Hari ini, Pukul 12.00
なぜ青い花
を咲かせる
のか誰も教
えてくれな
かった
no one told me why I blossom blue | 12.00
°
Aku dan Taehyung hanya teman—setidaknya begitu sampai tadi siang.
Kami hanya teman sekelas sebelum kuizinkan pemuda rupawan itu melucuti seragam sekolahku, kemudian bercumbu panas di gudang sekolah, samping gedung olahraga yang sepi manusia.
Jemari besarnya kini menggeliat liar di bawah sana. Napasku tercekat, pandanganku bergerak naik-turun saat hujaman kenikmatan diberikan lebih dalam. Taehyung menyeringai manis. Ah, ini hebat. Dia tersenyum balik kepadaku.
Tanganku masih melingkar erat di lehernya, saliva yang sedari tadi bertautan terlepas, berpindah menuju bibir mahkotaku—Oh, basah total. Dia melakukannya dengan sangat hebat. Kupikir siswa tenang sepertinya takkan bisa menata kenikmatan buas sedemikian rupa. Ini pembuka tapi Taehyung benar-benar lihai. Sinting.
Semua berkah ini berkat Hanahaki*.
Pesakitan berengsek yang menyebabkan kami memuntahkan kelopak bunga berlumuran darah jika cinta tak terbalaskan.
Jika bunga-bunga di dalam jantung dibiarkan tanpa diterima sang pemilik, kembang tersebut akan melayu biru, menjadi pilu yang melara, sehingga lambat laun si pengidap mati—Itu nyaris terjadi kepadaku, seandainya saja Taehyung tidak membalas pendaman perasaanku.
Vibrasi repetitif benar-benar mengganggu, tanpa peduli siapa yang menghubungi, kulempar ponselku ke kardus berserakan. Mungkin ini dimana tanpa sengaja kunyalakan panggilan Sakura-chan.
Namun walaupun fana, aku tidak ingin kehilangan sensasi nirwana ini.
Rasanya seperti terlahir kembali. Seperti kembang sakura yang merekah seutuhnya.
"Uh!" Aku mengerang serak, "Aku akan—Hmph!" Menahan desahan, dadaku terbusung. Jutaan kembang api hangat di dalamku meletup-letup. Taehyung menjilati apa yang kutumpahkan, kemudian mengecup leher dan tulang selangkaㅡberulang-ulang kali sampai berbekasㅡseraya lihainya mengusap lembut sela-sela.
Sebelum persilangan terjadi, rantai perasaan kami begitu sialan.
Tapi kini semuanya telah berubah. Obsidian Taehyung hanya terpaku padaku seorang. Hanya aku bintang di matanya.
Taehyung mencintaiku dan aku mencintainya.
Kami melakukannya supaya hidup. Menumbuhkan cinta agar berhenti merasa sekarat karena tidak dicintai kembali. Kami adalah penyelamat satu sama lain.
Aku menyelamatkan Taehyung. Taehyung menyelamatkanku. []
____________________________________________
FOOTNOTE:
*Hanahaki — Hanahaki Disease (花吐き病 (Japanese); 하나하키병 (Korean); 花吐病 (Chinese)) is a fictional disease in which the victim coughs up flower petals when they suffer from one-sided love.
The term hanahaki comes from the Japanese words hana (花), which means "flower", and hakimasu (吐きます), which means "to throw up". The symptoms of the disease are summarized to strong pain, having flowers blooming in the heart and lungs, and then throwing them up.
____________________________________________
to be continued.
A/N: Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kalian penasaran dengan kelanjutan ceritanya?
Btw, saya baca doa penghapus dosa dulu. Bye. Saya malu☻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro