Misteri Sarah
Detektif Andrew tidak pernah merasa seputus asa ini sebelumnya. Tangannya terus membolak-balikkan halaman catatan data forensik dengan teliti. Ia yakin, jika dirinya tidak melewatkan satu hal apapun. Pikirannya benar-benar penuh saat itu, ia kehabisan petunjuk dan juga waktu.
"Inspektur bilang, itu sebuah kasus bunuh diri," Rekan satu ruangannya berusaha untuk membuat dirinya lebih tenang, tapi itu tidak memberi pengaruh apapun bagi detektif Andrew. "Kau bekerja terlalu keras." Imbuh rekannya lagi.
"Aku yakin jika itu bukan kasus bunuh diri biasa, John. Bukankah kau juga mengatakan hal yang sama denganku di tempat kejadian?" Detektif Andrew benar-benar keras kepala. "Kau tidak merasakan ada yang ganjil?"
John—rekannya menatap detektif Andrew tajam, kemudian ia memintanya untuk berhenti melanjutkan kalimatnya. "Berhentilah berusaha, Andrew. Apakah kau terlalu tuli untuk mendengar apa yang dikatakan oleh inspektur Roberts? Sudah jelas jika itu adalah kasus bunuh diri!" John berteriak bagai orang kerasukan. John menendang kursi yang ada diruangan itu, sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan detektif Andrew sendirian sambil mengumpat.
Detektif Andrew tahu benar apa alasan John berteriak padanya. Ia tahu benar apa yang terjadi dengan John, membuat pria itu lebih frustasi daripada dirinya.
John Logemann, rekannya itu baru saja kehilangan satu-satunya anggota keluarga yang dimiliki olehnya. Sarah Logemann adalah putri semata wayangnya yang dikatakan meninggal akibat terjatuh dari lantai sepuluh gedung hotel tempatnya menginap.
Tidak ada tanda-tanda kecelakaan dari Sarah, ataupun bekas-bekas sayatan dan luka ditubuhnya. Tetapi, inspektur Roberts dari pihak kepolisian menemukan adanya kursi didekat jendela, dan juga sebuah tali yang tergantung di langit-langit kamar. Tim rumah sakit juga menemukan goresan kecil di lehernya. Karena itu, mereka mengasumsikan jika Sarah bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya dari lantai sepuluh, alih alih setelah ia gagal mencoba menghabisi nyawanya dengan gantung diri.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pada awalnya, John tidak percaya jika Sarah melakukan tindakan mengerikan itu, seperti yang dikatakan oleh inspektur Roberts. Ia bahkan menentang pernyataan itu lebih keras daripada detektif Andrew. John bersumpah, jika ia akan membuktikan bahwa putrinya tidak bunuh diri di depan mata kepala inspektur Roberts.
Tapi, apa yang dilihat oleh detektif Andrew sama sekali tidak sesuai dengan sumpah John dihari itu. John terlihat seperti orang yang berbeda ketika ia berteriak padanya tadi. Ia tahu, jika John juga kehabisan petunjuk mengenai kematian putrinya. Tapi, tidak seharusnya ia menyerah dengan apa yang ia yakini. John bukanlah tipe orang yang mudah menyerah. Ada sesuatu yang salah dalam diri rekannya itu.
***
Detektif Andrew masih berkutat di depan laptopnya, mengetik hasil data, serta menuliskan beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi mengenai kasus yang akan ditelusurinya lebih jauh. Ia sudah bertekad, jika rekannya itu tidak mau membantunya, maka ia sendiri yang akan menguaknya demi John Logemann yang merupakan rekan sekaligus sahabatnya.
Detektif muda itu membuka salah satu file dokumen yang dikirim oleh pihak kepolisian kepadanya setelah meminta secara paksa dan terus menerus. Tentunya, ia tidak memintanya langsung dari inspektur Roberts. Jika ia melakukannya, itu sama saja dengan bunuh diri—dalam artian lain, tentu saja.
Catatan Kronologis Kematian Sarah Logemann. Kira-kira, begitulah judul yang tertera dengan huruf kapital tebal dalam dokumen itu.
Detektif Andrew menautkan alisnya. Tidak ada yang janggal dari data pertama yang dibacanya. Hanya ada kesalahan penulisan waktu.
"Bodoh. Tidak ada waktu pukul 21.90." Detektif Andrew tertawa kecil.
Detektif Andrew melihat data pertama dengan lebih teliti, kalau-kalau ia menemukan kesalahan penulisan lagi. Ia kembali membaca data-data berikutnya setelah ia mengoreksi waktu dari data pertama, namun ia sama sekali tidak mendapatkan sedikit pencerahan sekalipun. Detektif Andrew memegang kepalanya, ia benar-benar tidak tahu kemana lagi ia harus berlari untuk menyelesaikan kasus ini.
"Permisi." Seseorang mengetuk pintu ruangan. Detektif Andrew tidak perlu bertanya lagi siapa orang yang berada di balik pintu, sebab orang itu langsung menerobos masuk dengan beberapa dokumen di tangannya. "Kau masih berkutat dengan kasus itu, Andrew?" Tanyanya dengan nada merendahkan.
"Diamlah, Carie." Wanita yang menerobos pintu ruangannya itu tertawa kecil. Carie Chasewell bisa dibilang senior di kantornya. Otaknya yang cerdas itu sudah menyelesaikan banyak kasus kriminal yang sulit dipecahkan.
"Kasus itu sudah ditutup, Andrew," tukas wanita itu. "Sudah dinyatakan dengan jelas jika Sarah Logemann bunuh diri."
Detektif Andrew memandang heran Carie yang berdiri disampingnya sambil memperhatikan data-data yang ada di laptop miliknya. "Kau berpikir jika itu bunuh diri?"
Carie terbelalak. "Astaga, darimana kau mendapatkan semua data-data ini?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan detektif Andrew terlebih dahulu.
"Kau tidak perlu tahu, Carie," Jawab Detektif Andrew sambil menghela nafasnya.
Carie menatap Andrew tajam. "Kau tahu, Andrew? Kau bisa dipecat oleh pimpinan jika kau tetap melanjutkan kasus ini. Kasus ini sudah ditutup, Andrew. Tidak ada lagi yang perlu kau buktikan." Carie mengepal tangannya kemudian memukul meja dengan keras sehingga detektif Andrew sedikit terkejut. Carie mendengus, kemudian membalikkan tubuhnya. "Tidakkah kau menyadari angka-angkanya, bodoh?" Ucap Carie pelan sebelum ia pergi, seakan tidak ingin ada orang lain yang mendengar kalimat terakhirnya tadi.
Detektif Andrew kembali memutar otaknya. Ia membaca ulang data-data di laptopnya lagi, kali ini ia benar-benar teliti. Rupanya, petunjuk dari Carie merupakan sedikit pencerahan untuknya. Bagaimana pula ia bisa melupakan hal-hal penting seperti itu?
Semua angka yang ada dalam data tersebut menunjuk pada satu angka, sebuah angka terakhir dalam satuan. Disitu dikatakan, jika Sarah Logemann memesan kamar disebuah hotel dengan nama yang disamarkan pada pukul 21.00 waktu setempat, tanggal 9 di bulan september. Sarah menempati kamar 999 di lantai 10. Setelah itu, kronologi terputus sebab Sarah tidak pernah keluar lagi dari kamarnya hingga ia dikabarkan meninggal pada pukul 9 pagi.
Sarah memang menempati kamar di lantai sepuluh, hanya satu angka itu yang berbeda. Detektif Andrew hampir saja kehilangan gairahnya untuk menyelesaikan teka-teki ini sampai ia teringat sesuatu.
Hotel tempat Sarah menginap tidak memiliki lantai empat dan tiga belas. Ada beberapa kepercayaan tentang angka empat dan tigabelas yang menyebutkan jika angka-angka tersebut melambangkan kesialan. Dengan begitu, sudah jelas jika seharusnya Sarah menempati kamar yang berada di lantai sembilan.
Ini tidak mungkin suatu kebetulan, kan?
***
Detektif Andrew menjelaskan segala teori tentang kasus kematian Sarah Logemann didepan para dewan. Ia bisa melihat John, rekannya itu berdiri disamping dewan sebagai ayah dari Sarah Logemann.
Seperti yang sudah ia duga, John menghardiknya dengan kasar. "Apa yang ingin kau buktikan lagi padaku, hah? Simpan saja omong kosongmu itu, Andrew!" Katanya sambil mengeluarkan seluruh kata-kata kasar dari mulutnya, sehingga para dewan terpaksa untuk mengeluarkannya dari sidang.
Detektif Andrew tidak tahu roh macam apa yang merasuki tubuh John Logemann. Ia mengingat jelas bahwa John seakan membenci dirinya setelah kejadian di ruangan kerja beberapa tempo waktu yang lalu.
"Ini tidak masuk akal, detektif Andrew," ujar sang pimpinan ketika detektif Andrew selesai menjelaskan segala teorinya. "Tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menjelaskan jika Sarah Logemann tidak bunuh diri."
"Tapi—"
"Cukup. Segala teorimu tentang pembunuhan berencana Sarah Logemann itu tidak masuk akal."
Detektif Andrew memandang para dewan dengan tampang kecewa. Ia melempar dokumen yang dibawanya dengan kesal. Ia keluar dari ruangan begitu saja, dengan pintu yang dibanting keras. Percuma saja, usahanya tidak membuahkan hasil. Tenanganya terbuang sia-sia yang demi teori yang ia kumpulkan selama ini.
"Aku akan membuktikan jika Sarah Logemann tidak bunuh diri," katanya dengan tekad yang tidak akan seorangpun dapat meruntuhkannya. "Aku bersumpah aku akan membuktikan jika aku adalah pelaku dari pembunuhan Sarah Logemann."
-----
END
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro