≡ Makin kesana makin kesini.
-
-
[NOVATURIENT]
-
-
"memikirkan balasan untuk yang kemarin, Yakamashi-kun?"
Kuuya tersentak kala namanya disebut, melirik sejenak lalu memalingkan kepala lagi menatap suasana diluar kelas dari balik jendela.
"eh~ ada apa? kenapa tidak merespon~?"
Kuuya masih tetap menatap keluar dengan satu tangannya menumpu wajahnya, melirik gadis itu dengan lirikan tajam.
"woah santai santai~ aku hanya menanyakan jawabanmu kok, aku tidak akan macam-macam~"
"jawabanku tetap sama, dan sekarang lebih baik kau pergi" balas Kuuya ketus karena tidak suka melihat gadis itu.
gadis itu menghela nafas lalu berdiri dari kursinya, "baiklah~ kalau kau berubah pikiran, bilang saja~" ucapnya sambil meninggalkan Kuuya.
tepat didepan pintu kelas, (Name) muncul disana sambil membawa beberapa camilan dan berpapasan dengan gadis itu.
"(Name).. " gumam gadis itu.
(Name) menyadarinya tapi pura pura tidak tahu, jadi dia langsung ketempat Kuuya.
"Kuuyaaa!" seru (Name), Kuuya langsung menoleh kala namanya dipanggil oleh (Name).
"nih, aku bawain roti. lagian kenapa gak ikut ke kantin, sih?" ucapnya sambil memberikan sebungkus roti dan sebotol air mineral.
tanpa sadar Kuuya menarik senyum tipis, "makasih" balasnya.
"urwell. oh, kemarin itu Cintya beneran nembak kamu??"
Kuuya mengangguk sambil memakan roti pemberian (Name).
".. terus..?" tanya (Name), dalam batin terus berkata 'jangan sampai jangan sampai jangan sampai!'.
"untuk apa aku menerimanya?"Kuuya bertanya balik,mendengar itu lantas (Name) menghela nafas lega.
"syukurlah.." gumam (Name).
Kuuya sibuk memakan roti yang diberi (Name) tadi, suasana hening tidak ada yang memulai pembicaraan lagi.
(Name) merasa canggung, hal apa yang harus ia katakan agar suasana hening ini tidak berkepanjangan? ditambah kenapa ia merasa bahwa kepalanya sedikit pusing?.
"um itu.."
buyar, tak ada satu pun topik yang terlintas dikepalanya. Kuuya menoleh kearah (Name) dan menatapnya heran.
"ada apa?" tanya nya, membuat (Name) tersentak dan menjawab dengan gugup.
"a-ah gak, gak ada apa-apa.."
Kuuya semakin heran, ada apa dengan teman nya ini?.
"kau kenapa? ada sesuatu yang mengganggumu? bilang saja"
mendengar balasan Kuuya, (Name) lantas menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
"tidak, tidak. hanya saja.. suasana hening tadi membuatku gugup, hehe.." kata (Name), Kuuya ber-oh ria.
"begitu. omong-omong, bel masuk masih lama 'kah?"
(Name) tampak berpikir, matanya melirik pada jam dinding yang ada didepan kelas.
"hum.. masih ada sekitar tiga puluh menit lagi" jawabnya.
Kuuya menarik senyum, "mau keluar? sekalian nunggu bel masuk" ajaknya, lantas (Name) dengan sigap berdiri dan menarik tangan Kuuya.
"ayo! tapi sebelum itu .."
Kuuya menaikkan sebelah alisnya, sampai ibu jari (Name) menyentuh wajahnya tepatnya area pipi dan mengusapnya sekali.
(Name) menarik kembali tangannya lalu terkekeh, "Kuuya kayak bocah makannya, berantakan. tapi lucu, hehe"
sip, wajah Kuuya memerah sekarang.
ia menutupinya dengan telapak tangannya sembari melihat kearah lain, ya pokoknya dia gak berani natap (Name).
"udahh, ayo! mau kemana??"
.
.
.
"huah adem~"
"..."
disinilah mereka berakhir, taman belakang sekolah.
dengan hanya membawa diri, mereka duduk disalah satu bangku yang ada disana.
itung-itung ngadem, soalnya cuaca lagi lumayan panas.
meskipun di Okinawa hampir selalu panas, sih..
"kamu gak bawa minum?" tanya Kuuya.
(Name) menggeleng lalu menyenderkan dirinya pada senderan bangku, "aku cuma bawa diri kesini"
Kuuya berdehem ria.
selang beberapa saat, keheningan kembali melanda. (Name) yang semula senderan pada bangku kini bersender pada bahu Kuuya.
(pgen punya cowok peka mak一)
momen yang tepat untuk一 ekhem, hampir aja.
"... (Name)?" panggil Kuuya, harap-harap gadis yang bersender dibahunya ini tidak ketiduran.
"huh..?" baguslah. tapi matanya udah sayu tuh.
Kuuya menghela nafas, "jangan ketiduran, gak baik bolos"
"hmm.. gak tidur kok, cuma merem aja.."
"omdo"
"..."
Kuuya menoleh kearah bahunya. benar saja.
"baru kubilang.."
Kuuya mencoba membangunkan (Name), tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan dahi (Name) yang membuat Kuuya sedikit terkejut.
"(Name)? badanmu panas. bangun dulu, kita ke uks", Kuuya menggoyangkan badan (Name) pelan, dengan harap gadis itu segera bangun.
"hmm.. Kuuyaa.." lirih (Name), badannya tiba-tiba menjadi lemas.
Kuuya panik, "kenapa? kepalamu sakit?" ucapnya sambil mencoba mendudukkan (Name).
gadis itu merintih pelan, "pusing.." katanya.
"o-oi?!" pekik (Name) terkejut karena tiba-tiba Kuuya mengangkat tubuhnya dan menggendongnya dibelakang.
"pegangan, nanti jatuh" ucapnya.
(Name) lantas mengalungkan tangannya pada leher Kuuya, daripada jatoh 'kan.
"senderin palanya, nanti tambah pusing kalo di biarin" usul Kuuya, (Name) hanya mengangguk pasrah dan menaruh kepalanya dipundak Kuuya. lalu Kuuya dengan segera menuju uks.
sesampainya mereka di uks, Kuuya langsung menidurkan (Name) dan memanggil petugas uks yang entah kemana disaat ada yang membutuhkan.
dikarenakan suhu badannya yang cukup tinggi dan kepalanya yang pusing, (Name) tanpa sadar memejamkan matanya dan tertidur.
.
.
.
"sudah mendekati akhir, bagaimana prosesnya, (surname)? berjalan lancar?" sosok itu terkekeh diakhir kalimat, dihadapannya kini terdapat seorang gadis bersurai (h/c) yang sedang terduduk dikursi.
'ini dimana..?' gadis itu membatin, mengedarkan pandangan untuk menatap sekitar yang hanya bernuansa putih-biru dengan tatapan bingung.
lalu pandangannya berakhir pada sosok didepannya ini, seseorang yang memakai jubah putih. persis seperti saat pertama kali ia memasuki dunia Kuuya.
".. kamu.." gadis itu membuka suara, mengundang senyum sang lawan bicara.
"ingat diriku?" tanya nya, wajahnya kini terlihat lebih jelas dari yang lalu. meskipun hanya menampakkan sampai batang hidung saja.
(Name) menganggukkan kepalanya ragu, masih bingung akan siapa sosok dihadapannya ini.
"aku akan menjelaskan sesuatu terlebih dahulu, kamu pasti bertanya-tanya mengapa dirimu berada disini, bukan?" sosok itu bertanya lagi, (Name) mencoba berpikir.
"apa karena aku sedang sakit di dunia Kuuya.. dan kau menemuiku disini melalui.. mimpi..? setidaknya itu yang aku pikirkan" (Name) menjawab, sang lawan bicara melontarkan senyuman.
lalu ia menjentikkan jarinya, "benar! sepertinya aku memang memilih orang yang tepat" balasnya dengan kekehan diakhir.
'ya lord, mau urungin niat ngubah masa lalu Kuuya. mending turu dirumah sembari marathon animek..' batin (Name) yang melamun.
"hmm? baru nyesel sekarang?"
sosok yang tadinya berada dihadapan (Name) kini berada tepat di belakang kursi yang (Name) duduki. membuat (Name) terkejut ketika menoleh kebelakang.
"calm down, aku memang bisa mendengar batinmu karena ini sedang di tempatku" ucap sosok itu sambil menepuk-nepuk pundak (Name).
"... jadi, kenapa kau memanggilku kesini?" (Name) membuka suara.
sosok itu bergumam panjang, "apa, ya? hehe".
oke, kesabaran (Name) mulai terusik disini.
"pertama-tama kau bisa memanggilku Noer, salam kenal lagi (surname)" ucap sosok yang disebut Noer itu sambil mengulurkan tangan.
"cukup (Name) saja, terimakasih sudah memberi tahukan namamu, Noer" (Name) membalas uluran tangan itu.
Noer terkekeh, "bagaimana prosesnya? lancar? atau hubunganmu dengan Kuuya juga lancar~?"
"h-hah?! aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya selain teman??" ujar (Name) dengan rona merah menghiasi wajahnya.
"oya? apa semua kode yang Kuuya berikan masih kurang untuk meyakinkanmu? huu sayang sekali, kalau aku jadi Kuuya sih aku sudah menyerah~"
ucapan Noer membuat (Name) geram, sekilas ia mengingat kembali interaksi-interaksi antara dirinya dan Kuuya.
'ah, soal kalung itu..' sesaat kemudian dia merona hebat.
"are~ indirect kiss, kah?? lucunya~" Noer kembali menggoda (Name).
"diam! sebenarnya kau memanggilku kemari untuk apa??"
Noer bersandar dibelakang kursi yang diduduki (Name), "hmm, oh! hanya sekedar mengingatkanmu soal waktu, sudah mau mendekati akhir, ya?"
"mungkin?" balas (Name) singkat, tapi berbeda dengan apa yang ia batinkan.
'weh ini bener mau kelar kah? tapi Kuuya gak diganggu sih, apa belum? apa Cintya masih nyusun rencana? duh gak ngerti lagi一'
pundaknya lagi-lagi ditepuk oleh Noer, "kamu cukup percaya diri aja" ucapnya.
lalu ia menepuk tangannya sekali sambil menarik senyum, "baiklah! sepertinya aku menyita waktumu cukup lama, silahkan sadar kembali!"
"oh! dan kalau kamu mau bicara denganku, cukup panggil namaku dikala kamu ingin tertidur!"
(Name) tersenyum simpul, "sampai berjumpa lagi, Noer"
-
-
[NOVATURIENT]
-
-
-✰ғʙʏʀᴀʏ81.
1202 word.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro