tiba berubah pikiran. Bukan nya kenapa-kenapa, Sehun hanya khawatir pada Lisa, bagaimana kalau ia terpeleset?

Lama mereka menonton orang-orang yang sedang bermain, Sehun melirik Lisa sesekali, wajah gadis itu terlihat begitu sumringah melihat gerombolan anak-anak yang bergandengan berjalan diatas lantai es itu.

“Hunaa~~” panggil Lisa pada Sehun yang asik menyesap kopi yang ia beli sewaktu mereka masuk.

“Hmm?”

“Ayo makan salju!” mata Lisa berbinar-binar.

“Uhuuukk!” Sehun tersedak kopi yang ia minum. “Hah? Makan salju?”

“Bukan kah salju bisa dimakan? Seperti di TV Huna~~ Tinker Bell dan teman-teman nya dari Winter Land tempat Periwinkle kembaran nya berada juga memakan salju” rengek Lisa.

“Tapi salju itu kotor sayang, lagi pula sekarang kan bukan musim salju” jelas Sehun. “Bagaimana kalau makan makanan seperti di Pixie Hollow saja?”

Lisa mengerucutkan bibirnya, namun kemudian ia tersenyum lebar.

“Aku pernah melihat ada salju di freezer kulkas kita Huna~~” girang nya. “Apakah Tinker Bell bermain disana juga?”

Sehun menggigit pipi bagian dalam nya, bagaimana ia harus menjawab Lisa kalau sedang kumat seperti ini?

“Huna~aku tidak ingin bermain ice skating” lanjut Lisa lagi, matanya kini terarah ketempat lain.

Pemuda itu bisa menarik nafas lega sekarang, tapi ia sedikit was-was mengikuti arah pandangan Lisa. Gadis itu kemudian melangkah keluar area tempat mereka berdiri, Sehun langsung mengekori nya.

“Mau kemana sayang?”

“Diluar ada festival animasi, aku ingin melihat” jawabnya bersemangat.

“Benarkah? Kenapa aku tidak tahu?” tanya Sehun.

Lisa tidak menjawab, ia melangkah dengan bersemangat menuju stand-stand besar yang memperlihatkan beberapa tokoh animasi seperti kata Lisa, dan kebanyakan tokoh animasi nya seperti Avatar. Gadis itu terlihat tidak tertarik, ia mengatakan pada Sehun kalau Avatar terlihat mengerikan dengan warna tubuh yang biru, dan telinga lancip panjang.

“Apa tidak ada Tinker Bell?” gumam Lisa kewalahan.

“Mungkin tidak ada sayang, mau cari yang lain? Kau tidak lelah? Sejak tadi berjalan tidak berhenti” khawatir Sehun.

“Aku tidak lelah, aku ingin Tinker Bell” sahut Lisa cemberut.

Sehun menghela nafas berat, dimana mereka harus mencari Tinker Bell? Disini hanya ada tokoh animasi semacam Avatar, Tangled, Frozen, tapi Lisa mengabaikan itu semua.

Padahal seingat Sehun, Lisa sangat menyukai Frozen dan Tangled, lalu kenapa sekarang ia cuek saja pada cosplayer yang berdiri dan meyapa siapa saja yang lewat.

“Huna~~” rengek Lisa putus asa.

“Seperti nya Tinker Bell memang tidak ada, Nona Oh tercinta, yang lain saja ya?” bujuk Sehun.

“Tapi aku ingin Tinker Bell”

“Ekhm, baiklah..aku akan bertanya” ucap Sehun akhirnya.

Mata Lisa langsung membulat senang.

Jinjja?”

Sehun tersenyum dan mengangguk, lalu mengacak puncak kepala gadis itu, tentu saja gadis itu langsung kembali bersemangat.

Chogiyo..” sapa Sehun pada orang-orang yang berada di stand tersebut.

“Ne?” jawab seorang gadis muda, matanya langsung berbinar begitu menatap Sehun.

“Aku ingin bertanya, apa disini ada stand untuk Tinker Bell?” tanya Sehun.

“Tinker Bell?” sahut mereka semua.

Sehun mengangguk canggung, seisi stand itu saling berpandangan, kemudian menatap ke arah pintu masuk yang bertulisakan Festival.

“Coba lihat didalam, kemungkinan ada” sahut salah seorang wanita, yang Sehun taksir paling senior diantara mereka.

“Oh, baiklah, kamsahamnida” Sehun membungkuk kan badannya.

Kemudian menarik Lisa mengekori nya, gadis itu tampak girang sekali, baru saja mereka akan memasuki pintu yang akan mereka tuju, Lisa menahan langkah keduanya.

“Huna! Kostum Nemo!” tunjuk nya.

“Kau ingin itu?” tanya Sehun.

Lisa menggeleng, lalu menatap Sehun memelas, perasaan Sehun langsung tidak enak.

“Huna~ apa kau keberatan kalau harus memakai kostum Nemo itu?” Lisa menggigit bibirnya.

Sudah ku duga, hiks.. :( T.T

Sehun menelan ludah kasar.

Ya Tuhan.. :(

“Lisa..” Sehun terdengar pasrah.

“Whoaa! Huna~ itu Tinker Bell dan Periwinkle!” seru Lisa, ia menarik Sehun memasuki pintu yang menjadi tujuan utama mereka tadinya.

Pemuda itu menarik nafas lega, ia mengekori kemana Lisa membawa mereka, gadis itu berhenti tepat didepan cosplay yang berdandan seperti Tinker Bell dan Periwinkle juga segala jenis yag berasal dari Pixie Hollow dan Winter Land.

“Whoah, Tinker Bell..” kagum Lisa. “Apa Terrence tidak ada?” tanya Lisa.

Gadis yang berkostum Tinker Bell itu menunjuk ke arah kanan Lisa, gadis itu langsung menoleh, lama ia mengamati, ia kemudian meraih lengan Sehun.

“Dia tidak terlihat seperti Terrence” bisik Lisa kecewa. “Huna~ cocok jadi Terrence saja, dari pada dia tidak sama sekali” oceh nya.

“Ssh, mereka bisa mendengar sayang” Sehun balik berbisik.

“Huna~ ayo kita pulang saja, aku sudah lelah” ajak Lisa, wajahnya terlihat kelelahan sekarang.

Sehun tertawa, kemudian mengamit tangan ibu hamil itu membawa nya pulang, lihatlah, bukankah Lisa benar-benar tidak stabil? Tadi ia begitu bersemangat ingin Tinker Bell, namun tiba-tiba saja mood nya langsung berubah setelah melihat cosplay Terrence.

Lisa tertidur dalam perjalanan pulang mereka, dengan hati-hati Sehun mengangkat tubuh gadis itu, tanpa berniat membangunkan nya.

Dengan tenang Sehun membaringkan tubuhnya disamping Lisa, memeluk gadis itu, menyusul nya ke alam mimpi. Baru beberapa lama rasanya Sehun tertidur, tiba-tiba ia bangin karena Lisa menggoncang lengannya, gadis itu sudah terduduk diatas kasur.

Mata Sehun melirik jam disamping tempat tidur mereka, pukul 00.45. Kenapa Lisa sudah bangun? pikir nya.

“Ada apa sayang?” tanya Sehun masih mengantuk.


“Salju..”

“Hah?” mata Sehun langsung terbuka lebar, kantuk nya langsung hilang.

“Aku ingin salju..” ucap Lisa.

Pemuda bangkit dari tempat nya berbaring, menatap gadis itu dalam, sekarang kan bukan musim salju. T.T

“Dimana kita bisa menemukan salju sayang? Bahkan wahana bermain sudah tutup jam sekarang” jelas Sehun.

Lisa menghela nafas berat, wajahnya terlihat sedih, mana tega Sehun melihat wajah Lisa seperti itu. Ia menarik tubuh gadis itu memeluk nya, dan berbisik.

“Ayo kita cari salju..” tangannya kemudian mengelus perut Lisa. “Aegi~ya, tidak ada salju sekarang, eotokhe?”

Gadis itu menatap Sehun yang kembali berbincang dengan perut nya, seketika itu juga keinginan nya akan salju lenyap.

“Huna~~ aku ingin patbingsu saja, yang es nya buaaaanyaaakk” Lisa merentangkan kedua tangannya lebar.

Sehun terkekeh, ia mengecup gadis itu lalu menarik nya berdiri.

Kajjah! Kita cari patbingsu dengan es yang buanyaaaakk”  Sehun menirukan gaya pengucapan Lisa.

Lisa langsung mengangguk bersemangat, malam itu mereka berkeliling mencari tempat yang menjual patbingsu sampai malam sekali, beruntung masih ada tempat semacam itu.

“Ahjussi, patbingsu dengan es yang sangat banyak, apa bisa?” tanya Sehun.

“Tentu saja bisa”

“Kalau Es nya diserut, sekecil mungkin sampai mirip salju bisa?” tanya Sehun lagi.

Ahjussi tersebut tertawa, lalu mengangguk.

“Kalau begitu kami pesan dua ya Ahjussi” ucap Sehun, ia membawa istrinya itu duduk di kursi tidak jauh dari tempat mereka memesan.

Tidak lama kemudian, seorang Ahjumma datang membawa pesanan mereka, pasti ia adalah istri Ahjussi tadi pikir keduanya.

“Ini patbingsu dengan es yang banyak seperti salju” kekeh Ahjumma itu. “Berapa bulan?” tanya nya.

“Eh? Ahjumma tahu?” bingung Sehun.

Ahjumma tersebut tertawa lagi.

Patbingsu tengah malam, dengan permintaan yang sangat spesifik, apa lagi kalau bukan permintaan si kecil didalam sana?” jawab Ahjumma itu.

Sehun tertawa, dengan Lisa yang tersenyum malu disamping nya.

“Baru memasuki usia empat minggu” jawab Sehun kemudian.

“Wah, masih sangat muda, pantas saja..” sahut Ahjumma itu. “Nah, sehat terus ya Eomma dan bayi nya” ucap Ahjumma tersebut sebelum meninggalkan keduanya.

Sekarang terlihat Lisa sedang membongkar tumpukan es yang menggunung diatas patbingsu nya, ia menyendok kemudian memakan nya pelan.

“Huwaa, dingin~” ucapnya mengigil.

Sehun yang sedari tadi memperhatikan Lisa tertawa. Hanya beberapa sendok gadis itu memakan patbingsu nya, ia sudah menyerah.

“Aku sudah tidak ingin lagi” Lisa meletakkan sendoknya.

“Yakin?” tanya Sehun.

“Hmm, aku sudah kenyang” jawab Lisa.

Dengan inisiatif sendiri akhirnya Sehun meminta patbingsu tersebut di bungkus saja dan dibawa pulang, pasangan penjual patbingsu itu tertawa-tawa saat pasangan muda itu meninggalkan tempat mereka.

Lalu, disini lah Sehun dan Lisa. Mereka tidak langsung pulang, namun justru mengarungi malam itu dengan berkeliling karena Lisa tidak ingin pulang.

“Huna~~ apa Terrence menyukai Tinker Bell?”

“Iya sayang”

“Aku ingin musim salju segera tiba, aku ingin bermain salju” sambung Lisa mulai melupakan pembahasan Tinker Bell dan Terrence.

“Sabar ya, Eomma nya Baby Oh~”

“Huna ayo kita ke pantai saja!” seru Lisa tiba-tiba.

“HAH?”

To be continued

Yohhaaaa~~

Aku back lagi bawa ibu hamil cerewet
Lagi pengen nulis ini aja wehehe

Perjalanan Ibu hamil masih panjang😂

Dah bye~~

©Lalicize
14 November 2017

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro