Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Dear Zilya

Dear Zilya..

Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya hendak kau sampaikan padaku. Terkadang kau menggodaku, namun di saat lain kau tampak menarik kedua sudut bibirmu lebar-lebar saat nama Tama disebut. Kau berpura-pura tak ada apa-apa dan selalu berusaha menyangkal banyak hal, padahal mata dan senyumanmu selalu mengatakan sebaliknya.

Kau menggodaku, bertanya tentang mengapa aku melakukan sesuatu pada perasaanku, seakan kau peduli dan mendukungku. Padahal sudah jelas mata cerianya hanya melihatmu, bukan yang lain apalagi diriku.

Terakhir kali, kau bertanya, apakah aku menyerah atas Tama? Kapan aku memilih untuk berhenti dan menyerah? Dan.. mengapa?

MENGAPA APANYA, BODOH? Jelas sekali jawabannya.. bukankah sudah tertulis jelas di langit-langit kelas, terpahat rapi pada dinding takdir, terukir cantik di wajahmu, dan terketik indah pada pesan-pesan di ponselmu?

Mata penuh keceriaan Tama hanya melihatmu.

Mengapa aku menyerah atas Tama? Pertanyaan bodoh macam apa itu? Tentu saja karena setelah kembali pada dunia nyata, takdir seperti menampik khayalanku begitu saja, menyadarkanku atas sebuah peraturan yang seharusnya tak pernah kulanggar.

Kenapa kau bertanya "kenapa" padaku? Kenapa perlu begitu repot? Aku sungguh tak mengerti apa yang ingin kau sampaikan padaku.

Tapi setidaknya aku tahu, yang ingin kusampaikan.

Aku sangat iri padamu. Terkadang, aku berpikir, apakah akan jadi mudah jika aku secantik dan seimut dirimu? Setidaknya, apakah mata cerianya akan melihat ke arahku meski hanya sesaat saja?

Aku iri, dan aku benci ketika kau bersikap seolah kau peduli pada perasaanku. Tidak perlu begitu repot, mau kau melakukan salto dihadapan satu sekolah-pun Tama tak akan pernah melihatku. Tenang saja, kau yang menang, dan aku pun tahu, akan selalu demikian.

Aku tidak membencimu, aku hanya tak suka ketika kau menunjukkan dua hal dalam satu waktu, mendukungku, namun juga salah tingkah setiap kali ada yang menyebut soal kalian, termasuk diriku.

Egois dan tidak tahu diri sekali memang. Tapi setidaknya aku tahu, itulah yang ingin kusampaikan padamu.

Anyways, aku mendukung TaLya. Kapan kalian akan membentangkan layar dan mengarungi samudera?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro