Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Not in Wonderland | 5

A/n: Aku butuh 3 orang buat pegang akun roleplay instagram, syaratnya yang punya no hp bekas yang gak kepake buat bikin akun baru. Caranya: follo instagram aku, terus dm kesana. Dipilih random! Makacii 💕

V o m m e n t!

🔶🔸 C h a p t e r   5 🔸🔶

Aku hampir putus asa. Kemudian menemukan sudut tajam lantas merobek raga. Menyebabkan sakit dan jatuh pada sesuatu yang nyata. Kamu hadir menemukan aku yang tengah terluka, menyembuhkan semua sebelum aku sempat membuka mata.

🎼

Malamnya setelah mengerjakan PR dan mempersiapkan pelajaran untuk esok hari, Rachel berseluncur di dunia maya. Rachel mencari akun bernama Kaisar_lathan, tidak lama ia langsung menemukannya. "Follow gak ya?" tanya Rachel pada dirinya sendiri.

"Satu sekolah follow-followan instagram wajar kali ah!"

Akhirnya Rachel mengklik ikon biru, yang kemudian berubah menjadi putih.

Banyak juga followers kakak ganteng ini, batin Rachel.

Munafik jika Rachel tidak menganggap bahwa Lathan itu tipe-tipe idaman cewek. Munafik juga jika Rachel bilang kalau dirinya tidak suka cogan.

Beberapa menit kemudian, akun Lathan mengikutinya. Rasanya Rachel ingin berteriak namun ia tahan, langsung saja rasa keponya mencuat.

Rachel melihat-lihat akun Lathan yang hanya mengikuti 9gag, hilarious idiot, motogp, football soccer, worldgaming, Victoria secret dan yang terakhir adalah akun Rachel. Kali ini Rachel berteriak sungguhan.

***

Di ruang yang berbeda, Lathan lagi-lagi merasa geli. Kenapa Rachel selalu membuatnya geli dengan wajah tolol agak juteknya? Lathan kemudian membuka laptopnya, ia juga penasaran dengan kasus kematian Ralin.

Dibukanya folder kamera pada hari itu, kameranya memang sedang merekam kejadian mulai ketika Rachel mengikutinya dan setuju join karena kesamaan rencana mereka yang gila. Lathan menonton video tersebut, menampilkan runtutan kejadian dengan jelas, kecuali adegan saat ia membawa Rachel yang kala itu sangat terkejut.

Lathan tidak puas, ia kemudian menekan tombol delete. Ini hanya akan membuatnya kembali teringat pada Ralin. Seorang gadis yang pernah sukses membuatnya jatuh cinta dan inilah alasannya kenapa sampai sekarang Lathan tidak pernah berpacaran. Lathan juga dianggap menjadi salah satu cowok beku, karena siapa lagi jika bukan karena Ralin.

Cowok itu beralih ke ponselnya, menghubungi nomor seseorang. Bukan karena apa, lagi-lagi ya karena Ralin. Lathan rela modus-modusan mendekati Rachel hanya karena ingin mengorek informasi lebih jauh, karena sejak awal Lathan tahu, bahwa Rachel adalah teman sebangku Ralin.

Rachel sedikit menegang ketika layar ponselnya berubah warna menjadi abu, menunjukan sebuah panggilan masuk. Dengan ragu ia menekan ikon hijau, kemudian merapatkan benda tipis itu ke telinganya.

"Kenapa?" ucap Rachel dibuat sedatar mungkin, padahal aslinya Rachel sedikit merasakan hal yang cukup kurang lazim.

"Besok, temenin gue ke ruang kesenian bisa? Pagi."

Rachel menimang sebentar, ia sebenarnya mau karena masih kepo terhadap Lathan, namun ia tidak ingin kelihatan murahan.

"Gak mau!" jawab Rachel ketus sementara seorang di sebrang sana mendengus kesal.

"Gue jajanin eskrim," bujuk Lathan yang sebenarnya juga ogah-ogahan.

"Lo lagi ngerayu gue? Sorry, gue bukan tipe cewek yang dijajanin doang mau jadi pacar!" jawab Rachel sedikit mengungkap fakta.

Lathan tidak terima, ia tidak pernah ditolak oleh perempuan manapun sebelumnya. "Lo kira gue mau punya pacar kayak lo?" ucap cowok itu santai.

Mata Rachel membulat, "Yaudah! Siapa juga yang mau jadi pacar lo! Ogah!" Sambungan diputus Rachel sepihak.

"Lah? Baper!" Komentar Lathan, ia sedikit tersenyum malam ini.

Di sisi lain juga Rachel tersenyum, Lathanael Kaisar, cowok yang bakal minta gue jadi pacarnya. Perang dimulai, batin Rachel menggila.

***

"Mamaaa..!" Panggil Rachel ketika menuruni tangga, berniat pergi sekolah. Namun, langkah kaki Rachel terhenti ketika di meja makannya hadir orang itu.

Pria paruh baya mengenakan kemeja berwarna telur asin sedang menatap lurus ke arah Mama. May melihat Rachel yang kini raut wajahnya berubah 180 derajat.

Mata Rachel memanas, begitupula hatinya. Ditatapnya pria itu tanpa gentar kemudian Rachel menuju mamanya.

"Rachel mau berangkat, doain semoga dijalan gak ada apa-apa karena Rachel gak punya tameng pelindung kaya temen-temen Rachel," sarkas gadis itu.

Pria paruh baya yang kini memerhatikan Rachel sedikit geram, ia tahu betul siapa tameng pelindung yang dimaksud anaknya itu.

Mama hanya mengangguk, "kalau ada apa-apa, kamu bisa hubungi Mama." May mengusap kepala putri satu-satunya itu.

"Ya, Mama emang bisa jadi Mama sekaligus Ayah buat Rachel, jadi Rachel gak butuh ayah deh!" ucapnya membuat Mario, Ayah Rachel semakin geram.

Ditariknya tas yang dikenakan Rachel, saking besarnya tenaga, Rachel terbawa dan kini menghadap pria paruh baya itu.

"Bilang sekali lagi di depan muka saya!" ucap Mario murka.

Rachel tersenyum miring, "Rachel gak butuh ayah!" ucap Rachel santai dan tenang.

Plak!

Sebuah tamparan keras tepat mengenai pipi juga rahang gadis itu. Terdengar jelas di telinga Rachel bahwa Mama memekik, rasa panas juga kebas dirasakan Rachel saat itu juga. Bisa ia pastikan bibirnya mengeluarkan darah karena rasa asin yang kini terasa.

Rachel menatap Mario dengan tatapan terlampau benci. Kemudian Rachel pergi, menguatkan diri juga mengabaikan rasa sakit yang kini menjalar, mungkin rasa sakit di pipinya sudah hilang, tapi tidak pada hati gadis itu.

Sepanjang perjalanan Rachel merasa dirinya kacau. Rasa pusing kini menyergap, tangan kiri Rachel menahan diri pada salah satu tembok bercat hijau yang mulai lapuk. Ia menggeleng pelan, jika teramat sakit hati Rachel sering merasakan hal seperti ini.

Terakhir kali Rachel merasa demikian ketika ayahnya meninggalkan Rachel dan Mama. Maka dari itu, untuk menghindari terjadi lagi sindrom itu, Rachel tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak terlalu memedulikan perasaan.

Rachel melihat ruang dimensi di depannya menjadi lebih besar hingga ia merasakan dirinya mulai tidak seharusnya berada di tempat ini. Rachel melangkahkan kaki, mencoba menyadarkan diri. Namun perasaannya kembali tertekan, seolah ada yang memeluknya erat tanpa melepaskan, Rachel merasa dirinya tidak bisa apa-apa, juga tidak berguna.

Gadis itu terduduk lemas, ia melihat sebuah pecahan kaca di sampingnya dengan cepat Rachel meraih. Menekankan pecahan kaca itu pada telapak tangannya.

Cairan merah segar keluar membasahi telapak tangan Rachel, bersamaan dengan itu kesadaran Rachel kembali sepenuhnya. Napas Rachel naik turun dan tersengal, tapi ia sukses keluar dari zona yang membuatnya sekecil tadi, hampir hilang harap.

Sebuah cahaya berhenti tepat di depan Rachel, kemudian seorang bertubuh tegap itu turun dan Rachel masih dapat merasakan bahwa tubuhnya diguncang, setelahnya semua menjadi gelap.

Sindrom Alice in Wonderland, tidak seindah namanya. Kondisi dimana kamu merasa dirimu terlalu kecil, disudutkan, hingga keberadaanmu tidak berarti untuk siapapun, atau ketika kamu merasa dirimu terlalu besar, hingga dunia tidak memiliki lagi tempat untukmu dan satu-satunya jalan keluar adalah dengan pergi, menghilang.

Rachel merasakan itu. Ketika ia mengalami sakit hati yang teramat dalam, sindrom sialan itu muncul dan sangat menyiksa. Satu-santunya cara yang Rachel lakukan agar dapat keluar dari zona mengerikan yang sedang terjadi itu adalah dengan cara menyakiti dirinya. Agar Rachel tersadarkan dengan rasa sakit fisik. Dan itu cukup ampuh, zona mengerikan itu hilang ketika cairan merah beserta rasa sakit timbul pada fisiknya.

Rachel beranggapan bahwa sakit fisik bisa ia sembuhkan dengan obat. Tapi jika sindrom itu sedang terjadi, semua berada di luar kendalinya dan itu jauh lebih berbahaya. Masalahnya, sindrom itu tidak hanya menyerang penglihatannya ketika semua dimensi berubah volume, tapi juga dengan ganas menyerang batinnya.

Zona itu datang kemudian semua harapan hilang, yang muncul hanya sebuah keputusasaan, terbuang dan ingin meninggalkan dunia selamanya, itu sangat mengerikan bagi Rachel.

TBC..

Satu vote sama komentar kalian sangat berharga buat aku. Ngeyel jadi sider? Bentar lagi aku kutuk kamu jadi remahan roti:)

Makasih buat yang selalu bikin Bella semangat, kata-kata itu ternyata sangat berpengaruh ya?

Info update Bella kabari di instagram: bellaanjni

BellaAnjni
Author jahat yang suka bikin nangis anak orang, tunggu aja.

Bandung, 25 Februari 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro