Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Aku tidak Takut

Universe-4 Dargerous Minded(1)

*****Clarine

There's no reason for me to keep breathing
There's no reason for me to wake up this morning
There's no desire to what I wanted to be
There's no reason for me to stay here
But I dont want to die

I'm a liar

death, comes to me.

Death, want me.

A reason why death always follow my steps.
Cause i don't care, about my life.
Cause i don't need my eyes to see.
I don't need my ear to hear
I don't need my brain to think
I don't need you guys to know what i need.

I don't need my heart.

They're empty.

There's nothing to see.

It just me, with my ego to keep lying.

End my suffer, whoever.
But don't you.
Before i end all the pain

I wish death never come to find.

Ini buruk ...

Buku catatan itu sekarang sudah tercoret seperempatnya, menyisakan beberapa kata yang hanya bisa kubaca.

Nothing for being, a cheesy demonic

Satu coretan, dua coretan, hingga kalimat itu kembali lenyap.

Aku, hanya menulis banyak hal yang sama. Maksudnya sama, kata-katanya sama, emosinya sama, dan ... itu benar- benar memuakkan.

Aku tidak lagi menulis untuk diriku sendiri, aku ... tidak pernah menulis untuk diriku sendiri.

Sampah.

Kemanapun aku pergi, tidak pernah ada tempat untuk bisa saling berbagi.

Sampah.

Kemanapun aku singgah, tidak pernah ada ruang untuk merasa ... diterima.

Aku, lelah.

Kehidupan, seberapa hina aku dimata dunia?

Tempat gelap ini satu-satunya ruang ku untuk bernapas. Tidak ada tempat untukku di luar sana, tidak ada.

Aku, bukan siapa-siapa.

Aku, tidak berhak punya siapa- siapa.

Aku, tidak berguna.

Sampah.

Siapapun di luar sana, datanglah dan daur ulang diriku menjadi sedikit bernilai jika kau bisa.

Tidak ada.

Lampu redup dari komputer yang terus menampilkan sederetan kata yang terus menerus bertambah, tanpa henti, melontarkan kata-kata yang sudah muak kubaca.

"Haha." "HAHAHAHAHA!"

"SAMPAH, KALIAN SEMUA SAMA SAMPAHNYA DENGANKU!"

Terdengar tendangan kuat dari pintu, aku melirik sekilas. Berdecih, pembersih sampah datang menyapa sampahnya yang tercinta.

"Mau sampai kapan kau di dalam sana? Sampai kau mati?" Sapanya seperti biasa.

Kematian, selalu dekat denganku, jika kau ingin tahu. Kematian, selalu mengikuti langkahku, menyiksaku perlahan, mengambil napasku segenggam, menghisap darahku sekali telan.

Dimana tempatku seharusnya?

Kenapa kematian masih berlama-lama menyapa? Ingin membuatku menunggu seberapa lama?

Apa harus kupercepat saja?

Aku muak, cukup sudah.

"Kalau kau tidak keluar dan bersikap layaknya manusia normal besok, siapkan kopermu untuk pergi ke tempat orang-orang sepertimu."

Tempat para sampah? Tong sampah?

Kau bicara begitu setelah merenggut banyak hal dariku? Berada satu atap denganmu saja membuatku merasa ada di tong sampah.

Layar redup itu masih kutatap hampa, dunia sedang menggila? Mereka memujiku tiada dua kemarin lusa, sekarang mati-matian menghina. Hanya karena kubilang mereka sampah.

Internet, tempat yang awalnya menerima diriku ... kini menghempasku begitu saja.

Orang-orang bodoh ini tidak mengerti seni.

Kalian pikir kalimat diatas itu benar? Maaf aku bohong. Kenapa aku minta maaf? Nanti aku juga bohong lagi.

Lupakan.

Mereka bersikap seolah-olah aku adalah malaikat yang menyelamatkan nyawa mereka dari derita pilu soal buana semu, berkomentar banyak hal soal permasalahan hidup mereka, laguku membuat banyak orang tidak jadi mati. Aku sedikit muak.

Aku, penyelamat mereka. Apa aku senang?

Aku justru sangat ingin mati melihatnya, mereka tidak mengerti! Mereka tidak tahu sama sekali, mereka tidak tahu apa yang kurasakan. Aku tidak putus asa, aku tidak pernah menyerah.

Aku tidak berusaha membantu menghentikan kalangan orang-orang gila yang mencoba menghilangkan nyawa mereka.

Aku tidak pernah ....

Aku ... menderita.

Aku pembohong yang payah.

Aku bukan gadis cengeng yang menyanyikan kisah hidup dramatisnya, memberikan orang-orang semangat untuk merasa lebih baik hanya dengan beberapa kalimat "lakukan apa yang bisa kau lakukan."

Sedangkan aku disini, hanya lari dari kenyataan.

Kau tidak benar-benar akan menghilang kan?

Apa yang terjadi? Apa yang orang tuamu lakukan padamu?

Aku bisa membelikanmu apartemen untuk kau tinggali, jadi kumohon jangan pergi.

Apa kau gila? Menghilang setelah semua yang kau beri?

Dia tidak akan pergi, dia masih akan tetap bernyanyi sambil menangis, berharap belas kasih.

Aku tidak bernyanyi untuk orang-orang.

Aku tidak ingin membuat siapapun lebih kuat dariku.

Kuceritakan seperempat kisahku pada kalian, bukan karena aku seorang gadis cengeng yang haus akan belas kasihan.

Aku iri, karena lagu ku bisa membuat banyak orang bangkit sebanyak itu. Aku iri, pada kalian yang menemukan arti hidup sesederhana itu. Aku ... aku juga bisa, tapi itu tidak bertahan lama.

Apa aku sudah berguna?

Aku, tidak menulis lagu untuk itu.

Aku, tidak bernyanyi untuk diriku.

Aku, tidak berusaha membantu.

Aku, hanya ingin ... keluargaku tahu.

Tidak ada hal lain, aku hanya ingin ayahku paham, ibuku tidak lagi merasa tersakiti. Kakakku tidak perlu menjadi samsak pengganti diriku yang suka melarikan diri.

Aku menceritakan kisahku bukan karena aku gadis payah yang tidak bisa apa-apa.

Karena kalian, mungkin pernah berada pada posisi yang sama. Meski tidak benar-benar sama. Kita sama-sama tersakiti,kehidupan seakan memaksa kita untuk menuju jurang yang lebih dalam, menenggelamkan sedalam-dalamnya. Hingga kita tidak tahu apakah ada kata bangkit di luar sana.

Aku tidak pernah ... tahu. Tapi kalian tahu, aku senang beberapa orang menunda kematiannya karena mendengar laguku.

Tapi aku ....

Aku hanya ingin ayahku tahu, aku menyanginya. Aku respect padanya, tapi itu sebelum dunia merebut banyak hal darinya yang diriku sendiri tidak tahu apa dan dipaksa untuk merasakan bagaimana rasanya, sampai-sampai kehidupan keluarga kami berubah. Aku membencinya. Aku takut padanya.

Tapi sekali saja, aku ingin menghadapinya. Aku ingin menghadapi semua hal yang membuatku tak bisa berdiri.

Aku, tidak tahu, apa kau pernah bayangkan sekali saja, esok tidak pernah ada? Aku bangun dan kau tidak, sesederhana itu.

Saat kecil, banyak hal sudah merusak diriku. Ayahku yang tidak memandang gadis kecilnya dulu sebagai seorang 'anak' dan hal paling traumatis dalam hidupku terjadi. Ibuku bahkan lebih depresi daripada aku, tiap hari menendang pintu kamarku padahal aku tidak pernah menguncinya. Berteriak, sama rendahnya seperti Ayah.

Aku besar dengan luka itu, aku hidup dengan pemikiran seperti itu, merasa tidak berguna. Ada kah rongga untuk bahagia?

Bernapas saja tidak bisa.

Aku menceritakan kisahku bukan karena ada yang membaca dan mengomentarinya, memberikanku semangat dan berceloteh tentang pasang surut kehidupan, aku tidak butuh itu, teman. Aku lebih dari kuat untuk tetap disini, di detik ini.

Aku, tidak ingin berlari, berbohong, aku ingin jujur dan membuat kalian yang merasa sama, untuk sedikit saja menutup mata. Mengambil napas, dan menelaah.

Saat kecil kau harusnya memiliki sosok yang senantiasa membuatmu merasa terlindungi, merasa disayangi dan merasa aman. Tapi sosok itu bagiku hanyalah bayangan hitam pekat yang senantiasa membisikkan mantra kehidupan dengan segala macam rantai di sekujur tubuhku.

Aku paham rasa sakitnya, kau yang sedang melebarkan sayap untuk berusaha terbang, malah terkurung dalam sangkar yang lebih kecil dari ukuran tubuhmu. Merobek sayapmu, melenyapkan pemikiranmu bahwa kau akan bersinar dan terbang bebas.

Kau, tidak berguna. Kau bukan apa-apa. Kau, tidak lebih hanya pajangan boneka.

Dia tidak lihat betapa hitamnya mataku seperti hanya ada rongga saja didalamnya.

Aku tumbuh seperti itu, aku selalu diracuni tiap harinya.

Tapi aku punya satu cara untuk tetap merasa waras, sungguh. Aku tidak berbohong soal ini.

Aku menulis.

Aku memetik gitar peninggalannya saat dia pernah bahagia. Saat dia belum merasa menjadi manusia paling menderita.

Saat dia menyanyikan lagu yang amat sangat indah untuk gadis kecilnya.

Aku tumbuh, dengan sedikit harapan itu.

Aku, besar dengan memetiknya penuh rindu.

Aku masih hidup, aku masih disini. Lihatlah aku bisa memainkannya lebih hebat darimu. Apa aku masih kau anggap sampah?

Satu-satunya tujuanku agar ia tahu ... aku selalu ingin dirinya tahu. Putrinya masih amat sangat merindukannya.

Aku hidup dengan harapan itu.

Sedikit saja lihatlah aku!

Aku tidak bisa menangis lagi, teman.

Tapi aku bahagia, jika sedikit saja dari kalian berharap dan berdoa untukku, mendapatkan apa yang kuinginkan. Terlepas satu saja hati telah tergerak oleh laguku, aku akan hidup lagi dengan harapan itu. Membuat harapan, dan hidup dengannya.

Tapi aku masih tidak ingin menyerah.

Kalian yang merasa menjadi seorang pengecut, lihatlah dirimu. Kubilang, lihatlah dirimu. Berkacalah, tatap mata yang ada di sana, tampar dirimu sekuat-kuatnya jika kau membenci sosokmu. Hingga kau tahu, bahwa rasa benci itulah yang membuatmu sakit.

Aku paham betapa gelapnya keadaan itu, tapi meskipun hatimu sudah tenggelam, masih ada otak yang berdebu untuk kau gunakan.

Bergunalah, katakan itu pada dirimu di depan cermin, "aku sudah sangat berguna" aku kuat karena masih ada disana, masih berdiri dan menatap diriku sendiri. Aku disini, setelah apa yang terjadi. Aku bisa mengahadapi.

Kau akan tahu bahwa kau lebih kuat dari yang kau bayangkan.

Harapan kecilku untuk ayahku mungkin sedikit jauh, tapi aku ... kuputuskan aku tidak akan berhenti bernyanyi, untuknya. Untuk diriku sendiri.

Saat aku mengakhiri tayangan perdana dari laguku yang baru, komentar yang mengalir deras itu berhenti. Menyisakan satu komentar yang membuat semua orang sangat heboh dan benar-benar menggila.

Aku juga sangat shock tidak tahu ada angin  darimana. Rasanya aku bisa merasakan detak jantungku. Setelah sekian lama aku tidak--

Komentar itu dari salah satu penyanyi terkenal pada zamannya, dia benar-benar inspirasiku. Tapi dia menghilang  dari dunia musik entah sebab apa, lalu muncul di livechat lagu baruku?

C33s'old nyanyian yang indah, aku yakin siapapun yang kau ingin dia mendengar ini. Dia pasti mendengarnya.

Aku terlalu shock sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Lalu lagu baruku berhasil disalip oleh single terbaru C33s'old dengan judul, "Lost Father Find Daugther"

Dengan gambaran masa kecilku disana.

Ya, C33s'old. Ayahku, pemberi harapan sekaligus keputusasaan dalam hidupuku.

Apa harapanku ... terkabulkan? Dia melihatku 'kan?

Mungkin, tapi darah tinggiku sudah keburu membuatku menutup mata.

Mungkin aku sudah mati saat kalian membaca ini.

There's no reason for me to keep breathing. I'm done now.


****
A/N;

Say no to drug but hellow dark.

Absurd .... kenapa endingnya gitu? Ya kenapa tidak? Dia juga berhak bahagia, ya sudah. Silahkan bahagia dia alam sana.

Literally kalo berdasarkan outline, hng ... aku kepengen nulis aja setelah kemarin dapat ide songfict tentang Ayah dari Key. But this isnt songfict, just fict.

-rim 13-02-21

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro