Niskala 9
[9]
Oleh
hanipel29
•
Setelah bertahun-tahun lamanya bermusuhan.
Takdir menyedihkan itu membakar impian mereka untuk saling menggenggam.
Menolak terlibat pertempuran lagi, tetapi tuhan membuat takdir sejarah terulang kembali.
Seperti membakar langit, meretakkan bumi, hingga menghancurkan alam semesta.
Dunia ini selalu berada di dalam kebimbangan.
Dua keinginan yang berbeda, membuat mereka saling tarik-menarik.
Badai pertempuran datang meminta mereka untuk bertarung.
Misil dan sihir beradu menjadi sebuah tangisan di langit.
Bekas pertempuran itu meninggalkan jejak di udara.
Hingga cahaya api itu mulai terbakar habis dan menghilang.
Demi kedamaian mereka rela menghujani satu orang dengan peluru.
Tangan lemah itu berusaha melindungi dirinya sendiri bersama cintanya.
Meskipun Marlina menangis dan putus asa, hari esok akan tetap ada.
Siapa pun dapat memainkan lagu impian yang berbeda-beda.
Membuat jiwa yang bergetar itu mulai bangkit dari tidurnya.
Angin memanggil sang badai dan merebut jalan yang ditapaki.
Sihir memberontak menghancurkan pertahanan manusia.
Lalu diam-diam mereka menjauh dari pertempuran.
Terpacu oleh kerinduan, tangan yang telah terpisah kini menyatu kembali.
Melangkah di jalan berhembus angin mereka terus berlari.
Matahari terbenam melintasi perbatasan langit.
Dengarkan bisikan mereka yang menuntunmu menuju cahaya ribuan bintang.
Di bawah pohon mapel, mereka bersembunyi dalam bayangan dedaunan yang gelap.
Meski nanti takdir bagai belati itu membelah mereka.
Di masa depan, mereka terus berharap pertempuran akan berakhir.
•
BERSAMBUNG
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro