Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5 : I am not ready

"kalian tidur bersama lagi? Arasseo kalian benar benar lucu hahah. Ayo bangun, eomma sudah memasakkan sarapan" guncang Yein pada kedua insan yang sedang tidur berpelukan di kasur

Yein terkejut ketika ia membuka pintu kamar jisoo, niat awalnya sih ia ingin membangunkan jisoo dulu baru jungkook. Tapi menyadari bahwa kedua anak nya ada disini, yasudah Yein bangunkan sekaligus

"Nghh... Sarapan..?" Sinar matahari yang amat terik menyorot mata lentik jisoo dari luar jendela membuat gadis itu kesilauan. Dia melepaskan tangan jungkook yang menempel di pinggang nya lalu duduk di samping kasur dengan keadaan setengah tidur

"Iya, ato kita makan" senyum yein

"Apa? Eomma sudah masak duluan? Aish mengapa tidak bangunkan jisoo daritadi.. biar jisoo yang masak dan eomma tonggal diam saja. Eomma pasti lelah habis pulang lembur tadi malam" jisoo merasa tidak enak tidak bisa membantu Yein, yang ia tahu ia hanyalah sekedar menumpang di rumah Jungkook. Tidak mungkin kan jika ia bersantai santai saja? Setidaknya ia harus melakukan sesuatu yang dapat meringani beban keluarga jungkook

"Hahaha, aku seperti punya putri kandung saja hihi. Tadinya eomma ingin membangunkan mu, tapi melihat mu yang seperti nya tidur sangat lelap membuat eomma tidak tega. Santai saja sayang, kau sudah eomma anggap seperti putri kandung sendiri"

Cup

Yein mengecup kening jisoo penuh kasih sayang, mengingat dulu ia pernah punya seorang anak perempuan sebelum jungkook lahir. Sayang ia gugur di dalam kandungan, hal itu membuat Yein dan wonwoo sedih.. kehadiran jisoo disinilah membuat nya mengingat putri sulung nya dahulu, andai saja sekarang ia masih hidup..

"Ayo bangunkan Jungkook, lalu kita makan di bawah. Appa sudah menunggu, ne?"

Jisoo tersenyum "oh oke, eomma duluan saja"

Yein mengusap rambut jisoo lembut layaknya seorang ibu kemudian ia keluar meninggalkan jisoo bersama jungkook

Dia menganggap ku putrinya..?
Entah aku harus senang atau sedih

Batin jisoo, tatapan nya kosong menampilkan raut yang setengah tersenyum namun terpancar aura kesedihan di sekitarnya. Padahal bukan hal itu yang jisoo mau, walau dia tahu kalau Yein itu bermaksud baik namun entah kenapa timbul retakan di hati jisoo

"Jungkook, ayo bangun. Kita harus makan di bawah" guncang jisoo pada tubuh jungkook

Lelaki itu tidak bergerak sedikit pun, bahkan jisoo sempat mengecek urat nadinya. Tapi huft untung masih berdetak, namun mengapa lelaki ini sangat susah di bangunkan?

"Mimpi apa kau sampai susah bangun seperti ini?" Gumam jisoo kelelahan, susah cukup ia mengguncang guncangkan tubuh jungkook m tetapi lelaki itu masih belum bangun sama sekali

Tring!

Suara notifikasi yang berasal dari etalase samping kasur. Jisoo menyambar handphone yang tergeletak disana, jisoo pikir itu adalah handphone nya. namun ternyata itu Handphone milik Jungkook

Melihat pemilik barang tersebut masih tertidur puas membuat jisoo iseng ingin mengecek handphone tersebut. Barang kali ada sesuatu yang jungkook sembunyikan kan?

Orang gila

Paboo

Ayo balas pesanku

Mengapa belum kau baca?

Ah, pasti kau masih tertidur aku yakin__-

JEON JUNGKOOK AYO BANGUUN

akan aku spam sampai kau bangun!

Odjdjosnsbxb

Jdbislsmsb

Idhsiowlsks

Usoksbsj

Jsisokebdbdjdk

Jungkookjelekjelekjelekjelek

Jungkookmonyet

Pabopabopabo

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

P

+$9399$(_;_8392020#)!#"

JAWAB PESANKU HEY!

-___-

"orang gila? Siapa ini? Dia terus mengirimkan jungkook lebih dari 10 pesan bahkan" jisoo baru tahu bahwa jungkook dekat dengan seseorang, sampai sampai dia berani spam jungkook. Untuk seorang jungkook yang lumayan cuek di sekolah nya pastilah ia tidak suka dengan siapapun yang suka membuat banyak notif di handphone nya. Pastilah orang ini sangat punya nyali melakukan nya, untung jisoo itu spesial bagi jungkook. Jadi tidak masalah jika jisoo ingin spam jungkook sekali pun, bahkan semua pesan dari teman teman nya ia abaikan karena terlalu asik chattingan dengan jisoo

Jisoo jadi seperti detektif Conan sekarang, dilihat dari typing nya.. ini pasti seratus persen seorang yeoja

Tidak mungkin seorang pria menge-spam ke sesama pria. Yang ada pun pasti jarang, dan sekarang jisoo sedang memikirkan perempuan yang dekat dengan jungkook akhir akhir ini..

Bukankah.. tidak ada??

Jungkook selalu bersama dengan nya 24 jam penuh...----ah! Tidak.. bukan 24 jam penuh juga.. kecuali saat jam pembelajaran mereka tidak bersama karena kelas mereka yang berbeda

Berarti sudah bisa dipastikan bahwa dia adalah yeoja yang sekelas dengan jungkook... Tapi siapa?

"Hoaahhmm" erang jungkook, jisoo terkejut melihat jungkook yang sedang mengucek ngucek matanya di pinggir kasur. Dengan kecepatan penuh jisoo langsung mengeluarkan pesan tersebut lalu menyimpan nya kembali di atas etalase, kemudian berbalik tersenyum pada jungkook

"Sudah bangun? Ayo kita makan"

"Ah? Ne.. aku---

Belum selesai jungkook berbicara jisoo langsung pergi keluar kamar dengan cepat tanpa menatap pria itu. Jungkook menggaruk kepalanya kebingungan

"Ada apa dengan nya?"

***

"Kalian lama sekali, sudah kami tunggu sedari tadi huft" ucap wonwoo menatap sinis jisoo yang baru turun dari tangga di barengi jungkook di belakang nya

"Mianhe, tadi jungkook sangat susah di bangunkan" jisoo menundukkan kepalanya merasa bersalah pada wonwoo

"Memangnya kau bangunkan dia dengan cara apa sayang?" Tanya Yein yang sedang menuangkan teh ke dalam cangkir wonwoo

"Mmm... Diguncang kan?"

"Ahahhahahah" Yein dan wonwoo tertawa bersamaan mendengar penjelasan dari jisoo, jisoo yang tidak mengerti apa apa hanya terdiam kebingungan. Jungkook sih tidak peduli lantaran sudah mengerti bagaimana sikap kedua orangtua nya yang sangat humoris

"Seharusnya kau bangunkan anak itu dengan air jisoo! Banjur dia satu ember pun tidak apa. Kkk" tawa wonwoo

"Kalau sudah tidur anak itu seperti orang mati huft" balas Yein

Rupanya kedua orangtua ini sudah paham betul bagaimana jungkook saat tertidur. Jisoo ikut tertawa mendengar nya sambil menatap jungkook dengan tatapan menggoda, jungkook cuma membalikkan bola matanya kesal

"Aishh kalian jahat sekali, noona tidak mungkin membangunkan ku dengan cara seperti itu! Dia itu lembut tidak seperti eomma dan appa huh" tarik jungkook pada kursi di sebelah wonwoo, jisoo pun menarik kursi di samping Yein dan jungkook

"Tidak. Lain kali akan kucoba cara itu, siap siap saja" goda jisoo

Mereka pun tertawa bersamaan dan jungkook hanya mempoutkan bibirnya mencoba bersikap imut di depan Noona nya, namun sayang jisoo malah tidak mempedulikannya

"Bagaimana sekolah kalian?" Tanya wonwoo menyambar satu potong roti bakar di atas meja

"Hmm baik" jawab jisoo

"Biasa saja" kata jungkook cuek

"Eomma dengar beberapa hari yang lalu ada temanmu yang meninggal ya? Taehyung bukan namanya??"

Dheg

Ahh.. taehyung.. pria itu..
Jungkook dan jisoo saling bertatapan begitu nama 'taehyung' disebutkan.
Sial, jisoo jadi mengingat pria itu kembali.. padahal ia sudah mencoba untuk melupakan nya

"Ah.. iya benar" jawab jisoo

"Kalian tidak berziarah ke makamnya?" Kata wonwoo

Ah benar juga.. mengingat tentang berziarah.. hari ini kan--

"Kebetulan aku dan Noona akan berziarah ke makam almarhum keluarga noona.. kami juga akan sekalian pergi ke makam taehyung ne"

Baru saja jisoo ingin mengucapkan itu, tetapi jungkook sudah mengatakan nya dahulu "oh? Oke kebetulan sekarang hari libur. Eomma dan appa kemarin sudah berziarah, dan hari ini kami ada pekerjaan maaf sekali tidak bisa ikut" jelas Yein

"Gwaenchana, biar jisoo dan jungkook saja eomma. Kalian tidak perlu khawatir, jungkook akan bersamaku"

"Yasudah kalau begitu" balas Yein

"Ngomong ngomong Jungkook, apa kau sedang dekat dengan seorang gadis di sekolahmu? Rasanya kau tak pernah mengenal kan nya pada kami"

"Uhukk---apa maksud appa?"

Tepat di sebelah jisoo, jungkook tersedak begitu mendengar pertanyaan random yang disampaikan appa nya "yeoja chingu, masa kau tidak punya? Ayolah anak appa sangat tampan mana mungkin tidak mempunyai nya hm" goda wonwoo pada jungkook sambil mengangkat ngangkat alisnya

"Oh benar juga, eomma juga penasaran dengan wajah kekasihmu heheh" tembal yein sambil menyeruput teh

"Yakk!! Kalian berdua sama saja!"
Ini menyebalkan bagi Jungkook, appa dan eomma nya selalu menanyakan hal itu dari dulu. Ck! Siapa peduli??

"Ayolah~ jangan berbohong~ kau pasti punya seseorang yang sangat berarti di sekolahmu kkk" yein semakin menyudutkan Jungkook untuk mengaku, tetapi Jungkook tetap keras kepala dan mengerutkan alisnya

"Noona! Orang yang dekat denganku adalah dia?  Siapa lagi?" Tarik Jungkook pada jisoo memeluk nya dari belakang. Jisoo tersedak kemudian menatap jungkook dengan wajah yang memerah

"Aish bukan begitu.. jisoo itu sudah kau anggap Noona kan? Apa jangan jangan kau benar benar tidak punya? Ck payah sekali anak appa" apa!? Tentu Jungkook kesal ketika mendengar appa nya mengatakan hal itu, dia melihat raut wajah jisoo yang seketika berubah menjadi sedih.. tidak, bukan seperti itu Noona! Noona hanya sekedar nama panggilan tidak lebih! Perasaan jungkook terhadap jisoo itu melebihi kasih sayang seorang kakak dan adik

"Mungkin dia belum mendapatkan seseorang yang pas appa, seperti nya sedang tahap pendekatan bukankah begitu? Hahah" goda yein kembali

"Pendekatan? Tidak? Aku sudah punya kekasih eomma" jawab Jungkook spontan

Jisoo membulatkan mata nya sempurna. Dipikir pikir.. mereka belum mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan khusus terhadap yein dan wonwoo.. apakah mereka harus mengatakan nya sekarang? Tapi, jisoo merasa ini bukan waktu yang pas sungguh! Jisoo masih belum siap mendengar apa jawaban mereka

Bagaimana kalo mereka tidak setuju?? Dan menentang hubungan jisoo dan Jungkook?? Aishh tidak.. tidak mau! Lebih baik jungkook tidak mengatakan nya jika akan berakhir seperti itu

"Hah? Sungguh-----

Triiinggg~~

"Appa permisi sebentar" berterima kasihlah terhadap telepon wonwoo yang berbunyi. Itu menyelamatkan semuanya sungguh, jisoo bernafas lega sementara jungkook seperti terlihat tidak senang karena telepon yang memotong pembicaraan mereka. Yein menghembuskan nafas "seperti nya appa mu harus berangkat sekarang, pekerjaan di kantornya benar benar membuat nya sibuk" ucapnya

"Appa harus berangkat sekarang, sampai jumpa anak anak" dan ternyata benar, sesudah mengangkat telpon nya ia langsung menyambar jas hitamnya yang berada di kursi. Yein mencium kening suaminya kemudian jungkook dan jisoo sama sama berpamitan. Kini hanya mereka bertiga yang ada di meja makan

"Aku sudah selesai. Ayo kita siap siap Noona"

"Oh n-ne" jisoo mengangkat piring dan mengikuti jungkook di belakang yang sedang menuju dapur

.............

"Mengapa kau mengatakan itu? Jungkook" bisik jisoo sembari menyimpan piring pada westafel, jungkook berbalik menatap nya intens

"Mengapa? Noona tidak ingin mengatakan yang sebenarnya pada eomma dan appa? Kita tidak bisa merahasiakan nya terlalu lama. Bagaimana jika appa dan eomma akan menjodohkan ku?"

Dheg

Menjodohkan..? Mengapa jisoo tidak terpikirkan sampai kesitu? "Tidak mungkin. Kenapa kamu berkata seperti itu?"

Tiba tiba Jungkook mempersempit jarak mereka, ia mendorong jisoo ke arah westafel. Jisoo benar benar terkejut melihat raut Jungkook yang terlihat kesal "Mungkin saja. Mereka benar benar antusias dan menginginkanku segera memiliki kekasih. Seperti nya Noona tidak suka ya, jika eomma dan appa mengetahui hubungan kita hm?"

Oh.. perasaan apa ini?
Hati jisoo sangat sakit ketika jungkook berkata seperti itu. Rasa marah dan sedih bercampur aduk, mengapa tatapan nya.. seolah olah seperti membenci jisoo? "Hah? Apa kau bilang? Te-tentu aku ingin mereka mengetahui hubungan kita yang sebenarnya!"

"Lalu?"

Sreet

Kini jungkook benar benar tidak memberi jisoo jarak sedikit pun. Sungguh baru pertama kali jisoo melihat Jungkook memberinya tatapan sepedas ini, rasanya jisoo ingin menangis saat ini juga.. disudutkan seperti ini bukankah sakit?

"A..aku hanya takut.. jika mereka menentang hubungan kita.."

Jungkook POV

Aku benar benar tidak mengerti jalan pemikiran Noona sungguh!
Aku benar benar marah entah kenapa, dia seperti tidak mau hubungan kita diketahui siapapun. Lalu apa gunanya rasa sayang ku ini padamu?? Aku ingin semuanya tahu..! Bahwa aku mencintaimu seorang Noona.. aku takut suatu saat kau direbut seseorang. Sebenarnya aku sengaja menitikberatkan 'perjodohan' pada Noona agar dia setuju memberitahu hubungan kita pada eomma dan appa

Aku menyudutkan nya ke dekat westafel, kulihat mata yang berkaca kaca akibat tatapan yang aku berikan

Aku sengaja menatapmu seperti itu agar kau tahu bagaimana ketika aku sedang benar benar marah? Aku hanya ingin kau mengerti tentang diriku Noona. Cobalah ikuti kemauan ku kali ini saja

"Lalu..?" Tanyaku menyudut kan nya

Jika dia memang ingin hubungan kita diketahui harusnya dia tidak mengatakan nya ragu ragu!

Sejurus kemudian dia menundukkan kepalanya ketakutan "A...aku hanya takut jika.. mereka menentang hubungan kita.."

Apa? Menentang?

Haha

Aku tidak terpikirkan sampai kesitu, untuk apa orangtuaku menentang tanpa alasan yang jelas. Terlebih lagi mereka dekat denganmu.. pastilah mereka setuju jika aku mempunyai kekasih secantik dan sebaik kau kan? Kau kurang percaya diri Noona..

"Menentang? Untuk apa? Mereka menyukaimu! Tidak mungkin rasanya jika menentang. Kau harus percaya diri sayang.. percaya bahwa kau adalah yang terbaik untuk menemani disisiku"

"...."

Dia terdiam, dan kulihat air mata nya jatuh menetes ke atas lantai. Hufft.. dia memang sangat sensitif-----oke maksud nya 'perempuan' itu memang sensitif

Aku memeluknya dengan erat kemudian menghujani nya ciuman dimana mana, mengangkat kepalanya dan melumat bibir mungil nya. Dia tersenyum padaku lalu memelukku balik "terimakasih" ucapnya

"Untuk apa?" Tanyaku

"Aku pikir... Kau akan marah padaku. Tetapi kau malah menyemangati ku untuk percaya diri, aku.. memang belum berani untuk mengungkapkan nya di depan mereka. Aku merasa diriku tidak ada apa apa nya untuk menjadi kekasihmu.... Aku takut... Sangat takut"

"Jangan berpikiran seperti itu. Fisik tidak bisa mengatakan nya tetapi hatimu benar benar menyerupai malaikat. Kau cantik Noona, lembut, penyabar, tawamu seperti menyinari hidupku. Kau tidak ada apa apa nya dengan banyak perempuan yang ingin memiliki ku karena fisik. Bae.. You my everything to me... Jadi.. ayo kita katakan nanti oke?"

Tetapi

Jisoo menggelengkan kepalanya di dalam pelukan jungkook "tapi, jangan sekarang. Aku belum siap.. ne?" Mohon ya

Jungkook benar benar tidak tahu harus berkata apa lagi, Noona nya ini benar benar keras kepala. Yang ia lakukan hanya mengangguk kemudian menghela nafas "baiklah baiklah.. tapi aku tidak bisa menunda nya terlalu lama. Tidak peduli jika kau tidak mau, aku akan mengatakan nya di hari itu"

"Baiklah.." jisoo menunduk

Jungkook hanya terkekeh kemudian mengangkat kepala jisoo "jangan bersedih terus, ada saat nya aku tidak memperlakukan mu seperti seorang putri. Karena itu demi kebaikan kita" nasihat Jungkook

"Ne.. aku mengerti hufft..." Tembal jisoo

di keheningan itu yein datang tiba tiba ke dapur membuat sepasang kekasih itu melepaskan pelukan nya spontan. "Ah.. hampir saja" batin jisoo

"Jungkook. Ada temanmu yang berkunjung" ucap yein sambil membawa beberapa piring kotor ke atas westafel, Jungkook mengerutkan alisnya

"Siapa?" Tanya jungkook

"Jennie"

***

To be continued....



Jennie?? Ngapain dia ke rumah jungkook?

Up lageh :v dipikir pikir ga tega juga kemaren bikin kalian nunggu satu bulan buat up satu chap doang

Yodah awtor berbaek hati up lagi hehe

Happy 200 vote!  🎉🎉🎉
Thanks for my readers 💜 makasih udah mau nunggu berabad abad untuk Noona S2 ini

I purple you Bae






























Ga ngerti lagi ini mba sooya cantik nya dah kelewat batas😭🌹

Pony Chu is back!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro