-𝙲𝙾𝚄𝙿𝙻𝙴 𝙳𝙰𝙽𝙲𝙴
+
+
"Acara dansa akan segera dimulai, diharapkan para tamu undangan untuk tidak meninggalkan ruangan."
Aku menarik lengan Renjun kembali, "Jun, kita mau dansa dulu? Aku kangen berdansa."
"Y/N, kita pulang aja, aku udah ngantuk." Alasan Renjun memang tidak pernah masik akal.
Aku yakin Renjun masih marah karena lempar bunga tadi, memang dia sangat mudah cemburu,
Tapi dia sangat menggemaskan saat marah
"Ayolah--- Kali ini saja? Ya?" Ucapku dengan nada pelan dan manis agar dia tidak bisa menolakku.
"Baik– abis ini kita pulang. Janji?"
"Iya janji..."
"Yaudah, kamu mau berdansa dengan siapa memangnya? Kutebak pasti Jaemin ya?"
"Ish? Untuk apa aku berdansa dengan Jaemin? Aku sudah membencinya. Aku ingin berdansa denganmu."
Wajah Renjun langsung shook dan memerah setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulutku,
"Berdansa... De... Denganku...?"
"Ya, tentu! Ikuti saja pergerakkanku, perlahan kamu pasti nyaman."
+
Musik dinyalakan, ruangan dansa penuh dengan tepukan dan suara meriah,
"Renjun, siap?"
Renjun mengangguk, kemudian aku melingkarkan tanganku kepadanya,
Saat musik berhenti, aku menariknya perlahan, kemudian kami berdansa sesuai dengan iringan musik yang ada,
Aku menatapnya dengan pandangan kagum, dia menolak berdansa tapi ternyata dia pandai berdansa,
Sementara aku berdansa, inilah sekedar percakapan antara Jaemin dan teman-temannya,
"Yah—! Itu Y/N kan? Wow gila sih, dia memang cantik banget." puji Chenle.
Jeno menyahut "Iyalah, sayang banget Jaemin nggak mau punya istri kayak dia."
Jaemin geram dengan ucapan Jeno, sejujurnya dia ingin sekali marah "Shut up, dude. Lo nggak bisa puji dia karena wajah cantik doang."
"Dia perempuan baik kok, gua udah kenal dia dari lama." Ungkap Jisung karena Jisung adalah teman lamaku di SMA tapi kami tidak begitu dekat, mungkin hanya tau nama satu sama lain saja.
"Ya... Apapun it—"
Jaemin tidak menyelesaikan kalimatnya ketika ada seorang perempuan yang datang menghampirinya,
"Jaemin? Mau berdansa?" Tanyanya dengan penuh senyuman.
Jaemin memutar bola matanya dengan malas "Cih, aku tidak bisa berdan—"
Haechan langsung memotong "Yasudah, kalian berdua saja. Kami menonton dari sini."
Gadis itu tersenyum, kemudian menarik Jaemin pergi,
+
Aku dan Renjun berdansa, kemudian di penghujung lagu, kami mengentikan langkah kami,
Aku memeluknya, dia memelukku, aku mencium nya, dia menciumku,
Iya... Aku tau itu hanya pose akhir dansa, tapi rasanya benar-benar aku ingin memilikinya hari itu.
"Hwuaaa! Next couple of the year!"
"Renjun Y/N! Huwaaa!"
"Fix Renjun sama Y/N"
Aku hanya terkekeh pelan, kulihat Renjun yang kulihat begitu senang,
"That's my first kiss." Ucap Renjun kepadaku.
"Haha, bukannya seharusnya perempuan yang bilang begitu?" Ucapku dengan pelan.
"Ya, tapi itu benar-benar ciuman pertamaku."
Aku tersenyum melihatnya, mungkin malam ini adalah malam terindah yang akan pernah terjadi seumur hidupku,
Musik dinyalakan kembali, aku ingin mengajak Renjun kembali berdansa, tapi Renjun sepertinya sudah lelah, jadi kami memilih untuk duduk di kursi tamu saja sambil melihat orang berdansa,
"Kau lelah ya? Astaga... Maaf membuatmu lelah begini."
"Ah, tidak masalah. Berkatmu aku bisa tahu sebenarnya berdansa itu asik juga."
"Hehe, tidak masalah."
Kemudian musik diiringkan lagi,
Semua pasangan yang ingin berdansa langsung berposisi masing-masing,
Tapi saat kami mendengar suara teriakkan dan sorakkan aku langsung melihat ke arah sorakkan,
"Huooo—! Jaemin—!"
Itu kan...? Jaemin...?
Dengan Jane sialan itu?
+
"Aku tidak bisa berdansa." Kata Jaemin kepada Jane.
"Ikuti saja langkahku,"
"Tapi kan...?"
"Sudahlah, intinya kalau kita melakukan ini, aku yakin kita akan jatuh cinta malam ini."
"Hah? Maksudmu...?"
Karena musik sudah mulai, Jane langsung mengajak Jaemin berdansa bersama,
Mereka berdansa dengan teriakkan dari para penonton,
Dan berakhir seperti diriku dan Renjun, mereka juga mengakhiri pose mereka dengan ciuman,
Jantung Jaemin berdetak lebih kencang daripada sebelumnya, entah apa yang terjadi dengan dirinya,
Bahkan aku dan Jaemin yang sudah sering berpacaran dan berciuman waktu dulu saya tidak pernah seperti ini,
Ruang dansa jadi penuh dengan sorakkan dan mereka semua kebanyakan mendukung hubungan mereka,
Karena Jane sudah malu dengan sorak-sorakkan itu , dia jadi mengucapkan "Ah... Aku pergi dulu ya..." Pamitnya kepada Jaemin.
"Tunggu!" Jaemin menahan tangannya, dan para penonton bersorak lagi.
"Siapa namamu?"
"Ah? Jadi kamu belum tau namaku bahkan saat berdansa?"
"Maaf, aku tau kita satu kampus. Tapi aku tidak tahu namamu."
"Aku Jane, panggil Lee Hyerin juga boleh."
"Baiklah, Jane! Ayo kita berpacaran—!"
Jane tersenyum dengan bahagia kemudian dia memeluk Jaemin,
"I will—!" Serunya agar satu ruangan mendengar bahwa dia menerima Jaemin.
Jaemin dan Jane senang malam itu, tapi hatiku rasanya hancur dan ingin sekali menanggis dan mengakhiri hidupku sekarang juga.
+
episode 6: finished
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro