Prologue
Ini memang bukanlah mimpi.
Yang ada di depannya adalah seseorang yang tak pernah terlihat lagi setelah sekian lama. Bahkan setelah sepuluh tahun berlalu, Dewa seperti tengah mempermainkan keduanya—yang sekarang hanya bungkam berjamaah akan pertemuan dadakan yang terjadi di masa remaja akhir.
Shinsuke sedikit membelalakkan matanya saat mendapati kalau gadis kecil yang sering memberikan senyuman manis kala itu menjadi gadis remaja yang perlahan berkembang, bagaikan bunga mulai mekar dan menjadi cantik.
Untuk sesaat, rasa nostalgia menghantamnya sebelum tersadar kembali kalau mereka berdua tidaklah sendirian.
Ada Miya kembar yang tengah menatapi mereka berdua dengan kepo, khususnya Atsumu yang memperhatikan keduanya malah membisu.
"Eh?? Kita-san, kalian berdua saling kenal?"
Ditanya begitu frontalnya, Shinsuke hanya diam sejenak melihat salah satu kembaran Miya, sebelum mengangguk pelan. "Ya, aku mengenalnya," Lalu ia mengarahkan pandangannya pada Navira yang tetap terpaku.
"Sangat mengenalnya."
Gadis tersebut seperti makin bungkam sebelum mencoba tertawa meski nada canggung terasa dibalasannya. "Uhm—maaf, semuanya... Sepertinya aku harus kembali ke dalam untuk beri minuman ke timku. Permisi!"
Ketiganya hanya memandang diam saat sang gadis Karasuno menjauh masuk ke dalam bangunan. Osamu melirik pada kembarannya.
"Sudah kubilang jangan seret Kita-san untuk hal yang tidak perlu."
"Eh?? Tapi 'kan aku hanya menawarkan saja—"
"Aku tidak melatih kalian untuk berkeliaran saat latih tanding sudah di depan mata. Konsentrasilah. Kalian berdua, ayo masuk."
Terkena akan ceramah sang kapten, mau tak mau kedua anak kembar tersebut pun masuk juga—disusul oleh Shinsuke yang tenggelam dalam pemikirannya sendiri.
Sesaat kemudian, kilat mata rubah putih tersebut berbeda dari pada yang biasanya.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro