Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4. Lied

Tidak ada kata sulit bagi seorang Cho Kyuhyun. Kalian lihat saja, bagaimana nanti sempurnanya aku melakoni peranku sebagai Cho Kyuwon. Meskipun namaku terkesan jauh lebih baik dari namanya, dengan berat hati aku harus rela dan membiasakan diri pada setiap orang yang akan menyebutku sebagai Cho Kyuwon saat berada disini.

Membohongi ayah dan saudara tirinya bukanlah hal yang rumit bagiku, sejak dia mengambil keputusan untuk meneruskan gelar masternya, Kyuwon lebih memilih tinggal di sebuah apartemen dengan alasan lebih dekat dengan kampusnya. Tentu saja alasan itu tidak sepenuhnya benar karena yang menjadi alasan utamanya adalah Lee Sungmin.

Tanpa sepengetahuan ayah, Kyuwon telah tinggal bersama Sungmin selama hampir dua tahun lebih, terhitung sejak awal ia meneruskan studi masternya hingga saat ini ia hampir lulus dan akan segera mendapatkan gelar master tersebut. Sial! Apa aku juga nanti yang harus menyelesaikan studinya. Tahu apa aku tentang management perkantoran, bursa saham serta hal-hal rumit lainnya. Entahlah itu urusan belakangan, lagipula aku tidak akan meragukan otak jeniusku ini.

Kuhempaskan tubuhku pada sandaran sofa seraya melipat kedua tanganku dibelakang kepala. Pandanganku mengedar ke sekeliling. Tidak ada yang berubah sejak terakhir kali aku meninggalkan rumah ini. Jangan bertanya bagaimana caraku mengingatnya. Karena tentu saja kenangan itu tidak akan pernah terhapus dalam memori otakku.

Semuanya masih terekam jelas bagaimana ibuku dengan tangisan memilukannya menggendeng tubuh kecilku meninggalkan rumah ini karena sudah tidak tahan dengan sikap ayah yang sangat otoriter.

Semua fokusnya hanya tertuju pada kantor dan perusahaan. Jarang meluangkan waktu bersama keluarga ataupun sekedar mengajak kami bercanda. Ayah akan selalu pulang larut malam dan pergi lagi keesokan harinya pagi-pagi sekali. Ibu sudah tidak tahan dengan kekerasan sifat ayah, pertengkaran-pertengkaran mereka juga sering di ikuti dengan kekerasan fisik, Ibuku merasa tersiksa bertahan hidup dengan ayah hingga pada akhirnya dia lebih memilih pergi meninggalkan rumah ini, memboyongku ke Manhattan dan menikah lagi dengan seorang pria yang kini menjadi ayah tiriku.

Kehidupan kami disana pada awalnya sangat sederhana namun penuhi dengan kasih sayang dan kehangatan keluarga. Karena ayah tiriku selalu memberikan perhatiannya yang berlebih terhadapku. Mendidikku dengan baik hingga membuatku memiliki kepribadian yang santai dan humoris. Sangat berbeda dengan Kyuwon, dia adalah tipikal yang selalu tertutup, kehidupannya selalu serius , jauh dari kata bersenang-senang. Memang seperti itulah didikan yang telah ayah ajarkan padanya selama ini. Mungkin itulah penyebab ia memiliki selera yang menyimpang.

Mengenai saudara tirinya Minho, aku hanya mengetahui sedikit tentang pria itu, Kyuwon menceritakannya saat kami dalam perjalanan menuju ke bandara. Minho belum lama ini menyelesaikan gelar masternya lebih dulu di Paris. Saat ini ia telah memegang posisi General Manager di perusahaan. Tentu saja untuk hal ini Kyuwon kalah satu langkah dengan Minho.

Keberadaanku disini tentu saja untuk memenangkan semuanya. Memikat hati gadis itu dan mendapatkan posisi pertama di perusahaan. Tidak akan kubiarkan Minho yang notabene bukan siapa-siapa mendapatkan apa yang bukan menjadi haknya. Aku sangat yakin Minho tidak akan pernah curiga dengan penyamaranku karena memang sejak dulu ia juga tidak pernah dekat dengan Kyuwon.

Pandangan mataku menangkap sosok wanita paruh baya yang kuyakini adalah ibu tiri Kyuwon, Sepertinya wanita paruh baya itu tengah sibuk menyiapkan dirinya untuk pergi berbelanja bersama teman-temannya. Kini ia berjalan beberapa meter di depanku tanpa suara. Tidak memperdulikan keberadaanku sama sekali seolah aku ini hanyalah patung pajangan tak bermutu. Tepat seperti yang Kyuwon ceritakan, jika ia berkunjung ke rumah ini maka ibu tirinya akan terlihat seolah sedang menghindarinya.

“Sebentar lagi ayahmu pulang, dia sudah menelpon agar kau menunggunya karena ada yang ingin ia bicarakan denganmu.” Hanya sebaris kata itulah yang aku dengar sebelum wanita paruh baya namun tetap terlihat cantik itu menghilang di balik pintu. Terlihat lebih muda dari ibuku memang karena usia mereka terpaut beberapa tahun.

Mungkin segala macam cara telah ia lakukan demi menjaga kulit wajahnya agar terhindar dari pengerutan. Mulai dari pergi ke berbagai salon kecantikan , melakukan spa, treatmen, hingga operasi plastik pun telah ia lakoni. Tidak heran di usianya yang hampir mencapai empat puluh lima tahun. Dia masih bisa berpenampilan terlihat lebih muda dari usianya.

Sepertinya Kyuwon tidak pernah memperhatikan penampilan ibu tirinya. Bagaimana mungkin memperhatikan ibu-ibu. Pada gadis cantik yang masih muda saja ia tidak pernah tertarik. Sepertinya lain kali aku harus berusaha menjaga dengan baik bola mataku ini agar terlihat biasa saja saat memandangnya, tidak membuat wanita paruh baya itu merasa risi saat di tatap anak tirinya dengan penuh penilaian.

“Sudah pulang Oppa?” Kulirik melewati bahu. Dari arah belakang seorang gadis sedang berjalan menuruni anak tangga. Berlari ke arahku. Kemudian menghempaskan tubuhnya duduk di sampingku. Ini dia gadis kecil cerewet yang suka mengadu. Aku menoleh ke arahnya. Bola mataku hampir saja keluar dari tempatnya jika saja aku tidak mampu menahannya.

Oh! Tuhan pemandangan apa ini? Tubuh sintal seorang gadis remaja, lekukan pinggulnya terbungkus rapi dan terlihat begitu pas dalam balutan celana pendek ketat setangah pahanya. Tubuh atasnya pun terlihat sudah berisi, meskipun tidak terlalu menonjol. gadis belia ini sungguh membuatku panas dingin.

Calm! Cho Kyuhyun apa kau akan menerkamnya saat ini juga. Jangan gila. Bagaimana mungkin kakak tiri akan meniduri adik tirinya sendiri. Oh! Bukankah hal itu sudah biasa terjadi di dalam drama-drama percintaan. Tidak. Ini bukan drama Cho Kyuhyun. Cepat hilangkan fikiran mesummu itu. menggelengkan kepalaku kuat, mengusir pikiran-pikiran kotor yang datang tanpa permisi ke dalam otakku.

“Ada yang salah oppa,?”

“Kau yang salah.” jawabku cepat. Bodoh! Cho Kyuhyun apa yang kau katakan. Bukan seperti ini sikap Kyuwon di depan adik tirinya.

Ae Rin menyipitkan matanya, tentu saja ia tidak mengerti dengan apa yang kumaksud.”Eum , maksudku salahkan Ac di rumah ini yang tidak menyala, membuat tubuhku kepanasan.” Mendengar jawabanku Ae Rin semakin mengerutkan keningnya. Apa masih ada yang salah?.

“Kenapa Kyuwon Oppa tidak seperti biasanya?” ujarnya dengan pandangan yang masih menghujamku. Ya! apa yang ingin kau temukan pada wajahku ini bocah.

“Ya! Apa kau tidak sadar jika wajahku ini memang tampan sejak dulu.” Dengkusku.

“Tidak juga, menurutku Minho Oppa lebih tampan darimu.” jawabnya enteng.

Aish! Bocah ini, sepertinya mata itu perlu diperiksakan ke spesialis mata. Meksipun aku pernah melihat Minho hanya dari fotonya tetap saja jelas-jelas aku ini yang lebih tampan darinya.

“Tapi kau kelihatan lebih keren Oppa, biasanya kau tidak pernah berbicara sebanyak ini.”

Aku menjitak kepalanya tanpa perasaan, “Kau fikir aku ini bisu, kenapa harus diam saja.”

“Aish! sakit.” Ae Rin mendelik kearahku. Sorot matanya terlihat semakin bingung. Akupun tersenyum tanpa dosa padanya. Biarlah aku tidak tidak perduli, lagipula ia tidak akan berani berfikiran macam-macam. Kupalingkan wajahku ke arah lain, malas menanggapi celotehan bocah ingusan ini. Detik itu juga retina bola mataku menangkap sosok yang selama ini kurindukan.

Chieva
03 Juli 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro