-𝙻𝙸𝙻𝚈, 𝙹𝙰𝙴𝙼𝙸𝙽 𝙰𝙽𝙳 𝙹𝙰𝙽𝙴
+
+
"Ini anakmu, jaem."
Jaemin mengacak rambutnya frustasi,
Astaga kejadian ini terulang lagi!
"Jane... Aku sungguh tidak bisa punya anak darimu."
Jane tidak kuat membendung air matanya, Jaemin tidak mau tanggung jawab dari hasil perbuatannya sendiri,
"Kenapa.... Kenapa kamu tega sih!? Kamu yang butuh aku, disaat begini kamu pergi! Lelaki bajingan macam apa!?"
"Jane, kalau aku bisa tanggung jawab, aku pasti tanggung jawab. Tapi aku gak bisa."
"Pantas Y/N pergi ninggalin kamu. Sekarang aku tau kamu orangnya bagaimana! Dan aku nyesel selama ini udah bela-belain kamu ketimbang belain Y/N. Brengsek!"
Jane pergi, Jaemin terdiam disana
Kenapa Jaemin selalu melakukan kesalahan yang sama?
+
"Aigoo... Kau... Kau... Cantik... sekali." Taeyong mabuk berat karena kebanyakan minum alkohol bersama teman-teman kantornya. Y/N terpaksa menjemput Taeyong karena dia takut Taeyong pulang sendiri.
"Taeyong-ah! Kalau kamu gak kuat, jangan dipaksa."
Aku tidak membawa mobil maka dari itu aku hanya membawanya dengan merangkul tangannya di pundakku,
"Y/N... Aku cinta... kamu."
Aku memutar bola mataku dengan malas, memang Taeyong omongannya semakin ngelantur disaat-saat begini,
"Diam... sebentar..."
Aku berhenti, Taeyong juga,
"Ada apa Taeyong? hmp—!"
Taeyong menciumku, tepat di bibirku. Astaga... Ini bau alkohol...
Tapi jujur, aku menikmatinya, mungkin ini ciuman kami baru untuk yang kedua kalinya,
creck!
Upsieee... Sepertinya ada yang mengikuti mereka saat ini.
+
"Haha! Renjun! Lihat sahabat bangsatmu itu." Seorang teman Jane, bernama Lily menendang meja Renjun dan memberi foto yang kemarin dia ambil.
Renjun mengambil foto itu, kemudian melihatnya dengan jelas
Aku dan Taeyong sedang berciuman di foto itu, jujur saja, Renjun cemburu sekali rasanya, tapi bagaimanapun berciuman adalah hal yang wajar kan? Apalagi kalau berpacaran
"Biarin aja, mereka kan pacaran." Ucap Renjun kemudian fokus lagi kepada ponselnya.
Lily memasang wajah tidak suka "Kenapa lo biasa aja sih? Dia pacaran sama om-om. Lo gila ya mau sahabatan sama manusia yang derajatnya sama kayak anjing?"
Renjun menggebrak meja, memukul meja sampai suaranya terdengar keluar dan dia berdiri,
"Tutup mulut lo, cewe jalang! Kalau lo gak suka sama Y/N bukan begini cara lo! Biarin aja dia mau pacaran sama siapa kek, lo bukan siapa-siapanya! Apa sih hak lo ngatur hidup dia!?"
Lily melipat kedua tangannya, dia menjadi semakin arogan "Dia punya anak dari Jaemin, pacaran dengan om-om, bersahabat dan sangat dekat dengamu. Anak aneh."
Tiba-tiba aku datang ke sana, aku melihat mereka berdua sedang bertengkar,
"Nah! Itu manusia brengseknya dateng. Sana urus aja sahabat lo yang lo sayangin itu. Pasti lo cuman di guna-guna in sama dia supaya dia habisin semua uang lo, sama persis kayak om-om itu."
Renjun langsung menampar Lily di tempat itu juga,
"Renjun! Kamu ini apa-apaan!?" Aku malah berteriak karena Renjun menanpar Lily begitu saja.
"Dia menjelek-jelekan namamu! Mana bisa aku terima!?"
"Bukan itu caramu, Renjun. Jangan pakai kekerasan, dia perempuan!"
Lily meringis keasakitan "Wah.., Seorang Renjun yang awalnya sebaik malaikat bisa menampar seorang perempuan? Pasti karena pergaruh buruk dari Y/N."
"Jaga mulutmu, jalang!"
"Haha... Lihat saja Renjun... Aku bukan hanya akan merusak nama Y/N! Namamu juga!"
Lily pergi,
"Y/N, aku minta maaf. Aku begitu kelepasan."
"Ya... Aku maklumi, tapi tolong kontrol emosimu sedikit."
"Aku janji, maaf."
"Iya ku maafkan."
+
"Umm... Y/N...? Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Jane kepadaku saat aku usai membeli makanan dengan Renjun.
Aku menatap Renjun seolah-olah bertanya 'boleh aku ikut?' Dan dia langsung menggelengkan kepalanya,
Dia takut aku diapa-apain oleh Jane, itu sudah terjadi beberapa kali,
"Maaf, tapi aku tetap disamping Y/N. Untuk memastikan bahwa dia aman bersamamu." Kata Renjun.
Jane menangguk "Ya, kita bicara bertiga. Tapi secara prifat."
Kami berjalan ke taman belakang kampus, kami duduk di sebuah bangku kayu yang berada disana,
Lebih tepatnya aku dan Jane yang duduk disana, Renjun hanya berdiri dan menunggu kami,
"Apa yang kau mau katakan padaku tanya Y/N.
"Aku mau bicara, tapi apa kalian bisa jaga rahasia?"
Renjun mengangguk, "Kami bisa dipercaya."
"Aku... Hamil anak Jaemin..."
Aku langsung membulatkan mataku tidak percaya, kejadian itu terulang sekali lagi. Memang Jaemin sungguh lelaki sampah.
+
episode 11 : finished
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro