Childe
"Eh, (Name)? Bagaimana caranya kau bisa ada di sini?!"
Laki-laki berambut oranye itu memandangmu terkejut, dan dia segera mengambil langkah untuk menghampirimu. Betapa girang wajah kakakmu itu, dan kamu hanya terkekeh kecil melihat tingkahnya.
Beberapa menit lalu, kamu baru saja tiba di Liyue Harbor. Lalu begitu turun dari kapal, kamu langsung menemukan sosok kakakmu yang tampaknya sedang mengurus persediaan barang-barang. Diam-diam kamu mengendap-endap turun dari kapal, kemudian memanggil namanya ketika dia berada jauh di depanmu.
"Ajax-nii, memangnya penting, ya, caraku untuk berada di Liyue Harbor?" Kamu terkekeh geli melihat Childe-yang memandangmu dengan kebingungan.
Sedetik setelahnya, kamu merentangkan tanganmu lebar-lebar, dan kemudian menyunggingkan senyum semanis mungkin ke arah kakakmu itu. "Tidakkah kau rindu pada adikmu ini? Apa nii-san tidak mau memelukku seperti saat kita berada di Snezhnaya?"
Mendengar kalimatmu barusan, Childe sedikit tersentak, dan ia pun tersenyum senang. Kakakmu itu berlari kecil untuk segera memotong jarak antara kamu dengan dirinya. Childe kemudian segera memelukmu erat-erat, dan mengacak-acak rambutmu dengan gemas.
"(Name) ... adikku! Aku benar-benar merindukanmu, kau tahu?!"
Kamu tertawa senang melihat Childe, dan kemudian kamu membalas pelukannya. Meski sudah bukan anak-anak lagi, kamu sangat senang dipeluk seperti ini olehnya. Sebab, kamu sangat menyayangi Childe, lebih dari saudara-saudaranmu yang lain.
Sejak kakakmu itu pergi ke Liyue untuk urusan pekerjaan, kamu selalu merindukannya. Kamu tahu kalau Childe itu bekerja di Fatui yang mengabdi pada Dewi Tsaritsa yang merupakan archon kalian di Snezhnaya. Fatui memang dicap buruk, tapi kamu memercayai kalau kakakmu itu adalah orang yang sangat baik.
"Aku juga rindu padamu, Ajax-nii."
Kamu tersenyum singkat sebelum melepas pelukannya. Childe pun memandangi kamu dengan tatapan matanya yang berbinar, kemudian ia kembali menanyakan pertanyaannya sebelumnya.
"Saa, (Name)! Coba ceritakan pada kakakmu ini, bagaimana caranya kau bisa ada di sini?" tanya Childe, tatapan matanya berubah kebingungan. Sebab, dari Snezhnaya menuju ke Liyue pastinya sangat jauh.
"Oh-aku mengikuti cara Teucer ke sini, Ajax-nii," katamu sesaat sebelum terkekeh pelan, mengingat-ingat ketika adikmu menceritakan caranya untuk mengunjungi Childe. Setelah mengetahui itu, kamu pun terinspirasi untuk mengikutinya.
"Whooaa! Kau memang hebat, ya, (Name)!" seru Childe kagum, sambil mengacak-acak rambutmu dan tertawa ceria. "Aku bangga padamu, imouto!"
Kamu mengerucutkan bibirmu. Reaksi Childe tidak sesuai dengan yang kamu harapkan-sebab menurut cerita Teucer, Childe langsung khawatir padanya dan menasihatinya untuk tidak mengulanginya lagi.
Tetapi, alih-alih tampak menunjukkan kekhawatirannya, sebaliknya Childe malah bangga padamu.
"... Nii-san tidak khawatir padaku? Aku menyelinap diam-diam, lho," katamu.
Childe memiringkan kepalanya untuk menunjukkan gestur bingung. "Eh? Tentunya khawatir. Tapi, kau sudah besar, lagipula kau sampai di sini dengan selamat, kan~?"
"Iya juga, sih."
Childe kemudian hanya tertawa riang dan mengusap-usap pucuk kepalamu. "Ayo jalan-jalan! Liyue cukup indah, lho. Aku rasa kau akan menyukai kota ini!"
"Baiklah, ayo."
***
Kamu dan Childe berjalan-jalan di pusat kota Liyue. Semua lokasi yang indah ditunjukkan oleh kakakmu, dan sesuai perkataannya kamu cukup menyukai Liyue.
Sebelumnya, kamu sempat bertemu dengan seorang laki-laki dewasa yang sepertinya merupakan teman kakakmu, Zhongli namanya. Ia memberitahukan hal-hal 'konyol' yang menarik soal kakakmu, dan Childe hanya bisa menggerutu karenanya.
Selama berada di sini, kakakmu itu tidak segan-segan membelikan barang-barang khas Liyue yang kamu anggap menarik. Kamu pun cukup menikmatinya.
"Ada lagi yang mau kau beli, (Name)? Biar aku belikan!" tanya Childe bersemangat, sudah lama ia tidak memanjakanmu. Raut wajah antusias jelas terpasang di wajahnya itu.
Kamu memandang kakakmu dengan senyuman manis. "Aku-"
"Childe-sama! Maaf mengganggu Anda."
Ekspresi Childe seketika berubah, senyumannya tergantikan dengan tatapan tajam. Seorang Fatui agent berlutut di hadapan Childe.
"Ada apa?"
Fatui agent itu melirik ke arahmu sebentar, dan kemudian pandangannya teralihkan kembali pada Childe. "Maaf mengganggu waktu Anda dengan-keluarga Anda, tetapi ... ada sedikit masalah di Northland Bank yang harus anda tangani, Childe-sama."
Childe mendecak kesal, kenapa ia harus ada pekerjaan sekarang? Sudah bagus ia bertemu denganmu karena ia ingin melepas rindu. Tetapi, lagi-lagi ada saja yang menghalangi waktu kalian untuk bersama.
"Tsk, baiklah. Aku akan segera ke sana. Kau pergilah."
"Ha'i!"
Hanya dalam hitungan detik, Fatui agent itu telah lenyap dari sana. Ekspresi Childe berganti dengan raut wajah sedih ketika ia kembali menatap ke arahmu. "Maaf, ya, (Name). Aku ada urusan pekerjaan jadi-"
"Pffft!"
Kamu menahan tawamu. Childe memandangmu kebingungan. "Kenapa kau tertawa-?"
"Childe-lucu sekali namamu." Kamu pada akhirnya tertawa terbahak-bahak, mendengar julukannya di Fatui. Oh ayolah, Fatui saja sudah berarti 'bodoh', dan sekarang kakakmu itu dijuluki Childe? Memalukan. "Childe-nii~! Kekanakan sekali!"
Wajah Childe seketika memerah, dan ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Dihujat oleh adik sendiri, siapa yang tak malu? Childe menarik napas dalam-dalam sebelum kembali menatapmu. "M-mau bagaimana lagi, (Name). Itu julukan yang diberikan padaku ...."
"Fufufuu, menarik juga." Kamu cukup senang dapat melihat ekspresi Childe yang seperti itu. Kakakmu yang kau kenal selalu bersikap keren, dan baru kali ini ia malu-malu seperti itu. "Oh ya, bagaimana kalau aku ikut Ajax-nii bekerja? Daripada aku berkeliaran sendirian, lebih baik aku menunggumu, kan?"
"Eh? Tapi pekerjaanku-"
"Kalau tidak boleh tidak apa-apa. Aku akan menemui ... siapa tadi? Zhongli-sensei, ya? Dia bilang kalau ia sedang senggang, kan~!" katamu riang, memotong perkataan Childe.
Mendengar nama Zhongli yang kamu sebut, Childe memasang ekspresi tidak senang. Ia kemudian menggelengkan kepala, menolak usulmu. "Tidak, tidak boleh."
"Kenapa? Aku rasa orang tadi cukup baik, kok," katamu sambil memandang Childe dengan keheranan. "Apalagi, dia cukup tampan, hehe. Mungkin Ajax-nii boleh kenalkan aku pada-"
"Tidak boleh!"
Childe mengernyitkan alisnya tanda tak suka. Ia tak ingin kau dekat-dekat Zhongli-oleh karena itu ia agak kesal karena kamu bilang mau pergi dengannya.
Emosinya memuncak ketika kamu menyebut Zhongli itu tampan. Ada rasa kesal yang aneh ketika ia mendengar ucapanmu itu. Sebagai kakak, ia cemburu jika kamu menganggap orang lain lebih superior daripada dirinya.
Childe tidak akan pernah mengizinkan laki-laki manapun mendekatimu, bahkan seorang Zhongli sekalipun.
"Kenapa?"
Kakakmu itu tidak langsung menjawab, ia segera menarik tanganmu dan memelukmu tiba-tiba, membuat kamu tersentak kaget. Ia memelukmu, seolah-olah tidak mau kamu lepas darinya.
"... Pokoknya, hanya aku laki-laki yang boleh menemanimu!"
End of Childe's Part
Maaf alurnya agak cepet ya :( Rashi rada bingung soalnya haha /cry/ Gak ada hal lain yang mau Rashi katakan untuk kali ini. Semoga kalian menikmati chapter ini yaa!
Terima kasih udah mampir ke book Rashi! Jangan lupa tinggalkan jejak jika berkenan~
See ya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro